cover
Contact Name
Muh. Nasir
Contact Email
perahubima@gmail.com
Phone
+6285253506723
Journal Mail Official
perahubima@gmail.com
Editorial Address
Jln. Pemuda No. 65 RT.003 RW.001 Kel. Penataoi Kec. Mpunda, Kota Bima, NTB
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
ISSN : 28097661     EISSN : 28097750     DOI : https://doi.org/10.55784/juster
Core Subject : Science,
JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan menerbitkan hasil penelitian atau hasil karya ilmiah lainnya di bidang sains dan terapan. Adapun scope terbitan JUSTER meliputi Matematika dan IPA (Fisika, Kimia, Biologi), dan aplikasi sains bidang Matematika dan IPA. Terbit tiap bulan Januari, Mei dan Desember
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 135 Documents
Analisis Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Golka (Ageratum conyziodes) Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat Bima Irma Rubianti; Nikman Azmin; Muh Nasir
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.727 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.67

Abstract

Daun Golka (Ageratum conyziodes) adalah tanaman khas Daerah Bima yang telah dipergunakan secara turun temurun oleh masyarakat Bima (Suku Mbojo), tanaman golka biasanya digunakan sebagai obat seperti dioleskan kebagian tubuh atau kulit yang luka, adanya nyeri dengan memberikan sensasi gatal sebagai penanda bahwa obat tersebut bekerja sesuai dengan kepercayaan masyarakat, yang mampu menghilangkan rasa nyeri pada area yang dioleskan setelah diberikan daun tanaman golka.Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan mengambil peran dalam memberi aktifitas farmakologi yang berbeda, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan daun tanaman golka sebagai obat herbal selain antinyeri dengan melakukan analisis skrining fitokimia. Skrining fitokimia bertujuan memberikan gambaran umum tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman daun gatal meliputi pemeriksaan alkaloid, glikosida, steroid atau triterpenoid, saponin, flavonoid, polifenol, dan tanin. Sampel diambil dari masyarakat lokal Bima. Ekstrak dibuat dengan mengekstraksi simplisia daun golka dengan pelarut etanol dan melakukan pengujian. Hasil uji skrining menunjukkan bahwa daun gatal golka mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, steroid atau triterpenoid dan negatif untuk uji saponin, flavanoid, polifenol, dan tannin.
Karakteristik Fisik Dan Mutu Organoleptik Kopi Bumi Pajo Pada Berbagai Metode Fermentasi Hartati Hartati; Nikman Azmin; Muhammad Irwansyah
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.384 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.72

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Biji Kopi umumnya diolah dengan beberapa cara pengolahan yaitu cara basah dan cara kering, salah satu tahapan pengolahan cara basah pada biji kopi yang sangat menentukan mutu adalah dengan metode fermentasi. Fermentasi bertujuan untuk menghilangkan lapisan lendir yang tersisa dipermukaan kulit biji kopi setelah proses pembersihan. Tujauan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik bubuk kopi dan mutu organoleptik bubuk kopi pada berbagai metode fermentasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi STKIP Bima, sampel biji kopi di ambil di Kecamatan Bumi Pajo Desa Rora Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan. Indicator yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar air bubuk kopi, warna, cita rasa, aroma, kepahitan, dan kesukaan. Dari hasil uji organoleptik terhadap mutu kopi, menunjukkan berpengaruh nyata terhadap warna, rasa dan aroma seduhan bubuk kopi, tetapi perpengaruh tidak nyata terhadap kepahitan dan tingkat kesukaan. Panelis lebih menyukai seduhan bubuk kopi pada perlakuan fermentasi kering dengan lama fermentasi 6 dan 8 hari
Pengaruh Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Erni Suryani
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.9 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.87

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan cabai rawit, serta interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama: spasi (J) terdiri dari 3 level. faktor kedua adalah dosis pupuk kandang yang terdiri dari 4 taraf dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang dan diukur dari umur 7, 21 dan 35 HST. Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman cabai rawit pada perlakuan J2 pada 35 HST dan jumlah cabang pada perlakuan J2 pada 7 HST, dan tidak berpengaruh nyata. berpengaruh terhadap jumlah daun pada umur 7 HST, 21 HST, dan 35 HST. Pada aplikasi pupuk kandang, rata-rata tinggi tanaman cabai rawit tidak terlalu berbeda, kecuali pada perlakuan P3 pada 35 HST. Namun secara keseluruhan pada perlakuan P0 sampai P3 umur tanam 35 HST pertumbuhan tanaman cabai rawit sangat baik. Pada perlakuan P3 pada 35 HST rata-rata tinggi cabai rawit 34,78 cm. Pertumbuhan cabai rawit pada perlakuan ini sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang 1,5 kg dengan jarak tanam 50 cm x 60 cm sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Rata-rata jumlah daun cabai rawit tidak berpengaruh nyata berdasarkan jumlah aplikasi pupuk kandang, hal ini terlihat dari data perlakuan P0 sampai P3 pada umur 7 HST sampai 35 HST menunjukkan angka yang hampir sama. Jarak tanam tanaman cabai rawit juga mempengaruhi jumlah cabang. Data menunjukkan cabang daun paling banyak terdapat pada perlakuan J2 dengan jumlah rata-rata tertinggi 6,00 dan 5,17 helai.
Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Di Wilayah Bendungan Mila Kabupaten Dompu Daniah Wahyuningsih; Juhaini Juhaini; Heny Novita; Nurafiatullah Nurafiatullah; Rosninda Rosninda; Yonanda Awalyah; Suryani Suryani; Mia Oktaviana; Tri Ade Ningsih; Nikman Azmin; Muh Nasir
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.707 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.100

Abstract

Jumlah tumbuhan obat di Indonesia bervariasi, hingga saat ini jumlahnya belum banyak diketahui seacara pasti, sehingga diperlukan pendokumentasian secara menyeluruh untuk pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku pengobatan. Penelitian  bertujuan  untuk  mengetahui  jenis-jenis  tumbuhan  obat  dan bagian  yang  di  manfaatkan  serta  khashiat  tumbuhan.  Metode  penelitian  yang  digunakan  yaitu kombinasi  teknik  survei  lapangan  (observasi), terhadap masyarakat di wilayah Bendungan Mila Kabupaten Dompu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat wilayah bendungan mila kabupaten dompu. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang pengobatan tradisional dengan pemanfaatan tumbuhan obat. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, hasil penelitian  menunjukan bahwa tumbuhan obat tradisional yang dimanfaatkan sebagai obat sebanyak 19 jenis tumbuhan bekhasiat obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional
Studi Keanekaragaman Tumbuhan Obat Tradisional Di Wilayah Bendungan Mila Kabupaten Dompu Mulisa Mulisa; Atun Hayatun; Reni Rizki; Nanda Putri; Eti Mirnawati; Nurul Putri Zahra; Nafa Natalia; Mira Apriati; Serlin Mahdalena; Haryati Haryati; Nikman Azmin; Nurlailah Nurlailah
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.702 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tumbuhan obat di Kawasan Bendungan Mila Kabupaten Dompu. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dan wawancara. Penelitian ini berguna untuk mengetahuai jenis tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan sebaagai obat-obatan tradisoanal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 15 jenis tumbuhan obat tradisonal yang digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Bagian tumbuhan obat tradisoanal biasa digunakan masyarakat sebagai obat yaitu daun, batang, kulit, buah, biji, umbi, kayu, dan akar.  Adapun cara pengolahan tumbuhan obat tradisional yaitu dengan cara direbus, ditempel, digosok, ditumbuk, dan di konsumsi secara langsung.
Pengaruh Penggunaan Berbagai Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabe Merah Besar (Capsicum annum Varietes Longum) Nehru Nehru
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.868 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan berbagai media tanam hidroponik (pasir, arang dan abu gosok) terhadap pertumbuhan tanaman cabe merah besar (Capsicum annum varietes longum). Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar untuk memberikan saran kepada masyarakat dan petani sebagai usaha untuk mengembangkan sistem bercocok tanam cabai dan juga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dimana penelitian ini menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 macam perlakuan dengan 1 perlakuan sebagai control dengan masing-masing 4 kali pengulangan sehingga akan di peroleh 16 percobaan tiap pot perlakuan ditanam 1 pohon cabai merah besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan media tanam hidroponik dapat mempengaruhi pertumbuhan cabai merah besar (Capsicum annum, varietas longum) baik itu pada tinggi tanaman, panjang daun dan jumlah daun. Media tanam hidroponik yang paling bagus adalah media tanam dengan pasir. Hal ini dapat dilihat pada pengukuran tiap-tiap parameter penelitian sebagai berikut : Tinggi tanaman paling tinggi dengan rata-rata 20,37 cm (40 HSPT), dengan jumlah daun yang paling banyak dengan rata-rata 9,25 lembar (40 HSPT), dan panjang daun yang paling panjang dengan rata-rata 6,87 cm (HSPT).
Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima Olahairullah Olahairullah
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.901 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.110

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuan pengaruh jarak tanam terhadap produktivitas bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 macam perlakuan, dengan satu perlakuan sebagai pengontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Perlakuan pemberian jarak tanam memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan, jumlah daun dan panjang daun, dan dari keempat perlakuan pemberian jarak tanam 10 x 20 cm (PII) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, jumlah daun umur 15 dan 30 HST yaitu dengan rata-rata 5,75 lembar, dan 5,2 lembar dan panjang daun umur 15 dan 30 HST yaitu dengan rata-rata 9 cm dan 11,625 cm. (2) Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis of variance (ANOVA) menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel, hal ini dapat terlihat pada jumlah daun umur 15 dan 30 HST yaitu Fhitung = 4,875 > Ftabel = 3,86 dan Fhitung 4,528 > Ftabel = 3,86 dan panjang daun umur 15 dan 30 HST yaitu Fhitung = 7,825 > Ftabel = 3,86 dan Fhitung = 3,983 > Ftabel = 3,86.
Studi Etnofarmakognosi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Untuk Mengobati Penyakit Pada Ternak Oleh Masyarkat Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Catharina De Ricci Ivony Manek; Lukas Seran; Maria Novita Inya Buku
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.837 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jenis tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan,  cara pengolahan,  jenis penyakit yang diobati,  jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan,  jenis tumbuhan yang dibudidayakan, dan alasan masyarakat membudidaya tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat di Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu observasi langsung. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap narasumber. Tumbuhan yang berhasil ditemukan  dikumpulkan, didokumentasi dan diidentifikasi.  Hasil penelitian ditemukan  10 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat Di Desa Naekasa yaitu Mahoni (Swietenia mahagoni), ekor naga (Rhaphidophora pinnata), sereh (Cymbopogon nardus), Kemiri (Aleurites moluccana), kesambi (Schleichera oleosa), cabai rawit (Capsicum frutescens), kunyit (Curcuma longa), pohon daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), gewang (Corypha utan), mangga (Mangifera indica).  Bagian organ tumbuhan yang digunakan adalah daun (Folium), Biji (Semen), Batang (Lignum), dan Kulit (Cortex), Rimpang (rhizome). Bagian tumbuhan tersebut diolah dengan cara ditumbuk atau dihaluskan, direndam, dan diberikan langsung pada ternak. Terdapat 8 jenis penyakit yang diobati yaitu nafsu makan menurun pada babi, keracunan pada anjing, cacing pada mata sapi, penyakit snot pada ayam, diare pada kambing dan babi, demam pada babi, feses kapur pada ayam,  kudis pada babi, dan luka potong pada ternak sapi, babi, dan ayam. Tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah pohon daun kupu-kupu. Jenis tumbuhan yang dibudidaya adalah sereh, lombok, mangga, mahoni,  dan kelapa.  Alasan masyarakat membudidayakan tumbuhan obat yaitu karena selain digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit pada ternak, tumbuhan tersebut juga biasa dikonsumsi oleh masyarakat sehingga dibudidaya agar mudah diambil saat diperlukan tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli.
Studi Etnofarmakognosi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Untuk Mengobati Penyakit Pada Ternak Oleh Masyarakat Desa Kelle Kecamatan Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan Debri Titi Boimau Boimau; Lukas Seran; Maria Novita Inya Buku
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.793 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan,cara pengolahan, tumbuhan obat yang dibudidayakan, alasan masyarakat membudidayakan tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yaitu observasi langsung. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap narasumber. Tumbuhan yang berhasil ditemukan didokumentasi, diidentifikasi, diklasifikasi dan dideskripsikan. Hasil penelitian ini ditemukan 23 jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat Desa Kelle yaitu Swietenia macrophyla, Aloe vera, Ficus microcarpa, Corpi utan, Punica granatum, Melia azedarch, Zingiber zerumbet, Azadirachta indica, Aegle marmelos, Allium cepa, Casuarina equisetifolia, Cordia myxa, Anredera cordifolia, Abrus precatoris, Moringa oleifera,Cucumis sativus, Sanseviera grandis, Aleurites moluccana, Tamarindus indica, Tridax procumbens, Morus alba. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun (folium), biji (semen), kulit (cortex), buah (fructus), rimpang (rhizoma) dan umbi (bulbus). Terdapat 14 jenis penyakit yang diobati yaitu snot, kolibasilosis, batuk, diare, cacingan, antrax, luka potong, urat putus, demam, kurang nafsu makan, luka kebiri pada babi, patah tulang dan feses kapur. Cara pengolahan yang digunakan adalah dihaluskan dan direndam. Tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah mahoni. Jenis tumbuhan obat yang dibudidayakan adalah lidah buaya, delima, bawang merah, binahong, mentimun,kunyit, kemiri, kelor dan mahoni. Alasan masyarakat Desa Kelle membudidayakan tumbuhan obat yaitu karna selain manfaatnya sebagai obat penyembuh penyakit pada ternak juga sebagai tumbuhan hias dipekarangan, sebagai sumber makanan bagi manusia, sebagai bahan pembuatan ukiran serta masyarakat melestarikan tumbuhan obat tersebut agar  tidak punah
Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Escherichia coli Pada Bahan Pangan Berbasis Daging Di Kota Kupang Dedi Irianto Bria; Hildegardis Missa; Imelda Tidora Sombo
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.872 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.179

Abstract

Bakteri Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang rentan mencemari salome dan dapat menyebabkan diare atau foodborne dieases karena kehigienisan makanan yang kurang.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri Escherichia coli pada produk olahan daging di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Isolasi bakteri menggunakan media EMBA, perhitungan populasi dilakukan dengan metode hitung cawan. Karakterisasi makroskopis dilakukan dengan mengamati bentuk morfologi koloni berbeda pada cawan sehingga didapatkan isolat bakteri  Escherichia coli. Karakteristik mikroskopisnya dilakukan dengan metode pewarnaan gram dan diamati menggunakan  mikroskop cahanya. Hasil penelitian diperoleh populasi bakteri Escherichia coli dari pengenceran 10-3 di Taman Nostalgia yaitu 8,4 x 104 CFU / ml, SMPN 1 Kupang yaitu 8,4 x 104 CFU / ml, SDK St. Yoseph 1 Kupang yaitu 5 x 104 CFU / ml dan SMAN 1 Kupang 1,11 x 105 CFU / ml. Karakterisasi makroskopis pada empat lokasi memiliki bentuk, elevansi, dan tepian yang sama. Karakteristik mikroskopis dilakukan melalui metode pewarnaan gram dengan hasil semua isolat bakteri merupakan bakteri gram negatif yang memiliki bentuk sel coccus, dan susunan sel tunggal

Page 2 of 14 | Total Record : 135