cover
Contact Name
Rani Nooraeni
Contact Email
raninoor@stis.ac.id
Phone
+6221-8191437
Journal Mail Official
semnas@stis.ac.id
Editorial Address
https://prosiding.stis.ac.id/index.php/semnasoffstat/about/contact
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Official Statistics
prosiding seminar ini bertujuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran solutif, inovatif, dan adaptif terkait isu, strategi, dan metode yang memanfaatkan official statistics
Articles 662 Documents
PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA RUMAH TANGGA TERHADAP STATUS KEMISKINAN ANAK TAHUN 2019 Ni Made Mustika Dewi; Jeffry Raja Hamonangan Sitorus
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.563 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.111

Abstract

Pengentasan kemiskinan sangat penting dilakukan karena kemiskinan sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu negara. Terlebih lagi, salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang pertama adalah menghapus kemiskinan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030 dengan mengurangi separuh proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak segala usia yang hidup dalam kemiskinan. Mengacu pada hal tersebut, maka kemiskinan anak menjadi perhatian khusus pada SDGs. Kemiskinan umumnya diwariskan dari generasi ke generasi, mereka yang berasal dari keluarga miskin akan mengakibatkan anak menjadi miskin dan lebih berisiko akan bahaya, pelecehan, dan eksploitasi, dimana semuanya berkontribusi pada perampasan dari hak‐hak dasar anak. Di tahun 2016, dua dari tiga anak Indonesia (64,95%) mengalami deprivasi pada dua atau lebih dimensi kehidupan. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran kemiskinan anak dan pengaruh dari karakteristik kepala rumah tangga (KRT) terhadap status kemiskinan anak di RW 02 Kelurahan Kampung Melayu tahun 2019. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yaitu anak usia 10-17 tahun dan menggunakan metode analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan deprivasi MODA menunjukkan bahwa terdapat 76 persen anak berstatus miskin atau terdeprivasi minimal pada 2 dimensi. Anak yang tinggal pada karakteristik KRT yang memiliki banyaknya tanggungan 4 orang atau lebih dan bekerja di sektor informal memiliki resiko kecenderungan terbesar untuk mengalami kemiskinan anak.
PENGARUH MODAL SOSIAL ORANG TUA DAN KARAKTERISTIK KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK SUBJEKTIF TAHUN 2019 Nimas Ezra Monadiyan; Jeffry Raja Hamonangan Sitorus
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.631 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.113

Abstract

Menghapus kemiskinan merupakan tujuan pertama yang ingin dicapai dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk meraih tujuan ini, salah satu aspek yang ditargetkan adalah memastikan semua penduduk mendapat hak setara dalam mengakses sumber ekonomi (seperti hak layanan dasar). Sebagai bagian dari penduduk, pemenuhan hak dasar untuk anak merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Terpenuhinya hak-hak dasar seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang mengindikasikan tercapainya kesejahteraan anak. Pemenuhan hak anak sendiri pada dasarnya merupakan tanggung jawab orang tua sehingga kesejahteraan anak sangat bergantung pada kondisi sosial-ekonomi orang tua. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik biner untuk mengetahui pengaruh modal sosial orang tua dan karakteristik keluarga terhadap kesejahteraan subjektif anak di RW 14 Kelurahan Bidaracina, Kota Jakarta Timur. Kesejahteraan subjektif anak dan modal sosial orang tua diukur dalam bentuk indeks yang diolah menggunakan metode analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan hanya sekitar 47% anak berusia 12-17 tahun di RW 14 yang memiliki indeks kesejahteraan subjektif tinggi. Kesejahteraan subjektif anak ini dipengaruhi oleh modal sosial orang tua, serta pendidikan, status pekerjaan dan pendapatan kepala keluarga. Selain itu, status keluarga migran terbukti memengaruhi kesejahteraan subjektif anak, dimana anak pada keluarga nonmigran memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk tidak sejahtera dibandingkan anak pada keluarga migran.
KAJIAN KEBIJAKAN PENENGGELAMAN KAPAL PELAKU ILLEGAL FISHING DENGAN DISCOURSE NETWORK ANALYSIS Wahyu Hassapni; Robert Kurniawan
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.328 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.115

Abstract

Kebijakan penenggelaman merupakan salah satu langkah langka yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengurangi pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. Kebijakan tersebut memberikan dampak positif diantaranya meningkatkan kesejahteraan nelayan, namun terdapat juga kontra yang muncul terhadap kebijakan ini. Pro dan kontra kebijakan ini dimuat dalam wacana berita online. Untuk menganalisa suatu wacana dibutuhkan suatu metode yang tepat. Pada penelitian ini menggunakan metode baru untuk analisis wacana yang disebut dengan Analisis Jaringan Wacana. Hasil dari penerapan metode tersebut adalah kompleksitas dari suatu wacana dalam bentuk jaringan.
DAPATKAN PROVINSI PAPUA MENCAPAI KEMANDIRIAN PRODUKSI PADI ? Richardo Franky Kristo Samderubun; Budiasih Budiasih
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.542 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.116

Abstract

Salah satu poin tujuan kedua SDGs adalah mencapai ketahanan pangan, khususnya beras di Indonesia. Seperti provinsi lain penghasil beras, Kabupaten Merauke yang merupakan sentra produksi beras di Provinsi Papua berupaya untuk meningkatkan produksi padi. Determinan produksi suatu usaha tidak lepas dari efisiensi teknis (ET) dan total faktor produktivitas (TFP) usaha bersangkutan. Efisiensi teknis menunjukan kemampuan unit usaha dalam menghasilkan output yang maksimum dari input yang tersedia. Sedangkan TFP adalah bagian dari output yang tidak bisa dijelaskan oleh seberapa besar jumlah input yang digunakan. Dengan demikian TFP merupakan indikator kualitas input. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat efisiensi teknis dan total faktor produktivitas usaha padi di provinsi Papua. Model yang digunakan adalah analisis regresi dan analisis stokhastik frontier. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha rumah tangga tanaman padi di Provinsi Papua belum efisien. Petani yang masuk dalam kelompok tani dan mengikuti penyuluhan pertanian akan meningkatkan TFP. Kesimpulannya adalah usaha padi di Provinsi Papua belum mampu mencapai kemadirian dalam memproduksi padi, karena penggunaan input belum mampu mencapai output maksimal. Disamping itu TFP petani perlu ditingkatkan.
INDEKS KERAWANAN SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN INDONESIA TAHUN 2017 Meylinda Halimah Putri; Risni Julaeni Yuhan
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.21 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.117

Abstract

Keterbatasan perempuan dalam mengakses hal-hal yang dapat menunjang hidupnya disebut sebagai kerawanan. Salah satu bentuk kerawanan yang memicu ketimpangan adalah kerawanan sosial ekonomi perempuan. Sayangnya, sampai saat ini, belum ada ukuran yang menyatakan seberapa besar kerawanan sosial ekonomi perempuan yang terjadi di Indonesia dan apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk indeks kerawanan sosial ekonomi perempuan (IKSEP) dan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi IKSEP pada provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan untuk membentuk IKSEP adalah dengan desain hierarki dan agregasi menggunakan fungsi matematis, serta analisis variabel yang mempengaruhi IKSEP menggunakan analisis regresi logistik ordinal. Nilai IKSEP Indonesia berada dalam kategori tinggi. Nilai tersebut berarti bahwa perempuan di Indonesia mengalami pembatasan dan dapat membuat perempuan menjadi tidak berdaya atau mengalami ketimpangan serius. Persebaran nilai IKSEP pun tidak merata di Indonesia. Terdapat 12 provinsi dengan nilai IKSEP tinggi, 13 provinsi dengan IKSEP rendah, dan 9 provinsi dengan IKSEP sedang. Variabel IPG dan realisasi anggaran KPPPA signifikan memengaruhi IKSEP. IKSEP yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat memudahkan para pengambil kebijakan dalam penanggulangan kerawanan sosial ekonomi perempuan di tiap provinsi dengan mengetahui dimensi mana yang harus diperbaiki.
PREDIKSI GEOSTATISTIK AREA KECIL PADA DATA SURVEI BERBASIS BLOK SENSUS Rory Rory; Rita Diana
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.826 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.118

Abstract

Metode Small Area Estimation (SAE) memiliki dua pendekatan, yaitu SAE berbasis desain survei dan SAE berbasiskan model. SAE berbasiskan model memiliki dua pendekatan, yaitu statistik dan geostatistik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan prediksi rata-rata lama sekolah tingkat nagari di Kabupaten Padang Pariaman menggunakan metode geostatistik. Metode geostatistik yang digunakan adalah adalah Stable Ordinary Kriging, Ordinary Circular Ordinary Kriging, Spherical Ordinary Kriging, Exponential Ordinary Kriging dan Gaussian Ordinary Kriging. Perbandingan hasil prediksi kelima metode tersebut terhadap data rata-rata lama sekolah menunjukkan bahwa Exponential Ordinary Kriging adalah metode terbaik dalam melakukan prediksi. Hasil prediksi menggunakan Exponential Ordinary Kriging diperoleh banyaknya nagari yang rata-rata lama sekolahnya kurang dari 6,0 tahun adalah sebanyak 4 nagari, rata-rata lama sekolah antara 6,0-7,0 tahun sebanyak 26 nagari, rata-rata lama sekolah antara 7,0-8,0 tahun sebanyak 31 nagari, rata-rata lama sekolah antara 8,0-9,0 tahun sebanyak 34 nagari, rata-rata lama sekolah antara 9,0-10,0 tahun sebanyak 5 nagari dan rata-rata lama sekolah lebih dari 10,0 tahun sebanyak 3 nagari.
PENERAPAN KOMPUTASI PARALEL PADA APLIKASI DATA CLEANING MULTIPLE DATA EDIT Wisnu Damar Budimulia; Farid Ridho
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.277 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.120

Abstract

Banyak masalah yang ditemui BPS dalam proses pengumpulan datanya, dan salah satu masalah yang sering ditemui pada survei maupun sensus yang dilakukan adalah adanya “data kotor”. Aplikasi Data Cleaning Multiple Data Edit merupakan aplikasi yang dibuat untuk membersihkan dan memberikan saran perbaikan data sebelum diolah lebih lanjut. Namun aplikasi tersebut belum berjalan dengan lambat, karena membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya. Pemrosesan yang lama tersebut diakibatkan karena banyaknya data yang harus divalidasi dan banyaknya rules yang digunakan, selain itu penyebab lain adalah pengunaan metode pemrosesan yang serial. Komputasi paralel menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kecepatan proses validasi data tersebut. Dengan memanfaatkan konsep komputasi paralel, tugas yang semula berjalan satu demi satu akan dijalankan serentak. Penelitian ini membahas penerapan algoritma komputasi paralel pada Aplikasi tersebut. Hasil penelitian menunjukan percepatan waktu validasi dan perbaikan data. percepatan dari proses akan bergantung pada jumlah thread yang digunakan.
PENERAPAN MODEL REGRESI THRESHOLD UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI DALAM PENDUGAAN AREA KECIL Azka Ubaidillah
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.822 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.121

Abstract

Pendugaan area kecil (SAE) dewasa ini berkembang cukup pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan atas penyediaan statistik yang terpercaya di area kecil, yaitu area dengan jumlah contoh (sampel) yang sedikit atau tidak mencukupi untuk dilakukan pendugaan secara langsung. Metode SAE dapat meningkatkan efektivitas contoh dengan “meminjam” kekuatan dari informasi area yang bertetanggaan dan pengaruh peubah penyertanya. Dalam aplikasinya, model Fay-Herriot menggunakan pendekatan Empirical Best Linear Prediction (EBLUP) banyak dilakukan karena sifat modelnya yang sederhana. Salah satu sifat sederhana dari model EBLUP adalah penggunaan hubungan linier antara peubah yang diamati dengan peubah penyertanya. Namun sering dijumpai bahwa hubungan linier tersebut belum cukup untuk meningkatkan efisiensi model SAE sebagai akibat pola yang terbentuk antara peubah amatan dan peubah penyertanya tidak linier. Paper ini menjelaskan salah satu alternatif cara untuk meningkatkan efisiensi model SAE dengan menerapkan model regresi threshold. Dari hasil simulasi dan aplikasi data pengeluaran perkapita makanan tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2015 diperoleh keterangan bahwa model regresi threshold menghasilkan pendugaan dengan RMSE (root mean square error) dan RSE (relative standard error) yang lebih kecil dibandingkan model EBLUP. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model regresi threshold mampu untuk meningkatkan efisiensi dalam pendugaan area kecil.
ANALISIS KESENJANGAN PRODUKTIVITAS PADI DI JAWA DAN LUAR JAWA Ratna Rizki Amalia; Octavia Rizky Prasetyo; Kadir Kadir
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.543 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan produktivitas padi sawah antara Jawa dan luar jawa serta mengidentifikasi variabel-variabel yang berkontribusi dalam menjelaskan kesenjangan tersebut. Data yang digunakan adalah hasil Survei Ubinan 2018 yang dikumpulkan oleh BPS. Data dianalisis menggunakan model regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan menerapkan robust standard error untuk mengatasi isu heteroskedastisitas. Tanpa mengentrol variabel lain yang mempengaruhi produktivitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa produktivitas padi sawah di wilayah luar Jawa sekitar 30 persen lebih rendah daripadi produktivitas padi sawah di Jawa. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi peningkatan produktivitas di luar Jawa masih cukup besar. Analisis lebih lanjut dengan menerapkan teknik dekomposisi Blinder-Oaxaca menunjukkan bahwa hanya sekitar 16 persen dari total perbedaan tersebut yang dapat terjelaskan oleh perbedaan karakteristik antara kedua wilayah, seperti akses terhadap irigasi, penggunaan pupuk, penerapan teknik budidaya jajar legowo, dan partisipasi dalam keanggotaan kelompok tani. Hasil dekomposisi juga memperlihatkan bahwa ketimpangan produktivitas antar keduanya dapat dipersempit dengan meningkatkan akses terhadap irigasi dan penggunaan pupuk di luar Jawa.
DETERMINAN PRODUKSI EKONOMI KREATIF SUBSEKTOR KULINER DI INDONESIA TAHUN 2011-2015 Amalia Rizkiyani; Atik Mar'atis Suhartini
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.305 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.129

Abstract

Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia di era revolusi industri 4.0 saat ini. Meskipun dari waktu ke waktu Ekraf terus menunjukkan eksistensinya, namun hal tersebut belum mampu mendorong perekonomian Indonesia dimana pada tahun 2011-2015 justru menunjukkan perlambatan. Oleh sebab itu, pemerintah dan para pelaku Ekraf berusaha mencari berbagai cara untuk meningkatkan PDB Ekraf sebagai solusi untuk mendorong perekonomian Indonesia. Dari 16 subsektor yang ada, kuliner merupakan subsektor yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap PDB Ekraf, sehingga peningkatan Ekraf subsektor Kuliner akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keseluruhan PDB Ekraf. Akan tetapi pada tahun 2011-2015, pertumbuhan PDB Ekraf subsektor kuliner terus mengalami perlambatan yang menunjukkan adanya kendala yang dihadapi oleh para pelaku Ekraf subsektor kuliner dalam meningkatkan produksinya. Sehingga tujuan dalam penelitian ini yaitu: untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi output produksi industri Ekraf subsektor kuliner, dan mengidentifikasi skala pengembalian pada industri Ekraf subsektor kuliner tahun 2011-2015. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan data Survei Perusahaan Industri Manufaktur dan Publikasi Statistik Industri Manufaktur Indonesia. Dengan model terpilih random effect model (REM), hasilnya menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja dan bahan baku terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap output produksi Ekraf subsektor kuliner. Sedangkan Ekraf sendiri dalam kondisi decreasing return to scale, artinya proporsi penambahan input lebih besar dari proporsi penambahan output yang dihasilkan.

Page 4 of 67 | Total Record : 662