cover
Contact Name
Intan Maulina
Contact Email
intanmaulina1509@gmail.com
Phone
+628177776163
Journal Mail Official
jurnalbahasadansastraindonesia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sugeng. Komp. Griya Makmur 7. No D29. Deli Serdang.
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : -     EISSN : 28092384     DOI : 10.47709/jbsi
JBSI merupakan jurnal akses terbuka nasional yang meliputi hasil kajian ilmiah interdisipliner, orisinal dan diulas oleh mitra bestari yang kompeten di bidangnya. Lingkup jurnal ini meliputi bidang bahasa, sastra dan budaya Indonesia baik teori dan praktek dengan bidang ilmu bahasa Indonesia yaitu Linguistik, Linguistik terapan, Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, Pragmatik, Psikolinguistik, Sosiolinguistik dan Analisa Wacana Kritis. Pada bidang sastra seperti satra lokal, sastra Indonesia, sastra anak, Gender, Feminisme, Kaum marginal, dll. Jurnal ini juga menyediakan artikel-artikel berkualitas dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terbaru. JBSI diterbitkan 2x setahun yaitu pada bulan Mei dan November.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024" : 18 Documents clear
Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik pada Kumpulan Puisi Sair Rempah-Rempah Karya Mas Marco Kartodikromo Munir, Harish Abdiel
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.4916

Abstract

Pada masa kolonialisme di Indonesia, hegemoni politik hanya menguntungkan para penguasa. Masyarakat pribumi banyak mengalami penindasan dan diskriminasi. Meski pada abad ke-20 haluan politik tersebut sempat berubah, akan tetapi diskriminatif masih menjadi pokok permasalahan utama. Kesadaran nasional mulai muncul di kalangan tokoh-tokoh pribumi, salah satunya Mas Marco Kartodikromo. Mas Marco menyuarakan gagasan tentang perlunya reformasi kesetaraan lewat kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna yang terkandung dalam kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah, terutama terkait tema-tema kesetaraan, kebangsaan, dan kesadaran nasional. Pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi heuristik dan hermeneutik dilakukan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah. Sumber data penelitian ini yaitu, kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah karya Mas Marco Kartodikromo terbitan Sinar Djawa tahun 1918 (data utama), dan sempalan-sempalan teks kontekstual yang terdapat pada artikel, jurnal, biografi mengenai Mas Marco (data kedua). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara; mengamati, membaca, dan mencatat. Sedangkan analisis data dilakukan dengan aktifitas reduksi data, penyajian, dan menyematkan data. Kumpulan puisi Sair Rempah Rempah mengandung makna kesetaraan, kebangsaan, dan perlawaan terhadap ketidakadilan. Selain itu, terdapat kesadaran nasional serta kebangsaan yang disuarakan oleh Mas Marco Kartodikromo. Kumpulan puisi Sair Rempah Rempah mengandung makna kesetaraan, kebangsaan, dan perlawaan terhadap ketidakadilan. Diksi yang lugas dan cenderung frontal, dipilih Mas Marco agar rakyat pribumi mudah memahami. Lewat tulisannya Mas Marco ingin memberi kesadaran nasional dan kebangsaan kepada rakyat pribumi.
Konflik Batin Tokoh Utama Novel Terusir Karya Hamka: Analisis Psikologi Sastra Sukini; Amertawengrum, Indiyah Prana; Suseno, Danang
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5007

Abstract

Karya sastra menampilkan konflik sebagai representasi dari kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis konflik batin pada tokoh utama  novel Terusir dan (2) faktor penyebab konflik batin tokoh utama.  Konflik meliputi konflik intrapersonal dan interpersonal. Konflik intrapersonal atau konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh dan dapat menimbulkan gangguan psikologis sedangkan konflik interpersonal merupakan konflik yang terjadi antara orang-orang yang mempunyai hubungan antarpribadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan psikologi sastra. Sumber data utama penelitian ini adalah novel Terusir (2016) karya Hamka sedangkan  sumber data sekundernya  buku referensi, atikel jurnal, dan prosiding yang relevan dengan tujuan penelitian.  Data penelitian berupa kutipan kalimat atau rangkaian kalimat dari novel Terusir  yang mengisyaratkan konflik batin tokoh utama. Data dikumpulkan dengan teknik catat. Teknik triangulasi penyidik digunakan untuk menentukan kredibilitas data. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis isi. Tokoh Mariah memiliki banyak konflik batin: sakit hati, benci dan dendam, depresi, murung/sedih, terpuruk, konflik moral, panik. Faktor penyebab terjadinya konflik batin itu karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan: cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Tokoh utama Mariah memiliki banyak konflik batin karena tidak terpenuhinya kebutuhan cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.
Aplikasi Bunga Peony Teknik Bordir pada Busana Kreasi dengan Gaya Karakter Peri Elina Tejaningrum, Anisa Rika; Ruhidawati, Cucu
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5025

Abstract

Busana kreasi adalah busana yang dirancang sebagai hasil daya cipta atau inspirasi seseorang. Karakteristik busana kreasi adalah penggunaan bahan yang tidak lazim, detail hiasan yang mencolok, serta teknik dekoratif untuk menonjolkan nilai artistik. Dilihat dari karakteristik busana kreasi di atas, penulis terinspirasi untuk menjadikan karakter Peri Elina sebagai konsep dalam membuat busana kreasi. Peri Elina adalah karakter utama dalam film Barbie Fairytopia. Dalam film tersebut, Peri Elina berperan sebagai peri yang pemberani, penuh semangat, dan memiliki kebaikan hati yang luar biasa. Busana yang dipakai Peri Elina memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari warna dusty pink dan pink fanta yang feminim, desain busana yang menyerupai kelopak bunga peony, hingga model gaun yang mencerminkan nuansa magis dunia peri. Metode penelitian yang digunakan adalah Project Based Learning. Secara umum memiliki 3 langkah yaitu Planning, Creating, dan Processing. Metode ini diterapkan dalam pengerjaan karya yang berjudul “Aplikasi Bunga Peony Teknik Bordir pada Busana Kreasi dengan Gaya Karakter Peri Elina”. Dari penggambaran tersebut, busana kreasi yang terinspirasi dari Peri Elina ini menggunakan bordir bunga peony sebagai point of interest. Kombinasi warna dusty pink dan pink fanta serta desain menyerupai kelopak bunga. Secara keseluruhan, busana ini tidak hanya memenuhi ciri-ciri busana kreasi yang mencolok dalam hal bentuk, warna, dan garnitur, tetapi juga mengandung makna mendalam yang menghubungkan sumber ide bunga peony dengan karakter fantasi. Busana ini membuktikan bahwa penerapan teknik bordir dan pemilihan sumber ide yang tepat dapat menghasilkan busana yang inovatif, glamour, dan memiliki nilai artistik serta simbolis.
Transformasi Visual Cosplay Makima dalam Teknik Makeup Karakter Arisanty, Regita; Prihatin, Pipin Tresna
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5027

Abstract

Anime adalah seni animasi Jepang yang telah berkembang sejak 1960-an. "Chainsaw Man," yang diproduksi oleh MAPPA pada 2022, adalah adaptasi dari manga Tatsuki Fujimoto yang mendapat perhatian global karena animasi dan desain karakternya yang luar biasa. Karakter Makima menjadi populer di kalangan penggemar cosplay, dengan makeup yang mencolok dan simbolis yang memperkuat narasinya. Penelitian ini menerapkan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE dari Dick dan Carey (1996), yang terdiri dari lima langkah: analisis karakteristik visual Makima dari "Chainsaw Man," desain tata rias, pengembangan teknik riasan dan produk kosmetik, implementasi makeup sesuai desain, dan evaluasi kesesuaian hasil transformasi dengan karakteristik visual Makima untuk mengurangi kesalahan. Berdasarkan hasil transformasi visual cosplay Makima, riasan yang dihasilkan memiliki kesan tegas dan dramatis sesuai dengan sumber idenya, dengan fokus pada mata. Penggunaan eyeliner tebal dan teknik smokey eyes menciptakan tampilan tajam, sementara softlens yang meniru warna dan bentuk mata karakter menambah daya tarik visual. Bibir yang diwarnai merah memberikan kesan kuat dan percaya diri, menjadikan makeup ini cocok untuk acara cosplay siang atau malam. Tujuan penelitian ini  mengimplementasikan pengetahuan tata rias yang diperoleh selama perkuliahan dalam konteks makeup karakter, serta mengembangkan teknik adaptasi makeup yang mentransformasikan elemen visual karakter anime menjadi tampilan yang dapat diterapkan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teknik tata rias karakter dan memperkaya literatur di dalamnya sekaligus menyediakan referensi bagi komunitas tata rias dan pembaca umum tentang teknik makeup yang terinspirasi dari karakter anime.
Adaptasi Karakter Luca pada Busana Pesta Malam Halloween Febrianti, Tarissa Jane; Prihatin, Pipin Tresna
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5028

Abstract

Film “Luca” merupakan film animasi dari Amerika Serikat oleh Enrico Casarosa. Luca merupakan monster laut dengan rasa penasaran pada kehidupan di permukaan laut. Luca pada penelitian ini diwujudkan dalam bentuk busana. Busana dalam kehidupan itu penting dan termasuk pada kebutuhan primer. Terdapat busana utama, aksesoris dan milineris. Busana memiliki beberapa kesempatan pada pemakaiannya salah satunya yaitu busana pesta. Busana pesta terdapat 3 jenis yaitu busana pesta pagi/siang, sore, dan malam. Karakter Luca sang monster laut dapat dikategorikan pada busana pesta malam halloween. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakter berupa monster laut dari film “Luca” dapat diinterpretasikan ke dalam busana pesta malam halloween secara efektif berdasarkan visual dari karakter Luca. Metode penelitian pada penelitian ini adalah Three Stage Design Process untuk Textile Product Design Project oleh (LaBat & Sokolowski, 1999). Metode ini terdapat 3 tahapan yaitu  problem definition & research, creative exploration, dan implementation. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh busana pesta halloween dari adaptasi karakter animasi Luca Paguro pada film Luca, di antaranya yaitu corset top dengan garis leher halter neck, fishtail skirt, ekor pada busana, sarung tangan ber-flounce, aksesoris berupa headpiece, dan ear cuff. Penyesuaian tersebut dilakukan sebagai bentuk adaptasi dari ciri khas yang terdapat pada karakter Luca, busana yang dihasilkan diadaptasi sedemikian rupa agar dapat menunjukkan karakter Luca pada busana pesta halloween. Penelitian penciptaan busana pesta malam halloween dengan adaptasi dari karakter animasi Luca pada wujud nyata berhasil sesuai dengan tujuan penelitian. Penciptaan busana ini memberikan inovasi baru dalam adaptasi sumber ide yang berasal dari karakter animasi Luca.
Gaya Komunikasi Anas Urbaningrum Ditinjau Perspektif Kesantunan Berbahasa Jusrin Efendi Pohan; Maulina, Intan
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5159

Abstract

A leader's communication skills are currently essential to realize organizational goals well. Processing language is a medium for conveying messages to organizational members. This is why this research describes the communication style of the national figure, General Chair of the Nusantara Awakening Party (PKN), Anas Urbaningrum, regarding language politeness. Anas Urbaningrum's elegant and charismatic style is reflected in every utterance spoken or written and can be categorized as polite. This research needs to be examined using the pragmatic theories of utterances that have been expressed. This research used a qualitative method that describes or describes a phenomenon by analyzing, reviewing, and concluding the data obtained. The primary data source for this research is the YouTube video of Anas Urbaningrum's resignation as chairman of the Democrats and statements made officially or unofficially. After the data is obtained, the data analysis step is carried out by reducing the data by selecting words to be interpreted. Analysis and study activities were conducted using listening techniques, such as listening to Anas Urbaningrum's statements on YouTube by transcribing the YouTube content first and then interpreting each sentence, paragraph, and discourse. This research indicates that Anas Urbaningrum's communication style can be categorized as an assertive communication style that uses language styles (terms) in delivery. No matter how great the political shock he suffered, Anas Urbaningrum still played connotative sentences that were embellished with other terms.
Tubuh Sebagai Properti Negara: Pendisiplinan Tubuh dalam Novel Hitam 2045 Karya Henry Manampiring Nurhayati, Ananti
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana negara mendisiplinkan tubuh Pilar Muda dalam novel Hitam 2045 karya Henry Manampiring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menerapkan konsep kekuasaan dan disiplin dari Michel Foucault. Teori kekuasaan dan pendisiplinan dari Michel Foucault digunakan untuk mengungkapkan bentuk-bentuk pendisiplinan yang digunakan oleh negara untuk menundukan dan menguasai tubuh Pilar Muda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otoritas negara menundukkan dan menguasai tubuh Pilar Muda melalui penerapan empat mekanisme pendisiplinan: pelatihan, pengawasan, pengaturan, dan pemeriksaan. Pelatihan dijalankan melalui program Pilar Muda yang bertujuan membentuk karakter mental yang kuat serta kondisi fisik yang sempurna. Latihan mental difokuskan pada proses internalisasi nilai-nilai ideologi, sedangkan latihan fisik dilakukan dengan penerapan disiplin yang ketat dalam aktivitas olahraga dan penge- lolaan nutrisi. Pengawasan dilaksanakan melalui tiga mekanisme utama: isolasi fisik, pengawasan hierarkis, dan pengawasan digital. Isolasi fisik dilaksanakan dengan menempatkan anggota Pilar Muda di dalam Sekolah Pilar Pancasila. Sistem pengawasan hierarkis dijalankan oleh para mentor, supervisor, dan sesama anggota Pilar Muda. Sementara itu, pengawasan digital dijalankan oleh kecerdasan buatan yang disebut sebagai Dasamuka. Pemeriksaan dilaksanakan melalui tiga tahapan utama: tahap awal yang dilakukan melalui seleksi genetik, tahap kedua berupa evaluasi berkala, dan tahap akhir melalui evaluasi akhir yang menyeluruh. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa proses pendisiplinan yang dilakukan otoritas negara terhadap tubuh Pilar Muda bukan sekedar upaya untuk menundukan tubuh, tetapi juga menciptakan alat politik, properti negara yang berguna dalam menjaga keberlangsungan kekuasaan negara.
Disorientasi Memori Naratif Subjek Sebagai Akibat dari Postpartum Depression dalam Novel After Birth dan Dear Scarlet Lathifah, Naafiatun Nur
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5455

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana postpartum depression memengaruhi memori naratif dan kehidupan subjek serta bagaimana proses rekonsiliasi yang dilakukan subjek. Objek material dalam penelitian ini menggunakan dua karya sastra, yaitu sebuah novel karya Elisa Albert berjudul After Birth dan komik berjudul Dear Scarlet karya Theresa Wong.Sementara objek formal yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Van Der Kolk tentang memori naratif dan teori sequential art dari Will Eisner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kedua karya sastra terdapat disorientasi memori naratif subjek sebagai akibat dari postpartum depression, salah satunya yaitu subjek tidak mampu menjelaskan apa yang mereka alami dan rasakan karena ingatan mereka tidak utuh dan terfragmentasi. Sementara dalam proses rekonsiliasi, Ari bergabung dengan grup ibu-ibu, mendatangi psikiater, hingga kemudian akhirnya bertemu dengan Mina yang membuatnya merasa menemukan kembali kehidupannya. Sementara Wong melakukan rekonsiliasi dengan berusaha mengilustrasikan apa yang ia rasakan karena ia kesulitan menemukan kata-kata untuk menjelaskan postpartum depression yang menyiksanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah postpartum depression mengakibatkan disorientasi memori naratif karena bagian otak yang berfungsi untuk menafsirkan perasaan kedalam kata (lubus frontal) serta bagian otak yang berfungsi untuk mengolah informasi yang masuk (thalamus) akan mati dan digantikan oleh bagian otak yang berperan dalam mengolah emosi (limbic).Akibatnya, pengalaman traumatis tidak disusun dalam narasi yang logis dan koheren, tetapi dalam bentuk sensorik dan juga emosional yang terfragmentasi, berupa gambar, suara, dan sensasi fisik.
Symbolic Ecology in "Aku, Hutan Jati, dan Indonesia": Ecolinguistics Perspective Siregar, Usmala Dewi; Maulina, Intan; Nasution, Meisa Fitri
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5513

Abstract

This study will discuss the phenomenon of symbolic ecology to describe the diversity of objects found in the poetry "Aku, Hutan jati, dan Indonesia" as well as to analyze the symbolic meaning and philosophy for each object deemed to imply the relationship between the diversity of objects and the environment in Indonesia. This study aimed to provide representations of the symbolic ecological phenomena found in the poem The Aku, Hutan jati, dan Indonesia" and uncover the philosophy of symbolic meanings about the environment and Indonesia's manner of viewing the symbols. This study analyzed the poem "Aku, Hutan jati, dan Indonesia" by Jacinta Kurniasih. This study used an ecolinguistic design, in which the data analysis process used an ecolinguistic framework, and the data interpretation used a cultural semiotics framework. The results of this study indicated that the poet's environmental concern was expressed through the adoption of macrocosm objects and flora. The results of this study proved that language can be used to inspire by conveying humanistic messages for protecting the ecosystems, which have provided benefits to human life and prevented natural disasters from happening. It is also suggested that people should care for fellow human beings and the surrounding nature that has contributed to the continuation of human life.
Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik pada Kumpulan Puisi Sair Rempah-Rempah Karya Mas Marco Kartodikromo Munir, Harish Abdiel
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.4916

Abstract

Pada masa kolonialisme di Indonesia, hegemoni politik hanya menguntungkan para penguasa. Masyarakat pribumi banyak mengalami penindasan dan diskriminasi. Meski pada abad ke-20 haluan politik tersebut sempat berubah, akan tetapi diskriminatif masih menjadi pokok permasalahan utama. Kesadaran nasional mulai muncul di kalangan tokoh-tokoh pribumi, salah satunya Mas Marco Kartodikromo. Mas Marco menyuarakan gagasan tentang perlunya reformasi kesetaraan lewat kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna yang terkandung dalam kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah, terutama terkait tema-tema kesetaraan, kebangsaan, dan kesadaran nasional. Pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi heuristik dan hermeneutik dilakukan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah. Sumber data penelitian ini yaitu, kumpulan puisi Sair Rempah-Rempah karya Mas Marco Kartodikromo terbitan Sinar Djawa tahun 1918 (data utama), dan sempalan-sempalan teks kontekstual yang terdapat pada artikel, jurnal, biografi mengenai Mas Marco (data kedua). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara; mengamati, membaca, dan mencatat. Sedangkan analisis data dilakukan dengan aktifitas reduksi data, penyajian, dan menyematkan data. Kumpulan puisi Sair Rempah Rempah mengandung makna kesetaraan, kebangsaan, dan perlawaan terhadap ketidakadilan. Selain itu, terdapat kesadaran nasional serta kebangsaan yang disuarakan oleh Mas Marco Kartodikromo. Kumpulan puisi Sair Rempah Rempah mengandung makna kesetaraan, kebangsaan, dan perlawaan terhadap ketidakadilan. Diksi yang lugas dan cenderung frontal, dipilih Mas Marco agar rakyat pribumi mudah memahami. Lewat tulisannya Mas Marco ingin memberi kesadaran nasional dan kebangsaan kepada rakyat pribumi.

Page 1 of 2 | Total Record : 18