cover
Contact Name
Ali Multazam
Contact Email
physiohs@umm.ac.id
Phone
+6285255549895
Journal Mail Official
physiohs@umm.ac.id
Editorial Address
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/physiohs/about/editorialTeam
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Physiotherapy Health Science (PhysioHS)
Core Subject : Health, Science,
PhysioHS is a scientific publication and communication for widespread research and criticism topics in physiotherapy and health science. PhysioHS was published by the Department of the Physiotherapy University of Muhammadiyah Malang with frequency twice yearly in June and December. Information on PhysioHS focus and spacing include the following, Physiotherapy, Health Science, Public Health, and Rehabilitation.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022" : 10 Documents clear
Hubungan Balance Confidence Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia: Studi Literatur Tsania Putri Aminia; Nungki Marlian Yuliadarwati; Kurnia Putri Utami
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.17341

Abstract

Lansia adalah subjek yang berisiko tinggi terhadap jatuh. Pencegahan jatuh lansia diperlukan identifikasi risiko jatuh yang efektif. Balance confidence adalah salah satu faktor yang berkontribusi pada terjadinya jatuh lansia yang dapat dinilai berdasarkan ABC scale dan FES. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan balance confidence terhadap risiko jatuh lansia berdasarkan studi empiris yang dipublikasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Narrative literature review dilakukan pada Desember 2020 hingga April 2021 melalui database: Medline, Pubmed, Proquest, Pedro, Google Scholar. Penilaian artikel full teks yang diterbitkan 2010 hingga April 2021 yang menjadi kerangka kerja untuk analisis ini. Berdasarkan kriteria inklusi/ekslusi, terdapat 10 studi yang memenuhi syarat. Studi menunjukkan bahwa balance confidence lebih rendah pada pejatuh daripada nonpejatuh. ABC scale merupakan tes yang paling reliabel dalam menilai risiko jatuh pada lansia. Balance confidence yang rendah memiliki risiko jatuh tinggi, balance confidence tinggi memiliki risiko jatuh rendah. Balance confidence dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko jatuh pada lansia.
Analisis Resiko Low Back Pain Pada Pekerja PT.Pratama Citra Parama ReadyMix And Precast rakhmad rosadi; Devriska Wahyu; Bayu Prastowo; Putri Sukma Rahayu; Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21260

Abstract

Sikap kerja yang tidak ergonomis seperti duduk yang membungkuk dan statis dan bekerja dalam jangka waktu yang lama akan memicu timbulnya keluhan muskuloskeletal seperti ketegangan otot dan rasa nyeri pada area punggung bawah. Keluhan ini akan berdampak pada penurunan kemampuan fungsional punggung bawah, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas pada pekerja. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui ergonomic dan risiko terjadinya Low Back Pain pada pekerja.  Pemeriksaan pada analisis ini menggunakan metode penilaian kuisoner Nordyc Body Map (NMB), dengan 26 populasi pekerja yang ada di perusahaan PT. Pratama Citra Parama. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 selama 2 minggu. Setelah memenuhi kriteria inklusi diperoleh 7 responden dengan durasi kerja selama 8 jam yang disertai posisi duduk tidak ergonomis. Terdapat potensi terjadinya risiko Low Back Pain pada pekerja di perusahaan PT. Pratama Citra Parama ReadyMix and Precast Singosari.
Analisa Posisi Kerja Terhadap Resiko Kejadian Low Back Pain Pada Pengrajin Keramik Dinoyo Rezky Amaliah Usman; Aulia Rahma Nur Chairani; Zidni Imanurrohmah Lubis
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21855

Abstract

Sikap kerja adalah posisi tubuh yang dilakukan oleh pekerja sebagai bentuk penyesuaian dengan penggunaan fasilitas kerja ataupun kebiasan kerja. Posisi kerja yang baik adalah kondisi postur tubuh saat bekerja sesuai dengan anatomis yang baik sehingga tidak terjadi penyimpangan yang berlebihan sehingga tidak terjadi resiko gangguan muskuloskeletal. Penyakit akibat kerja terjadi karena sikap kerja yang salah selama melakukan pekerjaan. Salah satu penyakit akibat kerja adalah gangguan tulang belakang atau nyeri punggung bawah Nyeri pada area punggung bawah atau lebih dikenal Low Back Pain (LBP) adalah gangguan nyeri pada area lokal maupun menjalar di punggung bagian bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa posisi kerja ergonomi terhadap resiko kejadian low back pain pada pengrajin keramik dinoyo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 17 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, Numeric Rating Scale (NRS), Rapid Entire Body Assesment (REBA), dan Oswestry Disability Index (ODI). Hasil dari penelitian menunjukkan bahawa posisi kerja ergonomi yang buruk dapat meningkatkan resiko kejadian low back pain. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara posisi kerja yang buruk dengan resiko kejadian LBP pada pengrajin keramik di Dinoyo Malang.
Penatalaksanaan Fisioterapi Post Operative Anterior Cruciate Ligament: Studi Kasus M. Herman; Dwi Rosella Komalasari
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21862

Abstract

Cidera anterior cruciate ligament (ACL) merupakan rusaknya pada cruciate ligament yang merupakan jaringan yang menghubungkan tulang femur dan tulang tibia. Cidera ACL sering terjadi pada saat berolahraga atau bahkan saat melakukan kegiatan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengetahui efektifitas penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ACL. Problematika pasien yaitu mengalami nyeri gerak dan tekan, keterbatasan Range of motion (ROM) lutut dan penurunan kekuatan otot. Penatalaksaan fisioterapi yang diberikan yaitu electrical stimulation, active mobilization, active resisted exercise. Setelah dilakukan program fisioterapi sebanyak 3 kali pertemuan diperoleh hasil adanya penurunan nyeri,  peningkatan ROM pada lutut. Pemberian electrical stimulation, active mobilization, active resisted exercise dapat membantu menurunkan permasalahan pada post operative anterior  cruciate ligament (ACL).
Penatalaksanaan Fisioterapi Paska Rekontruksi Anterior Cruciate Ligament Pattelar Autograft: Studi Kasus Nur Laisya Mayeda; Dwi Rosella Komalasari; Iin Rohayani
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21863

Abstract

Rekontruksi anterior cruciate ligament (ACL) merupakan proses cangkok jaringan ligamen yang mengalami robekan atau putus akibat cedera, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsinya seperti semula. Paska rekontruksi memerlukan proses rehabilitasi dan mencegah terjadinya komplikasi serta mengembalikan performa di lapangan. Penelitian ini menggunakan desain single case selama 3 kali dalam 4 minggu pada Desember 2021, di Jogja Orthopaedic Sport Clinic. Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penatalaksanaan fisioterapi terhadap nyeri, kekuatan otot quadriceps femoris, lingkup gerak sendi dan bengkak. Hasil signifikan didapatkan pada tingkat nyeri gerak dari 4 menjadi 2, nyeri diam bernilai 1 menjadi 0 dan nyeri tekan bernilai 2  menjadi 0. Pada kekuatan otot quadricep femoris dengan nilai 3 menjadi 4. Lingkup gerak sendi dari S: 0° - 15° - 65° meningkat menjadi 0° - 5° - 105°. Terjadi penurunan bengkak dari 38,5 cm menjadi 37 cm pada 10 cm di atas tuberositas tibia menurun sebanyak 1,5 cm, untuk 10 cm di bawah tubersitas tibia dextra dari 32,5 cm menjadi 31,5 cm, penurunan terjadi sebesar 1 cm, dan pasien telah melepas crutch pada minggu ke 3. Hasil laporan menyatakan bahwa elektroterapi yang dikombinasikan dengan terapi latihan active range of motion dan latihan penguatan mampu menurunkan nyeri baik nyeri diam, gerak dan tekan, peningkatan lingkup gerak sendi pada fleksi dan ekstensi knee, bidang sagital, penurunan bengkak setelah diberikan kombinasi IASTM dan peningkatan  kekuatan otot quadricep femoris. Kekuatan otot yang dihasilkan mempengaruhi kemampuan pasien dalam aktivitas fungsional terutama berjalan, pasien melepas crutch pada minggu ke 3.   
Program Fisioterapi Untuk Mengatasi Keluhan Pada Cervical Root Syndrome: Studi Kasus Asmin Vetiani; Wijianto Wijianto; Arif Pristianto
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21864

Abstract

Cervical Root Syndrome (CRS) adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radikulopati serviks yang disebabkan oleh tonjolan diskus invertebralis dengan hilangnya sensorik atau motorik. Penelitian ini untuk mengetahui manfaat dari pemberian Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Ultra Sound (US), Neck Calliet Exercise, Stretching, dan Cervical Traction pada kasus CRS. Pengukuran yang dipakai yaitu pengukuran nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS) menggunakan meterline, dan pengukuran spasme otot dengan palpasi. Pengukuran kemampuan fungsional menggunakan Neck Disability Index (NDI). Penelitian dilakukan secara langsung kepada seorang pasien dengan kondisi CRS dengan pemberian terapi sebanyak enam kali pertemuan dengan pemberian intervensi fisioterapi. Setelah dilakukan intervensi tersebut didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nyeri pada nyeri gerak dan tekan. Terjadi peningkatan LGS pada bidang gerak leher fleksi, lateral fleksi dekstra dan sinistra, rotasi neck dekstra. Terjadi penurunan nilai spasme pada m. upper trapezius dekstra. Penurunan keluhan menyebabkan perbaikan pada kemampuan fungsional (NDI) dimana tingkatan intensitas nyeri, perawatan diri, aktivitas mengangkat, bekerja, dan tidur. Pemberian intervensi pada kasus CRS terdapat penurunan nyeri gerak dan nyeri tekan, peningkatan LGS, penurunan spasme otot m. upper trapezius, dan peningkatan kemampuan fungsional NDI.
Penatalaksanaan Fisioterapi Conginetal Muscular Torticollis Sinistra: Studi Kasus Arin Supriyadi; Fira Fadhilah Saly; Nanda Farah; Naomi Kharista; Andik Rohmana
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21903

Abstract

Congenital Muscular Torticollis adalah kelainan postur muskuloskeletal yang muncul saat lahir atau segera setelahnya akibat adanya pemendekan otot dan peningkatan tonus otot Sternocleidomastoideus unilateral dengan manifestasi posisi kepala ipsilateral dengan rotasi ke sisi kontralateral. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan studi kasus yang disertai interview pada orang tua/wali anak dan observasi secara langsung di Klinik Fisioterapi Diena Prambanan. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah hipertrofi dan stiffness otot serta keterbatasan Lingkup Gerak Sendi leher menggunakan Muscle Function Test (MFS). Problematika fisioterapi yang ditemukan dlakukan intervensi fisioterapi dengan modalitas IRR, massage dan mobilisasi, serta terapi latihan dengan passive stretching. Hasil evaluasi menunjukkan masih adanya keterbatasan LGS, stiffness mulai berkurang pada m. upper trapezius, m. scaleni, dan m. rhomboid serta berkurangnya hipertrofi pada m. SCM sinistra anak. Pemberian modalitas IRR yang dikombinasikan dengan manual terapi dan terapi Latihan memberikan hasil yang bermakna dalam meningkatkan LGS dan Muscle Function pada CMT.
Efektivitas Latihan Kegel Pada Inkontinensia Urine: Studi Kasus Kristiyono Putro; Novi Dwi Jayanti; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.22027

Abstract

Efektifitas metode pelvic floor muscle dengan teknik kegel exercise terhadap penguatan otot dasar panggul. studi kasus pada lansia dengan incontinensia urin diberikan pelvic floor muscle exercise and advance exercise diberikan 3 kali seminggu selama 2 minggu. Pengukuran menggunakan VAS, dan Sendvik Severity Score. Setelah dua minggu, gejala inkontinensia urin dilaporkan masih terjadi, dan tidak ditemukan efektifitas kegel exercise pada lansia dengan inkontinensia urin
Low Back Pain Myogenic Post-Partum: Studi Kasus Putri Sukma Rahayu; Galuh Laraswati Ulmiyah; Bayu Prastowo
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.22123

Abstract

Prevalensi tingkat resiko low back pain mencapai 95% dari populasi di dunia. Prevalensi tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya mengikuti prevalensi jumlah penduduk. Penelitian ini berfokus pada permasalahan low back pain myogenic yang disebabkan oleh post-partum. Pendekatan studi kasus ini dilakukan di klinik asya therapy center selama satu bulan. Responden ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisioterapi dan diberikan serangkaian intervensi elektrofisika serta terapi latihan. Penilaian studi menggunakan evaluasi oswestry disability index tidak menunjukkan adanya hasil yang spesifik dalam rentang waktu intervensi 4 (empat) kali pertemuan.  Penentuan fekuensi, intervensi, time, dan type penatalaksanaan menjadi parameter utama dalam efektifitas fisiologis.   
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Non-Hemorrhagic Stroke: Studi Kasus Pribayu Eka Aditya; Mulatsih Nita Utami; Ali Multazam
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.22126

Abstract

Stroke merupakan defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh gangguan vaskular. Secara umum, stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke hemoragik dan non hemoragik. Penurunan activity daily living pada pasien stroke menjadi permasalahan dengan penangana jangka panjang pada pasien stroke. Terapi latihan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan activity daily living. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi latihan terhadap perkembangan activity daily living pada pasien stroke non hemorogik. Penelitian ini menggunakan pendekatan case report. Pemberian terapi latihan yang dilakukan sebanyak 4 kali didapatkan hasil nilai score indeks barthel mengontrol BAB : 1, mengontrol BAK : 0, membersihkan diri : 1, toileting : 1, makan : 3, berpindah tempat : 2, mobilisasi atau berjalan : 2, berpakaian : 2, naik turun tangga : 0, mandi : 0. Terapi latihan yang diberikan pada pasien stroke non hemoregik menujukan hasil yang tidak signifikan pada ADL pasien, akan tetapi menjadi salah satu bentuk penanganan rehabilitasi medik yang dapat dilakukan pada masa golden period.

Page 1 of 1 | Total Record : 10