cover
Contact Name
Febri Nurrahmi
Contact Email
febri.nurrahmi@usk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jkg@usk.ac.id
Editorial Address
Jurnal Komunikasi Global (JKG) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala Jln. Tgk. Tanoh Abee, Darussalam, Banda Aceh, 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Komunikasi Global
ISSN : 26147998     EISSN : 2614218X     DOI : -
Jurnal Komunikasi Global (JKG) is a peer-reviewed journal organized and published by the Department of Communication Studies, Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), Syiah Kuala University. JKG publishes research and review articles promoting various approaches in the field of communication studies limited to mass communication, marketing communication, and intercultural communication (starting from Volume 9(2) 2020). JKG publishes twice a year in June and December. Each volume contains eight research and review articles. JKG is a follow-up journal of Komunikasi Global which was firstly published in 2012. Since 2017, the journal has been published online with the first edition Volume 6(1) 2017. Starting from Volume 7(1) 2018, JKG adopted the IMRAD model for Heading Style and Writing Publication following the Indonesian Ministry of Research and Higher Education regulations. JKG was accredited by Kemenristekdikti RI (SINTA 4) from Volume 7(1) 2018. Since Volume 10 (1) 2021, JKG is accredited with SINTA 3 (SK No.158/E/KPT/2021). Since Volume 9(1) 2020, a new journal template adding article history, citation and some adjustment of font size, header, table format, article history and citation has been initiated to maintain the quality of the publication.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2024)" : 8 Documents clear
Dampak E-WOM dan Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Somethinc pada Gen Z Addriani Sukma Melati; Deni Yanuar; Novi Susilawati
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.38179

Abstract

Informasi yang tersebar di platform media sosial berperan penting dalam membentuk persepsi dan pertimbangan individu, yang kemudian tercermin dalam keyakinan mengenai kredibilitas dan integritas merek, yang dapat memotivasi keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Electronic Word of Mouth (e-WOM) dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk Somethinc, khususnya pada Generasi Z di Kota Banda Aceh. Berdasarkan teori reasoned action dari Icek Ajzen dan Martin Fishbein, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner melalui Google Form kepada 289 responden. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis data menunjukkan bahwa e-WOM dan kepercayaan merek secara signifikan mempengaruhi minat beli secara parsial dan simultan. Selain itu, nilai adjusted R square sebesar 0,554 yang menunjukkan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 55,4%, sementara sisa 44,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-WOM dan kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Somethinc di kalangan Generasi Z di Kota Banda Aceh.The information shared on social media platforms plays an important role in shaping individuals' perceptions and considerations, which are then reflected in beliefs about a brand's credibility and integrity, potentially motivating purchasing decisions. This study aims to examine the influence of Electronic Word of Mouth (e-WOM) and brand trust on the purchase intention of Somethinc products, specifically among Generation Z in Banda Aceh. Based on the Reasoned Action Theory by Icek Ajzen and Martin Fishbein, this study adopts a quantitative approach by distributing questionnaires via Google Forms to 289 respondents. The data were analyzed using multiple linear regression with the aid of SPSS software. The results of data analysis indicate that e-WOM and brand trust significantly affect purchase intention both partially and simultaneously. Additionally, the adjusted R-square value of 0.554 shows that the independent variables explain 55.4% of the dependent variable, while the remaining 44.6% is influenced by other variables. Therefore, it can be concluded that e-WOM and brand trust significantly influence the purchase intention of Somethinc products among Generation Z in Banda Aceh.
Strategi Komunikasi Pemerintah Provinsi di Indonesia Dalam Program Vaksinasi Booster Melalui X Yohanes Thianika Budiarsa; Wildan Namora Ichsan Setiawan; S. Rouli Manalu; Naura Iftika Ramadhanti
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.38217

Abstract

Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, akun X Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta (@DKIJakarta) paling banyak membuat cuitan terkait program vaksinasibooster.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dalam promosi kesehatan program vaksinasiboosteroleh pemerintah provinsi melalui X. Metode campuran yaitu kombinasi antara analisis tematik dan analisis isi kuantitatif digunakan untuk menganalisis 74tweetsyang diunggah oleh akun X Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Bali pada periode Januari hingga Juni 2022. Data cuitan akun X provinsi-provinsi tersebut dianalisis menggunakan kerangka pemikiran fungsimicrobloggingyaituinformation,community, danaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga fungsimicroblogging, tidak ada pemerintah provinsi yang menerapkan tiga fungsi sekaligus dalam produksi pesan promosi kesehatan merekadan tidak ada satu pun dari keempat pemprov tersebut yang menerapkan fungsi komunitas. Pemprov DKI Jakarta danJawabBarat menerapkan fungsi informasi danaction,sedangkan pemprov Bali dan Yogyakarta hanya menerapkan fungsi informasi.Compared to other provinces in Indonesia, the X account of the DKI Jakarta ProvincialGovernment (@DKIJakarta) posted the most tweets related to the booster vaccination program.This study aims to identify communication strategies for health promotion of the boostervaccination program by provincial governments through X. A mixed-method approach,combining thematic analysis and quantitative content analysis, was used to analyze 74 tweetsuploaded by the X accounts of the provincial governments of DKI Jakarta, West Java, YogyakartaSpecial Region, and Bali between January and June 2022. The tweets were analyzed using themicroblogging function framework: information, community, and action. The findings reveal thatnone of the provincial governments applied all three microblogging functions simultaneously intheir health promotion messagesandnone of the four provincial governments employed thecommunity function. DKI Jakarta and West Java utilized the information and action functions,while Bali and Yogyakarta only applied the information function.
Identitas Komunikasi Penggemar K-Pop di Media Sosial X Alsa Aisiyah Sutardi; Yoka Pradana; Rah Utami Nugrahani
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.39091

Abstract

Penggemar K-pop merupakan komunitas yang aktif berinteraksi di media sosial, khususnya media sosial X. Mereka cenderung menggunakan identitas yang menggabungkan identitas asli dengan identitas sebagai penggemar K-pop (pseudonymity). Penelitian ini bertujuan menganalisis proses pembentukan identitas pseudonymity penggemar K-pop di media sosial X dengan menggunakan teori identitas komunikasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap tujuh informan yang dipilih secara purposive sampling, dengan kriteria penggemar K-pop, menggunakan akun pseudonymity, dan aktif di media sosial X. Studi dokumentasi terhadap aktivitas komunikasi di media sosial X juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas komunikasi penggemar K-pop dibentuk melalui empat lapisan yang saling berinteraksi. Pada lapisan personal, mereka melabeli diri sebagai penggemar normal atau halu yang berimajinasi memiliki hubungan sosial dengan idolanya. Di lapisan peningkatan, identitas terlihat dari nama akun, foto profil, dan aktivitas terkait idola. Pada lapisan relasi sosial, identitas dipengaruhi oleh lingkungan terdekat, seperti keluarga dan teman. Di lapisan komunal, penggemar menghadapi stigma negatif sebagai penggemar fanatik, meskipun sebagian tetap dianggap sebagai penggemar normal.K-pop fans are a community actively interacting on social media, particularly on platform X.They tend to use identities that combine their real identity with their identity as K-pop fans(pseudonymity). This study aims to analyze the process of forming pseudonymous identitiesamong K-pop fans on social media X using communication identity theory. The research employsa qualitative method with a case study design. Data were collected through semi-structuredinterviews with seven informants selected via purposive sampling, based on criteria includingbeing K-pop fans, using pseudonymous accounts, and actively engaging on social media X.Documentation of communication activities on social media X was also conducted. The findings reveal that K-pop fans' communication identity is constructed through four interrelated layers.In the personal layer, they label themselves as either "normal" fans or "halu" fans who fantasizeabout having social relationships with their idols. In the enacted layer, their identity is expressed through account names, profile pictures, and activities related to their idols. In the relational layer, their identity is shaped by close social circles such as family and friends. Finally, in the communal layer, fans face negative stigma as being fanatical, although some are still regarded as normal fans
Digital Sensory Marketing Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM Amelia Putri; Alwan Husni Ramdani; Aliya Nurul Fauziah; Muhammad Vickry Affryansyah; Gesha Fadhillah Ramdhan
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.38177

Abstract

Transaksi jual beli secara online memunculkan permasalahan baru yakni, ketidaksesuaian barang dangan spesifikasi yang diperjanjikan. Di era digital aktifitas live stream shopping menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut dan juga strategi inovatif untuk meningkatkan daya saing produk UMKM. Untuk memahami penerimaan dan penyebaran inovasi dalam praktik live stream shopping, penelitian ini mengintegrasikan teori difusi inovasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan 10 orang menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi utama yang dilakukan saat live streaming untuk menarik perhatian penonton. Pertama, melakukan inovasi marketing mulai dari pembuatan konten, mengenalkan Unique selling point produknya pada konsumen, dan menawarkan harga yang rendah. Kedua, memanfaatkan berbagai plaform untuk penyebarluasan konten dan aktifitas live streaming. Ketiga, menerapkan digital sensory marketing guna memberikan penjelasan lebih mendetail terkait produk yang dijual. Melakukan digital sensory marketing saat live streaming berlangsung dapat menjadi salah satu upaya untuk meyakinkan konsumen dalam melakukan pembelian prodak.Online buying and selling transactions bring about new issues, namely, the inconsistency of goods with the agreed specifications. In the digital era, live stream shopping activities have become one solution to this problem and an innovative strategy to enhance the competitiveness of MSME products. To understand the acceptance and spread of innovation in live stream shopping practices, this study integrates Everett Rogers' theory of innovation diffusion. This research uses a qualitative approach with direct observation and in-depth interviews with 10 individuals, employing the snowball technique. The results of this study show that there are three main strategies implemented during live streaming to capture the viewers' attention. First, marketing innovations are carried out, starting from content creation, introducing the product's unique selling point to consumers, and offering low prices. Second, various platforms are utilized for disseminating content and live streaming activities. Third, digital sensory marketing is applied to provide more detailed explanations regarding the products being sold. Implementing digital sensory marketing during live streaming can be one effective way to convince consumers to make a purchase.
Budaya Partisipasi Anggota Komunitas Kecantikan Skintention di Media Sosial Victoria Glory Henderson; Intan Primadini
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.39021

Abstract

Budaya populer kini memengaruhi perkembangan industri kecantikan Indonesia dan orang yang memiliki ketertarikan terhadap dunia kecantikan. Komunitas Skintention merupakan komunitas yang populer dan didukung oleh e-commerce kecantikan Indonesia. Anggota komunitas berpartisipasi melalui platform media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kegiatan budaya partisipasi yang dilakukan oleh anggota komunitas Skintension dengan konsep budaya partisipatif Jenkins dalam setting komunitas kecantikan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus Robert Stake dengan pendekatan kualitatif yang membahas bentuk-bentuk kegiatan budaya partisipatif yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tiga anggota komunitas Skintention dan diolah menurut teknik analisis data Stake. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan partisipasi yang dilakukan dalam bentuk afiliasi formal, ekspresi dalam bentuk konten, pemecahan masalah secara kolaboratif ketika bekerja sama dalam kegiatan, dan distribusi informasi pada media. Bisa disimpulkan bahwa anggota komunitas menumbuhkan keempat bentuk budaya partisipasi, dan ditemukan bahwa terdapat manfaat edukatif dan ekonomis dari partisipasi yang dilakukan.Pop culture is now influencing the development of Indonesia's beauty industry and individuals interested in the beauty world. The Skintention community is a popular community supported by Indonesian beauty e-commerce platforms. Community members actively participate through social media platforms.This study aims to explore the forms of participatory culture activities carried out by members of the Skintention community using Jenkins' concept of participatory culture in the beauty community setting. The research method employed is Robert Stake's case study with a qualitative approach, focusing on the forms of participatory cultural activities performed by community members. Data collection was conducted through in-depth interviews with three Skintention community members and processed using Stake's data analysis techniques. The findings reveal that participation activities are carried out in the form of formal affiliations, expressions through content creation, collaborative problem-solving when working together on activities, and information distribution on media platforms. It can be concluded that community members cultivate these four forms of participatory culture, with the study also finding educational and economic benefits from their participation.
From Scrolling to Awareness: How @zerowaste.id_officials Insta Campaign Shapes Gen Z Eco-Consciousness Wanna Zahara; Febri Nurrahmi
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.42655

Abstract

Awareness of the importance of environmental preservation can be effectively cultivated through social media. One example is the zero waste campaign that uses Instagram to reduce the use of single-use plastics. This study aims to analyze the influence of the zero waste campaign on the Instagram account @zerowaste.id_official on the environmental awareness of students at Syiah Kuala University. The study adopts Kotler's model, specifically the learn, feel, do model. The research method used is explanatory quantitative, with surveys distributed through Google Forms to 133 students at Syiah Kuala University who have seen content from the Instagram account @zerowaste.id_official. The sampling technique used is quota sampling from each faculty. The research results show that the t-value (5.534) is greater than the t-table value (1.657) with a coefficient of determination of 0.189, meaning the zero waste campaign influences students' environmental awareness by 18.9%. The linear regression result shows a value of b = 0.404 and a significance level of 0.000. In conclusion, the zero waste campaign on the Instagram account @zerowaste.id_official has a positive and significant impact on the environmental awareness of students at Syiah Kuala University. This indicates that the greater the exposure to the campaign, the higher the students' environmental awareness.Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dapat ditumbuhkan secara efektif melalui media sosial. Salah satunya adalah kampanye zero waste yang menggunakan Instagram untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kampanye zero waste di akun Instagram @zerowaste.id_official terhadap kesadaran lingkungan mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini mengadopsi model Kotler, yakni the learn, feel, do model. Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif dengan survei yang disebarkan melalui Google Form kepada 133 mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang pernah melihat konten Instagram @zerowaste.id_official. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling pada setiap fakultas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung (5,534) lebih besar dari nilai ttabel (1,657) dengan koefisien determinasi 0,189, yang artinya kampanye zero waste mempengaruhi kesadaran lingkungan mahasiswa sebesar 18,9%. Hasil regresi linear menunjukkan nilai b = 0,404 dan taraf signifikansi 0,000. Kesimpulannya, kampanye zero waste di akun Instagram @zerowaste.id_official memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran lingkungan mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi terpaan kampanye, semakin tinggi pula kesadaran lingkungan mereka.
Analisis Representasi dan Stereotip Gender dalam Film Animasi Anak Hilmi Dafa Rabani; Kunto Adi Wibowo; Detta Rahmawan
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.39594

Abstract

Film animasi anak sering kali menjadi media yang kuat dalam membentuk persepsi awal pada anak tentang peran dan stereotip gender. Penelitian ini mengkaji representasi gender dalam film animasi anak, dengan fokus pada atribut fisik, kepribadian, dan sosial karakter-karakter yang ditampilkan. Menggunakan metode analisis isi kuantitatif, penelitian ini menganalisis 100 karakter berbentuk manusia dari tujuh film animasi teratas yang dirilis antara tahun 2021-2023. Temuan menunjukkan representasi gender yang hampir seimbang, dengan karakter perempuan sering memainkan peran protagonis, yang bertentangan dengan stereotip gender tradisional. Meskipun ada kemajuan ini, stereotip fisik masih ada, dengan karakter perempuan digambarkan kurus dan tidak berotot, sementara karakter laki-laki digambarkan tinggi dan berotot. Penggambaran ini sesuai dengan standar kecantikan konvensional, mengaitkan daya tarik fisik dengan popularitas dan sifat positif, sementara karakter yang tidak sesuai dengan norma-norma ini kurang disukai. Penelitian ini menyoroti tantangan yang terus berlanjut dalam penggambaran media dan menyarankan bahwa meskipun peran karakter berkembang, representasi fisik stereotip tetap ada, yang berpotensi mempengaruhi persepsi anak-anak tentang standar tubuh ideal. Children's animated films often serve as a powerful medium in shaping children's early perceptions of gender roles and stereotypes. This study examines gender representation in children's animated films, focusing on the characters' physical, personality, and social attributes. This research analyzed 100 human-like characters from seven top-rated animated films released between 2021-2023 using a quantitative content analysis method. The findings reveal a nearly balanced gender representation, with female characters frequently playing protagonist roles against traditional gender stereotypes. Despite this progress, physical stereotypes persist, with female characters depicted as thin and not muscular, while male characters are portrayed as tall and muscular. These portrayals align with conventional beauty standards, associating physical attractiveness with popularity and positive traits, while characters that do not fit these norms are less favored. This study highlights the ongoing challenges in media portrayals and suggests that while character roles are evolving, stereotypical physical representations remain, potentially influencing children's perceptions of ideal body standards.
Evaluation of CSR Management "Synergy: Rising Together" to Increase SMEs Literacy Muhammad Hafiz Nurul Haqqi
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.41606

Abstract

PT Angkasa Pura Logistics (APLog) Public Relation divisions launched the "Synergy: Rising Together with SMEs" CSR program to improve SMEs financial management, digital marketing, and Indonesian National Standards (SNI). However, the program lacks clear success indicators and does not fully address the economic, social, and environmental pillars of CSR or the Triple Bottom Line framework. This study evaluates the programs effectiveness using Broom and Shas Four Stages of Public Relations framework: problem definition, planning, implementation, and evaluation. A qualitative descriptive approach was used, with data collected through in-depth interviews and document analysis involving SMEs participants from Bekasi, Bogor Jember, mentors, and the Public Relations Manager. Findings highlight challenges in planning, inconsistent execution, and insufficient follow-up, limiting the programs long-term impact. The study emphasizes the need for clear success indicators, practical skill-building, and adherence to CSR principles sustainability, accountability, and transparency. These improvements could enhance the program's effectiveness and align it more closely with best practices in CSR, ensuring its long-term impact and sustainability.Divisi Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura Logistics (APLog) meluncurkan program CSR "Synergy: Rising Together with SMEs" untuk meningkatkan manajemen keuangan UMKM, pemasaran digital, dan kepatuhan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, program ini kurang memiliki indikator keberhasilan yang jelas dan tidak sepenuhnya memenuhi pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam CSR maupun kerangka Triple Bottom Line. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas program menggunakan kerangka Four Stages of Public Relations dari Broom dan Sha: definisi masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen yang melibatkan peserta UMKM dari Bekasi, Bogor Jember, mentor, dan Manajer Hubungan Masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan tantangan dalam perencanaan, pelaksanaan yang tidak konsisten, dan kurangnya tindak lanjut, yang membatasi dampak jangka panjang program ini. Penelitian ini menekankan pentingnya indikator keberhasilan yang jelas, pembinaan keterampilan yang praktis, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip CSR seperti keberlanjutan, akuntabilitas, dan transparansi. Perbaikan tersebut dapat meningkatkan efektivitas program dan menyelaraskannya dengan praktik terbaik dalam CSR, memastikan dampak dampak jangka panjang dan keberlanjutannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8