cover
Contact Name
Ali Rahmat
Contact Email
ali.rahmat@limnologi.go.id
Phone
+6282278231661
Journal Mail Official
opescitech@gmail.com
Editorial Address
Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Open Science and Technology
ISSN : 2776169X     EISSN : 27761681     DOI : http://dx.doi.org/10.33292/ost
Open Science and Technology diterbitkan oleh Research and Social Study Institute sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, artikel review dari peneliti-peneliti dibidang Ilmu alam, Ilmu pertanian, ilmu Kehutanan, Ilmu Keteknikan, Teknologi, dan Aplikasinya. Jurnal ini terbit dua kali setahun (April dan Oktober). Jurnal ini diterbitkan secara online dan cetak. Open Science and Teknologi memilki filosofi bahwa jurnal ini terbuka untuk siapa saja baik mahasiswa, dosen, peneneliti, konsultan, praktisi di bidang ilmu sains dan teknologi secara umum untuk menerbitkan hasil studi atau penenlitiannya di jurnal ini. Jurnal ini diharapkan pula dapat menjadi jurnal yang fast respone, fast review dan fast publication. Dan kedepan dapat terakreditasi secara nasional dan terindek secara global. Open Science and Technology telah ber P-ISSN 2776-169X dan E-ISSN 2776-1681
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology" : 5 Documents clear
Added value analysis of citronella oil processing using the hayami method Kiki Yulianto; Teguh Mizwarni Anugrah; Santosa Santosa
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan minyak serai wangi menggunakan Metode Hayami. Minyak serai wangi merupakan komoditas penting dalam industri parfum dan kosmetik dengan nilai komersial yang signifikan. Metode Hayami digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur efisiensi dan dampak ekonomi dari proses pengolahan minyak serai wangi. Melalui survei lapangan, pengumpulan data, dan analisis statistik, penelitian ini mengidentifikasi berbagai tahap dalam proses pengolahan minyak serai wangi dan mengukur nilai tambah yang dihasilkan pada setiap tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan minyak serai wangi adalah Rp1.000/kg. Marjin yang diperoleh didistribusikan untuk masing-masing faktor, yaitu keuntungan sebesar 88%, tenaga kerja sebesar 12%, dan sumbangan input lain sebesar 0%. Temuan ini memberikan wawasan tentang manfaat ekonomi dari pengolahan minyak serai wangi dan memberikan informasi bagi perencanaan pengembangan industri berbasis serai wangi serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, menciptakan peluang ekonomi baru, serta mendukung pertumbuhan sektor ini secara berkelanjutan. This study aims to analyze the value-added generated from citronella oil processing using the Hayami Method. Citronella oil is an important commodity in the perfume and cosmetics industry with significant commercial value. The Hayami Method was used as an evaluation tool to measure the efficiency and economic impact of citronella oil processing. Through field survey, data collection, and statistical analysis, this study identified the various stages in the citronella oil processing stages and measured the value-added generated at each stage. The value-added resulted from citronella oil processing was IDR1,000/kg. The margins obtained were distributed to each factor, namely business profit at 88%, labor wages at 12%, and contribution of other inputs at 0%. The findings of this study provide insight into the economic benefits of citronella oil processing and inform development planning for citronella-based industries as well as efforts to improve the welfare of local communities, create new economic opportunities, and support the sustainable growth of this sector.
Seed germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plants (Spinacia oleracea L.) in tropical lowlands Ade Sumiahadi; Dirgahani Putri; Dian Diani Tanjung; Refa Firgiyanto; Abi Mayu Wisesa; Muhammad Rafi Wahyu Putra
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.111

Abstract

Studi ini bertujuan mempelajari perkecambahan dan adaptasi beberapa varietas nasional dan introduksi tanaman horenso yang ditanam di dataran rendah tropis. Penelitian dilaksanakan pada September–November 2023 di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian terdiri atas dua percobaan: percobaan pertama adalah uji perkecambahan dan daya adaptasi empat varietas tanaman pada tray semai menggunakan media tanam organik. Percobaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan varietas yang terdiri atas empat varietas horenso, masing-masing terdiri dari enam ulangan. Percobaan kedua adalah uji perkecambahan pada dua media perkecambahan yang berbeda, yaitu tanah organik dan tisu basah. Kedua percobaan menggunakan empat varietas yang sama, yakni dua varietas nasional (Kiara F1 dan Okezo 009) dan dua varietas introduksi (Mozart F1 dan Autumn Big-Leaf). Parameter yang diamati adalah persentase perkecambahan biji dan waktu kematian bibit setelah berkecambah. Pengamatan dilakukan pada 0–21 hari setelah semai. Hasil studi ini menunjukkan bahwa semua genotipe tanaman horenso yang digunakan tidak mampu beradaptasi dengan iklim tropis dataran rendah. Semua varietas tanaman memiliki persentase perkecambahan yang rendah, berkisar 0–38%, dan semua benih yang berkecambah mengalami kematian di usia 0–14 hari setelah semai. The study aims to examine the germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plant in tropical lowlands. This study was carried out on September to November 2023 at the experimental field of Faculty of Agriculture, Jakarta Muhammadiyah University. This study consisted of two experiments: the first experiment was a test of germination and adaptability of four spinach varieties on seedling trays using organic growing media. The experiment used a Randomized Complete Block Design (RCBD) with the treatments of spinach verieties consisted of four varieties, each with six replications. The second experiment was a germination test in two different germination media, namely organic soil and moistened tissue. Both experiments used the same four varieties, namely two national varieties (Kiara F1 and Okezo 009) and two introduced varieties (Mozart F1 and Autumn Big-Leaf). The parameters observed were seeds germination percentage and seedlings death time after germination. The observation was carried out at 0 to 21 days after sowing. The results show that all spinach plant genotypes used could not adapt to the climate conditions of tropical lowlands. All four varieties produced low germination percentages, ranging from 0–38%, and all seeds that germinated died within 0–14 days after sowing.
Opportunities and challenges for orchid plant cultivation and development in Indonesia Kurnia Dwi Ardiyanti; Latifa Nuraini
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.112

Abstract

Keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama anggrek sebagai tanaman hias, memiliki sebaran luas. Indonesia memiliki tidak kurang dari 6.000 spesies anggrek, namun sering menghadapi tantangan terkait konservasi dan budidayanya. Dalam menjaga kekayaan keanekaragaman hayati ini, program konservasi anggrek belum dikelola secara optimal sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan untuk mempertahankan kualitas kehidupan manusia dan alam. Metode penelitian dalam studi ini bersifat kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif terhadap objek penelitian, yaitu model analisis SOAR. Analisis ini berfokus pada kekuatan (strengths), peluang (opportunities), aspirasi (aspirations), dan hasil (results) melalui studi pustaka dari beberapa buku atau jurnal ilmiah terpublikasi dengan batasan tahun. Budidaya dan pengembangan anggrek akan berfokus pada kekuatan dan peluang terutama yang berkaitan dengan pelestarian keanekaragaman anggrek sehingga kelemahan dan ancaman dapat berkurang. Tantangan budidaya yang dihadapi dalam hal perbanyakan generatif anggrek akan diatasi dengan memanfaatkan teknik kultur in vitro agar budidaya dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dengan hasil yang lebih banyak. Teknik kultur in vitro dapat digunakan pula untuk mempertahankan berbagai spesies anggrek alam sebagai salah satu upaya konservasi. Biodiversity in Indonesia, especially orchids as ornamental plants, is widespread. Indonesia has no less than 6,000 orchid species, but often faces challenges related to orchid conservation and cultivation. In maintaining this wealth of biodiversity, orchid conservation programs have not yet been managed optimally as a part of sustainable development effort to sustain the quality of human life and nature. This study employed a qualitative method through a descriptive approach on the research object, namely the SOAR analysis model. This analysis focused on strengths, opportunities, aspirations, and results through literature studies using several books or published scientific journals with year restriction. The cultivation and development of orchids will focus on the strengths and opportunities, especially concerning the preservation of orchid diversity so that the weaknesses and threats can be reduced. The cultivation challenge faced in terms of orchid generative propagation will be overcome by utilizing in vitro culture techniques so that the cultivation can be carried out in a shorter duration and produce larger yields. In vitro culture technique can also be carried out to maintain various nature orchid species as one of the conservation efforts.
Effectiveness of kipahit (Tithonia diversifolia) leaf extract on pests, diseases, and green spinach plant production Sukrianto, Sukrianto; Tanjung, Dian Diani; Urrahman, Syifa
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.113

Abstract

Pestisida Organik dari tanaman digunakan untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan  pestisida kimia. Salah satunya tanaman Kipahit yang dapat bekerja sebagai antifeedant dan repellent dengan senyawa aktif flavonoid. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas interval waktu pemberian ekstrak daun Kipahit pada organisme penggangu tanaman bayam hijau yang ditanam secara hidroponik dan dampaknya pada produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan di Kebun Hidroponik Pamtasa Farm, Sawangan, Depok, Jawa Barat,  dari November – Desember 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 6 perlakuan dengan masing-masing penyemprotan 500 ppm, yaitu;  P0:Tanpa Penyemprotan (Kontrol), P1:Penyemprotan 2 hari sekali, P2:Penyemprotan 3 hari sekali, P3:Penyemprotan 4 hari sekali, P4:Penyemprotan 5 hari sekali, P5:Penyemprotan 6 hari sekali. Perlakuan diulang 4 kali sehingga didapat 24 unit percobaan, 8 tanaman per unit percobaan, sehingga terdapat 192 tanaman uji. Data dianalisis menggunakan Minitab versi 16 menggunakan parameter One Way Anova.  Hasil penelitian menunjukkan penyemprotan ekstrak daun Kipahit setiap dua hari sekali dapat menekan penyakit Mosaik. Penyemprotan ekstrak daun Kipahit setiap lima hari sekali menunjukkan potensi menurunkan aktivitas larva P. xylostella. Persentase daun rusak terendah pada penyemprotan empat hari sekali yaitu sebesar 30,34%. Organic pesticides from plants as Kipahit plant can work as an antifeedant and repellent with active flavonoid compounds. This research aims to determine effectiveness of time interval for administering Kipahit leaf extract on pest on green spinach plants grown hydroponically and its impact on plant production. The research was carried out at Pamtasa Farm Hydroponic Garden, Sawangan, Depok, West Java, from November – December 2021. The research used a Randomized Complete Group Design with 6 treatments with each spraying 500 ppm, namely; P0: No Spraying (Control), P1: Spraying once every 2 days, P2: Spraying once every 3 days, P3: Spraying once every 4 days, P4: Spraying once every 5 days, P5: Spraying once every 6 days. The treatment was repeated 4 times to obtain 24 experimental units, each unit consists of 8 plants, so there were 192 test plants. Data were analyzed using Minitab version 16 using One Way Anova parameters. The research results show that spraying Kipahit leaf extract once every two days can suppress mosaic disease. Spraying Kipahit leaf extract once every five days shows the potential to reduce the activity of P. xylostella larvae. The lowest percentage of damaged leaves was sprayed once every four days, namely 30.34%.
Production response of chilli (Capsicum annuum L.) to shoot pruning and application of different mulch types Telaumbanua, Syukur F; Barus, Asil; Irmansyah, Teuku; Telaumbanua, Mareli
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon produksi cabai (Capsicum annuum L.) terhadap pemangkasan pucuk dan aplikasi berbagai jenis mulsa. Penelitian ini dilakukan di Desa Ladang Bambu, Kabupaten Medan Tuntungan, Provinsi Sumatera Utara, pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut, mulai September 2017 sampai Februari 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan. Faktor I yaitu pemangkasan pucuk diberi kode "P" dengan empat umur pemangkasan, yaitu P0: tanpa pemangkasan sebagai kontrol, P1: saat tanam, P2: dua minggu setelah tanam (WAT), P3: empat minggu setelah tanam (WAT). Faktor II yaitu penggunaan mulsa diberi kode "M" dengan empat jenis, yaitu M0: tanpa mulsa sebagai kontrol, M1: mulsa plastik hitam perak, M2: mulsa jerami padi, M3: mulsa batang jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada interaksi yang nyata antara pemangkasan pucuk dan aplikasi berbagai jenis mulsa terhadap produksi tanaman cabai di akhir penelitian. Pemangkasan tunas pada saat penanaman meningkatkan diameter batang, jumlah bunga, jumlah buah, dan produksi total. Perlakuan dengan mulsa plastik hitam perak meningkatkan diameter batang, jumlah bunga, jumlah buah, dan produksi total. This study aims to determine the response of chilli (Capsicum annuum L.) production to shoot pruning and application of different types of mulch. This study was conducted in Ladang Bambu village, Medan Tuntungan district, North Sumatra province, at an altitude of 30 metres above sea level, from September 2017 to February 2018. The study used a randomised block design with two treatment factors. Factor I: shoot pruning was coded "P" with four pruning ages, namely P0: without pruning as control, P1: at transplanting, P2: two weeks after transplanting (WAT), P3: four weeks after transplanting (WAT). Factor II: the use of mulch was coded "M" with four types, namely M0: without mulch as control, M1: black silver plastic mulch, M2: rice straw mulch, M3: maize stalk mulch. The results showed that, no significant interaction between pruning the shoots and the application of various types of mulch on chili plant production at the end of the study. Pruning the shoots at transplanting increased stem diameter, total number of flowers, number of fruits and total production. Treatment with black silver plastic mulch increased stem diameter, total number of flowers, number of fruits and total production.

Page 1 of 1 | Total Record : 5