cover
Contact Name
Putu Dwi Larashati
Contact Email
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Phone
+62361-426450
Journal Mail Official
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Editorial Address
Jl.Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali 80361
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Terpadu
ISSN : 25498479     EISSN : 2685919X     DOI : -
Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan diataranya : 1. Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Gizi 3. Perekam Informasi Kesehatan 4. Fisioterapi Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober
Articles 122 Documents
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT PADA PENGUKIR KAYU DI DESA KUWUM ANCAK, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN Ni Putu Rahayu Artini; I Gusti Ayu Komang Purnamasari; Ayu Saka Laksmita W
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.209 KB)

Abstract

Pekerja pengukir kayu merupakan pengrajin terampil yang membuat struktur kayu menjadi indah dalam pengerjaannya pengukir kayu berpotensi menghirup timbal yang terkandung dalam cat dari proses pengecatan kayu pada perusahaan pengukir kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin dan hematokrit pada pengukir kayu di Desa kuwum Ancak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian operational research non eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 – Mei 2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 pengukir kayu. Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit menggunakan alat hematologi analyzer. Rata-rata kadar hemoglobin pada pekerja perempuan diperoleh dengan kadar 12,6 ± 0,2 g/dL dan pada laki-laki kadar hemoglobinnya diperoleh 14,2 ± 0,2 g/dL. Rata-rata kadar hematokrit pada pekerja perempuan diperoleh dengan kadar 37,3 ± 0,2% dan pada laki-laki kadar hematokritnya diperoleh 40,8 ±0.3%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kadar hemoglobin normal sebanyak 93,3% responden dan yang tinggi sebanyak 6,7% responden sedangkan kadar hematokrit normal sebanyak 70% responden dan yang rendah sebanyak 30% responden. Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari pengukir kayu untuk menggunakan alat pelindung diri untuk mengurangi paparan debu dan bahan kimia selama bekerja. Kata Kunci : hemoglobin, hematokrit, pengukir kayu
PEMANFAATAN SMS GATEWAY SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PROGRAM DOTS DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU Ni Luh Putu Dian Yunita Sari
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.159 KB)

Abstract

ABSTRAK Angka kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis paru di dunia maupun di Indonesia masih tinggi.  Angkakeberhasilan pengobatan TB paru sebesar 81,3% pada tahun 2014 (Depkes RI, 2015). Sedangkan, standarkeberhasilan pengobatan TB menurut WHO adalah 85% dan target renstra angka keberhasilan pengobatanTB paru pada tahun 2014 dari Kemenkes RI minimal 88% (Depkes RI, 2015). Hal ini menunjukkan bahwatingkat keberhasilan pengobatan pasien dengan TB paru di Indonesia belum sesuai target.  Angkakeberhasilan pengobatan di Indonesia masih belum sesuai standar WHO. Peran Pengawas Minum Obat sudah optimal namun keberhasilan minum obat belum sesuai target. Oleh karena itu, diperlukan suatuinovasi berbasis teknologi informasi untuk mencapai target nasional keberhasilan pengobatan Tuberkulosis. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah telaah literatur. Literatur yang diambil berdasarkan katakunci yang dimasukkan “SMS gateway” “tuberculosis adherence treatment” “Directly-Observed TreatmentShort-course (DOTS)”.Rentang tahun yang dipilih berkisar tahun 2013-2017. Jenis penelitian yangdigunakan adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, baik yang melakukan penelitian langsung, systematicreview, pilot study dan protocol study. Indeks tempat pencarian yang digunakan adalah pubmed, science direct, proquest dan google scholar. Beberapa studi literatur mendapatkan hasil bahwa terdapat dampak yangpositif dalam pemanfaatan SMS gateway sebagai SMS reminders bagi pasien dengan tuberkulosis paru yangsedang menjalani pengobatan tuberkulosis. Hal ini dibuktikan dengan penelitian-penelitian terkait dengantopik, seperti yang dibahas oleh (Iribarren et al., 2013) yang mendapatkan peserta dalam kelompokperlakuan (pemberian SMS reminder) memiliki nilai rata-rata kepatuhan sebesar 77% sedangkan hanya 53%pada kelompok kontrol.  Inovasi SMS gateway diharapkan dapat mencapai keberhasilan pengobatan/SuccessRate (SR) sesuai target nasional yaitu ≥ 85%.  SMS gateway adalah sistem yang digunakan sebagaipelengkap pengawasan minum obat pasien dengan tuberkulosis paru. Risiko loss to follow up diharapkan tidak ada dengan adanya program ini. Pemanfaatan SMS gateway dalam pelayanan kesehatan berdampakpositif bagi keperawatan khususnya dalam lingkup keperawatan komunitas. Perawat dapat terbantu dalammonitoring dan evaluasi pengobatan pasien dengan Tuberkulosis yaitu dengan cara mengelaborasipemanfaatan SMS gateway ini dengan program PMO yang sudah berjalan.SMS adalah fitur sederhana yangdapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karya tulis ini dapat dijadikan pertimbangan untukpenulisan karya ilmiah dan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan inovasi berbasis teknologi dalammeningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penatalaksanaan tuberkulosis. Kata Kunci: SMS gateway, tuberkulosis paru, kepatuhan minum obat ABSTRACTMortality and death rates from pulmonary tuberculosis in the world and in Indonesia are still high. Thesuccess rate of pulmonary tuberculosis treatment is 81.3% in 2014 (MOH, 2015). Meanwhile, the standardof TB treatment success according to WHO is 85% and the target of strategic plan of success rate of lung TBtreatment in 2014 from Ministry of Health RI at least 88% (MOH RI, 2015). This shows that the success rate of treatment of patients with pulmonary TB in Indonesia has not been on target. The success rate oftreatment in Indonesia is still not according to WHO standard. The Role of Drinking Drugs Drugs have beenoptimal but the success of taking the drug has not been on target. Therefore, it needs an informationtechnology-based innovation to achieve the national target of successful treatment of Tuberculosis. Themethod used in this paper is the study of literature. Literature taken based on the keyword entered "SMSgateway" "tuberculosis adherence treatment" "Directly-Observed Treatment Short-course (DOTS)." Theselected year ranges from 2013-2017. The type of research used is quantitative and qualitative research, both doing direct research, systematic review, pilot study and protocol study. Search index index used ispubmed, science direct, proquest and google scholar. Results: Several literature studies have found out that there is a positive impact in the utilization of SMSgateways as SMS reminders for patients with pulmonary tuberculosis undergoing tuberculosis treatment.This is evidenced by studies related to the topic, as discussed by (Iribarren et al., 2013) that obtaining participants in the treatment group (SMS reminder) had an average compliance rate of 77% while only 53%in the control group . Innovation of SMS gateway is expected to achieve the success of treatment / Success Rate (SR) according to national target that is ≥ 85%.  SMS gateway is a system used as a complementarysupervision to take medication of patient with pulmonary tuberculosis. The risk of loss to follow up is notexpected with this program. Utilization of SMS gateway in health service has a positive impact for nursing,especially in the scope of community nursing. Nurses can be helped in monitoring and evaluation oftreatment of patients with Tuberculosis is by elaborating the use of this SMS gat eway with PMO programthat has been running. SMS is a simple feature that can be accepted by all Indonesian people. This paper canbe considered for the writing of scientific papers and further research to develop technology -based innovations in improving health services, especially the management of Tuberculosis. Keywords: SMS gateway, pulmonary tuberculosis, medication adherence
STUDI EPIDEMOLOGI HIV/AIDS DI KABUPATEN JEMBRANA BALI Made Nyandra; Ida Bagus Agung Yogeswara
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.942 KB)

Abstract

ABSTRAKKecepatan pertumbuhan epidemologi HIV/AIDS dapat disebabkan karena melakukan hubungan seksualdengan resiko yang tinggi misalnya dengan bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom,menggunakan jarum suntik yang tidak steril ataupun telah digunakan berulang misalnya yang terjadi padapara pengidap ketergantungan pada obat-obat terlarang, faktor ekonomi, broken home dan homoseksual.Penderita HIV/AIDS memiliki profesi yang beragam dan yang terbesar berprofesi sebagai ibu rumah tangga.Sumber epidemi HIV/AIDS yang tidak jelas dapat menyebabkan kecepatan pertumbuhannya, sehingga perludilakukan penelusuran data epidemologi. Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk mengetahuisumber infeksi HIV/AIDS, lama mengetahui status HIV/AIDS, pekerjaan pasangan, dan perasaan respondenserta tanggapan keluarga dan masyarakat saat mengetahui bahwa responden terinfeksi HIV/AIDS.Epidemologi HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana disebabkan karena hubungan heteroseksual yaitu sebesar12,5% dan 80% masing-masing responden wanita dan pria, homoseksual sebesar 8% responden pria, tertularoleh pasangan yaitu sebesar 87,5% dan 12% masing-masing responden wanita dan pria.Kata kunci : HIV, AIDS, faktor resiko, epidemologiABSTRACTGrowing HIV/AIDS prevalence can be caused by high risk-sexual behaviour, such as partners changewithout using condoms, the application of re-used or non-sterile needles of drugs-addicted people, economyfactor, broken home and homosexuals. HIV/AIDS sufferers have a diverse professions and the largestpopulation with HIV/AIDS are housewives. Unclear source of the HIV/AIDS epidemic can cause the speedof its growth, therefore the epidemiological data is necessary. This study was an observational experimentusing the interview method to find out the source of HIV/AIDS infection, the duration of knowledge ofHIV/AIDS status, partners job, and the feelings of respondents and family, and community responses whenthey found out their HIV/AIDS status. Results showed that HIV/AIDS in Jembrana Regency that was causedby heterosexual relationships were 12.5% and 80% for female and male respondent respectively. Inhomosexual respondents, the prevalence of HIV/AIDS was 8% for male and no HIV/AIDS was found inwomen. In the partner respondents, the prevalence of HIV/AIDS were 87.5% and 12% for female and malerespondents respectively.Keywords: HIV, AIDS, risk factor, epidemology
HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SELEMADEG BARAT KABUPATEN TABANAN Ade Linda Ayu Kristiana; Ni Ketut Martini; Ni Ketut Martini; Ni Made Diaris; Ni Made Diaris
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.074 KB)

Abstract

Posyandu Lansia didirikan untuk menjaga kesehatan lansia, karena usia lanjut sangat rentan terhadap suatu penyakit. Namun masih banyak lansia yang tidak memanfaatkan pelayanan posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang terdaftar di Posyandu Lansia Desa Lumbung, Kecamatan Selemadeg Barat yang berjumlah 324 orang. Sampel yang diambil berjumlah 83 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu (P = 0,001). Saran yang dianjurkan yaitu bagi instansi kesehatan, agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan dan membuat suatu advokasi atau aturan tegas dalam hal pemanfaatan posyandu. Kata Kunci : lansia, pengetahuan, pemanfaatan posyandu
STUDI EKSPLORASI PENCEGAHAN HIV/ AIDS PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) DI KOTA DENPASAR Luh Gede Pradnyawati; Ni Made Diaris
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.914 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kasus HIV/AIDS pada LSL (Lelaki Seks Lelaki) di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami jumlah peningkatan yang signifikan. Bali merupakan provinsi yang memiliki jumlah kasus HIV/AIDS yang tinggi dimana Kota Denpasar adalah kota yang tertinggi atas keberadaan LSL. Belum pernah dilaporan pencegahan HIV/AIDS di Denpasar secara mendalam, maka peneliti ingin mendalami pencegahannya pada LSL di Denpasar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi pencegahan HIV/AIDS pada kelompok LSL di Kota Denpasar. Metode: Penelitian ini meggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali lebih dalam perilaku seksual dan pencegahan HIV/AIDS pada LSL di Kota Denpasar. Pemilihan informan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dan melakukan indepth interview kepada 10 LSL yang berusia produktif dan komunikatif di Kota Denpasar. Setelah pengumpulan data di lapangan, data akan dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar responden selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan tetap maupun tidak tetap. Mereka juga rutin melakukan tes HIV di pusat pelayanan kesehatan. Sebagian besar responden memakai kondom dalam berhubungan seksual dan dengan metode PrEP dalam upaya agar terhindar dari HIV/AIDS. Kesimpulan: Perlu melakukan edukasi bagi LSL untuk membawa dan memakai kondom kapan pun dan dimanapun saat berhubungan seksual, mengedukasi LSL agar mengurangi perilaku risiko tinggi saat berhubungan seksual, serta melakukan pendampingan bagi LSL.
“DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE” MENINGKATKAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PETUGAS PENYAPU JALAN DI WILAYAH DALUNG, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG BALI Imanuel Yacob Wila; I Gede Widhiantara; Indah Pramita
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.141 KB)

Abstract

ABSTRAK Paparan debu berulang selama lebih dari 6 bulan yang dialami petugas penyapu jalan berpotensi menyebabkan gangguan paru restriktif akut yang ditandai dengan nilai Kapasitas Vital Paru kurang dari 80%. Penelitian ini bertujuan mengetahui bahwa pemberian Diaphragmatic Breathing Exercise dapat meningkatkan Kapasitas Vital Paru Pada Petugas Penyapu Jalan. Penelitian merupakan penelitian Pra Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pre and Post Test Design. Sampel merupakan 15 orang wanita petugas penyapu jalan di Jalan Raya Area Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada keseluruhan sampel dilakukan pemeriksaan awal nilai Kapasitas Vital Paru dan selanjutnya diberikan Diaphragmatic Breathing Exercise setiap hari selama 15 menit. Setelah 2 minggu (14 hari), pada keseluruhan sampel dilakukan pemeriksaan Kapasitas Vital Paru akhir. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Diapraghmatic Breathing Exercise maka digunakan uji parametric yaitu Paired t Test dengan tingkat kemaknaan 0,05.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rerata nilai Kapasitas Vital Paru sampel sebesar 3,932%. Setelah dianalisis secara statistic diperoleh nilai p=0,002 (p
GAMBARAN PERILAKU TARUNA-TARUNI TERHADAP PENCEGAHAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) DI POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI I Gusti Ayu Sukami; Komang Yogi Triana; Komang Purwaningsih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.617 KB)

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi virus jenis baru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak dari manusia ke manusia, sehingga penting untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku taruna-taruni terhadap pencegahan COVID-19 di Politeknik Transportasi Darat Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 252 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan COVID-19 dan selanjutnya dilakukan dianalisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan seluruh taruna-taruni tergolong baik sebanyak 252 responden (100,0%), sebagian besar sikap taruna-taruni tergolong positif sebanyak 251 responden (99,6%), dan sebagian besar tindakan taruna-taruni tergolong baik sebanyak 249 responden (98,8%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku taruna-taruni terhadap pencegahan COVID-19 tergolong sudah baik, dengan taruna-taruni memiliki pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan tindakan yang baik. Kata Kunci: Covid-19, pencegahan, perilaku
TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK – KANAK DENPASAR SELATAN Ni Putu Eny Sulistyadewi; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU EDISI MARET
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.014 KB)

Abstract

ABSTRAKPengaturan pola makan pada anak balita sangat bergantung dengan tingkat pengetahuan ibu dalam memilih, mengolah serta mengatur makanan yang dibutuhkan oleh balita. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki ibu tentang gizi balita akan mendasari pemberian makan pada anak, sehingga akan menentukan pola makan anak dan selanjutnya akan menentukan status gizi anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap pola makan dan status gizi anak balita di taman kanak – kanak Denpasar Selatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Hasil penelitian dari 31 orang responden mempunyai status gizi baik dan pola makan sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pola makan dan status gizi anak balita taman kanak – kanak Denpasar Selatan yang ditunjukkan dengan nilai p>0,05.Kata Kunci : Pola makan, Status Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, BalitaABSTRACTDietary adjustments in children under five is very dependent on the level of knowledge of mothers in selecting, processing and arranging food needed by toddlers. This suggests that knowledge of mothers about infant nutritional would constitute feeding the child, so that will determine the child's diet and will determine the nutritional status of the child. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of diet and nutritional status of children under five in kindergarten - childhood South of Denpasar. This research is observational analytic study with cross-sectional study design. The results of the 31 respondents have good nutritional status and diet according to the mother's level of knowledge is lacking. This shows that there is no relationship between the level of knowledge of the mother's diet and nutritional status of children under five kindergarten - childhood South of Denpasar indicated by the value of p> 0.05.Keyword : Diet, Nutritional Status, Knowledge Level Mother, Toddler
MUTU LAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI BALI Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.547 KB)

Abstract

ABSTRAKPenyakit gangguan jiwa menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat oleh karena produktivitas pasien menurun dan akhirnya menimbulkan beban biaya yang besar bagi pasien dan keluarga. Dari sudut pandang pemerintah, gangguan ini menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang besar. Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Bali merupakan satu-satunya rumah sakit yang melayani pasien dengan gangguan jiwa di Provinsi Bali. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Subjek penelitian ialah petugas rumah sakit yaitu wakil direktur pelayanan medis, kabag keuangan, pemegang program JKN, petugas rekam medis, dokter dan perawat.Pasien JKN yang berobat ke rumah sakit mengalami penurunan sebesar 5,7% atau 533 pasien rawat inap tahun 2016. Penurunan ini disebabkan peralihan Jaminan Kesehatana Bali Mandara (JKBM) ke JKN KIS. Selama pelaksanaan program JKN permasalahan yang sering terjadi yaitu pengetahuan pasien mengenai alur rujukan ke rumah sakit, jaringan internet yang kurang memadai dan ketidaklengkapan berkas sehingga memperlambat proses klaim. Perlunya sosialisasi program JKN ke masyarakat luas baik berupa media cetak maupun elektronik sehingga masyarakat bisa menggunakan pelayanan kesehatan lebih baik.Kata kunci: rumah sakit jiwa, JKNABSTRACTPsychiatric disorders pose a burden to the government, family and society because the patient's productivity decreases and ultimately creates a large burden on patients and families. From the government's point of view, this disruption costs a large amount of health services. Bali Provincial Mental Hospital is the only hospital that serves patients with mental disorders in Bali Province. The purpose of this study was to find out the implementation of the National Health Insurance (JKN) program at the Bali Provincial Mental Hospital. This research is a qualitative research with data collection methods using in-depth interviews. The subjects of the study were hospital officers, namely the deputy director of medical services, finance heads, JKN program holders, medical record officers, doctors and nurses. JKN patients who went to hospital decreased by 5.7% or 533 inpatients in 2016. Decreased this is due to the transfer of the Bali Mandara Health Insurance (JKBM) to JKN KIS. During the JKN program the most common problems were patient knowledge about the flow of referrals to the hospital, inadequate internet network and incomplete files which slowed down the claim process. The need to socialize the JKN program to the wider community in the form of print and electronic media so that people can use health services better.Keywords: mental hospital, JKN
STUDI KUALITATIF PENGALAMAN, PERSEPSI, DAN KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE DINI Ni Made Diaris; Indah Pramita
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.818 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian sebelumnya mengggambarkan usia menarche semakin dini. Anak anak yang mengalami menarche dini cendrung belum siap dan cemas dalam menghadapi periode menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengalaman, persepsi, dan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 20 anak yang berusia 10-12 tahun kemudian dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar anak memiliki pegetahuan yang cukup terkait menstruasi, namun ada beberapa anak yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena belum pernah mendapat informasi yang benar terkait menstruasi terutama dari orang tua. Bagi anak yang sudah cukup pengetahuan dan informasinya terkait menstruasi cendrung menceritakan pengalaman yang positif terkait menarche dan menstruasi. Namun, untuk pengalaman sehari-hari di lingkungan temannya mereka cendrung merasa menstruasi itu hal yang membuat mereka malu terutama yang menstruasi lebih awal dari temannya. Dan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi, seperti mersa menstruasi itu kotor, jijik, membuat tidak nyamn, dan malu, sehingga mereka merasa belum siap karena takut dan cemas, namun lebih banyak anak yang siap menghadapi menarche. Sebagain besar anak yang sudah pernah diberikan informasi, memiliki pengetahuan yang baik terkait menstruasi, dan anak yang belum pernah mendapat informasi sebagain besar takut dan kaget saat mengalami menarche. Sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung kurang siap menghadapi menstruasi dan cendruang mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi. Kata kunci: Pengalaman, Kesiapan, Perepsi , menarche ABSTRACTResults of previous studies describe the age of menarche that is getting early. Children who experience early menarche tend to be unprepared and anxious in facing menstrual periods. The purpose of this study is to describe the experiences, perceptions, and readiness of children in facing early menarche.Method: Method of the research used is a qualitative method with in-depth interviews conducted on 20 children aged 10-12 years which later is analyzed thematically. Most children have sufficient knowledge regarding menstruation, however there are some children who have insufficient knowledge because they have never received correct information regarding menstruation, especially from parents. For children who have enough knowledge and information regarding menstruation, they tend to share positive experiences regarding menarche and menstruation. However, in terms of their daily experience among their friend’s, they tend to feel that menstruation is something that makes them shy especially those who menstruate earlier than their friends. And from the results of interviews, it was found that most children who have not experienced menarche tend to have negative perceptions of menstruation, such as feeling that menstruation is dirty, disgusting, uncomfortable, and embarrassing, so they feel unprepared for fear and anxiety, but more children are ready to face menarche. Most children who have been given information regarding menstruation, have good knowledge regarding menstruation, and most of children who have never been informed most regarding the same are afraid and shocked when experiencing menarche. Most children who have not experienced menarche tend to be less ready to face menstruation and tendencies have a negative perception of menstruation. Keywords: Experience, Readiness, Perception, Menarche

Page 2 of 13 | Total Record : 122