cover
Contact Name
Riki Ranova
Contact Email
riki.farm@gmail.com
Phone
+6281277752221
Journal Mail Official
ejurnal.akfarib@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kesehatan No. 20 Belakang RSAM Kel, Bukit Apit Puhun, Guguk Panjang, Bukittinggi , Sumatera Barat 26114
Location
Kota bukittinggi,
Sumatera barat
INDONESIA
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
ISSN : -     EISSN : 28304802     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional secara resmi yang dikelola oleh Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan Januari dan Juli dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang obat tradisional, teknologi kefarmasian, pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmakognosi, Fitokimia, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmasi Klinis dan Farmasi Komunitas.
Articles 85 Documents
MIKROENKAPSULASI PARASETAMOL MENGGUNAKAN EUDRAGIT L 100 SEBAGAI PENYALUT Devahimer Harsep Rosi
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.79 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian formulasi parasetamol secara mikroenkapsulasi untuk menutupi rasa pahit dari parasetamol menggunakan metode penguapan pelarut dengan memvariasikan konsentrasi eudragit L 100 sebagai penyalut yaitu 2 g, 3 g, dan 4 g. Evaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, foto mikroskopis, ukuran partikel, penetapan kadar parasetamol dalam mikrokapsul, uji disolusi dan uji rasa mikrokapsul. Hasil penelitian menunjukan bahwa parasetamol dapat diformulasikan dalam bentuk mikrokapsul. Uji rasa secara Kruskal-Walis memberikan hasil paling baik pada mikrokapsul F III dengan konsentrasi eudragit L 100 4 g.
UJI EFEKTIVITAS ANTIALERGI EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU RACUN (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) PADA TIKUS DENGAN INDUKSI OVALBUMIN isra reslina; Ria Afrianti
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.008 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas ekstrak daun kayu racun (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) dengan induksi ovalbumin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak sebagai antialergi dan untuk mengetahui variasi dosis dari ekstrak memberikan efek yang berbeda sebagai antialergi. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif yang diberikan aquadest, Kelompok II sebagai kontrol positif yang diberikan NaCMC, Kelompok III, IV, V diberikan ekstrak etanol daun kayu racun dengan dosis berturut-turut 80mg/KgBB, 160mg/KgBB, 320mg/KgBB. Dilakukan sensitisasi pada hari ke-1, ke-7 dengan induksi ovalbumin 0,1%, pada hari ke-14 dicukur bulu tikus tersebut dan disuntikkan evans blue, setelah 15 menit diberikan sediaan dan ekstrak pada masing-masing kelompok, setelah 15 menit diberikan penginduksi ovalbumin dengan konsentrasi 5,25% kemudian diukur diameter, luas area pigmentasi, nilai luas area pigmentasi pada jam ke-1 sampai jam ke-8, dan persentase daya anti- anafilaksisnya. Didapatkan persentase daya anti-anafilaksis Kelompok III, IV, dan V yang diberikan ekstrak etanol daun kayu racun memiliki daya anti-anafilaksis kutan aktif berturut-turut 50,97%, 60,62%, dan 67,06%. Kelompok V (dosis 320mg/KgBB) menunjukkan aktivitas antialergi paling baik di antara kelompok sediaan uji yang lain. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara Kruskal Wallis dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan nyata antara variasi dosis KIII (Dosis 80mg/KgBB) dan KV (Dosis 320mg/KgBB). Kata kunci : Antialergi, Daun kayu racun, Ovalbumin.
PERBANDINGAN PEROLEHAN HESPERIDIN KULIT BUAH JERUK SIAM GUNUNG OMEH DAN KULIT BUAH JERUK PASAMAN Riki Ranova; Ezi Rahmadani; Hilmarni
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.435 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan perolehan hesperidin dari kulit buah jeruk siam gunung omeh dan kulit buah jeruk pasaman. Hesperidin merupakan senyawa golongan flavonoid glikosida yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Proses isolasi hesperidin dilakukan dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Jumlah hesperidin yang didapat ditimbang dan diidentifikasi dengan reaksi warna dan dengan metode KLT menggunakan hesperidin pembanding. Hasil identifikasi menunjukkan senyawa hasil isolasi adalah hesperidin. Dari penelitian diketahui kulit buah jeruk siam gunung omeh mengandung hesperidin lebih banyak yaitu sebesar 0,923% dibandingkan kulit buah jeruk pasaman yaitu sebesar 0,898%
PENGARUH JUMLAH PELARUT TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) Ariya Eka Kusuma
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.045 KB)

Abstract

Daun katuk merupakan tanaman tradisional yang memiliki khasiat sebagai antimikroba, antioksidan, antianemia, afridisiaka dan laktagoga (dapat meningkatkan volume ASI pada ibu menyusui dimana pada daun katuk terdapat senyawa aktif steroid dan alkaloid yang dapat meningkatkan produksi ASI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pelarut maksimal dalam proses pengekstrakan daun katuk. Pengekstrakan daun katuk dengan menggunakan 0,5 kg daun katuk yang di ekstrak menggunakan pelarut air dengan variasi valume air 500 ml, 750 ml, 1000 ml, 1250 ml. Dihitung nilai rendemen nya, pelarut 500 ml sebesar 34,6%, 750 ml sebesar 40,6%, 1000 ml sebesar 42,4%, 1250 ml sebesar 47%. Kemudian dilakukan uji susut pengeringan, pada pelarut 500 ml sebesar 10,4 %, 750 ml sebesar 13,85%, 1000 ml sebesar 17,2% dan 1250 ml sebesar 12,95%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin banyak pelarut yang digunakan maka ekstrak yang didapat semakin banyak. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan uji lanjut terhadap serbuk yang dihasilkan dan dilakukan uji lanjut terhadap pemerasan yang konstan.
FORMULASI MASKER GEL PEEL OFF DARI EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) Mega Yulia; Permata Sari, Winda
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i1.3

Abstract

Masker gel peel off merupakan salah satu jenis masker wajah yang mempunyai keunggulan dalam penggunaan yaitu mudah untuk dilepaskan. Masker gel peel off dengan menggunakan kombinasi basis PVA. Masker gel peel off juga banyak yang ditambahkan zat aktif alami seperti lidah buaya, apel hijau, mentimun, strawberry, lemon, dan bengkoang. Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) merupakan salah satu tanaman yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Penelitian ini bertujuaan untuk mendapatkan formula masker gel peel off dari ekstrak etanol bawang dayak. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Penelitian ini menggunakan 3 formula dengan variasi PVA 16%, 17%, 18%. Evaluasi fisik sediaan meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu mengering, uji daya sebar, uji iritasi kulit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa F1, F2, dan F3 dapat diformulasi menjadi sediaan masker gel peel off dari ekstrak umbi bawang dayak yang memenuhi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu mengering, tetapi tidak memenuhi syarat uji daya sebar.
PENGARUH INFUSA DAUN TORBANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) TERHADAP LUKA BAKAR PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) Hilmarni; Serly, Novita; Farizal
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i1.4

Abstract

Daun Torbangun telah banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia untuk pengobatan. Kandungan metabolit sekunder dari tumbuhan ini adalah senyawa flavonoid, fenolik, steroid, dan saponin yang bertanggungjawab terhadap aktivitas farmakologi diantaranya antibakteri dan anti radang. Aktifitas ini dapat membantu proses penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infusa daun torbangun terhadap luka bakar pada mencit. Penelitian ini menggunakan mencit jantan sebanyak 9 ekor, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok uji. Sampel yang digunakan berupa infusa daun torbangun segar dengan konsentrasi 10% b/v. Luas luka diukur dengan metoda Plannimeter. Hasil penelitian menunjukan pemberian infusa daun torbangun dapat menyembuhkan luka bakar pada hari ke 11, Pemberian Bioplasenton sebagai kontrol positif pada hari ke 13, dan pemberian aqua destilata sebagai kontrol negatif pada hari ke 18. Hasil pengujian statistik menunjukan tidak ada perbedaan luas luka yang signifikan pada hari ke 3 sampai ke 6, dan terdapat perbedaan luas luka yang signifikan pada hari ke 9 sampai ke 15. Analisis uji lanjut menunjukan adanya perbedaan yang signfikan dari kelompok yang digunakan p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun torbangun dapat mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka bakar.
IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DAN HESPERIDIN DARI BEBERAPA JENIS CITRUS (Citrus.sp) Ranova, Riki; Nuraini Putri, Risa
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i1.5

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Identifikasi Senyawa Flavonoid dan Hesperidin Pada Beberapa Jenis Citrus (Citrus sp). Sampel yang digunakan adalah kulit jeruk lokal yang terdapat di Sumatera Barat yaitu jeruk kaco, jeruk pagar, jeruk sundai, jeruk bali, jeruk purut, jeruk kasturi dan buah jeruk kambing. Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 70%. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan pereaksi serbuk Mg ditambah HCl(p) dan FeCl3 diketahui bahwa semua sampel yang digunakan mengandung senyawa flavonoid. Dari hasil identifikasi hesperidin dengan metoda KLT terhadap hesperidin pembanding diketahui bahwa beberapa sampel mengandung senyawa hesperidin yaitu jeruk bali, jeruk kaco, jeruk purut, jeruk kambing dan jeruk kasturi dengan nilai Rf 0,5, sedangkan jeruk pagar dan jeruk sundai tidak mengandung hesperidin
FORMULASI SERBUK EFFERVESCENT SARI BUAH KUNDUR (Benincasa hispida (Thunb) Cogn.) DENGAN VARIASI NATRIUM BIKARBONAT Yulia, Mega; Wulandari, Yudia
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i2.6

Abstract

Buah kundur (Benincasa hispida (Thunb) Cogn.) biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai obat penurun panas dan penambah stamina. Buah ini memiliki bau yang langu sehingga pemanfaatan pada masyarakat masih kurang maksimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan kepraktisan dan kesegaran adalah dengan cara dibuat sebagai serbuk effervescent sari buah kundur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui formulasi serbuk effervescent dengan sifat fisik yang baik untuk sari buah kundur dengan variasi konsentrasi natrium bikarbonat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan natrium bikarbonat yang dibedakan konsentrasinya untuk masing-masing formula, 2,5% untuk formula A, 3% untuk formula B dan 3,5% untuk formula C. Semua bahan dicampur dengan metode kering, lalu serbuk yang dihasilkan diayak dengan ayakan mesh 60. Pengamatan dilakukan terhadap organoleptik serbuk, sifat aliran serbuk, kadar air, waktu larut, tinggi buih dan pH. Hasil penelitian disimpulkan bahwa buah kundur bisa dibuat menjadi sediaan serbuk effervescent dimana semua formulasi sediaan effervescent telah memenuhi persyaratan eveluasi serbuk (organoleptik, sifat aliran serbuk, tinggi buih dan pH), tetapi dalam evaluasi kadar air semua formulasi belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
PEMANFAATAN WATER AROMATIK/HYDROSOL DAUN TORBANGUN (Plectranthus ambonicus L) DALAM FORMULASI FACE TONER ., Hilmarni; ., Fitri Afriyeni; ., Dwi Mulyani
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i2.7

Abstract

Tanaman daun torbangun (Plectranthus ambonicus Lour) merupakan tanaman yang dapat tumbuh liar. Tanaman ini memiliki berbagai senyawa bioaktif, diantaranya senyawa fenolik, kumarin, flavonoid, alkaloid, dan juga mengandung minyak atsiri. Daunnya memiliki aroma yang khas sehingga disebut tanaman aromatik. Hidrosol adalah cairan minyak atsiri yang bercampur dengan air secara kuat dengan air sehingga warnanya mulai dari kuning hingga mendekati jernih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hydrosol daun torbangun dapat di formulasikan ke dalam face toner dengan membedakan konsentrasi hidrosol daun torbangun. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hydrosol daun torbangun dapat diformulasikan dalam face toner yang memenuhi persyaratan uji pH yaitu 6, dan semua formula face toner tidak mengiritasi. Dari uji hedonic diperoleh kesukaan terhadap aroma dan warna FIII sebanyak 30%, sedangkan untuk kesukaan terhadap tekstur FIII sebanyak 50% dari jumlah responden.
PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBAHAN BAKU VCO (virgin coconut oil) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE EMPRIT(Zingiber officinale var. amarum.) Rahmayulis; Sisi Pitri Yeni, Sisi
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v1i1.8

Abstract

Telah dilakukan penelitian formulasi sabun padat transparan berbahan baku VCO dengan penambahan ekstrak jahe. Ekstrak jahe memiliki aktifitas antioksidan, antibakteri, antivirus, dan menghambat pertumbuhan patogen yang merugikan kehidupan manusia seperti Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak jahe yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembuatan sabun padat transparan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Penelitian ini dibuat 3 formula dengan variasi jumlah ekstrak jahe yaitu 1,56g; 3,12g; dan 4,68g. Evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji alkali bebas, uji iritasi dan uji tinggi busa. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe dapat digunakan untuk pembuatan sabun padat transparan dan hasil pada formula F3 memenuhi persyaratan SNI untuk sabun padat transparan.