cover
Contact Name
Maya Sopianti
Contact Email
maya@poltekkespalembang.ac.id
Phone
+6281366360583
Journal Mail Official
salink@poltekkespalembang.co.id
Editorial Address
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Mawar No.2711, 20 Ilir D. III, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL SANITASI LINGKUNGAN
ISSN : -     EISSN : 28287592     DOI : https://doi.org/10.36086/jsl.v2i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Sanitasi Lingkungan adalah jurnal ilmiah online yang dipublikasikan pertama kali Tahun 2021 dengan ISSN 2828-7592 (media online) oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang, menjadi media penyebaran hasil penelitian karya ilmiah berbagai kelompok, akademisi, praktisi, dan lembaga pemerintah di bidang kesehatan lingkungan/ sanitasi diterbitkan secara berkala pada bulan Mei dan November
Articles 64 Documents
Tinjauan Literatur Penerapan Internet of Things (IOT) dalam Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri Manufaktur Wahidin, Aji Ahmad
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v5i2.2952

Abstract

Transformasi digital dalam dunia industri mendorong pengembangan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang lebih adaptif dan berbasis data. Salah satu teknologi yang berkembang pesat adalah Internet of Things (IoT), yang memungkinkan pengumpulan dan analisis data secara real-time melalui sensor dan perangkat wearable. Kajian ini bertujuan untuk meninjau literatur ilmiah terkait penerapan IoT dalam sistem K3 pada industri manufaktura, khususnya dalam mendeteksi potensi bahaya dan meningkatkan respons keselamatan kerja. Dengan menggunakan pendekatan tinjauan sistematis terhadap artikel peer-reviewed terbitan 2019–2024, kajian ini mengidentifikasi berbagai jenis teknologi IoT seperti sensor suhu, gas, dan biometrik, serta pemanfaatan wearable devices seperti helm pintar dan rompi pintar. Hasil kajian menunjukkan bahwa IoT berperan signifikan dalam meningkatkan pemantauan keselamatan kerja, mempercepat intervensi saat insiden, dan menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Namun, adopsi sistem ini masih menghadapi tantangan dalam integrasi sistem, biaya implementasi, dan keamanan siber. Studi ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan sistem K3 cerdas dalam era Industri 4.0.
Evaluasi Program Sistem Pengolahan Tinja Komunal Untuk Peningkatan Kualitas Sanitasi Wilayah Pesisir di Kota Batam Ahmadi, Ahmadi; Nurjading, Rasmin; Sari, Novela
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v5i2.2954

Abstract

Background: One of the pillars of sustainable national health development is the availability of adequate, accessible, and affordable sanitation facilities, such as access to safe toilets (human waste treatment). The 2022 Economics of Sanitation Initiative (ESI) survey reported that we are currently facing a global sanitation crisis, with 3.6 billion people still living with poor-quality toilets that harm health and pollute the environment. Additionally, more than 800 children die from diarrheal diseases due to unsafe water and poor sanitation. This study focuses on coastal areas in Batam City where communal fecal sludge treatment systems have been installed, specifically in Sekanak Raya Sub-district and Pulau Kasu, Belakang Padang District, Batam City. Methods: This study employed a quantitative method using a descriptive observational approach. The sampling technique used was total sampling, involving all households connected to the communal fecal sludge treatment system in the study locations, totaling 60 households. The variables analyzed included leakage status, odor generation, and clogging in the communal sludge treatment system. Results: The majority of the systems exhibited leakage (66.7%), odor generation (90.0%), and clogging (90.0%), particularly in the installation located in Sekanak Raya Sub-district. Conclusion: The analysis indicates that the communal fecal sludge treatment systems installed in the study areas are categorized as ineffective, as evidenced by the presence of leakage, odor issues, and clogging. Further research is needed to identify the factors affecting the effectiveness of the communal sludge treatment system, including community attitudes, defecation habits, and the technical suitability of the system installation.
Kelimpahan Mikroplastik pada Teh Celup dan Tubruk Yang Dijual di Kota Palembang Agnesia, Dina; Navianti, Diah; Sukarjo, Sukarjo; Miftahurrizqiyah, Miftahurrizqiyah
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v5i2.3240

Abstract

Latar Belakang: Pencemaran mikroplastik merupakan isu global, dengan teh sebagai minuman populer di Palembang berpotensi menjadi sumber paparan. Kantong teh celup dilaporkan dapat melepaskan miliaran mikroplastik saat diseduh, berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini penting mengingat tingginya konsumsi teh dan keterbatasan studi di Palembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelimpahan dan karakteristik (bentuk, warna) mikroplastik pada teh celup dan teh tubruk yang dijual di Palembang pada tahun 2025. Metode: Penelitian ini dilakukan di Palembang pada tahun 2025, penelitian ini menggunakan total sampling 31 merek teh (16 teh celup, 15 teh tubruk). Analisis mikroplastik dilakukan secara mikroskopis melalui filtrasi dan pengamatan di bawah mikroskop cahaya untuk identifikasi, penghitungan, serta penentuan bentuk dan warna. Hasil: Seluruh sampel teh celup (100%) mengandung mikroplastik 10-120 partikel/L (median 35), didominasi fiber berwarna hitam. Pada teh tubruk, hanya 5 dari 15 sampel positif mikroplastik (10-40 partikel/L, median 0), didominasi fiber dan warna hitam. Kontaminasi lebih tinggi dan merata pada teh celup dibandingkan teh tubruk. Kesimpulan: Teh celup di Palembang terkontaminasi mikroplastik secara signifikan, yang didominasi oleh bentuk fiber berwarna hitam, berpotensi risiko kesehatan. Teh tubruk menunjukkan kontaminasi lebih rendah.
Peran Sosiodemografi, Perilaku, dan Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kasus Tuberkulosis AM, Amiroh Nabila; Yuniati, Faiza
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v5i2.3402

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sekip Kota Palembang yang mencatat kasus tertinggi selama tiga tahun terakhir. Faktor sosiodemografi, kondisi fisik rumah, dan perilaku individu diduga memiliki kontribusi terhadap kejadian TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Sekip Kota Palembang tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan jumlah responden sebanyak 106 orang yang terdiri dari 15 penderita TB dan 91 non-penderita. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan observasi langsung, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian TB dengan tingkat pendidikan (p=0,080), pekerjaan (p=0,004), pendapatan (p=0,042), kondisi fisik rumah (p=0,048), sikap (p=0,014), dan tindakan (p=0,027). Sementara itu, variabel umur, jenis kelamin, dan pengetahuan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Kejadian tuberkulosis di wilayah studi berhubungan erat dengan faktor sosial ekonomi, kondisi tempat tinggal, serta perilaku masyarakat. Intervensi berbasis komunitas yang mencakup perbaikan lingkungan fisik dan promosi perilaku pencegahan yang efektif sangat diperlukan dalam upaya pengendalian TB di tingkat lokal. Kata kunci : Tuberkulosis, sosiodemografi, perilaku, kondisi fisik rumah, puskesmas sekip palembang ABSTRACT Background: Tuberculosis (TB) remains a major public health concern in Indonesia, particulary in the working area of Sekip Public Health Center (Puskesmas Sekip) in Palembang City, which has reported the highest number of TB cases over the past three years. Socio-demographic factors, housing conditions, and individual behavior are presumed to contribute significantly to the incidence of TB. This study aimed to identify the factors associated with the incidence of tuberculosis of tuberculosis in the working area of Puskesmas Sekip, Palembang City, in 2025. Methods: A cross-sectional study was conducted involving 106 respondents, comprising 15 confirmed TB patients and 91 non-TB individuals. Data were collected using structured questionnaires and direct observations and analyzed through univariate and bivariate approaches using the chi-square test, Results: The findings indicated statistically significant associations between TB incidence and educational level (p=0,080), employment status (p=0,004), income (p=0,042), housing conditions (p=0,048), attitude (p=0,014), and preventive practices (p=0,027). However, no significant associations were observed for age, gender, or knowledge levels. Conclusion:TB incidence in the study area is strongly associated with socioeconomic status, physical housing conditions, and behavioral factors. Community-based interventions targeting environmental improvements and the promotion of preventive behaviors are essential for effective TB control at the local level. Keywords : Tuberculosis, socio-demographics, behavior, housing conditions, sekip public health center palembang