cover
Contact Name
Iva Rachmawati
Contact Email
iva.rachmawati@upnyk.ac.id
Phone
+62895359452192
Journal Mail Official
adminjpw@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jln. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pena Wimaya
ISSN : 27984346     EISSN : 27984346     DOI : https://doi.org/10.31315/jpw.v3i1
Core Subject : Humanities, Social,
Pena Wimaya (Publikasi E-Journal Hubungan Internasional) adalah Jurnal yang mempublikasikan kajian mengenai isu-isu hubungan internasional. Jurnal ini dibuat untuk memfasilitasi dan juga menjadi wadah pemikiran kritis dan positif bagi mahasiswa yang ingin mempublikasikan karya tulis ilmiahnya. Tim Redaksi dari Jurnal Pena Wimaya merupakan Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta yang telah melalui tahap seleksi oleh dosen pembimbing. Dengan adanya Pena Wimaya, diharap mahasiswa mampu untuk berani dalam mempublikasikan hasil pemikiran yang telah ditempa dalam kehidupan perkuliahan, hal ini juga sekaligus implementasi dari nilai-nilai Widya Mwat Yasa.
Articles 56 Documents
KERJA SAMA PEMERINTAH MYANMAR DAN PEMERINTAH JEPANG MELALUI BANTUAN ODA DI PROYEK PENGEMBANGAN SPECIAL ECONOMIC ZONES (SEZs) THILAWA YANGON Tyas Kurnianingsih
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.8449

Abstract

Artikel ini menjelaskan mengenai kerja sama Pemerintah Myanmar dan Pemerintah Jepang melalui bantuan ODA di proyek pengembangan SEZs Thilawa Yangon. Official Development Assistance (ODA) merupakan program bantuan yang dikeluarkan oleh Jepang kepada negara berkembang. Myanmar merupakan salah satu negara yang menerima bantuan ODA dari Jepang. Myanmar merupakan negara yang menerima bantuan ODA dari segala sektor dan dalam berbagai bentuk seperti pinjaman, hibah untuk pengembangan sumber daya manusia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber diambil dari sumber online berupa  buku, berita, beberapa dokumen terkait, dan artikel. Penelitian ini menggunakan konsep bantuan luar negeri, dimana bantuan dari Jepang melalui ODA kepada Myanmar untuk mengembangkan kota baru dan teori kerja sama internasional yang menjelaskan kerja sama keduanya dalam mengambil keputusan bersama untuk membangun  proyek infrastruktur kota Thilawa. Hasil penelitian berupa kerja sama pemerintah Myanmar dengan pemerintah Jepang melalui ODA-nya menunjukkan hubungan yang sangat baik. Kerja sama terbentuk melahirkan kesepakatan pembangunan berbagai fasilitas yang menunjang kota Thilawa sehingga menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kerja sama yang dilakukan menguntungkan kedua belah pihak dalam pemenuhan kepentingan nasionalnya. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan bagi para pembaca serta bermanfaat bagi dunia keilmuan untuk bahan kajian penelitian selanjutnya.Kata kunci: Official Development Assistance (ODA), Myanmar, Jepang, Thilawa, kerja sama internasional, bantuan luar negeri.
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI PROGRAM BIPA (BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING) DI LAOS TAHUN 2016-2022 Christina Savira Raharja
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.10024

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas upaya diplomasi kebudayaan Pemerintah Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Laos dan menanamkan citra positif Indonesia di Laos melalui Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) pada periode 2016-2022. Program BIPA di Laos diharapkan dapat membantu meningkatkan hubungan kedua negara dan membangun citra positif Indonesia melalui pemahaman bahasa dan budaya. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan program ini, para pengajar menggunakan berbagai media yang dapat mendukung dalam penyampaian materi dengan berbagai kegiatan diplomasi budaya. Penelitian ini mengacu pada konsep diplomasi kebudayaan dan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat sekunder dengan menggunakan studi pustaka yang bersumber dari buku, jurnal dan artikel resmi. Hasil Penelitian ini menemukan dalam pelaksanaan diplomasi budaya melalui Program BIPA, Indonesia menerapkan diplomasi dengan cara damai dan memanfaatkan berbagai bentuk yaitu eksibisi, kompetisi, dan pertukaran ahli atau studi. Dengan demikian, dapat menciptakan citra positif terhadap Indonesia di Laos.Kata Kunci: Diplomasi budaya, Program BIPA, Indonesia, LaosAbstractThis research examines the cultural diplomacy efforts of the Indonesian Government to strengthen bilateral relations with Laos and instill a positive image of Indonesia in Laos through the Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) Program during the period of 2016-2022. The BIPA Program in Laos is expected to help enhance the relationship between the two countries and build a positive image of Indonesia through language and cultural understanding. The Indonesian Government has made various efforts in implementing this program, with instructors using various media to support the delivery of materials through cultural diplomacy activities. This research is based on the concept of cultural diplomacy and employs a qualitative descriptive research method, utilizing secondary data collection techniques through literature review from books, journals, and official articles. The findings of this research reveal that in the implementation of cultural diplomacy through the BIPA Program, Indonesia applies peaceful diplomacy and utilizes various forms such as exhibitions, competitions, and expert exchanges or studies. Consequently, this can create a positive image of Indonesia in Laos.Keywords: Cultural diplomacy, Program BIPA, Indonesia, Laos
PERAN UN WOMEN DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN PADA BIDANG PERTANIAN DI UGANDA TAHUN 2015 – 2021 Fiki Rahmatina Nihriroh; Dr. Iva Rachmawati, M.Si
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.9870

Abstract

Uganda merupakan negara yang belum memiliki kestabilan politik dan ekonomi yang membuat pemerintah memprioritaskan perkembangan ekonomi, serta politiknya untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Secara tidak langsung pemerintah mengesampingkan permasalahan lain seperti pemberdayaan perempuan. Uganda baru menyadari bahwa adanya korelasi antara pemberdayaan perempuan dengan stabilitas politik dan ekonomi. Namun, diskriminasi perempuan masih terjadi pada beberapa bidang, salah satunya yakni pertanian. Berdasarkan kondisi perempuan tersebut, UN Women hadir ke Uganda untuk membantu mengupayakan pemberdayaan perempuan melalui berbagai program yang dirancang. Riset ini bertujuan untuk menganalisis peran UN Women dalam upaya pemberdayaan ekonomi bagi perempuan yang bekerja pada bidang pertanian di Uganda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan konsep organisasi internasional yang dikemukakan oleh Clive Archer guna menganalisis peran UN Women. Hasil penelitian ini akan menjelaskan upaya yang dilakukan UN Women melalui program yang dirancang guna membuat perempuan Uganda berdaya.
Enhancing Humanitarian Efforts Through Diplomatic Networks : A Study Case of International Committee of The Red Cross Humanitarian Diplomacy in Creating Funding Mechanism Mubin, Sayyidul
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.10142

Abstract

Humanitarian diplomacy is an effort to protect human beings, especially in conflict areas. The ICRC's worldwide humanitarian operations require sufficient funding to carry out its activities. Development of the direction of ICRC's humanitarian diplomacy is also being carried out to provide maximum impact on humanitarian issues. This paper will answer how the ICRC builds a funding network through humanitarian diplomacy. This study uses Literature Reviews from books and journals regarding humanitarian diplomacy as a basis for thinking in writing. A qualitative pattern is used to process the findings and data obtained from the results of a literature review of articles, books and journals related to the research topic. This research uses descriptive analysis so that the author will examine the data obtained in the form of news, reports, statements and books. which discusses the activities of the ICRC. The result of this research is that the ICRC builds community networks with state and non-state actors to ensure funding for the organization's operations. This effort is carried out by the ICRC to ensure that their humanitarian operations continue, so that there is no reason why funds are a problem in the organization's humanitarian operations.
UPAYA JEPANG UNTUK MENJADI ANGGOTA TETAP DEWAN KEAMANAN PBB MELALUI PERAN AKTIFNYA DI OECD DAN UNPKO Zulfikar Suardi
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.8448

Abstract

ABSTRAK            Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II membawa sejumlah perubahan dalam perpolitikan Jepang. Sejak saat itu, Jepang menerapkan politik pasifisme yang berorientasi kepada perdamaian dan pertumbuhan ekonomi. Kontribusi Jepang dalam bantuan ekonomi semakin besar setelah menjadi bagian dari Organization of Economic Co-operation and Development (OECD). Jepang juga menunjukkan peran aktifnya dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Keaktifan Jepang mulai terlihat pada masa Perang Teluk dengan menjadi United Nation Peace Keeping Operation (UNPKO). Hingga saat ini, Jepang masih menjadi salah satu negara yang aktif mengirimkan bantuan militer melalui UNPKO untuk menjaga perdamaian dunia. Besarnya peran Jepang dalam menjaga perdamaian dunia dan kontribusinya dalam perekonomian dunia membuatnya merasa siap untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Tulisan ini menganalisa mengenai upaya yang dilakukan oleh Jepang untuk mendapatkan posisi sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB melalui OECD dan UNPKO serta tanggapan negara-negara mengenai intensi Jepang tersebut.Kata Kunci: Politik Luar Negeri Jepang, Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, OECD, UNPKO ABSTRACTJapan's defeat in World War II brought several changes in Japanese politics. Since then, Japan has implemented a pacifist policy that is oriented towards peace and economic growth. Japan's contribution to economic assistance has been even greater after becoming part of the Organization of Economic Co-operation and Development (OECD). Japan has also shown its active role in efforts to create world peace. Japan's activeness began to be seen during the Gulf War by becoming part of the United Nations Peacekeeping Operation (UNPKO). Until now, Japan is still one of the countries that actively sends military assistance through UNPKO to maintain world peace. The magnitude of Japan's role in maintaining world peace and its contribution to the world economy has made it feel ready to become a permanent member of the UN Security Council. This paper analyzes the efforts made by Japan to obtain a position as a permanent member of the UN Security Council through the OECD and UNPKO and the responses of countries regarding Japan's intentions.Keywords: Japanese Foreign Politics, Permanent Members of the UN Security Council, OECD, UNPKO
Diplomasi Komersial Indonesia: Studi Kasus 5 Destinasi Super Prioritas Tahun 2019-2022 Amanda Ibel Anzela
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.9580

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian banyak negara, salah satunya Indonesia. Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, Indonesia memanfaatkan sumber daya alamnya menjadi destinasi pariwisata. Dari sekian banyak destinasi pariwisata yang ada di Indonesia, Bali tetap menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan karena wisata alamnya yang melimpah, kekayaan budaya hingga kuliner yang beragam dengan sarana dan prasarana yang memadai. Melihat hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia kemudian membentuk 5 Destinasi Super Prioritas sebagai upaya dalam mengembangkan destinasi-destinasi yang mencakup Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang dari segi infrastruktur dan ekonomi kreatif. Penelitian ini menjelaskan mengenai bagaimana upaya diplomasi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke 5 Destinasi Super Prioritas dengan menggunakan konsep diplomasi komersial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat primer melalui wawancara dan sekunder yang bersumber dari buku, jurnal dan artikel resmi mengenai 5 Destinasi Super Prioritas. Hasil penelitian akan dipublikasikan dalam Jurnal Pena Wimaya.
LATAR BELAKANG BERKUASANYA KEMBALI TALIBAN DI AFGHANISTAN PADA TAHUN 2021 Desfi Indah Salsabila
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.10218

Abstract

Pada 1996-2001, Taliban, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Mullah Omar pada tahun 1994 yang berbasis di wilayah Hermand, Kandahar, dan Uruzgan sempat menguasai Afghanistan dengan membentuk sebuah negara yang mereka akui secara de facto yaitu Keamiran Islam Afghanistan yang pada 2001 berhasil digulingkan oleh Amerika Serikat melalui kampanye kontraterorisme, War On Terror. Namun pada 15 Agustus 2021 lalu, Taliban berhasil mengambil kekuasaan Kota Kabul hanya dalam kurun waktu 2 minggu sejak Amerika Serikat, sekutu dan NATO menarik mundur pasukannya. Mudahnya Taliban mengambil alih kekuasaan menandakan bahwa Taliban memiliki cukup legitimasi serta adanya perubahan konstruksi identitas membuat kelompok ini dengan begitu mudah menguasai wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi Taliban hingga dapat berkuasa kembali di Afghanistan pada tahun 2021. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan Teori Legitimasi dan Teori Konstruktivisme di mana melalui kedua teori ini akan dapat disimpulkan bagaimana setelah 20 tahun sejak rezim pertama, Taliban kemudian dapat menguasai kembali pemerintahan Afghanistan.
KERJASAMA JEPANG-KENYA SEBAGAI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LUAR NEGERI JEPANG DALAM MENGEDEPANKAN HUMAN SECURITY Aurelna Griseldis Setyarto; Meilisa Jibrani
Jurnal Pena Wimaya Vol 3, No 2 (2023): Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v3i2.8548

Abstract

Perubahan arah kebijakan luar negeri Jepang yang dahulunya merupakan politik aneksasi menjadi pasifisme membuat Jepang bercita-cita tulus untuk perdamaian internasional. Pemerintah Jepang pun mulai memfokuskan konsep keamanan manusia sebagai ide dari agenda kebijakan luar negerinya. Kebijakan ini diambil Jepang sebagai prinsip universalitas etis. Human security menjadi fokus arah kebijakan Jepang sebagai bentuk tanggung jawab Jepang pada sistem global. Implementasi kebijakan luar negeri Jepang yang mengedepankan konsep human security adalah dengan melakukan kerja sama dengan Kenya. Artikel ini menjelaskan bagaimana bentuk kerja sama antara Jepang dan Kenya ini mampu memenuhi klasifikasi keamanan manusia. Analisis dilakukan dengan menggunakan konsep human security dan teori kosmopolitanisme. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Jepang ke Kenya dalam bentuk ODA merupakan implementasi dari kebijakan luar negeri Jepang yang mengedepankan konsep human security dan dari sudut pandang kosmopolitanisme, ODA Jepang telah mampu melampaui batas kedaulatan
Strategi Indonesia Dalam Pemulihan Pariwisata Bali Pasca Pandemi Jerrycho, Kevin
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.9815

Abstract

ABSTRAKPulau Bali merupakan salah satu pusat pariwisata di Indonesia yang sudah sangat dikenal secara internasional. Berdasarkan data BPS pada 2019 angka wisatawan di Bali mencapai 6.070.473 orang. Namun pada tahun 2020 semenjak adanya virus Covid – 19 membuat jumlah wisatawan dan pendapatan di Bali menurun dan menyebabkan banyaknya kerugian bagi para pengusaha pariwisata di Bali yang terpaksa menutup usahanya. Hal tersebut memaksa pemerintah untuk membuat strategi revitalisasi pariwisata di Bali agar sektor pariwisata dan ekonomi di Bali kembali berjalan normal. Hal tersebut tidak mudah dilakukan karena usaha revitalisasi pariwisata di Bali berada di tengah era pandemi yang masih belum selesai sehingga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk kembali membenahi pariwisata di Bali melalui kebijakan sertifikasi CHSE oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kebijakan CHSE dinilai dapat membantu menyiapkan para pengusaha pariwisata untuk menyambut wisatawan dengan standar kesehatan dan keamanan yang tinggi sesuai protokol pencegahan virus. Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah sebagai diplomasi publik untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan untuk kembali datang berwisata ke Bali.Kata kunci : pariwisata, covid-19, CHSE, diplomasi publik.
Kafala System: How FIFA manage Human Right in Qatar due to FIFA World Cup 2022 according to UNGP Ersani, Yunita Citra; Chandrawasi, Petrus; Adriadi, Rekkaza Airimbang; Patimah, Siti
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.9652

Abstract

Piala Dunia 2022 Qatar mungkin menjadi ajang olahraga internasional yang ditunggu-tungguoleh para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Namun, munculnya suatu polemik telahmenyandang nama acara ini. Konvensi Perbudakan 1926 (PBB, 1926) pasal 1(1) mendefinisikanperbudakan sebagai suatu kondisi atau status yang dialami oleh seseorang di mana salah satuatau semua kekuatan yang melekat pada hak milik dijalankan. Kabar yang tidak menyenangkantampaknya menerpa Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022, baik dari pemerintah Qatarsendiri maupun FIFA. Selama persiapan mereka untuk Piala Dunia 2022, Qatar mendapatiinformasi bahwa mereka tidak mempekerjakan para pekerja migran secara manusiawi denganadanya sistem kafala yang diduga masih diterapkan. Sistem tersebut dianggap telahmenempatkan para pekerja migran yang bekerja dalam proyek Piala Dunia 2022 ini pada posisiyang rentan terhadap berbagai resiko yang akan dihadapi. Artikel ini bertujuan untukmenjelaskan bagaimana langkah yang dilakukan FIFA dalam mematuhi UN Guiding Principlesterkait isu perbudakan modern di Qatar yang diproyeksikan untuk Piala Dunia 2022. Dalamartikel penelitian ini, metode yang akan penulis gunakan adalah metode literature review. Untukmenganalisis peran atau langkah FIFA dalam hal tersebut, teori yang akan penulis gunakanadalah teori organisasi internasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa FIFAmengambil beberapa tindakan diantaranya koalisi pembangunan dengan CSDL, koalisitransnasional dengan BWI, dan koalisi transnasional di FHRAB. Dari beberapa tindakantersebut, FIFA telah menunjukkan keterlibatan dan tanggung jawabnya sebagai sebuahorganisasi internasional dengan perannya sebagai instrumen, wadah, dan aktor dalammenangani perbudakan modern yang terjadi dalam dinamika Piala Dunia 2022 di Qatar.Kata kunci: Pekerja Migran, Perbudakan Modern, Sistem Kafala, Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA