cover
Contact Name
Siti Hamidatul ‘Aliyah
Contact Email
sitihamidatula@gmail.com
Phone
+62741-7552710
Journal Mail Official
rik@stikes-hi.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi Jl. Tarmizi Kadir No.71 Pakuan Baru, Jambi Sel., Kota Jambi, Jambi 36122
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Riset Informasi Kesehatan
ISSN : 20888740     EISSN : 25486462     DOI : https://doi.org/10.30644
Core Subject : Health,
Focus and Scope Riset Informasi Kesehatan publishes review article, original article, as well as short communication in the all scopes of Nursing, Public Health, and Pharmacy Science. The article published on the internal and external academic community STIKES Harapan Ibu Jambi. Riset Informasi Kesehatan publishes scholarly articles in scope covering: Nursing: Adult nursing, Emergency nursing, Gerontological nursing, Community nursing, Mental health nursing, Pediatric nursing, Maternity nursing, Nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing, Education in nursing Public Health: health epidemiology, biostatistics health, health administration, public health nutrition, environmental health, occupational health and safety, health promotion, reproductive health, maternal and child health, and other related articles health Pharmacy: Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Drug Delivery System, Physical Pharmacy, Chemical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, , Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Biology, Community and Clinical Pharmacy, Regulatory Affairs and Pharmaceutical Marketing Research, and Alternative Medicines
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan" : 11 Documents clear
Teh bawang dayak (Eleutherine americana Merr) menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi Annaas Budi Setyawan; Burhanto Burhanto
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.398 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.234

Abstract

Latar Belakang : Bawang Dayak merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Timur untuk mengobati beberapa penyakit antara lain sebagai obat kanker payudara, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus) dan kolesterol. Umbi bawang dayak mengandung flavonoid yang berguna untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir dengan normal. Tujuan dari penelitian ini membuktikan efek teh bawang dayak terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Metode penelitian menggunakan rancangan one grup pretest and posttest tanpa kelompok pembanding (kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah warga dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda sebanyak 20 orang. Uji Bivariat menggunakan Paired t-test untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan teh bawang dayak Hasil : Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa pada variabel tekanan darah diukur melalui sistolik dan diastolik nilai p value adalah 0.001 (<0.05) yang berarti teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan : Teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
Feeding practices in stunting children aged 24-59 months at Sukamukti Community Health Centre Garut Regency Tetti Solehati; Anne Mayliani Hidayat; Sri Hendrawati
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.974 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.263

Abstract

Stunting is one of the nutritional problems which has become a global concern. Stunting can be caused by various factors, one of which is the inadequacy of feeding practices. This study aims to describe feeding practices in stunting children. This research used a retrospective method. The study was conducted on 50 respondents. The research was carried out in May 2019 with ethical licensing numbered 509/UN6.KEP/EC/ 2019. Data were analyzed using item analysis. The results showed that there was 32% did not get IMD or early initiation of breastfeeding, 84% did not get exclusive breastfeeding, 46% was not breastfeed until the age of two years, 6% was not been given MP-ASI or weaning food at the age of 6-8 months , 34% did not meet the minimum dietary diversity (MDD), 36% did not meet the minimum meal frequency (MMF), 56% did not meet the minimum acceptable diet (MAD), and 100% consumed iron-containing foods. The conclusion of this research is that feeding practices in children at the age of 0-23 months is still less than optimal.
Pengaruh Intervensi Model Adaptasi Paska Stroke (IMAPS) terhadap efikasi diri pasien paska stroke Nanda Masraini Daulay; Sukhri Herianto Ritonga
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.287 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.245

Abstract

Latar Belakang: Perubahan fisik menyebabkan terjadinya gangguan psikologis sehingga dapat menimbulkan perubahan efikasi diri. Peningkatkan efikasi diri akan membangkitkan kepercayaan, harga diri dan semangat pasien untuk sembuh. Dengan begitu klien tidak akan merasa malu dengan keadaannya sekarang, menerima semua cobaan yang dihadapinya dengan ikhlas dan lapang dada. Intervensi Model Adaptasi Paska Stroke (IMAPS) ditujukan untuk mengurangi disabilitas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup yang optimal dapat dicapai ketika pasien mampu mempertahankan integritas dirinya dalam rentang normal. Integritas diri yang adekuat ditunjang oleh kemampuan pasien untuk beradaptasi terhadap berbagai stimulus yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMAPS terhadap efikasi diri pada pasien paska stroke. Metode: Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-post test without control group. Instrumen penelitian menggunakan The stroke Self-Efficacy Questionnaire terdiri dari 13 item pertanyaan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi IMAPS efektif dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri pasien paska stroke dengan nilai p-value 0,014. Karena nilai p<0,05, secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian intervensi IMAPS. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa IMAPS berpengaruh terhadap efikasi diri pasien paska stroke. Efikasi diri pasien paska stroke mengalami peningkatan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian Intervensi Model Adaptasi Paska Stroke (IMAPS).
Potensi antiinflamasi ekstrak etanol daun bisbul (Diospyros discolor Willd) terhadap edema mencit putih jantan (Mus musculus) terinduksi karagenan Harry Noviardi; Triyani Sumiati; Patoni Patoni
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.494 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.238

Abstract

Latar Belakang: Tanaman bisbul (Diospyros discolor Willd) merupakan tanaman yang tumbuh pada iklim tropis. Daun bisbul memiliki aktivitas antiinflasmasi berdasarkan pada kandungan fitokimia. Kandungan fitokimia daun bisbul antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Inflamasi merupakan suatu respons protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia perusak atau zat-zat mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi aktivitas dan dosis efektif dari ekstrak etanol daun bisbul sebagai antiinflamasi. Metode: Ekstrak daun bisbul dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antiinflamasi yang dilakukan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan.Setiap kelompok terdiri atas 5 ekor mencit putih jantan (Mus musculus). Kelompok I (kontrol negatif) diberikan 0,5% suspensi Na-CMC; kelompok II (kontrol positif) diberikan natrium diklofenak 0,13 mg; sedangkan kelompok III, IV, dan V secara berturut-turut diberikan ekstrak etanol daun bisbul sebesar 0,5 g/Kg BB, 1 g/Kg BB dan 1,5 g/Kg BB. Masing-masing mencit kemudian diinduksi menggunakan karagenan secara intraplantar. Volume radang diukur dengan menggunakan alat pletismometer dilakukan selama 6 jam dengan interval waktu 60 menit. Hasil: Dosis ekstrak etanol daun bisbul 0,5 g/Kg BB mempunyai persentase inhibisi udema tertinggi, yaitu sebesar 77,78 % dibandingkan dengan dosis 1 g/Kg dan 1,5 g/Kg BB yang mempunyai persentase akhir yang sama, yaitu sebesar 66,67 %. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun bisbul dengan dosis 0,5 g/Kg BB merupakan dosis yang berpotensi sebagai antiinflamasi pada mencit jantan.
Efektivitas pencucian luka menggunakan daun jambu biji terhadap tingkat malodor klien luka kaki diabetik Adi Antoni; Yanna Wari Harahap
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.464 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.251

Abstract

Abstrak Latar belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik dan menjadi masalah global. Salah satu komplikasi yang ditimbulkan dari DM adalah luka kaki diabetic. Langkah awal dalam perawatan luka kaki diabetic adalah mencuci luka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan dari rebusan daun jambu biji sebagai cairan pencuci luka terhadap tingkat malodor pada luka kaki diabetic. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan rancangan one group pretests-posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 16 orang. Kriteria sampel yang digunakan adalah klien luka kaki diabetic, tingkat malodor 1-10 dengan NRS. Alat ukur yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji paired t test. Hasil: tingkat malodor sebelum intervensi pencucuan luka menggunakan rebusan daun jambu biji rata-rata sebesar 4.40 dan sesudah intervensi sebesart 2.44 dengan p value < 0.001. Selisih tingkat malodor antara sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1.96. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun jambu dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka dalam mengatasi tingkat malodor pada luka kaki diabetik. Kesimpulan : daun jambu biji dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka pada luka kaki diabetic. Perawat diharapkan dapat memanfaatkan daun jambu biji sebagai salah satu alternatif dalam pencucian luka kronik khususnya luka kaki diabetik. Kata kunci: Daun Jambu Biji, Tingkat Malodor, Luka Kaki Diabetik Abstract Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease and a global problem. One of the complications that arise from DM is diabetic foot ulcer. The first step in treating diabetic foot ulcer is washing the wound. The purpose of this study was to determine the effectiveness of guava leaf decoction as a washing fluid for malodor levels in diabetic foot ulcer. Method: The research design used was quasy experiment with one group pretests-posttest only design. The sampling technique used was consecutive sampling with a sample of 16 people. Sample criteria used were diabetic foot ulcer clients, malodor level 1-10 with NRS. The measuring instrument used is the Numeric Rating Scale (NRS). Analysis of the data used in this study used paired t test. Results: the level of malodor before intervening in wound washing using guava leaf decoctions on average was 4.40 and after the intervention was 2.44 with p value <0.001. The difference in the level of malodor between before and after the intervention was 1.96. The results of this study indicate that guava leaves can be used as a washing fluid in dealing with malodor levels in diabetic foot ulcer. Conclusion: Guava leaves can be used as a washing fluid for diabetic foot wounds. Nurses are expected to be able to use guava leaves as an alternative in washing chronic wounds, especially diabetic foot injuries. Key words: Guava Leaf, Malodor Level, Diabetic foot ulcer.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik umbi mentimun papasan (Coccinia grandis L.Voigt) terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus Rizal Maarif Rukmana; Rahmat Budi Nugroho; Dwi Admani Wisnumurti; Andang Arif Wibawa
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.24 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.233

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah serius di negara berkembang khususnya di Indonesia. Bakteri yang sering menimbulkan penyakit infeksi adalah bakteri Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus. Metode: Serbuk umbi Mentimun Papasan (Coccinia grandis L.Voight) dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi. Pelarut yang dipakai adalah etanol 96%. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan menggunakan pereaksi kimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil: Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi Mentimun Papasan kosentrasi 1 gr/ml, 2 gr/ml, 3 gr/ml dan 4 gr/ml terhadap bakteri Shigella dysentriae berturut-turut: 18mm, 19,66 mm, 21,23 mm dan 23,33 mm. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi Mentimun Papasan kosentrasi 1 gr/ml, 2 gr/ml, 3 gr/ml dan 4 gr/ml terhadap bakteri Staphylococcus aureus berturut-turut: 18,67 mm, 20,67 mm, 23,33 mm dan 27 mm. Kesimpulan: Ekstrak etanolik umbi Mentimun Papasan dapat menghambat bakteri Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus.
Factors associated with patient safety implementation based on safety attitudes questionnaire in accredited hospital Jambi City Indonesia Basok Buhari; Rizanda Machmud; Dorisnita Dorisnita
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.185 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.300

Abstract

Abstract Background: The Nursing service are influenced by the behavior nurses in implementation of patient safety the Contributes to adverse event or incident patient safety in accredited public hospital. This study aims to analyses most dominant determinant factors associated with patient safety implementation based on safety attitudes questionnaire (SAQ) in accredited hospital. Methods: This study is a cross sectional study with quantitative method conducted on nurses who work in accredited hospital. Samples of 190 nurses were included in this study by using proportional random sampling technique. The data were analyzed by using multiple logistic regression with backward LR method. Results: Total 190 participant were (22.1%) males and 148 (77.9%) females. Most participant had completed Diploma of vocational education 157 (82.6%). The most dominan factors associated with implementation of patient safety base on Safety Attitude Questionnaire is the work environment factor (p 0.001; OR 3.187). Conclusion: It is proven that a good work environment factor will improve the behavior of nurses in implementing patient safety. This research recommends to develop policy toward evaluation effort of implementation patient safety, as well as evaluation of all nursing procedures in terms of patient safety consideration to external or internal work environment. Key Word: Accredited Hospital; Patient Safety; Safety Attitude Questionnaire (SAQ), Work Environment
Uji kelembapan krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dan kerang hijau (Mytilus viridis) pada kulit tikus putih (Rattus novergicus) jantan Ariyanti Ariyanti; Eni Masruriati; Sulistyani Mardaning Tyas; Khilya Aulia Nur Khasanah
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.095 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.240

Abstract

Latar Belakang : Pemanfaatan hasil laut di Kendal sudah maksimal, tetapi pemanfaatan limbah belum maksimal untuk kebutuhan penghasilan sehari-hari. Masyarakat pesisir hanya mengkonsumsi daging kerangnya dan tidak memanfaatkan limbah dari cangkang kerang. Kandungan didalam cangkang kerang berupa Ca + C 98,7%, Mg 0,0476%, Na 0,9192%, P 0,0183%, K 0,0398% dan lebih dari 71% protein kulit adalah kolagen. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan cangkang kerang darah dan cangkang kerang hijau uji fisik krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dengan cangkang kerang hijau (Mytilus viridis) terhadap kulit tikus putih (Ratus novergicus) jantan. Metode : Penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan rancangan penelitian post test control design berupa post only design yang terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih (Rattus novergicus) jantan. Kelompok kontrol negatif dengan pemberian basis krim dan kelompok uji dengan pemberian krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dengan cangkang kerang hijau (Mytilus viridis) konsentrasi 1%, 5%, 10% dan 15%. Parameter yang diamati adalah tingkat kelembaban kulit. Hasil analisa statistik menggunakan uji ANOVA didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05) untuk kelompok uji konsentrasi 10% dan 15%. Hasil : Krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dan cangkang kerang hijau (Mytilus viridis) dapat memberikan efek sebagai pelembab pada kulit tikus. Kesimpulan : Konsentrasi yang paling optimal sebagai efek pelembab pada kulit tikus yaitu konsentrasi 15%
Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak berpotensi sebagai chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit Lia Anggresani; Armini Hadriyati; Ida Risnawati; Santi Perawati; Lili Andriani
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v8i2.242

Abstract

Latar Belakang : Hidroksiapatit merupakan biomaterial yang memiliki komposisi kimia kalsium dan fosfat yang sama pada jaringan keras manusia seperti pada tulang dan gigi, sehingga banyak digunakan dalam bidang kesehatan sebagai bahan pengganti tulang. Sintesis hidroksiapatit memerlukan bahan tambahan berupa polimer untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Salah satu polimer yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa polifenol yaitu tanin. Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa tanin yaitu daun rambutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa tanin yang terdapat pada ekstrak daun rambutan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal. Metode : Penelitian ini menggunakan Ca(OH)2 sebagai sumber kalsium, H3PO4 sebagai sumber fosfat dan senyawa tanin dari ekstrak rambutan sebagai chelating agent yang disintesis dengan metode hidrotermal pada variasi suhu 140oC, 160 oC, 180 oC, dan 200oC. Karakterisasi senyawa hidroksiapatit dilakukan dengan analisa FTIR, XRD, SEM dan PSA. Hasil : Hasil analisa FTIR pada suhu 140oC dan 160oC diperoleh gugus fungsi OH dan PO43- yang merupakan gugus fungsi senyawa hidroksiapatit. Pada hasil analisa XRD diperoleh dua senyawa yaitu Hidroksiapatit dan Trikalsium Fosfat pada variasi suhu 140oC dan 160oC sesuai dengan standar ICSD 01-074-9780 dan ICSD 01-073-4869, sedangkan pada suhu 180oC dan 200oC diperoleh senyawa Trikalsium Fosfat sesuai dengan standar ICSD 01-073-4869. Hasil analisa SEM diperoleh morfologi permukaan sampel berbentuk aglomerat atau penggumpalan. Hasil analisa PSA diperoleh ukuran partikel hidroksiapatit adalah 1,289 μm. Kesimpulan : Gugus fungsi pada senyawa tanin tidak terdeteksi pada hasil analisa FTIR menandakan bahwa senyawa tanin dari ekstrak daun rambutan tidak berperan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.
Pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat kemampuan interaksi sosial di ruang rawat inap rumah sakit jiwa La Ode Alifariki; Adius Kusnan
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v8i2.239

Abstract

Backgound: Nursing education at the Southeast Sulawesi Provincial General Hospital has carried out effective learning in carrying out social interactions that are still not maximized by still comparing errors that occur and thoughts cannot be used with others. tools performed. The purpose of the study was to determine the citizenship conducted on the level of ability to interact in the inpatient ward of the Southeast Sulawesi Provincial Hospital in 2017. Method: This type of research is an experiment with a non-equivalent control group design. The study population was all social isolation patients in the inpatient ward of the Southeast Sulawesi Provincial Hospital in 2017 as many as 115 people. Examples of perfect research are 16 people. Statistical test which is a t test. Result: The results of the study before the interaction of patients who did not have the ability to do social as many as 16 people (100%) and after the deadlock to measure the ability of social communication as many as 11 people (68.8%) and at least the ability level of social interaction is not as much as 5 people ( 31.5%). There are those who use communication skills for the level of ability to interact in the inpatient ward of the Southeast Sulawesi Provincial Hospital (p = 0,000). Conclution:United Hospital wants to always apply general therapy with the implementation of strategies and group behavior on clients who can help patients in conducting social interactions.

Page 1 of 2 | Total Record : 11