Media Pendidikan Gizi dan Kuliner
Journal of Nutrition and Culinary Education Media (JMPGK) is a six-monthly journal containing manuscripts in the fields of education, nutrition and culinary. The scope of JMPGK is in the form of research results and critical-analytical studies in the fields of Education, Nutrition and Culinary. The publication of articles in this journal is addressed to the editorial office. Complete information for loading articles and instructions for writing articles are available in each issue. Incoming articles will go through a bestari partner or editor selection process. This journal is published periodically twice a year, namely in April and November.
Articles
201 Documents
Nutrition Intake Among Stunting Toddler in Cimahi Urban Village
Anggi Yustiani Nuryanti;
Ai Nurhayati;
Cica Yulia
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (833.312 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v10i2.40680
Stunting was a state of height/length-for-age index below minus two standard deviations based on the WHO standard. Nutritional intake is one of the factors that directly influence the incidence of stunting. This study aims to analyze nutritional intake and consumption of nutrient sources in stunting infants in Cimahi Urban-Village. The study uses a cross-sectional design with descriptive research methods. The populations are 172 stunting toddlers using random sampling area and took 64 toddlers as respondent. Data collection was done through interviews using 24-hour food recall form and food frequency questionnaire. This study was carried out on December 6, 2018 - May 14, 2019. The results showed protein intake in the age group 1-3 years categorized as mild deficit and age group 4-5 years categorized as a severe deficit. Intake of fat, carbohydrates, calcium, phosphor, iron, vitamin A and vitamin C are categorized as severe deficits. Sources of nutrients that are often consumed include eggs consumed by age groups 1-3 years 5 times/week and age groups 4-5 years 4 times/week, oil consumed 1 time/day, rice consumed 2 times/day, milk consumed by age groups 1-3 years 5 times/week and the age group 4-5 years 3 times/week, chicken consumed 3 times/week and papaya consumed once/week. The recommendation is to hold assistance for parents of stunting toddler by posyandu cadres regarding the selection of food ingredients and the portion provided to suit the nutritional adequacy of the toddler.
ANALISIS HASIL BELAJAR “MENGOLAH HOT AND COLD APPETIZER ATAU SALAD” SEBAGAI KESIAPAN TES UJI KOMPETENSI MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA SMK NEGERI 3 SUKABUMI
Riza Anjani;
Ade Juwaedah;
Tati Setiawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (431.193 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v5i1.8448
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya program Uji Kompetensi yang merupakan salah satu jenis evaluasi akhir pembelajaran produktif di kelas XII. Uji Kompetensi perlu kesiapan, salah satunya kesiapan pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh siswa sebagai hasil belajar Kompetensi Dasar “Mengolah Hot and Cold Appetizer atau salad” diharapkan dapat menjadi bekal pada pelaksanaan Tes Uji kompetensi makanan kontinental khususnya pada materi tentang salad. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai hasil belajar pengetahuan “Mengolah Hot and Cold Appetizer atau salad” yang meliputi tahap penyusunan perencanaan, tahap pengolahan, tahap penataan hidangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Sukabumi sebanyak 82 orang. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan sampel insidental dan diperoleh anggota sampel sebanyak 27 responden. Instrument yang digunakan berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan analisis hasil belajar pengetahuan “Mengolah Hot and Cold Appetizer atau salad”sebagai kesiapan uji kompetensi makanan kontinental berada pada kriteria siap. Saran penelitian ditujukan pada siswa SMKN 3 Sukabumi untuk terus meningkatkan hasil belajar dengan cara sering melakukan latihan dirumah atau di laboratorium tata boga serta dengan membaca buku yang relevan agar semakin siap untuk mengahadapi tes uji kompetensi.
Food Processing and Learning Interests of Class XI Students at SMK BPP Bandung
Arnely Renata;
Tati Setiawati;
Ai Mahmudatussadah
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.032 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v11i2.58439
This research was motivated bythe low achievement of the average score of the Continental Food Processing subject is still below the KKM, namely out of 37 students a total of 5 students got high scores (80-100), 12 students got moderate scores (60-75), 8 students got low scores ( 50) and 12 students scored less (50). This is because they have not mastered the material that has been taught by the teacher in learning in class, so that students do not have enough provisions to understand the next activity in carrying out learning activities. This can cause students to lack interest in learning. This study aims to determine student learning difficulties, student learning interest and the correlation between learning difficulties and student learning interest in Continental food processing at SMK BPP Bandung. The research method used is descriptive correlational. The population in this study were all students who received the Continental Food subject in class XI and XII at SMK BPP Bandung, totaling 101 people with a sample of 81 people calculated based on the Taro Yamane formula using the Proportionate Stratified Random Sampling technique. The data collection technique used a closed questionnaire with a Likert scale with data analysis using descriptive analysis and Rank Spearman correlation. The results of the analysis show that students' learning difficulties are high when it comes to theory and practice of continental food processing at SMK BPP Bandung, student learning interest is low when it comes to theory and practice of Continental food processing at SMK BPP Bandung.
PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR “PARIWISATA” DI SMK NEGERI 3 CIMAHI
Adinda Anisa;
Sri Subekti;
Yulia Rahmawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (363.979 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v6i1.8840
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan hasil belajar pariwisata peserta didik kelas X Jasa Boga 2 belum optimal sebanyak 30% masih berada di bawah dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata pada aspek kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analitik, dengan populasi peserta didik kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 3 yang telah mempelajari “pariwisata”. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah Sampling Purposive dan sampel peneletian peserta didik kelas X Jasa Boga 2 sejumlah 35 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Kesimpulan pendapat peserta didik tentang hasil belajar pariwisata pada aspek kemampuan pengetahuan dan kemampuan keterampilam berada pada kategori cukup baik. Rekomendasi ditujukan kepada peserta didik kelas X Jasa Boga 2 agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan usaha jasa dan sarana wisata melalui membaca dan mencari literatur secara online (e-book) dan untuk guru mata pelajaran pariwisata agar lebih memberikan dorongan atau motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari pariwisata baik secara regional maupun global.Kata kunci : Peserta didik, Hasil belajar, SMK Pariwisata 3 Cimahi
Acceptance of Nastar Substitution of Kepok Banana Flour
Ancella Maghfiroh Ihsmy;
Sri Subekti;
Sudewi Sudewi
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.158 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v12i1.58486
Nastar substitute for kepok banana flour is an innovative product from cookies or nastar pastries which are included in the type of molded cookies made from wheat flour which are then substituted with banana kepok flour. The purpose of this study was to obtain nastar recipes with banana kepok flour substitution and to find out consumer acceptance of kepok banana flour substitute nastar products. The method used in this study is an experimental method with product development starting from recipe analysis, product trials, to finding a reference recipe for making nastar with banana kepok flour substitution of 40%, 60% and 80%. Then, hedonic tests, QDA tests, and ranking tests were carried out by 3 expert panels to determine the best product samples. Furthermore, The samples were distributed to 30 consumer panelists who were randomly selected by means of a questionnaire based on 5 hedonic scales, namely strongly dislike, dislike, moderately like, like and really like. The results of the consumer hedonic test stated that nastar products were very liked and positively received by consumers.
ANALISIS PENGGUNAN JOBSHEET PADA PRAKTIKUM DASAR BOGA DI SMKN 9 BANDUNG
Annisa Nurhasanah;
Sri Subekti;
Rita Patriasih
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (549.856 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v6i2.9021
Jobsheet merupakan panduan prosedur kerja praktek yang berbentuk lembaran-lembaran. Idealnya pada saat praktikum jobsheet sebagai panduan yang dapat mempermudah dalam melatih keterampilan siswa pada praktikum. Kenyataannya berdasarkan hasil pengamatan di SMKN 9 Bandung ternyata siswa belum mengoptimalkan penggunaan jobsheet sehingga pada saat praktikum banyak melakukan kesalahan dalam langkah-langkah pembuatan produk. Demikian pula masih banyak siswa yang bertanya pada guru sehingga menyebabkan kondisi praktikum tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran manfaat jobsheet pada kegiatan persiapan praktikum dan pelaksanaan praktikum Dasar Boga di SMKN 9 Bandung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi berjumlah 144 orang dan sample yang digunakan berjumlah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap persiapan rata-rata persentase kriteria manfaat penggunaan jobsheet sebesar 85% dengan penafsiran bermanfaat. Pada tahap pelaksanaan praktikum kriteria manfaat penggunaan jobsheet sebesar 83% dengan penafsiran bermanfaat. Rekomendasi ditujukan kepada guru mata pelajara dasar boga agar jobsheet disesuaikan dengan materi yang akan dipraktekan saat itu saja, guru juga perlu menekankan kepada siswa bahwa jobsheet yang menjadi pegangan saat praktikum harus digunakan.Kata kunci : Manfaat Jobsheet , Praktikum, Dasar Boga
PENGETAHUAN “BUAH DAN SAYUR” SEBAGAI HASIL PENYULUHAN GIZI PADA SISWA SD YANG MENGALAMI OBESITAS DI KOTA BANDUNG
Muhammad Lathifuddin;
Ai Nurhayati;
Rita Patriasih
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (480.474 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v7i1.11596
Kurangnya konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah sesuai anjuran yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), mereka memiliki kecenderungan obesitas, oleh sebab itu pengetahuan terkait buah dan sayur dibutuhkan sebagai dasar perilaku makan yang baik. Sehingga anak yang mengalami obesitas dapat mengetahui pengertian, kandungan gizi, manfaat, serta akibat kekurangan buah dan sayur, atas dasar itu penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan tentang buah dan sayur pada anak usia SD yang mengalami obesitas di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengetahuan siswa tentang buah dan sayur pada anak obesitas. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi siswa kelas 5 SDN di Kota Bandung sebanyak 339 siswa, menggunakan purposive sampling sebanyak 36 siswa yang berstatus gizi lebih dan mendapatkan penyuluhan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi siswa tentang buah dan sayur berada pada kategori sedang. Rekomendasi ditujukan kepada guru dan orang tua untuk memperhatikan informasi terkait pengetahuan kandungan gizi, manfaat mengonsumsi, dan akibat kurang konsumsi buah dan sayur.Kata kunci : Pengetahuan, Buah dan Sayur, Siswa SD Obesitas
PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PEMILIHAN MAKANAN KEMASAN
Andi Eka Yunianto;
Ellis Endang Nikmawati;
Ai Mahmudatusa’adah
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (308.929 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v2i1.6408
Salah satu tujuan dari mata kuliah Kimia Makanan adalah mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar Kimia Makanan pada pemilihan makanan kemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Anggota populasi sebanyak 107 orang dengan anggota sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang yang terdiri dari mahasiswa Tata Boga angkatan 2008, 2009 dan 2011 dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket) tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hasil belajar Kimia makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan berupa produk bakery dan konfeksioneri (45%) dengan alasan rasanya enak. Produk beku (42%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimianya. Produk makanan (44%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimia. Produk minuman (46%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimia. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga berada pada kriteria cukup diterapkan dan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memilih tersebut dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimianya. Saran dari hasil penelitian ini ditujukan pada tenaga pengajar di Prodi Pendidikan Tata Boga untuk memberikan pengarahan yang lebih intensif pada saat pembelajaran mata kuliah Kimia Makanan agar mahasiswa dapat menerapkan hasil belajar Kimia Makanan dalam kehidupan sehari-hari.
PENGETAHUAN “PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT” PADA SISWA SDN ANDIR 01 KEC. BALEENDAH, KAB. BANDUNG
Rahman Arief Setiawan;
Ellis Endang Nikmawati;
Yulia Rahmawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (519.664 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v8i2.21959
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011 yang salah satu sasarannya adalah institusi pendidikan. Penerapan PHBS di sekolah bertujuan untuk mewujudkan salah satu tujuan pendidikan dasar yaitu menjadikan siswa menjadi manusia yang sehat. Studi pendahuluan yang dilakukan penulis melalui wawancara kepada Kepala Sekolah dan Guru SDN Andir 01 menemukan masih adanya siswa yang belum mengetahui pentingnya PHBS, seperti jajan sembarangan, tidak sarapan dan kurangnya sarana prasarana pendukung PHBS yang mengakibatkan penerapan PHBS di sekolah menjadi kurang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan PHBS pada siswa SDN Andir 01. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Andir 01 dengan sampel siswa kelas 4 dan kelas 5 berjumlah 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (10%) responden memiliki pengetahuan PHBS pada kriteria sangat baik, (26.25%) responden pada kriteria baik, (32.50%) responden pada kriteria cukup dan (31.25%) responden pada kriteria kurang. Pengetahuan responden tentang 6 (enam) indikator PHBS berada pada kriteria cukup, yaitu mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun sebesar (52.8%), mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah sebesar (57.75%), olahraga yang teratur dan terukur sebesar (55%), menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan sebesar (65%), menggunakan jamban yang bersih dan sehat sebesar (62.5%), serta membuang sampah pada tempatnya sebesar (58.5%).
MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM “MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN”
Cynthia Dewi Ryanditra;
Ade Juwaedah;
Elly Lasmanawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (375.364 KB)
|
DOI: 10.17509/boga.v3i1.6496
Komunikasi merupakan kegiatan utama dalam setiap aktivitas manusia yang pada praktiknya selaras dengan kaidah kesopanan dan menjunjung tinggi etika. Komunikasi dimuat pada kurikulum SMK Negeri 2 Baleendah berupa mata diklat “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” yang diberikan pada Kelas X Jasa Boga Semester 1 dengan dominan teori dan diberikan dalam durasi 45 menit setiap pertemuan. Penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang manfaat pengetahuan komunikasi kerja, keterampilan komunikasi non verbal dan komunikasi verbal dari kompetensi tersebut pada praktik General Service Procedure (GSP) yang merupakan bagian dari praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana sebanyak 59 responden. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa ketiga aspek yang diteliti masing-masing bermanfaat untuk praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Saran ditujukan bagi siswa agar terus meningkatkan pemahaman dan melatih keterampilan berkomunikasi, serta bagi guru mata pelajaran untuk lebih lebih banyak mengadakan simulasi sehingga mempermudah siswa memahami materi.