cover
Contact Name
Iva Rachmawati
Contact Email
iva.rachmawati@upnyk.ac.id
Phone
+62895359452192
Journal Mail Official
adminjpw@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jln. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pena Wimaya
ISSN : 27984346     EISSN : 27984346     DOI : https://doi.org/10.31315/jpw.v3i1
Core Subject : Humanities, Social,
Pena Wimaya (Publikasi E-Journal Hubungan Internasional) adalah Jurnal yang mempublikasikan kajian mengenai isu-isu hubungan internasional. Jurnal ini dibuat untuk memfasilitasi dan juga menjadi wadah pemikiran kritis dan positif bagi mahasiswa yang ingin mempublikasikan karya tulis ilmiahnya. Tim Redaksi dari Jurnal Pena Wimaya merupakan Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta yang telah melalui tahap seleksi oleh dosen pembimbing. Dengan adanya Pena Wimaya, diharap mahasiswa mampu untuk berani dalam mempublikasikan hasil pemikiran yang telah ditempa dalam kehidupan perkuliahan, hal ini juga sekaligus implementasi dari nilai-nilai Widya Mwat Yasa.
Articles 56 Documents
UPAYA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) SEBAGAI ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MENENGAHI KONFLIK RUSIA DAN UKRAINA PADA TAHUN 2022 Sayyidul Mubin; Risky Moehamad Adha
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.073 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i2.7607

Abstract

The Russia-Ukraine tensions that have occurred this year have caught the world's attention. This tension initially occurred with the deployment of hundreds of thousands of Russian troops on the Ukrainian border and the involvement of NATO, including the United States, which began to take steps, so that the escalation of the conflict was inevitable. This paper uses an institutional liberalism approach and the data are taken using the author's literature review from various related literatures that are relevant to the writing .The actions of NATO which participated in responding to it became a threat to Russia which eventually worsened the conflict on the Ukrainian border. As the largest international organization, the United Nations has a big role in this conflict as a mediating party that can find a way out from both sides. This paper analyzes the role of the United Nations in seeking conclusions on these problems, regarding how its roles, objectives, and functions are to find a conflict resolution. As the international community, every country needs to take part in overcoming the ongoing conflict, and it is a great obligation for the United Nations to be the main tool in resolving this conflict, given the large capabilities it has, and the many countries that can contribute, so that later the Russia-Ukrainian conflict can be resolved quickly.Keywords: Russia-Ukraine, NATO, UN, conflict resolution
INDONESIAN-UNITED STATES DEFENSE COOPERATION IN THE PRESIDENT JOKO WIDODO ERA Annidya Indirasari
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 1 (2022): Vol 2, No 1 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.21 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i1.5509

Abstract

Indonesan and the United States during the presidency of Joko Widodo from 2014 to 2019 as folows: Defense Cooporation In Arrangement of Capacity Building, Joint Exercise Of Indonesia And The United States; Military Law Workshop; Indonesia-US Security Dialogue (UISSD) XII On 1-2 September 2015; Defense Corporation Between Indonesia And The United States Under Confidence Building Measures (CBM) arragement; Bilateral Cooperation State Visit Between Indonesia an The United States; Cooperation Between The Defense Industry, The Transfer Of Conventional Weaponns; Education and Training. The factors are driving Indonesia’s Coorporation with The United States are: The long history of good reations both Indonesia and The United States; the same counter terrorism mission; while the inhibing factor is Indonesia’s preparation; both in terms of human resources or the system that Indonesia has, and there are also obstaces from The United States side, such as the goverment contuning to expain that the US cannot intervene in thecnology transfer process since the authority held by the corporatin, therefore the purchasing and selling process is strictly business to bussines.  
PERLUNYA OPTIMALISASI TOL LAUT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PENINGKATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Umi Salamah
Jurnal Pena Wimaya Vol 1, No 1 (2021): Vol 1, No 1 (2021): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.41 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v1i1.4649

Abstract

Transportasi darat, udara, maupun laut memegang peranan penting sebagai sarana untuk distribusi dan pemerataan logistik ke seluruh negeri. Tulisan ini mendeskripsikan dan menganalisis fakta di lapangan mengenai efektivitas kebijakan pemerintah membuat program tol laut dalam upaya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia dengan menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia barat dan Indonesia timur. Tujuan penelitian ini dalah untuk memberikan gambaran solusi ideal untuk mengatasi kendala implementasi tol laut. Penelitian dilakukan dengan kualitatif dengan mengkaji literatur yang berhubungan dengan operasional tol laut. Menurut data yang bersumber dari buku, jurnal, dan artikel, tulisan ini menghasilkan sebuah analisis bahwa: 1. operasi tol laut belum sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, yakni pelayaran yang rutin dan terjadwal, 2. program tol laut belum sepenuhnya efektif dalam menurunkan disparitas harga karena salah sasaran dalam pemberian subsidi, 3. tidak adanya angkut balik dari wilayah Indonesia Timur sehingga kapal yang berlayar dari timur sering kosong.Kata kunci: tol laut, pembangunan ekonomi, disparitas harga 
PERMASALAHAN HAM DALAM PERCEPATAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DI KONGO Anmita Intan Fatimah; Arhama Nurikhtiar; Nurul Annisa
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 1 (2023): Jurnal PenaWimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.57 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v3i1.8381

Abstract

Percepatan Teknologi yang saat ini dilakukan oleh negara dunia pertama tersebut mengalami banyak permasalahan bagi negara dunia ketiga termasuk di Kongo yang harus mengikuti aturan internasional tersebut secara tidak langsung. Kongo sebagai pemilik sumber daya alam yang besar dalam kebutuhan percepatan teknologi transisi dari minyak bumi ke baterai tersebut mengalami eksploitasi secara berlebih dan paksa karena kebutuhan dunia yang saat ini sangat penting dalam mengatasi emisi minyak bumi. Tulisan ini diharapkan dapat menunjukkan gambaran mengenai wilayah Kongo yang mengalami penurunan kualitas lingkungan hidup masyarakat akibat adanya pembangunan teknologi dan eksploitasi sumber daya alam yang ada di wilayah negaranya karena kepentigan dunia akan kebutuhan “Green Techonology”. Keterlibatan beberapa perusahaan global dalam memanfaatkan kekayaan mineral di Kongo menyebabkan permasalahan yang serius dalam masyarakat terutama pekerja di sana. Kerugian para pekerja tambang menunjukkan angka yang tidak wajar baik dalam hal kekerasan maupun korban jiwa. Kongo perlu melakukan upaya-upaya untuk mempertahankan sumber daya alamnya serta memperbaiki sistem pekerjanya agar memberikan manfaat yang lebih banyak kepadanya dan tidak lupa kepada masyarakat umum.Kata Kunci : Eksploitasi, Pekerja Paksa, Kongo,  Green TechonologyThe acceleration of technology that is currently being carried out by the first world countries is experiencing many problems for third world countries including the Congo which must follow these international rules indirectly. Congo, as the owner of large natural resources in the need to accelerate the transition from petroleum to battery technology, is being over-exploited and forced due to the world's needs which are currently very important in overcoming petroleum emissions. This paper is expected to provide an overview of the Congo region which has experienced a decline in the quality of the community's living environment due to technological development and exploitation of natural resources in its territory due to the world's interest in the need for "Green Technology". The involvement of several global companies in exploiting the mineral wealth of the Congo causes serious problems for the community, especially the workers there. The loss of mining workers shows an unreasonable number both in terms of violence and loss of life. Congo needs to make efforts to preserve its natural resources and improve its workforce system in order to provide more benefits to it and not to forget the general public.
ANALISIS UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK RUSIA - UKRAINA TAHUN 2022 Adib Izzuddin; Rossi Indrakorniawan; Hastian Akbar Stiarso
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.255 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i2.7226

Abstract

Abstrak:Konflik antara Rusia dan Ukraina, sebelumnya terjadi karena Rusia melakukan aneksasi terhadap wilayah Krimea dan terbukti mendukung gerakan separatis di Donbas, Ukraina pada tahun 2014. Setelah tahun 2014, proses resolusi konflik ini sempat mengalami stagnasi. Pada akhirnya di awal tahun 2022, Rusia kemudian memutuskan untuk melakukan invasi terhadap Ukraina dan membuat konflik ini kembali memanas. Dengan memanasnya konflik tersebut di tahun 2022, maka timbullah pertanyaan mengenai bagaimana upaya resolusi konflik yang dapat dilakukan untuk mengakhiri konflik di atas. Tulisan ini akan berfokus pada analisis konflik di tahun 2022 dan opsi dalam penyelesaian konflik tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan opsi penyelesaian konflik Rusia-Ukraina jika menerapkan proses resolusi konflik yang dikemukakan oleh Johan Galtung. Pemaparan akan dilakukan dengan membedah konsep resolusi konflik peacemaking, peacekeeping, dan peace building. Model analisis analogi bawang bombay juga digunakan dalam membantu melihat posisi, kepentingan, dan kebutuhan masing-masing aktor yang terlibat dalam konflik. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya penyelesaian konflik Ukraina harus diupayakan untuk diselesaikan untuk menggunakan metode litigasi dan nonlitigasi. Hal ini dikarenakan adanya aktor – aktor besar yang terlibat sehingga resolusi melalui koersif cenderung kurang efektif.Kata kunci: Rusia-Ukraina, Resolusi Konflik, Johan Galtung. Abstract:The conflict between Russia and Ukraine, previously occurred because Russia annexed the Crimea region and was proven to support the separatist movement in Donbas, Ukraine in 2014. After 2014, the conflict resolution process had stagnated. In the end, in early 2022, Russia then decided to invade Ukraine and make this conflict heat up again. With the escalation of the conflict in 2022, the question arises about how conflict resolution efforts can be made to overcome conflict. This article will focus on analyzing the conflict in 2022 and the options for conflict resolutions. The purpose of this study is to show the options for resolving the Russian-Ukrainian conflict if you apply the conflict resolution concept proposed by Johan Galtung. The presentation will be carried out by dissecting the concepts of peace conflict resolution, peacekeeping, and peace building. The onion analysis model is also used in helping to see the position, interests, and needs of each actor involved in the conflict. This research shows that the conflict resolution must be done using litigation and non–litigation models.  Because there are major actors that are involved in this conflict so that coercive models would not be effective.Keywords:Russia-Ukraine, Conflict Resolution, Johan Galtung.
ANALISIS DUKUNGAN VANUATU TERHADAP UPAYA KEMERDEKAAN PAPUA pratama dinul kusuma
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 1 (2022): Vol 2, No 1 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.156 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i1.4967

Abstract

AbstrakVanuatu merupakan salah satu negara yang sangat vokal dan aktif dalam memberikan dukungan terhadap Papua. Hal ini dapat dilihat dari upaya yang dilakukan oleh Vanuatu dengan mengangkat permasalahan ini dalam beberapa forum dewan PBB. Dengan memakai isu pelanggaran HAM di Papua, Vanuatu sangat rutin menyerang Indonesia dalam setiap kesempatan. Penelitian ini bertujuan menganalisa dukungan yang diberikan oleh Vanuatu atas upaya kemerdekaan Papua atas Indonesia. Dalam hubungan internasional selalu ada kepentingan nasional atas hubungan yang dilakukan baik antar negara ataupun aktor non-negara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data dikumpulkan melalui studi literatur dan studi pustaka yang berasal dari buku-buku, jurnal, surat kabar dan sumber lainnya. Objek penelitian ini adalah dukungan Vanuatu, gerakan kemerdekaan Papua, dan motif dukungan Vanuatu atas Papua. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada tiga motif atas dukungan yang dilakukan oleh Vanuatu yaitu adanya kesamaan ras antara Vanuatu dan Papua, keinginan Vanuatu menjadi pemimpin wilayah Asia Pasifik, dan adanya orientasi politik domestik juga luar negeri Vanuatu.Kata Kunci: Vanuatu, kepentingan nasional, kesamaan ras, pemimpin wilayah, orientasi politik
ANALISIS AKSI LONE WOLF TERORISM : PENANGKAPAN ABU ARKAM DI KABUPATEN BERAU Adrian Adrian Adrian; Melany Putri Bella Cristina
Jurnal Pena Wimaya Vol 1, No 1 (2021): Vol 1, No 1 (2021): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.914 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v1i1.4636

Abstract

ABSTRAKPada Maret 2019, Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penangkapan terduga seorang teroris atas nama M Zulkifli atau Abu Arkam di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pelaku disebut terhubung dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sibolga, Sumatera Utara. Penangkapan ini merupakan kasus terorisme pertama yang terjadi di Kabupaten Berau. Dalam laporan Karopenmas Mabes Polri, dikatakan bahwa Abu Arkam berencana menjadi pelaku tunggal (lone wolf) dalam melancarkan aksi-aksinya tanpa ada bantuan dari pihak lain. Abu Arkam diketahui telah menjalin komunikasi aktif dengan jaringan teroris Sibolga. Selain itu, Abu Arkam benar-benar memiliki keinginan sangat kuat untuk segera melakukan amaliyah dengan menargetkan aparat keamanan (polisi), bank, dan siapapun yang menjelek-jelekkan Islamic State of Iraq and Sham (ISIS). Berangkat dari peristiwa tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana lone wolf terorism itu sendiri, kemudian apa yang menjadi keuntungannya, serta tantangan apa saja yang dihadapi oleh aparat keamanan khususnya di Kabupaten Berau dalam menghadapi lone wolf terorism.Kata Kunci: Terorisme, Lone Wolf Terorism, Aparat Keamanan, Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Berau.ABSTRACIn March 2019, Detasemen Khusus (Densus) 88 made the suspected arrest of a terrorist on behalf of M Zulkifli or Abu Arkam in Berau Regency, East Kalimantan. The perpetrators are said to be connected to the Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terrorist network in Sibolga, North Sumatra. The arrest was the first terrorism case to occur in Berau District. In the report Karopenmas Mabes Polri, it is said that Abu Arkam plans to be the lone wolf in launching his actions without any help from other parties. Abu Arkam is known to have established active communication with the Sibolga terrorist network. Besides, Abu Arkam has a very strong desire to immediately do amaliyah by targeting the security forces (police), banks, and anyone who vilify the Islamic State of Iraq and Sham (ISIS). Departing from the event, this study aims to analyze how lone wolf terrorism itself, then what is the advantage, as well as what challenges faced by the security forces, especially in Berau District in the face of lone wolf terrorism.Keywords: Terrorism, Lone Wolf Terrorism, Security Apparatus, Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Berau.
ALASAN PBB MEMPERPANJANG MISI UNAMA DI AFGHANISTAN Leniana Devi Rrahmawati Putri; Salma Fauziah Khairunnisa
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 1 (2023): Jurnal PenaWimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.922 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v3i1.8368

Abstract

UNAMA merupakan badan yang mengemban misi politik PBB dalam menciptakan perdamaian dan kestabilan di Afghanistan.  Dibentuk pada tahun 2002, UNAMA telah banyak berperan dalam mengatasi situasi konflik yang mengancam keamanan masyarakat sipil dan kestabilan negara. Salah satu aktor yang menyebabkan ketidakstabilan tersebut adalah kelompok Taliban. Pada 15 Agustus 2021, Taliban kembali menguasai Afghanistan setelah berhasil dipukul mundur oleh Amerika Serikat pada tahun 2001. Dengan kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan ternyata tidak membuat UNAMA menarik diri walau banyak tekanan dari dunia internasional. Menggunakan pisau analisis Teori Organisasi Internasional penulis melihat bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan perpanjangan mandat UNAMA. Faktor-faktor tersebut meliputi promosi perdamaian dan kondisi sosial ekonomi yang semakin memprihatinkan sejak terjadi peralihan kekuasaan ke Taliban.Kata Kunci: Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNAMA, Afghanistan, Taliban.
STRATEGI STRING OF PEARLS MENINGKATKAN EKONOMI PAKISTAN MELALUI CHINA-PAKISTAN ECONOMIC CORRIDOR (CPEC) TAHUN 2013 Risdiyanti Risdiyanti
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.053 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i2.7264

Abstract

Artikel ini akan menyajikan strategi geopolitik China yaitu string of pearls dalam melihat kerjasama internasional China dan Pakistan. Kedua negara ini membentuk kerjasama untuk mewujudkan beberapa proyek di bawah kerangka kerjasama China-Pakistan Economic Corridor (CPEC). Tulisan ini menggunakan perspektif Liberalisme yaitu Teori Kerjasama Internasional, serta membedah strategi geopolitik China dengan konsep string of pearls sebagai latar belakang kerjasama internasional yang terjalin. CPEC sebagai alat mewujudkan dan menunjukkan pengaruh geopolitik China. Kerjasama China dan Pakistan ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan realisasi proyek infrastruktur dan sektor energi di Pakistan.Kata kunci: China, Pakistan, CPEC, Kerjasama Internasional, String of Pearls
Proteksionisme AS terhadap Komoditas Aluminium dan Baja Indonesia Pada Masa Perang Dagang AS-China Fransisca Anggun Setianingtiyas
Jurnal Pena Wimaya Vol 2, No 1 (2022): Vol 2, No 1 (2022): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.081 KB) | DOI: 10.31315/jpw.v2i1.5297

Abstract

Terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan China memberikan pengaruh terhadap aluminium dan baja Indonesia. Amerika Serikat menerapkan kebijakan proteksi berupa tarif kepada komoditas aluminium dan baja. Tarif proteksi Amerika Serikat ini berlaku bagi seluruh dunia termasuk Indonesia dan memberikan imbas bagi Indonesia. Atas kebijakan proteksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat penulis ingin menganalisa bagaimana tarif proteksi Amerika Serikat dapat memberikan pengaruh terhadap komoditas aluminium dan baja Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep teori proteksionisme serta teori barrier to trade untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa adanya proteksi tarif Amerika Serikat mempengaruhi ekspor baja dan aluminium Indonesia ke Amerika Serikat dan mempengaruhi impor Indonesia yang berasal dari China. Atas penetapan tarif proteksi Amerika Serikat, Indonesia memberlakukan kebijakan proteksi melalui hambatan tarif dan non-tarif guna melindungi komoditas atau pasar dalam negerinya. Kata kunci : Proteksionisme, Hambatan perdagangan, Safeguard, Perang Dagang