cover
Contact Name
Zidnal Falah
Contact Email
jusindo.jsi@gmail.com
Phone
+6285322218207
Journal Mail Official
muhammadzidnal31@gmail.com
Editorial Address
Greenland Sendang Residence Blok H1, Sendang, Kec. Sumber, Cirebon, Jawa Barat 45611
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Published by Publikasi Indonesia
ISSN : 27753077     EISSN : 27750892     DOI : 10.36418
Core Subject : Health,
Ruang lingkup dan fokus penelitian terkait bidang kajian dengan penekanan pada pendekatan, yang meliputi: Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hyperkes), Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan), Ilmu Gizi, Epidemiologi, Teknik Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Asuransi Jiwa dan Ilmu Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Ilmu Olah Raga, Ilmu Keperawatan, Kebidanan, Administrasi Rumah Sakit, Entomologi (Kesehatan, Fitopatologi), Ilmu Biomedis, Ergonomi, Fisiologi Kerja, Fisioterapi, Analis Medis, Fisiologi (Olahraga ), Reproduksi (Biologi dan Kesehatan), Akupunktur, Rehabilitasi Medis.
Articles 333 Documents
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kelengkapan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Usia Remaja Sunajah Sunajah; Lastri Mei Winarni
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 01 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.256 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i01.36

Abstract

Young age during pregnancy is one of the four high risks in pregnancy or known as the 4 Ts, which is too young. One of the efforts to maintain health and prevent complications in teenage pregnancy is to regularly conduct a pregnancy examination (ANC). The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with completeness of antenatal care (ANC) in adolescent pregnant women. This study uses a correlational research design with a cross sectional study approach with a research sample of 189 respondents taken by total sampling technique. The results showed that the description of teenage pregnant women in the Pulomerak Health Center working area was mostly incomplete in conducting ANC visits (68.8%), most of them had good knowledge about ANC (55%) and most of them had negative attitudes about ANC. ANC (55.6%). There is a significant relationship between knowledge (p value: 0.000) and attitudes (p value: 0.000) with the completeness of ANC in adolescent pregnant women in the Pulomerak Health Center Working Area in 2021. It is expected that health workers will be more active in providing health education about high-risk pregnancies.
Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Linggajati Kuningan Neneng Sriyani; Dewi Erna Marisa
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.123 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.37

Abstract

Chronic kidney failure or end-stage renal disease (ESRD) is a progressive and irreversible renal function disorder, where kidney function decreases in maintaining metabolism, fluid and electrolyte balance, resulting in uremia (retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood. This study used a descriptive approach to hemodialysis patients at Linggarjati Kuningan Hospital. The population and sample are 49 respondents. The results of the study on the Quality of Life of Chronic Kidney Failure Patients Undergoing Hemodialysis at the Linggajati Kuningan Hospital showed the quality of life of the majority of respondents were in bad condition, namely 30 people (61%) and 19 people (39%). The results showed the quality of life based on the physical dimensions of the majority in the bad category as much as 55.1%, based on the psychological health dimensions the majority in the bad category as much as 57.3%. While the category of social relations is in the good category as much as 51% and the environmental dimension as much as 53.1%.
Gambaran Kadar Fosfor dan Kalsium pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebelum Terapi Hemodialisa Maria Noviana Ikasari; Adelia Febriyossa; Aulia Mutiara Hikmah; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.699 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.38

Abstract

Penyakit gagal ginjal dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit darah fosfor dan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan fosfor dan kalsium pada pasien gagal ginjal sebelum hemodialisa. Penelitian ini dilakukan di Siloam Hospitals Lippo Village pada bulan September - Desember 2021. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi. Data hasil pemeriksaan elektrolit dan fosfor dianalisa secara deskriptif. Data hasil Analisa selanjutnya ditampilkan dalam tabel lalu dideskripsikan. Hasil analisa sampel berdasarkan jenis kelamin, terbanyak adalah laki - laki (55,29%). Usia sampel terbanyak ada pada rentang 56 - 65 (35,09%). Pasien yang mengalami hiperfosfatemia sebanyak 37 pasien (44,54). Rata – rata pasien mengalami kadar kalsium normal dengan jumlah 44 (51,76%). Data tersebut menyimpulkan bahwa pasien gagal ginjal kronik sebelum menjalani terapi hemodialisa di Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang memiliki kadar fosfor tinggi dan kalsium normal.
Perbedaan Ureum dan Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Riwayat Hipertensi Sebelum dan Sesudah Terapi Hemodialisa Sri Maryati; Adelia Febriyossa; Aulia Mutiara Hikmah; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.217 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.39

Abstract

Hipertensi dapat meningkatkan fungsi gangguan pada ginjal dengan menyempitkan dan menebalkan aliran darah sebagai filtrasi kotoran tubuh dengan menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali ke darah. Hasil metabolisme yang di buang oleh ginjal yaitu ureum dan kreatinin, sebagai indikator untuk menilai fungsi ginjal apabila meningkat, hal ini menunjukkan fungsi ginjal tidak baik. Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik dengan riwayat penyakit hipertensi sebelum dan sesudah terapi hemodialisa di Siloam Hospitals Lippo Village. Metode penelitian deskriptif dengan purposive sampling yang melibatkan pasien gagal ginjal kronik dengan riwayat penyakit hipertensi yaitu sebanyak 45 pasien. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – Desember 2021. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisa dengan nilai A-Sig 0,000 (<0,05), sehingga Ho diterima sedangkan Hi ditolak. Terapi hemodialisa dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronis.
Perbedaan Kadar Asam Urat pada Orang yang Obesitas dan Non Obesitas di Rt.16 Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Muhammad Amin panji; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 01 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.242 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i01.40

Abstract

Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama purin. Kelebihan asam urat (hiperurisemia) ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam serum darah sebesar lebih dari 7 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dl pada perempuan. Obesitas merupakan suatu penyakit muitifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat pada orang yang obesitas dan non obesitas di RT.16 Kel.Rawa Buaya Kec. Cengkareng Jakarta Barat. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain Comperative Research. Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata kadar asam urat pada orang yang obesitas 6,3 mg/dL dan non obesitas 6,5 mg/dL. Uji statistik menunjukan nilai sig 0,881 (P > 0,05) mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan kadar asam urat pada orang yang obesitas dan non obesitas
Gambaran Hiperurisemia pada Pria dan Wanita Obesitas Usia Produktif Otih Yuningsih; Adelia Febriyossa; Apriani Apriani; Nuroh Najmi; Agus Rohmat Hidayat
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 01 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.367 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i01.41

Abstract

Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat di atas normal. Bila keseimbangan asam urat di dalam darah terganggu maka dapat menyebabkan hiperurisemia salah satunya disebabkan oleh obesitas. Obesitas merupakan suatu keadaan tertimbunnya lemak dalam tubuh sebagai akibat berlebihnya asupan kalori dimana dapat memicu gangguan metabolisme yang menyebabkan asam urat dalam serum menjadi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran hiperurisemia pada pria dan wanita obesitas di usia produktif 25-45 tahun. Penelitian ini penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Pluit pada bulan September – Oktober 2019. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian diperoleh sebanyak 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan kadar hiperurisemia berdasarkan jenis kelamin yaitu pria lebih banyak mengalami hiperurisemia sebanyak 24 orang (53%) dan wanita 15 orang (43%). Kadar hiperurisemia berdasarkan usia menunjukkan usia 31-35 tahun paling banyak menderita hiperurisemia sebanyak 17 orang (55%). Kadar hiperurisemia berdasarkan pendidikan didapatkan kelompok pendidikan lulusan SMU yang paling banyak menderita hiperurisemia sebanyak 7 orang (88%) dan pemeriksaan kadar hiperurisemia berdasarkan riwayat genetika sebanyak 11 orang (69%). Dapat disimpulkan bahwa pada pria dan wanita yang mengalami obesitas di usia produktif memiliki kadar asam urat dalam batas normal.
Perbandingan Kadar Glukosa Darah Sebelum dan Sesudah Minum Teh Apriani Apriani; Wahyuning Febriyanti; Agus Rohmat Hidayat
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 01 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.99 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i01.42

Abstract

Pemeriksaan Glukosa darah sangat penting untuk menentukan kadar glukosa dalam tubuh. Mengkomsumsi kelebihan glukosa darah dapat memicu terjadinya diabetes melitus.Teh dikenal sebagai kadar glukosa darah yang lebih rendah dan glucagon seperti pestide-1 (GLP). Sebelum melakukan pemeriksaan subjek penelitian tubuh harus berpuasa 8 hingga 10 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa puasa sebelum dan sesudah mengkomsumsi teh. Sampel pada penelitian ini berjumlah 35 rang dengan rerata usia 20-60 tahun Metode yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah POCT menggunakan alat Accu check. Hasil rerata kadar glukosa sebelum pemeriksaan adalah 101,09 mg/dL dan setelah pemeriksaan adalah 94,66 mg/dL. Berdasarkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon p value= 0,000 yang berarti ada perbedaan kadar glukosa darah puasa setelah mengkomsumsi teh, sehingga dapat disimpulkan bahwa teh dapat menurunkan kadar glukosa darah setelah mengkomsumsi teh.
Isolasi dan Identifikasi Jamur Aspergillus sp. Pada Paru-paru Ayam Pedaging yang Dijual di Pasar Cengkareng Jakarta Barat Adelia Febriyossa; Azahra Salsabil
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 01 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.689 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i01.43

Abstract

Indonesia merupakan Negara beriklim tropis yang menjadikannya sebagai Negara yang subur sehingga berlimpahnya berbagai sumber daya alam. Suburnya Negara Indonesia sangat memadai untuk pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Salah satu jamur yang penyebarannya cukup banyak di alam adalah Aspergillus. Aspergillus ada yang bersifat parasit dan saprofit. Aspergillus yang bersifat parasit dapat menyebabkan penyakit Aspergillosis. Salah satu hewan yang sering terserang yaitu unggas. Penyakit jamur pada unggas dikenal dengan Brooder Pneumonia yang menyerang sistem pernapasan ayam. Spesies jamur yang menyerang pernapasan ayam berasal dari golongan Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Jamur Aspergillus sp. Pada Paru-Paru Ayam Pedaging Yang Dijual Di Pasar Cengkareng, Jakarta Barat. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel paru-paru ayam pedaging yang diuji secara makroskopis dan mikroskopis ditemukan sebanyak 12 sampel paru-paru terinfeksi oleh jamur Aspergillus sedangkan 3 sampel lainnya tidak ditemukan jamur. Dari 12 sampel paru-paru yang terinfeksi jamur Aspergillus sebanyak 6 sampel teridentifikasi sebagai Aspergillus flavus, sebanyak 3 sampel adalah jamur Aspergillus niger dan jamur Aspergillus terreus sebanyak 3 sampel.
Perbedaan Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metode Impedans dan Optik pada Pasien Mikrositosis Anis Setyowati; Nuroh Najmi; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.489 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.44

Abstract

Ada dua metode untuk menghitung trombosit secara otomatis, yaitu metode impedansi dan metode optik, dan prinsipnya berbeda. Prinsip kerja dari metode impedansi adalah resistansi atau hambatan baterai tergantung pada pengaruh volume baterai terhadap arus tinggi, semakin besar baterai, semakin besar resistansi dan sebaliknya. Prinsip metode optik adalah hamburan cahaya yang terjadi ketika sel mengalir melalui celah dan berkas difokuskan ke area penginderaan di aperture/orifice. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah trombosit yang diperiksa dengan metode impedansi dan optik pada pasien dengan mikrositosis di laboratorium klinik utama Bio Medika. Penelitian dilakukan mulai September 2019 hingga Oktober 2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 122 pasien dari laboratorium klinik utama Bio Medika. Data yang diperoleh diuji normalitasnya kemudian diolah menggunakan uji statistik Wilcoxon. Dari hasil uji beda diperoleh p-value sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan nilai pemeriksaan impedansi dan optical platelet count pada pasien mikrositosis di laboratorium klinik utama Bio Medika. Jumlah trombosit metode impedansi lebih tinggi daripada metode optik. Kesimpulan Metode optik untuk jumlah trombosit pada pasien dengan mikrositosis
Gambaran Jenis Leukosit pada Penderita Suspek Demam Tifoid Ronald Situmorang; Aprian Aprian
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.438 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.45

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut yang diakibatkan infeksi Salmonella typhi. Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk medeteksi adanya infeksi oleh Salmonella typhi dintaranya adalah pemeriksaan darah lengkap dan widal. Hitung jenis leukosit memberikan informasi spesifik tentang infeksi dan proses penyakit salah satunya penyakit demam tifoid. Terdapat lima jenis leukosit yang harus dihitung yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit dan monosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit pada pasien suspek demam tifoid. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bio Medika Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2019. Penelitian ini bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat 4 jenis sel leukosit terhitung jumlahnya diatas normal yaitu eosinofil 4 sampel (6,06%), neutrofil 23 sampel (34,85%), limfosit 7 sampel (10,61%), dan monosit 13 sampel (19,69%). Jenis sel leukosit yang teridentifikasi jumlahnya lebih rendah dari normal yaitu sel eosinofil 43 sampel (65,15%), neutrofil 7 sampel (10,61%), dan limfosit 20 sampel (30,3%).

Page 4 of 34 | Total Record : 333