cover
Contact Name
Ali Rahmat
Contact Email
ali.rahmat@limnologi.go.id
Phone
+6282278231661
Journal Mail Official
opescitech@gmail.com
Editorial Address
Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Open Science and Technology
ISSN : 2776169X     EISSN : 27761681     DOI : http://dx.doi.org/10.33292/ost
Open Science and Technology diterbitkan oleh Research and Social Study Institute sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, artikel review dari peneliti-peneliti dibidang Ilmu alam, Ilmu pertanian, ilmu Kehutanan, Ilmu Keteknikan, Teknologi, dan Aplikasinya. Jurnal ini terbit dua kali setahun (April dan Oktober). Jurnal ini diterbitkan secara online dan cetak. Open Science and Teknologi memilki filosofi bahwa jurnal ini terbuka untuk siapa saja baik mahasiswa, dosen, peneneliti, konsultan, praktisi di bidang ilmu sains dan teknologi secara umum untuk menerbitkan hasil studi atau penenlitiannya di jurnal ini. Jurnal ini diharapkan pula dapat menjadi jurnal yang fast respone, fast review dan fast publication. Dan kedepan dapat terakreditasi secara nasional dan terindek secara global. Open Science and Technology telah ber P-ISSN 2776-169X dan E-ISSN 2776-1681
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2024): Open Science and Technology" : 4 Documents clear
The Effect of Palm Oil Boiler Ash on The Growth of Lettuce Plants (Lactuca sativa L.) Azmi, Yudia; Putri, Mardiani; Swandi, Fradilla; Rannando; Salmiyati
Open Science and Technology Vol. 4 No. 2 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no2.2024.122

Abstract

Limbah industri kelapa sawit yang memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik dan tersedia cukup banyak di Provinsi Riau adalah abu boiler. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis abu boiler kelapa sawit terhadap tanaman selada. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu: P0 (Kontrol), P1 (176 g abu boiler kelapa sawit), P2 (352 g abu boiler kelapa sawit), dan P3 (528 g abu boiler kelapa sawit). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan lebar daun (cm). Berdasarkan hasil ANOVA pada taraf 5%, pemberian abu boiler kelapa sawit pada memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun tanaman selada. Dosis abu boiler kelapa sawit  terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun  tanaman selada adalah 352 g/polybag. The industrial palm oil waste with potential to be used as organic fertilizer and abundantly available in Riau Province is boiler ash. This study aims to determine the optimal dosage of palm oil boiler ash for lettuce plants. The research employed a Randomized Block Design (RBD) consisting of 4 treatments and 3 replications, namely: P0 (Control), P1 (176 g of palm oil boiler ash), P2 (352 g of palm oil boiler ash), and P3 (528 g of palm oil boiler ash). Observed parameters included plant height (cm), number of leaves (pieces), and leaf width (cm). Based on the results of ANOVA at a 5% significance level, the application of palm oil boiler ash significantly influenced the height, number of leaves, and leaf width of lettuce plants. The optimal dosage of palm oil boiler ash for plant height, number of leaves, and leaf width was 352 g/polybag.
Rainfall-Runoff Transformation Analysis Using The HBV-96 Model in The Cidanau Watershed, Banten Furqani, Fahma; Syafri, Yuni Purnama; Octavia, Dyla Midya; Zayu, Wiwin Putri; Yunas, Barkhia
Open Science and Technology Vol. 4 No. 2 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no2.2024.130

Abstract

Transformasi hujan-limpasan telah dilakukan pada DAS Cidanau, Benten menggunakan Model Hidrologi HBV-96 pada periode 2010-2011 sebagai periode kalibrasi dan 2012 sebagai periode validasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja model subtropis HBV-96 ke daerah tropis DAS Cidanau, Banten. Model HBV-96 dikalibrasi secara manual melalui uji coba penyesuaian parameter untuk mendapatkan kondisi fisik yang sesuai dengan DAS Cidanau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model dapat mentransformasi hujan menjadi debit limpasan dengan cukup baik dengan nilai korelasi (r) dan NSE pada kalibrasi sebesar 0,829 dan 0,672. Hasil perhitungan neraca air menunjukkan perbedaan total debit observasi dan total debit simulasi tidak terlalu jauh berbeda, yaitu sebesar 2253 mm dan 2139 mm. Hal ini menunjukkan model HBV-96 yang diaplikasikan di DAS Cidanau cukup baik dalam mentranformasikan data hujan menjadi limpasan dan perhitungan neraca air, walaupun belum baik dalam menggambarkan debit puncak. Rainfall-Runoff transformation has been carried out at Cidanau watersheed, Benten using the Hydrology Model named HBV-96 in the period 2010-20011 as calibration and 2012 as validation. The purpose of this study is to analyze the performance of the HBV-96 as a subtropical model to the tropical area of the Cidanau watershed, Banten. The HBV-96 model is calibrated manually through a parameter adjustment test to obtain physical conditions that are in accordance with the Cidanau watershed. The results show that the model can transform rain into runoff discharge quite well with correlation values (r) and NSE of 0.829 and 0.672. The results of the water balance calculation show that the difference between the total observation discharge and the total simulated discharge is not too different, which is 2253 mm and 2139 mm. This shows that the HBV-96 model applied in the Cidanau watershed is quite good in transforming rainfall data into runoff and water balance calculations, although it is not good in describing peak discharge.  
Internet of Things Applications in Environmental Sustainability: A Comprehensive Review of Smart Monitoring Systems in Agriculture and Water Management Azmi, Khairul
Open Science and Technology Vol. 4 No. 2 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no2.2024.140

Abstract

Internet of Things (IoT) telah menjadi teknologi utama dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan, terutama dalam pengelolaan air dan pertanian. Namun, masih terdapat tantangan dalam efisiensi penggunaan sumber daya, pemantauan real-time, dan pengambilan keputusan berbasis data. Tanpa sistem pemantauan cerdas yang terintegrasi, praktik pengelolaan air dan pertanian sering kali tidak optimal, menyebabkan pemborosan sumber daya dan dampak lingkungan yang lebih besar. Tinjauan literatur ini mengeksplorasi berbagai aplikasi IoT dalam sistem pemantauan cerdas, dengan fokus pada solusi yang diterapkan, teknologi sensor, parameter lingkungan yang dipantau, hasil implementasi, serta tantangan dan rekomendasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa IoT dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, serta mengoptimalkan praktik pertanian dan distribusi air. Namun, tantangan seperti biaya implementasi yang tinggi, privasi data, dan interoperabilitas masih menghambat adopsi secara luas. Untuk mengatasi hal ini, studi ini merekomendasikan peningkatan aksesibilitas teknologi IoT, pengembangan komunikasi nirkabel bawah tanah, serta keterlibatan publik dalam pengelolaan air pintar. Dengan solusi ini, IoT berpotensi menciptakan sistem pemantauan lingkungan yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan. The Internet of Things (IoT) has become a key technology in enhancing environmental sustainability, particularly in water management and agriculture. However, challenges remain in resource efficiency, real-time monitoring, and data-driven decision-making. Without an integrated smart monitoring system, water and agricultural management practices are often suboptimal, leading to resource waste and greater environmental impact. This literature review explores various IoT applications in smart monitoring systems, focusing on implemented solutions, sensor technologies, monitored environmental parameters, implementation outcomes, challenges, and recommendations. The findings indicate that IoT can significantly improve resource efficiency, support data-driven decision-making, and optimize agricultural practices and water distribution. However, challenges such as high implementation costs, data privacy concerns, and interoperability issues still hinder widespread adoption. To address these challenges, this study recommends improving IoT technology accessibility, developing underground wireless communication systems, and increasing public engagement in smart water management initiatives. By implementing these solutions, IoT has the potential to create more efficient and sustainable environmental monitoring systems in the future.
Cocoa Bean During Fermentation: A Meta-Analysis Fitriani, Dita; Apriyanto, Mulono; Mardesci, Hermiza
Open Science and Technology Vol. 4 No. 2 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no2.2024.143

Abstract

Latar Belakang: Fermentasi kemampuannya untuk menghancurkan kotiledon dan menghasilkan prekursor aroma, fermentasi sangat penting. Sebaliknya, petani Indonesia menunjukkan keengganan terhadap fermentasi karena durasi proses fermentasi yang berlarut-larut, yang berlangsung dari 5 hingga 7 hari. Tujuan: Meta-analisis dilakukan untuk menentukan kemanjuran komparatif kultur starter yang digunakan dalam proses fermentasi biji kakao. Metode: Artikel yang diterbitkan dalam jurnal peer-review mengenai fermentasi kakao digunakan untuk menyusun database. Dengan memanfaatkan platform openknowledgemaps.org, yang mengintegrasikan Pubmed (ilmu hayati) untuk menemukan artikel teks lengkap yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia dari Januari 2014 hingga Januari 2024, pencarian literatur yang komprehensif dilakukan. Metode analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini, memanfaatkan aplikasi OpenMEE untuk analisis data. Hasil: Temuan menunjukkan perubahan ragi, bakteri asam laktat, dan bakteri asam asetat selama proses fermentasi. Ukuran efek ragi, bakteri asam laktat, dan bakteri asam asetat masing-masing memiliki nilai -8,061, -0,148, dan 0,020, memenuhi kriteria sederhana Kesimpulan: Berdasarkan analisis meta-analisis, perlakuan eksperimental pertumbuhan ragi, BAL, dan BAA selama fermentasi memiliki efek yang seragam. Background: Due to its ability to destroy cotyledons and generate precursors of scent, fermentation is crucial. In contrast, Indonesian farmers exhibit reluctance towards fermenting due to the protracted duration of the fermentation process, which spans from 5 to 7 days. Objectives: A meta-analysis was conducted to determine the comparative efficacy of starter cultures utilised in the cocoa bean fermentation process. Methods: Articles published in peer-reviewed journals regarding cocoa fermentation were utilised to compile the database. By utilising the openknowledgemaps.org platform, which integrates Pubmed (life sciences) to locate full-text articles published in both English and Indonesian from January 2014 to January 2024, a comprehensive literature search was performed. The descriptive statistical analysis method was employed in this study, utilising the OpenMEE application for data analysis. Results: The findings indicated alterations in yeast, lactic acid bacteria, and acetic acid bacteria throughout the fermentation process. The yeast effect size, lactic acid bacteria, and acetic acid bacteria have values of -8.061, -0.148, and 0.020, respectively, meeting the modest criterion. Conclusions: Based on meta-analysis analysis, experimental treatment of yeast, BAL, and BAA growth during fermentation has a uniform effect.  

Page 1 of 1 | Total Record : 4