cover
Contact Name
Maya Sopianti
Contact Email
maya@poltekkespalembang.ac.id
Phone
+6281366360583
Journal Mail Official
salink@poltekkespalembang.co.id
Editorial Address
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Mawar No.2711, 20 Ilir D. III, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL SANITASI LINGKUNGAN
ISSN : -     EISSN : 28287592     DOI : https://doi.org/10.36086/jsl.v2i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Sanitasi Lingkungan adalah jurnal ilmiah online yang dipublikasikan pertama kali Tahun 2021 dengan ISSN 2828-7592 (media online) oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang, menjadi media penyebaran hasil penelitian karya ilmiah berbagai kelompok, akademisi, praktisi, dan lembaga pemerintah di bidang kesehatan lingkungan/ sanitasi diterbitkan secara berkala pada bulan Mei dan November
Articles 64 Documents
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Warga Kota Depok Melizha Handayani; Devi Dwi Rahayu; Firas Azizah; Ikrila Ikrila; Intan Tita Faradilla; Risma Nabilah; Desy Sulistiyorini
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.819 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i1.1143

Abstract

Latar Belakang: Kota Depok merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Tingginya kepadatan penduduk yang tidak terkontrol dan aktivitas masyarakat memberikan dampak terhadap kesehatan lingkungan, seperti pencemaran nitrat pada air sumur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis risiko kesehatan lingkungan kandungan nitrat pada air sumur warga Kota Depok. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Data yang digunakan adalah data hasil pemantauan kualitas air sumur tahun 2019-2020 yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Data dianalisis untuk diidentifikasi bahaya nitrat, dosis respon, perhitungan intake, dan karakteristik risiko akibat pajanan nitrat melalui jalur pajanan ingesti (oral). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konsentrasi nitrat air sumur dari 22 titik sampel sebesar 15,48 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa sampel air sumur yang diteliti memenuhi baku mutu untuk dikonsumsi. hasil rata-rata asupan (Ink) tertinggi yaitu di titik sampel 1 (0,65 mg/hari). Dari perhitungan karakteristik risiko dengan estimasi berat badan 70 kg asupan 2 liter/hari didapatkan nilai RQ sebesar 0,4. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Depok yang mengonsumsi air sumur tidak berpotensi memiliki risiko kesehatan akibat paparan nitrat. Kata kunci : Kandungan nitrat, air sumur, air tanah
Penggunaan Pestisida, Pelindung Diri dan Keluhan Subjektif Pada Petani Padi di Kabupaten Ogan Ilir Maksuk - Maksuk
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.11 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i1.1232

Abstract

Latar Belakang: Pestisida digunakan secara luas di sektor perkebunan dan pertanian termasuk di Indonesia dan menimbulkan gangguan kesehatan dan pencemaran di media lingkungan, apabila digunakan tidak sesuai prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penggunaan pestisida dan alat pelindung diri terhadap keluhan subjektif pada petani padi di Kabupaten Ogan Ilir. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Jumlah responden sebanyak 54 responden yang diambil secara acak. Penelitian ini dilakukan di kawasan pertanian Kabupaten Ogan Ilir pada bulan Oktober – Desember 2020. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi, analisis data dilakukan dengan univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil: hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas menentukan dosis pestisida hanya dikira-kira (63%), penggunaan pelindung diri yaitu sepatu boot (81,5%), baju lengan panjang (70,4%), topi (90,8%), masker (68,5%), kacamata (14,8%), sedangkan keluhan subjektif yang dialami yaitu kram (28%), kulit gatal (25%), kulit kemerahan (23%), kesemutan (22%), kelelahan (22%), mata merah (20%), pusing (18%), sulit bernapas (18%), batuk (17%), sakit dada (16%). Kesimpulan: Praktik penggunaan pestisida pada petani padi dalam menentukan dosis pestisida mayoritas hanya dikira-kira, penggunaan pelindung diri saat aplikasi pestisida tidak lengkap dan belum sesuai standar, sehingga menyebabkan beberapa keluhan subjektif diantaranya kulit gatal, kemerahan, kesemutan, mata merah, pusing, sakit kepala, batuk, sakit dada dan kelelahan.
Analisis Risiko Gangguan Fungsi Paru Akibat Paparan Debu PM10 Pada Pekerja Mebel Kayu Emilia Anggraini Sentosa; Muchsin Riviwanto; Basuki Ario Seno
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.73 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i1.1239

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Industri mebel kayu UD. Redi perabot dan Interior merupakan salah satu industri penghasil debu yang dihasilkan dari proses penggergajian dan pengamplasan. Pencemaran PM10 berdampak pada gangguan fungsi paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat analisis risiko gangguan fungsi paru akibat paparan debu PM10. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan dilakukan di lingkungan kerja UD.Redi Perabot dan Interior di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang. Sampel penelitian ini adalah debu yang diambil 2 titik dibagian area pengetaman dan pengamplasan dan titik penggergajian. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengukuran kadar debu dan fungsi paru, serta mengajukan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi di area ketam dan amplas yaitu 1,56 mg/m3 dan area penggergajian yaitu 1,19 mg/m3. Dengan demikian, 2 titik tersebut melebihi nilai ambang batas yaitu 1 mg/m3 menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 2018. Pemeriksaan gangguan paru menunjukkan 3 pekerja mengalami gangguan restriksi ringan. Kesimpulan : Sebanyak 66,7% pekerja umumnya memiliki paru yang normal dan berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan 77,8% pekerja umumnya beresiko mengalami gangguan kesehatan Kata Kunci : Analisis risiko, pm10, gangguan paru
Hygiene Sanitasi dan Uji Kualitas Mikrobiologis pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Palembang Delyra Afiqah Zarifah; Diah Navianti; Yulianto Yulianto
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.572 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i2.1304

Abstract

Latar Belakang: Air minum isi ulang adalah air minum dalam bentuk curah yang dihasilkan oleh usaha industri (DAMIU) melalui proses pengolahan air baku yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Hasil pemeriksaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) pada tahun 2020 di wilayah kerja Puskesmas Bukitsangkal dari 19 depot yang diperiksa hanya 10 depot yang memenuhi syarat kesehatan (Dinkes Palembang, 2020). Tujuannya diketahui gambaran hygiene sanitasi depot air minum isi ulang (DAMIU) dan kualitas mikrobiologis AMIU di wilayah kerja Puskesmas Bukitsangkal Kota Palembang. Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 18 DAMIU yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bukitsangkal dan dilakukan uji laboratorium. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Hasil: Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa ada 1 DAMIU (5,6%) tidak memenuhi syarat karena positif bakteri Coliform, berdasarkan kepemilikkan sertifikat laik hygiene sanitasi terdapat 15 DAMIU (83,3%) yang belum memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi, berdasarkan variabel lokasi dan bangunan 18 DAMIU (100%) memenuhi syarat, berdasarkan variabel peralatan 17 DAMIU (94,4%) memenuhi syarat, berdasarkan variabel karyawan 18 DAMIU (100%) tidak memenuhi syarat dan berdasarkan variabel sumber air baku dan air minum 1 DAMIU (5,6%) tidak memenuhi syarat. Kesimpulan: Terdapat 1 DAMIU (5,6%) tidak memenuhi syarat mikrobiologis air minum isi ulang.
Personal Hygiene dengan Kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang Novianny Aulia; Wijayantono Wijayantono; Awaluddin Awaluddin
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.528 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i2.1308

Abstract

Latar Belakang : Penyakit scabies adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit yang memiliki gejala-gejala khas yang disebut sebagai tanda cardinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit scabies di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang. Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang berada di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang sebanyak 138 santri, dengan besar sampel sebanyak 58 santri menggunakan metode systematic random sampling. Hasil : Hasil bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna kebersihan pakaian (P value=0,458 dan PR = 2,172), kebersihan tempat tidur dan sprei (P value=0,129 dan PR = 2,714), dengan kejadian Penyakit Scabies, namun ada hubungan yang bermakana kondisi kerbersihan kulit (P value=0,021 dan PR= 5,61), kondisi kebersihan tangan dan kuku (P value=0,002 dan PR = 11,11), dan kebersihan handuk (P value=0,000 dan PR = 9,14) dengan kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Thawalib. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna kondisi kebersihan pakaian , kebersihan tempat tidur dan seprei dengan kejadian penyakit Scabies pada santri di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang Tahun 2022. Ada hubungan yang bermakna kebersihan kulit, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan handuk dengan kejadian penyakit Scabies pada santri di Pondok Pesantren Kota Padang Tahun 2022 Kata Kunci : Scabies,Personal Hygiene
Kondisi Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Nagari Campago Vanny Villia Sari; Burhan Muslim; Suksmerri Suksmerri
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1309

Abstract

Latar Belakang : Sarana sanitasi dasar berkaitan langsung dengan kesehatan lingkungan. Sarana sanitasi dasar yaitu meliputi sarana jamban, sarana air bersih, sarana pengelolaan sampah dan sarana pembuangan air limbah (SPAL). Dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adanya hubungan ketersediaan sarana sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di Nagari Campago. Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita berusia 0-59 bulan yang tinggal dan menetap di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1023 Balita, Dari populasi balita yang ada maka dihitung besar sampel penelitian sebanyak 91 Balita. Setelah dilakukan random sample lalu data hasil data dianalisis secara univariat. Hasil : Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kondisi sarana sanitasi dasar masih dominan tidak memenuhi syarat kesehatan dengan jamban tidak memenuhi syarat sebesar 80,2 %, sarana air bersih tidak memenuhi syarat sebesar 51,6 %, sarana pengelolan sampah tidak memenuhi syarat sebesar 56,0 %, dan sarana pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat sebesar 60,4 dengan kejadian diare pada Balita sebanyak 50 (54,9%), sedangkan yang tidak terjadi Diare pada balita sebayak 41 (45,1%). Kesimpulan : Masih tingginya kondisi sarana sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat menjadi salah satu faktor pemicu kejadiaan diare pada balita. Kata Kunci : Diare, Sarana Sanitasi Dasar
Tingkat Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pedagang dan Pengelolaan Sampah di Pasar Nanggalo Resti Salsabila Putri; Wijayantono Wijayantono; Darwel Darwel
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1311

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Sampah di pasar biasanya dipicu oleh tindakan pedagang dan pengelola pasar, karena kesadaran dan tindakan kebersihan tidak sesuai dengan harapan. Masalah ini muncul karena beberapa aspek perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang dengan cara pengelolaan sampah di pasar nanggalo. Metode: Jenis penelitian yang digunakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. sampel ini adalah semua pedengan yang berada pada pasar nanggalo. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan dan mengajukan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwa 80,6% cara pengelolaan sampah pada pedagang berkategori tidak memenuhi syarat, 69,4% pengetahuan pedagang tentang pengelolaan sampah berkategori tidak baik, 58,3% sikap pedagang tentang pengelolaan berkategori tidak baik, 69,4% tindakan pedagang tentang pengelolaan sampah berkategori tidak baik., 76,4% kontruksi tempat sampah pedagang berkategori tidak memenuhi syarat. Kesimpulan: disimpulkan sebagian besar pengelolaan pedagang di pasar Nanggalo tidak memenuhi syarat. diharapkan pedagang ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan pasar yaitu dengan cara ikut berpartisipasi melakukan pengelolaan sampah yang memenuhi syarat Kata kunci : (pengetahuan, sikap, tindakan)
Kondisi Sanitasi dan Personal Hygiene Industri Tempe di Desa Sambirembe Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Riri Tri cahyani; Rusmiati Rusmiati; Ngadino Ngadino; Narwati Narwati
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.751 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i2.1398

Abstract

IRTP Tempe yang berada di Desa Sambiremebe, diketahui sanitasi lokasi industri dan lingkungan tidak terawat, bangunan dan fasilitas yang kotor, tidak ada fasilitas sanitasi seperti sarana cuci tangan. Personal hygiene penjamah yang tidak menggunakan alat pelindung diri dan makan pada saat proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi daan personal hygiene penjamah industri tempe di Desa Sambirembe, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Populasi sampel industri tempe nomor 5 IRTP.Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Sanitasi IRTP Tempe termasuk kategori cukup (40%). Penjamah personal hygiene termasuk kategori cukup (38%).Kesimpulan penelitian adalah kondisi sanitasi dan penjamah personal hygiene termasuk kategori cukup. Saran yang diberikan kepada pemilik IRTP rutin melakukan pemeliharaan lingkungan IRTP, menyediakan sarana cuci tangan, serta kandang sapi diletakkan secara terpisah dari tempat produksi. Penjamah rutin kuku, menggunakan alat pelindung diri, tidak makan pada saat produksi.
Intensitas Kebisingan dan Kemampuan Pendengaran Pekerja di Area IPA PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo Ratih Nurul Azizah; Rachmaniyah Rachmaniyah; Imam Thohari; Khambali Khambali
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1401

Abstract

Latar Belakang: Gangguan kebisingan akibat adanya sumber kebisingan yang melebihi NAB akan berpotensi menimbulkan gangguan ambang dengar pada pekerja. Dua area kerja di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo memiliki tingkat bising yang tinggi yaitu sebesar 91 dBA sehingga memiliki resiko kesehatan terhadap tenaga kerja. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui intensitas kebisingan dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan variabel penelitian ini yaitu intensitas kebisingan dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan alat sound level meter dan untuk pengukuran kemampuan pendengaran menggunakan alat audiometri. Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan intensitas kebisingan di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo 50% memenuhi standar NAB dan 50% tidak memenuhi standar NAB, kemampuan pendengaran tenaga kerja 100% masih memiliki kemampuan pendengaran normal. Kesimpulan: Terdapat 2 ruangan yang memiliki intensitas kebisingan melebihi ambang batas yaitu pada ruangan pompa distribusi dan ruangan ultrafiltrasi dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di PDAM Delta Tirta seluruhnya memiliki kemampuan pendengaran normal. Kata kunci : Kebisingan, kemampuan pendengaran, tenaga kerja
Efektivitas Pemanfaatan Sampah Masker Sebagai Peredam Suara Helwin Privera; Khairil Anwar; Pitri Noviadi
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1408

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pemanfaatan sampah untuk tujuan komersial sesungguhnya dapat dilakukan baik oleh masyarakat maupun industri. Namun merubah paradigma masyarakat yang memandang sampah sebagai barang yang harus segera dibuang, menjadi bahan baku atau sumber daya yang bernilai ekonomis perlu terus disosialisasikan oleh pemerintah. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental (Experimental Research). Metode eksperimen ini dilakukan dengan kreativitas untuk menguji coba keefektifan benda untuk dijadikan alternatif baru. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama berupa pembuatan sampel peredam suara dan tahap kedua yaitu pengujian intensitas redaman suara. Hasil: Nilai koefisien penyerapan suara pada frekuensi 250 Hz dan 500 Hz dengan variasi ketebalan sampel sampah masker 0,5 cm, 1 cm, dan 2 cm dikategorikan reflecting dan masih belum memenuhi standar. Sedangkan variasi ketebalan sampel sampah masker 0,5 cm pada frekuensi 1000 dan 2000 Hz sudah memenuhi standar dengan kategori hardly absorbing, kemudian variasi ketebalan sampel sampah masker 1 cm dan 2 cm pada frekuensi 1000 dan 2000 Hz sudah memenuhi standar dengan kategori absorbing. Kesimpulan: Adanya peningkatan nilai Noise Absorption Coefficient (NAC) pada setiap variasi ketebalan sampah masker sesuai dengan frekuensi yang diuji. Beberapa variasi ketebalan memenuhi standar sehingga dapat dikatakan efektif dalam meredam suara dengan frekuensi tersebut, namun ada beberapa variasi ketebalan yang nilai koefisiennya belum memenuhi standar sehingga dapat dikatakan tidak efektif.