cover
Contact Name
Muhammad Helmi
Contact Email
addabana@staialfalahbjb.ac.id
Phone
+6282234318118
Journal Mail Official
addabana@staialfalahbjb.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani Km. 23 Landasan Ulin Banjarbaru Postal Code. 70723 Province South Kalimantan
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Addabana: Jurnal Pendidikan Agama Islam
ISSN : 26544849     EISSN : 26206129     DOI : 10.47732
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal ilmiah berkala yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Falah Banjarbaru. Jurnal ini dikhususkan untuk memuat tulisan dalam bentuk hasil penelitian pendidikan Islam, atau gagasan tertulis dalam bentuk karya ilmiah dengan bidang kajian yang serumpun. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menampung ide dan gagasan tentang pendidikan Islam dan untuk memudahkan civitas akademika pada umumnya untuk memperoleh angka kredit dalam menunjang eksistensinya di dunia akademik. Semua artikel yang diterbitkan adalah wawasan dan ide individu dari penulis yang tidak mewakili jurnal ini atau lembaga afiliasi penulis. Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Februari dan Agustus. Fokus jurnal ini adalah pada isu-isu penting dan aktual mengenai Pendidikan Islam, seperti: Evaluasi Pendidikan Islam, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Tafsir dan Hadits Tarbawi, Kurikulum Pendidikan Islam, Media Pembelajaran Pendidikan Islam, Metode Pembelajaran Pendidikan Islam, Pemikiran Ulama Banjar tentang Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Masyarakat, Pendidikan Islam untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Pengelolaan Sistem Pembelajaran Pendidikan Islam, Sejarah Islam di Indonesia, Sejarah Peradaban Islam, Strategi Pembelajaran Pendidikan Islam, Teori Pendidikan Islam.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 79 Documents
PROGRAM TAHFIZ HADIS DI PONDOK PESANTREN AL FALAH PUTERI BANJARBARU Amalia, Siska Rizky
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2021): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v4i2.192

Abstract

Abstract: The Tahfiz Hadis program is one of the extracurricular programs carried out at the Al Falah Puteri Islamic Boarding School Banjarbaru. This program was formed because of the high potential of female students in memorizing, especially memorizing the Koran. Compared to memorizing hadith which is considered easier, this program is opened to create a generation of hadith memorizers. The purpose of this program is to make female students familiar with the traditions of the Prophet, they feel they are always with the Prophet, know Islamic laws because they are related to the traditions that they memorize and can become provisions when they graduate from the cottage. This study uses a type of field research (field research) with a qualitative descriptive approach. The research subjects were 1 Ustazah who was the supervisor of the Tahfiz Hadis program and female students who participated in the Tahfiz Hadith program. The object of research is the Tahfiz Hadith Program at the Al Falah Islamic Boarding School Puteri Banjarbaru. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Meanwhile, in data processing, data collection, classification and editing techniques are used. For data analysis using descriptive qualitative analysis by describing or describing actual events in the form of sentence descriptions, then analyzed using inductive techniques, namely by concluding the data specifically based on general facts in the field. Based on the results of the study, it can be seen that the Tahfiz Hadith program at the Al Falah Puteri Islamic Boarding School Banjarbaru was carried out in several stages starting from planning, implementation and evaluation. This planning includes registration of the Tahfiz Hadith program, program objectives, selection of hadith books, and the number of memorized hadiths. Then, the implementation of the Tahfiz Hadith program is carried out by depositing activities for memorizing hadith and muroja'ah memorizing hadith. While the evaluation of the Tahfiz Hadith program was carried out with muroja'ah which was carried out every 2 weeks and a final test at the end of the Tahfiz Hadith program. The visible impact of the female students after memorizing the hadith is the ability of the female students to connect the truncated hadith and answer legal cases with the hadith they memorized. Keywords: Hadith, Method, Tahfiz.Abstrak: Program Tahfiz Hadis merupakan salah satu program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Falah Puteri Banjarbaru. Program ini dibentuk karena melihat tingginya potensi santriwati dalam menghafal khususnya menghafal Alquran. Dibanding dengan menghafal hadis yang dianggap lebih mudah, maka program ini dibuka untuk menciptakan generasi penghafal hadis. Adapun tujuan dibentuk program ini adalah agar santriwati familiar dengan hadis-hadis Nabi, mereka merasa selalu bersama Rasulullah, mengetahui hukum-hukum Islam karena berkaitan dengan hadis-hadis yang mereka hafal dan dapat menjadi bekal saat mereka lulus dari pondok tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu 1 orang Ustazah pembimbing program Tahfiz Hadis dan santriwati yang mengikuti program Tahfiz Hadis. Objek penelitian yaitu Program Tahfiz Hadis di Pondok Pesantren Al Falah Puteri Banjarbaru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam pengolahan data digunakan teknik koleksi, klasifikasi dan editing data. Untuk analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian yang sesungguhnya dalam bentuk uraian kalimat, kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik induktif, yaitu dengan menyimpulkan data secara khusus berdasarkan kenyataan umum di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa program Tahfiz Hadis di Pondok Pesantren Al Falah Puteri Banjarbaru dilaksanakan dengan beberapa tahapan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan ini antara lain pendaftaran program Tahfiz Hadis, tujuan program, pemilihan kitab hadis, dan jumlah hadis yang dihafal. Kemudian, pelaksanaan program Tahfiz Hadis dilaksanakan dengan kegiatan setoran hafalan hadis dan muroja’ah hafalan hadis. Sedangkan evaluasi program Tahfiz Hadis dilakukan dengan muroja’ah yang dilaksanakan 2 minggu sekali dan tes akhir pada akhir program Tahfiz Hadis. Dampak yang terlihat dari santriwati sesudah menghafal hadis adalah dengan adanya kemampuan santriwati menyambung hadis yang terpotong dan menjawab perkara hukum dengan hadis yang mereka hafal. Kata Kunci: Hadis, Metode, Tahfiz.
PENGEMBANGAN MANUSIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN Zeky, Muhammad
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2022): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v5i1.199

Abstract

Abstract: This study aims to find out how the true nature of humans as a source of learning and how to develop human beings as a source of learning at various levels of education. The type of research chosen in this study is library research using qualitative methods. The data used is secondary data, namely data that is not obtained directly from the source. The results of this study indicate that humans as learning resources mean making humans as seekers, savers, processors and presenters of messages who are able to provide experience and understanding in learning and help achieve the desired learning goals in accordance with expectations. In the world of education, the role of humans as a source of learning is focused on the figure of the teacher who becomes the facilitator and main source of learning. Then, human development as a learning resource must be adjusted to the existing level of education, where at the elementary school level the teacher as a learning resource must create a stimulus response, a sense of security, comfort, and a memorable learning experience in the minds of students. At the junior high school level, teachers must begin to provide learning through a creative and interactive environment, experience, and technology. At the high school level, teachers must maximize the use of technology, the internet, and digital libraries in which they present a variety of creativity that can support the learning development of students. In addition, teachers must also avoid delivering monotonous subject matter, weak voices, and not daring to make eye contact because it can reduce students' trust in teachers. At the tertiary level, human development as a learning resource is becoming more varied, where the orientation is not only limited to teachers or lecturers, but can also be in the form of speakers in seminars, discussion forums, and the use of Learning Resource Centers and the internet are increasingly being encouraged. Keywords: Education Level, Human, Learning Resources. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya hakikat dari manusia sebagai sumber belajar serta bagaimana pengembangan manusia sebagai sumber belajar pada berbagai jenjang pendidikan. Jenis penelitian yang dipilih pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang tidak didapat langsung dari sumbernya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manusia sebagai sumber belajar berarti menjadikan manusia sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan yang mampu memberikan pengalaman dan pemahaman dalam belajar serta membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan harapan. Dalam dunia pendidikan, peran manusia sebagai sumber belajar tertuju pada sosok guru yang menjadi fasilitator dan sumber belajar utama. Kemudian, pengembangan manusia sebagai sumber belajar harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ada, dimana pada jenjang SD guru sebagai sumber belajar harus menciptakan stimulus respon, rasa aman, nyaman, dan pengalaman belajar yang berkesan di benak peserta didik. Pada jenjang SMP,  guru harus mulai memberikan pembelajaran melalui lingkungan, pengalaman, serta teknologi yang bersifat kreatif dan interaktif. Pada jenjang SMA,  guru harus lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, internet, dan perpustakaan digital yang di dalamnya meyajikan berbagai kreatifitas yang mampu menunjang perkembangan belajar peserta didik. Selain itu, guru juga harus menghindari penyampaian materi pelajaran yang monoton, suara yang lemah, dan tidak berani melakukan kontak mata karena dapat mengurangi kepercayaan peserta didik terhadap guru. Pada jenjang perguruan tinggi, pengembangan manusia sebagai sumber belajar menjadi semakin variatif, dimana orientasinya bukan hanya sebatas guru atau dosen saja, tetapi juga bisa berupa pembicara dalam seminar, forum diskusi, serta penggunaan Pusat Sumber Belajar dan internet yang semakin digalakkan. Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Manusia, Sumber Belajar.
EVALUASI PROGRAM KHUSUS DARUL HADIS BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH PUTERA BANJARBARU Alpiandi, Alpiandi
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2021): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v4i2.193

Abstract

Abstract: The Darul Hadis Special Program is one of the extracurricular programs held by the Al-Falah Putera Islamic Boarding School Banjarbaru as a forum for students to memorize and study selected Hadiss. This study aims to find out how the implementation of the Darul Hadis Special program for students of the Al-Falah Putera Islamic Boarding School Banjarbaru, and how the evaluation is implemented in this extracurricular activity. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The subjects in this study were the supervisor of the Darul Hadis special program dormitory at the Al-Falah Putera Islamic Boarding School Banjarbaru along with the ustaz who was the supervisor of the Darul Hadis special program. The object discussed in this study is the implementation of the Darul Hadis special program, from the beginning of acceptance to the end of the activation process, as well as the implementation of the evaluation applied in this program. In collecting data the author uses several techniques as follows: observation, interviews, and documentation. Then all the data collected is processed through data reduction, data presentation, and verification and conclusions. The results of this study are that the implementation of the special Darul Hadis program for students at the Al-Falah Putera Islamic Boarding School Banjarbaru is carried out through several stages, in which students not only memorize Hadis but also receive additional lessons about Hadis. As for the implementation of this program evaluation, formative and summative evaluations were carried out using oral and written tests. Keywords: Evaluation, Hadis, Implementation, Islamic Boarding School, Program, Student. Abstrak: Program Khusus Darul Hadis merupakan salah satu program ekstrakurikuler yang diadakan oleh Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru sebagai wadah bagi para santri untuk menghafal serta mengkaji hadis-hadis pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program Khusus Darul Hadis Bagi Santri Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru, serta bagaimana pelaksanaan evaluasi yang diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pembimbing asrama program khusus Darul Hadis di Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru beserta ustaz pembina program khusus Darul Hadis. Adapun objek yang dibahas dalam penelitian ini adalah implementasi dari program khusus Darul Hadis, dari awal penerimaan sampai akhir dari proses kegiatan, serta pelaksanaan evaluasi yang diterapkan dalam program ini. Pada pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian semua data yang terkumpul diproses melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi serta simpulan. Hasil dari penelitian ini bahwasanya implementasi program khusus Darul Hadis bagi santri Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru dilaksanakan melalui beberapa tahapan, di mana dalam pelaksanaannya santri tidak hanya menghafal hadis tetapi juga mendapat pelajaran tambahan seputar hadis. Adapun pada pelaksanaan evaluasi program ini dilakukan evaluasi bersifat formatif dan sumatif dengan menggunakan tes lisan dan tertulis. Kata Kunci: Evaluasi, Hadis, Implementasi, Pondok Pesantren, Program, Santri.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN FISIK ANAK (TELAAH PEMIKIRAN DR. ABDULLAH NASHIH ULWAN DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD) Rahman, Nata Utara; Shalihah, Auladina
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2021): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v4i2.194

Abstract

Abstract: The family is the first education received by a child in his life, especially parents who are the holders of this big responsibility. Nowadays, there are still many phenomena of attitudes or habits that can damage children's physical, psychological, and mind which should be the responsibility of parents. One of the responsibilities of parents is the provision of physical education as studied in the book Tarbiyatul Aulad by Dr. Abdullah Nasih Ulwan.Through physical education, education is prepared for the growth and development of a child so that his body can grow strong and healthy. Through Library Research research, the results show that the form of parental responsibility for children's physical education is to provide a living for families and children, follow health rules in terms of eating and drinking, protecting themselves from infectious diseases, treating diseases, getting children to exercise, instilling the character of officers. on the child. In addition, immoral acts that need to be avoided to maintain the physical or physical health of children such as avoiding smoking, narcotics, sex and masturbation. Keywords: Parents, Physical Education, Responsibility. Abstrak: Keluarga menjadi pendidikan pertama yang diterima oleh seorang anak dalam kehidupannya, khususnya orang tua yang menjadi pemegang tanggung jawab besar tersebut. Dewasa ini masih banyak ditemukan fenomena sikap atau kebiasaan yang dapat merusak fisik, psikologis, dan akal pikiran anak yang seharusnya hal tesebut menjadi tanggung jawab orang tua. Salah satu tanggung jawab orang tua adalah pemberian pendidikan fisik seperti yang dikaji dalam kitab Tarbiyatul Aulad karangan Dr. Abdullah Nashih Ulwan. Melalui pendidikan fisik menjadi pendidikan yang disiapkan untuk tumbuh kembang seorang anak sehingga fisiknya dapat tumbuh secara kuat dan sehat. Melalui penelitian Library Research hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan fisik anak yaitu memberikan nafkah kepada keluarga dan anak, mengikuti aturan kesehatan dalam hal makan dan minum, melindungi diri dari penyakit menular, mengobati penyakit, membiasakan anak berolahraga, menanamkan karakter perwira pada diri anak. Selain itu, tindakan asusila yang perlu dihindari untuk tetap menjaga kesehatan fiik atau jasmani anak seperti menghindari rokok, narkotika, seks dan perbuatan onani. Kata Kunci: Orang Tua, Pendidikan Fisik, Tanggung Jawab.
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 BANJARBARU Rahmawati, Siti; Filardi, Filardi
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2022): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v5i1.189

Abstract

AbstractThis study discusses "The Effect of Online Games on Student Learning Outcomes at SMP Negeri 4 Banjarbaru". The purpose of this study was to find out how high online game addiction is, how high the learning outcomes of participants are, whether there is an effect of online games on students and to find out how much influence online games have on learning outcomes at SMP Negeri 4 Banjarbaru, South Kalimantan Province. The subjects in this study were students at SMP Negeri 4 Banjarbaru which was more specialized, namely class VII, while the object in this study was the influence of online games on student learning outcomes at SMP Negeri 4 Banjarbaru. In extracting data the author uses a questionnaire, observation, and interviews. While the data analysis technique uses a quantitative approach using product moment analysis techniques. Based on the results of this study, it was concluded that online gaming activities at SMP Negeri 4 Banjarbaru were in the high category, the learning outcomes of students at SMP Negeri 4 Banjarbaru were in the high category, thus there was an influence between online games and student learning outcomes.Keywords: Influence, Learning Outcomes, Online Games.AbstrakPenelitian ini membahas tentang “ Pengaruh Game Online Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Di SMP Negeri 4 Banjarbaru”. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa tinggi kecanduan game online, seberapa tinggi hasil belajar  peserta, apakah ada pengaruh game online terhadap peserta didik dan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh game online terhadap hasil belajar di SMP Negeri 4 Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMP Negeri 4 Banjarbaru yang lebih dikhususkan yaitu kelas VII, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh Game Online Terhadap hasil belajar Peserta didik di SMP Negeri 4 Banjarbaru. Dalam penggalian data penulis menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis product moment. Berdasarkan hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa Aktivitas game online di SMP Negeri 4 Banjarbaru dalam kategori tinggi, Hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 4 Banjarbaru dalam kategori tinggi, dengan demikian terdapat pengaruh antara game online dengan hasil belajar peserta didik.Kata Kunci: Hasil Belajar, Game Online, Pengaruh.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN RAMADHAN Surawardi Surawardi; Ardiyan Fikrianoor
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2023): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i1.230

Abstract

Abstract: The punggahan tradition is a tradition that aims to manifest gratitude and ask Allah SWT. the month of Ramadan is coming. The punggahan tradition is carried out one day before entering the month of Ramadan in one of the community houses or prayer rooms to gather with the contents of congregational evening prayers, reading tahlil, yasin, joint prayers sent to ancestors and eating together. The increasingly modern era is a challenge for society to be able to preserve the traditions that are already attached. As a result of the development of the era, knowledge of tradition is decreasing because it is considered only as a habit without knowing the meaning in it. The purpose of this study was to find out the implementation of the Ramadan fasting tradition in Batu Meranti Village, to find out the Islamic educational values contained in the Ramadan fasting tradition and the value of religious moderation contained in the poetry tradition. The researcher used a qualitative descriptive analysis method to collect the results of interviews or observations regarding the problems that occurred in the field. The researcher found that the results of the punggahan tradition research carried out in Batu Meranti village contained four Islamic educational values, namely: the value of community belief, the value of worship which is manifested in praying and giving charity, the value of morality and muamalah is manifested by mutual respect for one another. Even though the era is now modern, the tradition of punggahan in Batu Meranti Village is still sustainable because parents care about the tradition. This is very important to be absorbed by the younger generation that the social sustainability of the environment in the future is in the hands of the younger generation. Religious moderation is reflected in the implementation of traditions that are not extreme, follow Islamic teachings and respect one another. Keywords: Education, Islam, Punggahan Traditions, Values. Abstrak: Tradisi punggahan adalah tradisi yang bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur dan memohon kepada Allah SWT. akan datangnya bulan ramadhan. Tradisi punggahan dilaksanakan satu hari sebelum  masuk bulan ramadhan di salah satu rumah masyarakat atau mushola untuk berkumpul dengan isi kegiatan sholat magrib berjamaah, membaca tahlil, yasin, doa bersama yang dikirimkan kepada leluhur dan makan bersama. Zaman yang semakin modern menjadi tantangan  bagi masyarakat untuk tetap dapat melestarikan tradisi yang sudah melekat. Akibat berkembangnya zaman pengetahuan akan tradisi  menjadi semakin menurun karena menganggap hanya sebatas kebiasaan tanpa mengetahui makna yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi punggahan ramadhan di Desa Batu Meranti, mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi punggahan ramadhan dan nilai moderasi beragama yang terdapat dalam tradisi punggahan. Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. Peneliti mendapatkan hasil penelitian tradisi punggahan yang dilaksanakan di desa Batu Meranti ini mengandung empat nilai-nilai pendidikan Islam, yaitu: Nilai keyakinan masyarakat, nilai ibadah yang diwujudkan dalam berdoa serta bersedekah, nilai akhlak dan muamalah diwujudkan dengan saling menghargai satu sama lain. Walaupun zaman sudah modern tradisi punggahan  di Desa Batu Meranti ini tetap lestari karena pedulinya orang tua terhadap tradisi. Hal ini sangat penting diresapi oleh generasi muda bahwa keberlangsungan sosial lingkungan di masa depan ada pada tangan generasi muda. Moderasi beragama tercermin dalam pelaksanaan tradisi yang tidak ekstrim, mengikuti ajaran Islam dan saling menghargai satu sama lain. Kata Kunci: Islam, Nilai-Nilai, Pendidikan, Tradisi Punggahan.
PENGUATAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI PENDEKATAN RELIGIOUS CULTURE DI MADRASAH IBTIDAIYAH PLUS AL-HAMID BANJARMASIN Hidayatul Jannah
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2023): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i1.229

Abstract

Abstract: One of the sub-groups of Islamic Religious Education Subjects in Madrasas is Aqidah Akhlak. In learning aqidah morals students are not only required to understand the material, but are required to live and practice it in everyday life. Therefore, every madrasah, to meet the needs of students, especially in the development of Akidah Akhlak learning, seeks to develop religious activities as reinforcement in developing Aqidah Akhlak lessons, one of which is through religious cultural activities. This research is a qualitative research with the type of field research. In this study the author aims to describe the reality of an educational institution that applies religious culture as a form of strengthening the subject of aqidah morals. The results showed that the implementation of strengthening the Akidah Akhlak learning at MI Plus Al-Hamid Banjarmasin  through religious cultural activity es which were carried out with orderly planning and implementation, in the classroom carried out insightful activities for the development of moral aqeedah material and outside the classroom in the form of religious cultural activities and activities as a form of strengthening from the learning theory of aqidah morals. In this activity the forms of habituation, exemplary and internalization of religious cultural values are applied to students. The impact of strengthening Aqidah Akhlak learning through religious culture is a change in attitude from both the cognitive, affective and psychomotor domains. Keywords: Akidah Akhlak, Religious Culture, Strengthening. Abstrak: Salah satu sub rumpun Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah adalah Akidah akhlak. Pada pembelajaran akidah akhlak peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi tersebut, namun dituntut untuk menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu setiap madrasah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik terutama dalam pengembangan pembelajaran Akidah akhlak berupaya mengembangkan  kegiatan-kegiatan religius sebagai penguat dalam mengembangkan pelajaran Akidah akhlak salah satunya adalah melalui kegiatan budaya religius. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Pada Penelitian ini penulis bertujuan ingin menggambarkan realitas sebuah lembaga pendidikan yang menerapkan budaya religius sebagai bentuk penguatan dari mata pelajaran akidah akhlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penguatan pembelajaran Akidah Akhlak di MI Plus Al-Hamid Banjarmasin melalui kegiatan budaya religius yang dilaksanakan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tertib, di dalam kelas dilaksanakan kegiatan wawasan pengembangan materi akidah akhlak dan diluar kelas berupa aktifitas dan kegiatan budaya religius sebagai bentuk penguatan dari teori pembelajaran akidah akhlak. Pada kegiatan tersebut diterapkannya bentuk pembiasaan, keteladanan dan internalisasi nilai-nilai  budaya religius kepada peserta didik. Dampak dari penguatan pembelajaran Akidah akhlak melalui budaya religius adalah perubahan sikap baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.  Kata kunci: Akidah Akhlak, Budaya Religius, Penguatan.
SEX EDUCATION DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Muhammad Nur Effendi; Fitriani Fitriani
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2023): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i1.236

Abstract

Abstract:The desire and drive to have sex (coitus) with the opposite sex is a fundamental human essence or character, according to Islam (fitrah). Sex education is an important part of teaching Islamic faith, values, and devotion. As a result, the foundation for sex education, like the foundation for Islamic religious education, is the Qur'an and Hadith. Keywords: Islamic Education, Sex, Sex Education. Abstrak : Hasrat dan dorongan untuk melakukan persetubuhan (coitus) dengan lawan jenis merupakan hakikat atau karakter manusia yang mendasar, menurut Islam (fitrah). Pendidikan seks merupakan bagian penting dari pengajaran keimanan, nilai-nilai, dan ketaqwaan Islam. Akibatnya, landasan pendidikan seks, sebagaimana landasan pendidikan agama Islam, adalah Al-Qur'an dan Hadits. Kata Kunci: Seks, Pendidikan Islam, Pendidikan Seks.
PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN PENGETAHUAN AGAMA ISLAM BAGI MASYARAKAT DESA PANDAHAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT Rahmawati, Siti; Anggara, Raden Rama Yudha
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 2 (2023): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i2.248

Abstract

Abstract: Religious figures or commonly called ulema, ustadz, teachers and so on among the community, a teacher is someone who has extensive religious knowledge. In addition to having a lot of knowledge, a religious figure/teacher also always shows behavior that is in accordance with his knowledge. So that it will always be recognized wherever it is. In this study the authors used a type of narrative research and the research approach used was qualitative research. Data collection techniques used observation, documentation and interview techniques, while data analysis techniques used Miles and Huberman's theory, namely data reduction, data display and data verification.The results of this study confirm that the form of the role of religious teachers in fostering knowledge of Islamic religious education for the people of Pandahan village, Bati-Bati sub-district, Tanah Laut district is the teacher as an educator and teacher, as a guide, as a role model, as a member of the community. The form of fostering the role of religious teachers in fostering knowledge of Islamic religious education for the people of Pandahan village, Bati-Bati sub-district, Tanah Laut district is religious coaching and moral development. While the supporting and inhibiting factors for the role of religious teachers in fostering knowledge of Islamic religious education for the people of Pandahan village, Bati-Bati sub-district, Tanah Laut district, are supporting factors consisting of environmental factors and facility factors. The inhibiting factors consist of self-awareness and time factors. Keywords: Coaching, Society, The Role of Religious Teachers.  Abstrak: Tokoh Agama atau biasa disebut ulama, ustadz, guru dan lain sebagainya dikalangan masyarakat guru adalah seseorang yang memiliki keilmuan agama yang luas. Selain memiliki ilmu yang banyak, seorang tokoh agama/guru juga selalu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan keilmuannya. Sehingga akan selalu dikenali dimanapun ia berada. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian naratif dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara, sedangkan teknik analisis data menggunakan teori Miles and Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini menegaskan bahwa bentuk peran guru agama dalam pembinaan pengetahuan Pendidikan agama Islam bagi masyarakat desa Pandahan kecamatan Bati-Bati kabupaten Tanah Laut adalah guru sebagai pendidik dan pengajar, sebagai pembimbing, sebagai panutan, sebagai anggota masyarakat. Adapun bentuk pembinaan peran guru agama dalam pembinaan pengetahuan pendidikan agama islam bagi masyarakat desa Pandahan kecamatan Bati-Bati kabupaten Tanah Laut adalah pembinaan keagamaan dan pembinaan akhlak. Sedangkan faktor pendukung dan penghambat peran guru agama dalam pembinaan pengetahuan pendidikan agama islam bagi masyarakat desa Pandahan kecamatan Bati-Bati kabupaten Tanah Laut yaitu faktor pendukung terdiri dari faktor lingkungan dan faktor fasilitas. Adapaun faktor penghambat terdiri dari faktor kesadaran diri dan faktor waktu. Kata Kunci: Masyarakat, Pembinaan, Peran Guru Agama.
ANALISIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI MANDI WAJIB PADA SMP NEGERI 2 SAMBUNG MAKMUR KABUPATEN BANJAR Mas'ah, Siti; Rabiaty, Rahmi
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 2 (2023): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i2.293

Abstract

Abstract: This study discusses "Analysis of Learning Islamic Religious Education (PAI) Compulsory Bathing Materials at SMP Negeri 2 Connect Makmur Kab. Banjar". The formulation of the problem in this study is to find out about learning PAI about compulsory bathing in junior high schools. The purpose of this study is how to analyze PAI learning at SMP Negeri 2 Kons. Makmur, Negeri 2 Kons. Makmur, as well as to find out the supporters and obstacles to learning PAI in compulsory bathing materials at SMP Negeri 2 Kons. Makmur.The subjects in this study were PAI teachers who taught at SMP Negeri 2 Terus Makmur Kab. obstacles to PAI learning Compulsory bathing materials at SMP Negeri 2 Kons. Makmur Kab.Banjar.In extracting data, researchers used observation techniques, interviews, and documentation, data collection techniques with collecting, classification, editing, and interpretation of data, then analyzed with descriptive qualitative and inductive conclusions drawn.Based on the results of the study it is known that the learning analysis of Islamic Religious Education (PAI) on Compulsory Bathing Materials at SMP Negeri 2 Connect Makmur Kab.Banjar was delivered in semester I in class VII and went well. This can be seen by the suitability of the material with the curriculum, learning media, learning approaches, time managers, learning methods, assessments. The supporting aspect is the existence of facilities and infrastructure and parental support. While the inhibiting aspect is the awareness of students, parents and the environment which is less conducive.                                                         Keywords: Learning Analysis, Mandatory Bathing Material.  Abstrak: Penelitian ini membahas tentang “Analisis Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Mandi Wajib Pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur Kab.Banjar”. Rumusan masalah dalam ini adalah untuk mengetahui pembelajaran PAI materi mandi wajib di SMP penelitian ini adalah bagaimana analisis pembelajaran PAI pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur, serta apa saja aspek pendukung dan penghambat analisis pembelajaran mandi wajib PAI pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana analisis pembelajaran PAI pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur serta untuk mengetahui pendukung dan penghambat pembelajaran PAI materi mandi wajib di SMP Negeri 2 Sambung Makmur.Subjek dalam penelitian ini adalah Guru PAI yang mengajar di SMP Negeri 2 Sambung Makmur Kab.Banjar, Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah analisis pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi mandi wajib pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur Kab.Banjar, serta aspek pendukung dan penghambat pembelajaran PAI Materi mandi wajib pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur Kab.Banjar.Dalam penggalian data, peneliti menggunakan Teknik Observasi, wawancara, dan dokumentasi, Teknik pengumpulan data dengan collecting, klasifikasi, editing, dan interpretasi data, selanjutnya di analisis dengan deskriptif kualitatif dan ditarik simpulan secara induktif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Analisis pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Mandi Wajib Pada SMP Negeri 2 Sambung Makmur Kab.Banjar telah disampaikan pada semester I di kelas VII dan berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kesesuaian materi dengan kurikulum, media pembelajaran, pendekatan pembelajaran, pengelola waktu, metode pembelajaran, penilaian. Adapun aspek pendukung dengan adanya sarana dan prasarana dan dukungan orang tua. Sedangkan aspek penghambatnya kesadaran peserta didik, orang tua dan lingkungan yang kurang kondusif. Kata Kunci: Analisis Pembelajaran, Materi Mandi Wajib.