cover
Contact Name
Iva Rachmawati
Contact Email
iva.rachmawati@upnyk.ac.id
Phone
+62895359452192
Journal Mail Official
adminjpw@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jln. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pena Wimaya
ISSN : 27984346     EISSN : 27984346     DOI : https://doi.org/10.31315/jpw.v3i1
Core Subject : Humanities, Social,
Pena Wimaya (Publikasi E-Journal Hubungan Internasional) adalah Jurnal yang mempublikasikan kajian mengenai isu-isu hubungan internasional. Jurnal ini dibuat untuk memfasilitasi dan juga menjadi wadah pemikiran kritis dan positif bagi mahasiswa yang ingin mempublikasikan karya tulis ilmiahnya. Tim Redaksi dari Jurnal Pena Wimaya merupakan Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta yang telah melalui tahap seleksi oleh dosen pembimbing. Dengan adanya Pena Wimaya, diharap mahasiswa mampu untuk berani dalam mempublikasikan hasil pemikiran yang telah ditempa dalam kehidupan perkuliahan, hal ini juga sekaligus implementasi dari nilai-nilai Widya Mwat Yasa.
Articles 56 Documents
INDONESIA-JAPAN REDD+ DALAM PENINGKATAN TARGET PENGURANGAN EMISI PLAN FOR GLOBAL WARMING COUNTERMEASURES (PGWC) TAHUN 2021 Ariansyah, Fernanda Dewa; Anggraini, Melaty
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i2.12541

Abstract

Isu lingkungan seperti pemanasan global tengah menjadi isu yang dihadapi komunitas dunia. Jepang merupakan salah satu negara maju yang kerap bekerja sama dengan negara berkembang untuk mengurangi emisi penyebab pemanasan global. Pada tahun 2013-2018, Jepang bekerja sama dengan Indonesia melalui skema Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation(REDD+) untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan tata guna lahan. REDD+ merupakan salah satu upaya Jepang dalam Plan for Global Warming Countermeasures (PGWC) untuk melawan pemanasan global di lingkup internasional. Pada tahun 2021, Jepang meningkatkan target penurunan emisi sebesar 46% dalam PGWC sebagai bentuk keseriusan Jepang dalam memerangi isu tersebut. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan kerja sama Indonesia-Japan REDD+ dengan peningkatan target penurunan emisi dalam PGWC. Penelitian ini menggunakan konsep bantuan luar negeri dan kerja sama internasional dari K.J. Holsti. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data dari wawancara dengan Kedutaan Besar Jepang dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu kerja sama Indonesia-Japan melalui REDD+ terhitung cukup berhasil dalam berkontribusi terhadap kenaikan target penurunan emisi Jepang sebesar 46%. Kerja sama ini juga mendorong Jepang untuk melakukan kerja sama di sektor konservasi hutan dan tata guna lahan dengan negara berkembang lainnya.
PERAN WFP (WORLD FOOD PROGRAMME) DALAM MEMBANTU MENGATASI KRISIS PANGAN DI MYANMAR TAHUN 2018- 2022 Putri WIjaya, Edith Nazaretha
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11535

Abstract

untuk zdiselesaikan. WFP hadir di Myanmar untuk merespon isu kemanusiaan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran WFP (World Food Programme) dalam membantu mengatasi krisis pangan yang terjadi di Myanmar pada tahun 2018-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dengan Teknik pengumpulan data secara kepustakaan berupa buku, jurnal, laporan lembaga maupun website. Peneltian ini menggunakan teori organisasi internasional karya Clive Archer dan konsep keamanan pangan untuk mengindentifikasi peran WFP dan kondisi pangan negara Myanmar. Peran instrument WFP ditunjukkan dengan adanya program-program seperti program bantuan darurat, program pangan dan bantuan nutrisi, program aset dan dukungan mata pencaharian, dan program layanan logistic darurat. Peran sebagai aktor ditunjukkan dengan memberikan masukan yang relevan pada pemerintah Myanmar, memberikan bantuan-bantuan langsung WFP, dan bermitra dengan badan PBB, organisasi non-pemerintah serta komunitas. Bantuan-bantuan yang diberikan WFP dinilai efektif mengurangi angka krisis pangan di Myanmar, meskipun negara tersebut mengalami banyak ketidakstabilan internal.Kata Kunci: Myanmar, WFP, Krisis Pangan 
PERKEMBANGAN WOMENOMICS DI JEPANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KESENJANGAN EKONOMI BERBASIS GENDER TAHUN 2012-2020 Annisa, Nurul; Sari, Annisa Uliana
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11709

Abstract

Penelitian ini membahas program Womenomics Policy yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sebagai kunci penyelesaian kesenjangan ekonomi berbasis gender di Jepang pada tahun 2013-2020. Womenomics Policy bertujuan meningkatkan sektor perekonomian yang berfokus pada perempuan, diadopsi dari analisis Kathy Matsui dalam laporan yang berjudul "Womenomics: Buy the Female Economy." Kebijakan ini menargetkan peningkatan kepemimpinan perempuan, peningkatan fasilitas penitipan anak, keterlibatan suami dalam cuti hamil, dan keseimbangan kehidupan kerja. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif untuk menganalisis implementasi Womenomics Policy dan tantangan yang dihadapi. Data sekunder dari literatur seperti artikel, jurnal, buku, dan sumber berita digunakan dalam penelitian ini. Konsep sekuritisasi diterapkan untuk menghubungkan isu kesenjangan ekonomi berbasis gender dengan ideologi patriarki yang masih mengakar dalam budaya Jepang. Transformasi nilai dan faktor yang memengaruhi perubahan kebijakan gender-inclusive perlu dianalisis. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi gender di Jepang dan memberikan pandangan mendalam terhadap implementasi kebijakan Womenomics.Kata kunci: Kebijakan Womenomics, ketidaksetaraan ekonomi berbasis gender, sekuritisasi, patriarki, Jepang. 
ANALISIS POTENSI KERJA SAMA SISTER CITY KOTA BANDUNG DAN WROCLAW: MENINDAKLANJUTI RENCANA LETTER OF INTENT Revidy, Aldebaran Raihan; Yulianti, Salma Indri; Sumala, Jamalia; Syafitri, Dea Zahra
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i2.12374

Abstract

Kerja sama sister city merupakan salah satu bentuk dari paradiplomasi dengan melakukan kolaborasi antara aktor subnasional untuk mencapai kepentingan bersama. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw, sebagai tindak lanjut dari rencana Letter of Intent yang telah disepakati sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data komprehensif dari objek kajian. Teori dan konsep paradiplomasi serta desentralisasi kebijakan luar negeri menjadi pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini Hasil analisis menunjukkan bahwa desentralisasi kebijakan luar negeri membuka peluang bagi kedua daerah untuk menjalin kerja sama, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Paradiplomasi menjadi lensa kritis dalam mengkaji motif, strategi, dan dampak keterlibatan daerah dalam urusan internasional. Inisiasi kerja sama sister antara Kota Bandung dan Wroclaw telah terlihat potensinya di berbagai aspek. Namun, terdapat hambatan seperti kurangnya kesiapan masyarakat, pandemi Covid-19, dan gerakan ultra-nasionalis di Polandia yang memperlambat pembahasan naskah Letter of Intent. Aktor daerah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw dengan menjaga komunikasi dan keseimbangan di segala bidang untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan inisiasi ini dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.Kata kunci: Sister city, Paradiplomasi, Bandung, Wroclaw
ANALISIS DAMPAK PRAKTIK PARADIPLOMASI PEMERINTAH SUBNASIONAL BRASIL: KOMITMEN SÃO PAULO DALAM INTEGRASI ENVIRONMENT MUNICIPAL AGENDA Theresia, Tamara Pinka; Egaikmal, Najwa Khabiza; Kenisa, Lulu Haura; Maharani, Azzahra
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.12234

Abstract

Studi paradiplomasi dalam hubungan internasional telah memperlihatkan peran pemerintah subnasional sebagai entitas yang mampu melakukan hubungan luar negeri. Di sisi lain, isu transnasional seperti permasalahan lingkungan telah menjadi sorotan bagi masyarakat internasional. Environment Municipal Agenda adalah salah satu agenda yang secara nyata mengintegrasikan keikutsertaan pemerintah sub nasional dalam menghadapi isu-isu lingkungan. Dalam artikel ini, penulis menjelaskan tentang komitmen pemerintah São Paulo sebagai salah satu kota di Brazil yang ikut serta mengimplementasikan Paris Agreement melalui keaktifannya di dalam jaringan kota (Transnational Municipal Networks). Tulisan ini berusaha untuk menganalisis dampak yang muncul setelah praktik-praktik tersebut dilakukan terhadap progres lingkungan dan terhadap citra Brazil di kancah internasional. Analisis aktivitas-aktivitas luar negeri São Paulo dilakukan dengan melihat paradiplomasi dalam dimensi lingkungan. Adapun, penulisan artikel ini dibuat menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi literatur.
ANALYSIS OF HYDROCARBONS IN ALGERIA’S APPROACH TO BRICS MEMBERSHIP 2024 Sholihah, Anisa Nurul fitria; Oliveira, Gloria Esmeralda; Puspitasari, Diah Ayu; Prakoso, Septyanto Galan
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.12257

Abstract

Algeria's hydrocarbon sector dominates more than 90% of the country’s income as the second largest GDP in North Africa. Algeria is one of the countries with the largest natural gas and oil reserves in the world. Today, most of Algeria's hydrocarbon resources come from old mines because about two-thirds of Algeria's territory has not been explored. Although hydrocarbon resources are non-renewable energy, research estimates that more than 100 discoveries in Algeria can still be developed. Algeria recently has a desire to join the political and economic cooperation group of developing countries rich in natural resources, including Brazil, Russia, India, China and South Africa (BRICS). Currently BRICS covers 40% of the world's population and contributes to around 28% of total world GDP. This article aims to look at the power of the hydrocarbon sector as Algeria begins its economic relations with organizations such as BRICS using the Theory of Complex Interdependence by Robert Keohane and Joseph Nye, and the Bandwagoning Concept by Kenneth Waltz.
KOALISI PERJUANGAN ADVOKASI ANTARA GREENPEACE DAN PEMUDA ADAT PAPUA ATAS POSISI SUBORDINAT MASYARAKAT ADAT AWYU Taufiq, Muh; Rivai, Aspin Nur Arifin
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.12479

Abstract

Studi ini didasarkan untuk mengeksplorasi upaya perjuangan advokasi Greenpeace bersama Pemuda Adat Papua (PAP) atas masyarakat adat Awyu yang mengalami suboridinasi di tengah pembangunan neoliberal. Terdapat dua pertanyaan kunci yang diajukan dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana agenda dan praktik pembangunan neoliberal yang dijalankan melalui struktur governmentality pada gilirannya mengeksklusi dan mengalienasikan keberadaan suku Awyu? Kedua, bagaimana upaya advokasi di tingkat akar-rumput? Penelitian ini menunjukkan pengeksklusian terhadap masyarakat adat suku Awyu tidak dapat dilepaskan oleh struktur sentralistik bergaya neoliberal dijalankan oleh negara. Praktik governmentality dapat diamati melalui kontrol langsung kepada masyarakat adat melalui beragam modus-modus pendisiplinan lewar ide pembangunan yang kian privat. Posisi Awyu lantas berada sebagai pihak the others atau sebagai pihak subaltern yang berujung pada marjinalisasi dan eksploitasi melalui program pembangunan sentralistik. Sebagai bentuk resistensi dari ketimpangan yang ada, lahirlah upaya advokasi secara domestik dan transnasional guna mewakili pihak sub-altern tersebut. Forest Defender Camp dan seruan #AllEyesonPapua adalah salah satu contoh gerakan kolaborasi yang dilakukan Greenpeace dan pemuda adat Papua serta seluruh elemen Masyarakat dalam perjuangan dari adanya ketidakadilan yang terjadi.   Kata Kunci: Advokasi, Governmentality, Neoliberalisme, Suku Awyu
ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI TURKIYE TERHADAP PENGAJUAN AKSESI SWEDIA KEPADA NATO TAHUN 2022-2024 Fakhirah, Nawra; Wibowo, Prihandono
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.13727

Abstract

ABSTRAKPada 24 Februari 2022, Rusia mengirimkan pasukan militernya untuk menginvasi Ukraina sebagai respon dari aksesi Zelensky kepada presiden AS yakni Joe Biden agar mengizinkan Ukraina bergabung sebagai anggota dari North Atlantic Treaty Organization (NATO) di akhir tahun 2021. Invasi yang dilakukan oleh Rusia mendapatkan berbagai respon dari dunia internasional, dimana pada 05 Mei 2022 Swedia mengajukan aksesi kepada NATO. Namun aksesi Swedia harus tertahan karena Turkiye, salah satu negara anggota NATO menolak aksesi tersebut karena Swedia diduga memberikan dukungan kepada Kurdistan Workers’ Party (PKK), yakni sebuah organisasi separatisme Kurdi yang dianggap teroris oleh Turkiye. Hingga pada puncak pelaksanaan KTT NATO di Lithuania Juli 2023 lalu, secara mengejutkan Erdogan kemudian menyetujui aksesi keanggotaan Swedia pasca diadakannya pertemuan pribadi bersama PM Swedia dan Sekjen NATO. Swedia telah resmi menjadi anggota NATO pada 07 Maret 2024. Penelitian ini akan menganalisis perubahan kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Turkiye terkait aksesi Swedia ke NATO menggunakan teori Foreign Policy Change milik Eidenfalk. Dengan mengidentifikasi berbagai internasional yang mempengaruhi perubahan keputusan Turkiye serta memanfaatkan konsep Windows of Opportunity, akan dijelaskan mengenai bagaimana Turkiye mampu memanfaatkan situasi geopolitik yang kompleks ini dalam mencapai kepentingan nasionalnya.Kata Kunci: Turkiye; Swedia; NATO; Aksesi; Perubahan Kebijakan Luar NegeriABSTRACTOn February 24 2022, Russia sent its military forces to invade Ukraine in response to Zelensky's accession to US President Joe Biden to allow Ukraine join the North Atlantic Treaty Organization (NATO) at the end of 2021. The invasion carried out by Russia received various responses from the international community. On May 5 2022, Sweden submitted its accession to NATO. However, Sweden's accession had to be held back because Turkiye, one of the NATO member countries, rejected the accession because Sweden was suspected of providing support to the Kurdistan Workers' Party (PKK), a Kurdish separatist organization considered a terrorist by Turkiye. At the NATO Summit in Lithuania, July 2023, Erdogan surprisingly approved Sweden's accession after a private meeting with the Swedish Prime Minister and NATO Secretary General. Sweden officially became a member of NATO on March 7, 2024. This study will analyze the changes in foreign policy made by Turkiye regarding Sweden's accession to NATO using Eidenfalk's Foreign Policy Change theory. By identifying various international factors that influence Turkiye's decision-making changes and utilizing the concept of Windows of Opportunity, it will be explained how Turkey is able to take advantage of this complex geopolitical situation in achieving its national interests.Keywords: Turkiye; Sweden; NATO; Accession; Foreign Policy Change
ANALYSIS GENDER EQUALITY IN THE PERSPECTIVE OF JAVANESE CULTURE AT KEDAULATAN RAKYAT AND HARIAN JOGJA Sakti, Muhammad Fathurrahman Prima; Syarif, Humaira Lathifah Faridah
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.14435

Abstract

Javanese culture is patriarchal culture, while Yogyakarta as the center of Javanese culture offers a unique context to study gender equality influenced by Javanese culture. This study aims to explore Javanese cultural values in local media and their impact on gender equality at Kedaulatan Rakyat and Harian Jogja, both news agencies have a close relationship with Javanese culture. This research employs in-depth interviews with the chief editors and journalists from both media outlets to understand how Javanese cultural values are implemented in news reporting practices and workplace interactions. The findings reveal that both media outlets uphold Javanese cultural values, reflected in respectful and polite reporting styles, as well as in harmonious and respectful workplace relationships. Career opportunities at both media outlets are based on individual performance and competence, regardless of gender. However, the study also found that, despite Javanese culture's tendency towards patriarchy, there is a significant shift towards gender equality. This is evidenced by the increasing number of female journalists occupying strategic and important positions within the media organizations. These findings indicate that cultural values can adapt and evolve over time to support gender equality. This research supports Indonesia's efforts to achieve Sustainable Development Goal (SDG) 5.Keywords: Gender Equality, Javanese Culture, Local Media, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, SDG 5.
STRENGTHENING LOCAL CLIMATE ACTION: THE RESAN COMMUNITY’S TREE PLANTING RITUAL ADVOCACY MODEL Tsabitah, Noviana Aribah; Gunawan, Yusriyah Sandi Hartuti
Jurnal Pena Wimaya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v5i1.14436

Abstract

Drought is a natural disaster that occurs in karst areas. Gunungkidul, which has karst soil types, faces the direct impact of climate change. In addition, government programs such as massive borehole drilling with the initial aim of overcoming drought potentially damage the flow of springs and environmental habitats. On the other hand, the Resan Community of Gunungkidul is present and conducts a tree-planting movement with special rituals as a sign of community dissatisfaction. This study aims to analyze the advocacy model applied by the Resan Community in localizing climate action and evaluating environmental awareness education among the community. This research uses a qualitative method by collecting data through interviews, observation, and analysis of previous research. The results show that the Resan community advocacy model educates the public about climate action and mobilizes the collective actions of local communities. This action includes various ritual activities of local wisdom that distinguishes it from environmental conservation movements. This is also in line with the program of Indonesia’s 2022 Nationally Determined Contribution (NDC) to improve ecosystem conservation and restoration through community education with local wisdom. The advocacy model applied in the Resan Community has proven effective in localizing climate action by involving the community.Keywords: Advocacy, Climate Action, Drought, Resan Community