cover
Contact Name
Oris Krianto Sulaiman
Contact Email
oris.ks@ft.uisu.ac.id
Phone
+6282285900883
Journal Mail Official
p.ilmiah@ft.uisu.ac.id
Editorial Address
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK)
ISSN : -     EISSN : 29876818     DOI : https://doi.org/10.30743/semnastek
Core Subject : Engineering,
SEMNASTEK UISU memuat tentang artikel hasil penelitian dan kajian konseptual rumpun ilmu bidang teknik. Secara garis besar topik utama yang diterbitkan adalah : Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Informatika Teknik Arsitektur Teknik Industri. Dan topik lainnya yang relevan dengan Ilmu Teknik.
Articles 207 Documents
PEMANFAATKAN BAHAN BAKAR SAMPAH PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK HOT AIR STIRLING ENGINE Noorly Evalina; M Khairil Riza; Arfis A; Rimbawaty Rimbawaty
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.141 KB)

Abstract

Ketersediaan bahan bakar fosil di dunia setiap tahun mengalami kenaikan, sehingga memaksakan kita untuk mencari bahan bakar atau energi alternative pengganti bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatifnya adalah pemanfaatan pembakaran sampah plastik sebagai sumber energi listrik. Hot Air Stirling Engine merupakan salah satu media konversi energi alternative perkembangan motor bakar menuju kearah motor bakar yang ramah lingkungan yang menekankan pada pemakaian biaya yang lebih rendah. Ekspansi gas ketika di panaskan dan di ikuti kompresi gas ketika di dinginkan, bahan bakar sampah plastik digunakan sebagai sumber energi kalor yang dikonversikan oleh Hot Air Stirling Engine menjadi energi mekanik dan kemudian dikonversi menjadi energi listrik, hasil output pengujian mulai bergerak  setelah tabung kaca displacer dipanaskan selama 60 detik dan pada 43oC diukur pada silinder displacer yang tidak terkena api pembakaran bahan bakar sampah plastik. Pengujian ini dihitung bertahap selama 30 detik setiap pengukuran dan diakhiri dengan waktu 330 detik.
PENGARUH SISTEM KERJA TIDAK ERGONOMIS TERHADAP POSTUR TUBUH NELAYAN Meri Andriani; Samsul Rizal; Hamdani Hamdani; Iskandar Hasanuddin; Safrizal Rahman
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.675 KB)

Abstract

Sistem kerja yang tidak ergonomis membawa dampak produktivitas menurun, seperti postur kerja tidak ergonomis. Postur kerja yang tidak ergonomis juga terlihat pada pekerjaan manual yang dilakukan nelayan. Pekerjaan nelayan pada penelitian kali inidibatasi pada pekerjaan menarik jaring yang penuh terisi ikan. Tujuan penelitian yaitu menentukan postur kerja tidak ergonomis serta menentukan level resiko tindakannya. Metode yang dipergunakan adalah Rapid Entire Body Assissment (REBA). Hasil dan Pembahasan, penilaian REBA dibagi dua grup. Grup A, pada postur bagian batang tubuh terdapat skor tertinggi yakni skor empat di dapat dari enam operator yaitu operator 1, 4, 8, 9, 12, 13, pada postur bagian leher ada enam operator yang mempunyai skor tertinggi yaitu operator 2, 5, 9, 10, 12, 13. Postur bagian kaki terdapat tiga operator yang mempunyai skor tertinggi yaitu operator 6, 7, 12. Pada Beban, setiap operator mempunyai skor tinggi. Grup B, skor tertinggi postur lengan atas terdapat pada operator nomor 12. Pada postur bagian lengan bawah skor tertinggi ditemukan pada operator 13. Pada postur bagian pergelangan tangan, skor tertinggi ada tiga operator yaitu operator 2, 5 dan 9. Seluruh operator mempunyai pegangan dengan skor yang tertinggi. Kesimpulan,  Grup A, postur kerja yang tidak ergonomis ditentukan dari skor tertinggi setiap bagian yaitu pada postur bagian batang tubuh ada enam operator yang mempnuyai skor tertinggi nilai 4, postur bagian leher terdapat enam operator yang mempunyai skor tertinggi yang bernilai 2, postur bagian kaki terdapat tiga operator yang mempunyai skor tertinggi nilai 3, sementara untuk beban seluruh operator mempunyai skor tertinggi. Grup B, postur bagian lengan atas terdapat satu operator yang mempunyai skor tertinggi nilai 4, postur bagian lengan bawah juga hanya terdapat satu operator skor tertinggi nilai 2, postur bagian pergelangan tangan terdapat tiga operator mendapatkan skor tertinggi nilai 3, sementara untuk pegangan seluruh operator mendapatkan skot tertinggi. Level resiko tindakan seluruh operator dibagi atas dua level resiko tindakan yaitu level resiko tinggi dengan tindakan segera ditentukan untuk operator 5, 6, 8, 11. Sementara untuk level resiko sangat tinggi dengan Tindakan sekarang juga ditentukan untuk operator 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13. 
PENGARUH AIR PADA PEMADATAN AWAL TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK MARSHALL DAN DURABILITAS ASPAL AC-WC Nailil Khairini
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.961 KB)

Abstract

Kerusakan jalan juga dapat disebabkan karena adanya metode konstruksi yang kurang tepat seperti pada saat pemadatan aspal, antara lain pada saat pemadatan aspal berlangsung terjadi hujan dan proses pemadatan aspal masih tetap dilanjutkan, ataupun pada saat konstruksi pemadatan aspal berlangsung yakni pada saat pemadatan antara dilakukan pemberi air yang berlebih pada permukaan roda alat pemadat ataupun langsung ke permukaan aspal dan jika terjadi hujan berkepanjangan akan menyebabkan jalan-jalan menjadi tergenang air sehingga diperlukan pengujian laboratorium seperti pengujian nilai karakteristik marshall dan durabilitas agar dapat diketahui pengaruh air pada saat pemadatan aspal. Metode dan desain dalam penelitian ini disesuaikan dengan spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Ada dua perlakuan yaitu pembuatan campuran aspal dalam kondisi dengan variasi kadar air dan kondisi tanpa tersiram air. Kondisi tanpa tersiram air dilakukan untuk mencari Kadar Aspal Optimum (KAO). Pada kondisi tersiram air, kadar aspal yang digunakan berdasarkan KAO. Untuk perlakuannya setelah campuran mencapai suhu pencampuran, kemudian campuran dimasukkan ke dalam mould lalu dilakukan penyiraman dengan variasi kadar air 1%, 2%, 3% dan 4% pada permukaan campuran kemudian dipadatkan sesuai dengan prosedur. Secara keseluruhan nilai karakteristik Marshall mengalami penurunan seiring bertambahnya kandungan air. Rata-rata nilai VIM pada 0 % kandungan air sebesar 3,872% naik mencapai nilai 10,083% pada kandungan air 4% syarat SNI 3% – 5%. Rata-rata VFA pada 0% kandungan air sebesar 76,212% menurun mencapai nilai 53,509% pada kandungan air 4% syarat SNI min 65%. Rata-rata nilai stabilitas pada 0% kandungan air sebesar 1393 kg menurun mencapai nilai 775 kg pada kandungan air 4%. Rata-rata nilai flow pada 0% kandungan air sebesar 4,13 mm menurun mencapai nilai 2,88 mm pada kandungan air 4%.
PERBANDINGAN MARSHALL PROPERTIES MENGGUNAKAN AGREGAT CAMPURAN UNTUK LAPISAN AC-WC Gunawan Tarigan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.522 KB)

Abstract

Agregat buatan mempunyai tekstur bersegi dan saling mengunci pada campuran beton aspal sehingga mampu memikul tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan agreget alam yang umumnya mempunyai tekstur permukaan yang lebih halus dan licin. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan 100 % agragat buatan dan selanjutnya campuran menggunakan 5% agregat alam dan 95% agregat buatan. Penambahan agregat alam dilanjutkan dengan perbedaan 5% sampai batas penggunaan agregat alam yang direncanakan sebesar 20%. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi IV untuk spesifikasi pembuatan AC-WC. Pada tahapan pertama pengujian diperoleh KAO (kadar aspal optimum) sebesar 5,2 % dan selanjutnya digunakan untuk bermacam variasi campuran agregat. Hasil yang diperoleh menunjukkan penurunan stabilitas seiring dengan bertambahnya proporsi agregat alam dalam campuran
PENGARUH SUSUNAN TIANG DENGAN GRID BAMBU PADA TANAH GAMBUT TERHADAP LENDUTAN Aazokhi Waruwu; Rika Deni Susanti; Herman Sanjaya Sihombing; Try Yogi Purba
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.167 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur yang berkembang pesat tidak dapat menghindari lahan gambut yang cukup luas. Tanah gambut dikenal sebagai tanah lunak yang memiliki daya dukung yang sanga trendah. Tanah gambut memerlukan system perkuatan yang mampumenjamin kestabilan konstruksi di atasnya. Perlu perhatian khusus pada susunan tiang yang digunakan pada system perkuatan. Penelitian ini dilakukan melalui uji skala kecil laboratorium pada tanah gambut yang diperkuat grid bambu dengan tiang beton. Susunan tiang dibedakan berdasarkan panjang dan jarak. Tiang yang digunakan berdiameter 2 cm dengan panjang 10 cm dan 20 cm, adapun jaraknya divariasi dari 15 cm ke 10 cm. Tiang-tiang dipancang dalam tanah gambut dengan ketebalan 50 cm di bak uji berukuran 200 cm x 150 cm. Grid bambu dipasang secara monolit di atas tiang pada permukaan tanah dengan ukuran 70 cm x 48 cm. Setiap tahapan uji beban timbunan dilakukan pengukuran deformasi pada titik dan waktu tertentu untuk mengetahui penurunan dan lendutan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perubahan panjang tiang lebih efektif dan efisien dalam mereduksi lendutan sistem perkuatan dibandingkan perubahan jarak tiang. Dengan demikian susunan sistem perkuatan dari grid bambu dengan tiang-tiang yang lebih panjang lebih dipertimbangkan daripada tiang-tiang pendek dengan jarak yang lebih rapat.
ANALISA HEAT TREATMENT TERHADAP KEKUATAN UJI IMPACT ALUMINIUM 5083 TAHUN 2021 Piktor Abadi Hutagaol; Junaidi Junaidi; Fadly A Kurniawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.926 KB)

Abstract

Aluminium termasuk golongan IIIA pada unsur kimia sistem periodik unsur, denganlurutanxatomx13 serta beban atomx26,98lgram. Udara bebasxpada Al retan teroksidasi membuat lapisan tipis oksidax(Al2O3) yang tahanxkorosi. Aluminiumxmemiliki karakter bisa bereaksi pada kandungan asam atau basa (Murtiyoso, et al., 2017). Secara umum perlakuan panas adalah perlakuan panas kepada material logam untuk memperolah sifat-sifat yang diinginkan, dengan jalan memanaskan sampai temperatur tertentu, kemudian dilakukan pendinginan ataupun penambahan unsur tertentu, sehingga diperoleh bentuk struktur mikro, kekerasan/ sifat yang diinginkan. Pengujian impact adalah suatu pengujian yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat suatu material yang mendapatkan beban dinamis, sehingga dari pengujian ini dapat diketahui sifat ketangguhan suatu material baik dalam wujud liat maupun ulet serta getas. Pada metode ini pengujian tumbuk dengan meletakan posisi spesimen uji pada tumpuan dengan posisi horizontal/mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah tarikan.  Tujuan Penelitian, Untuk memperoleh kekuatan impact dengan suhu yang berbeda, Untuk Mengetahui sifat mekanis impact bahan spesimen sebelum dan sesudah di aging pada suhu 150ºC,300ºC dan 450ºC. Pengaruh variasi temperatur artificial pada proses age hardening terhadap perubahan tingkat kekerasan. Data Primer dari hasil pemeriksaan heat treatment terhadap kekuatan uji impact terhadap aluminium 5083 dilakukan di Politeknik Negeri Medan. Data sekunder diperoleh dari jurnal yang ada hubungannya dengan penelitian. Data objek yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Metode Charpy. Dari hasil yang diperoleh dengan media pendingin udara pada saat penelitian aluminium dengan media pendinginan udara dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC aluminium patah dan suhu 300ºC dan 450ºC tidak patah. Dari hasil yang diperoleh diatas dengan media pendinginan air dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC dan 300ºC aluminium patah dan 450ºC tidak patah. Dari hasil yang diperoleh diatas dengan media pendinginan oli dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC, 300ºC patah dan 450ºC tidak patah.
PENGARUH CUTTING SPEED TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAHAN ALLUMININIUM ALLOY 6061 PADA PROSES PEMBUBUTAN Sobron Y. Lubis; Rosehan Rosehan; Rico W
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.189 KB)

Abstract

Pada proses pembubutan benda kerja logam terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan benda kerja. Selalin geometri sudut mata pahat, parameter pemotongan memberi pengaruh terhadap hasil yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter kecepatan potong terhadap kekasaran permukaan pada pembubutan benda kerja aluminium alloy 6061, Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan lima kecepatan pemotongan yaitu 200, 300, 400, 500 dan 600 m/min. Setiap kali selesai proses pemesinan dengan menggunakan masing-masing kecepatan pemotongan tersebut, benda kerja hasil pembubutan dilakukan pengukuran kekasaran permukaannya dengan menggunakan alat ukur surface test Mitotoyo tipe 211 dengan pengambilan panjang spesimen sebesar 0,25 mm. hasil penelitian diperoleh bahwa pada setiap kenaikan kecepatan potong dengan kelipatan 100 m/min maka angka penurunan kekasaran permukaan dengan TNR=0.4 adalah sebesar 9.98%, TNR=0.8 adalah sebesar 6.21% , dan TNR 1.2 adalah 3.23%. Selanjutnya, setiap pembesaran tool nose radius dengan kelipatan 0.4 mm  dihasilkan rata-rata  penurunan harga kekasaran permukaan pada Vc =200m/min adalah sebesar 26.3 %, pada Vc=300m/min adalah 22.66% , Vc= 400 m/min adalah 14.53% , Vc 500m/min adalah 12.24%, dan Vc=600m/min adalah 13.73%
TEGANGAN POTENSIAL TANAH PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK DUA LAPISAN Surya Hardi; Irwan S. Harahap; Hasdari H. Rangkuti; Riza R. Wirasari
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.965 KB)

Abstract

Sistem pentanahan adalah bagian komponen penting dalam gardu induk karena berfungsi mengalirkan arus hubung singkat saat terjadi gangguan. Pada gardu induk banyak peralatan listrik berada di atasnya yang terhubung satu sama lainnya ke sistem pentanahan. Pada saat terjadi gangguan hubung singkat tegangan permukaan tanah (GPR) menjadi naik yang mana besarnya dipengaruhi oleh arus hubung singkat dan resistansi pentanahan gardu induk. Sistem pentanhan gardu induk pada umumnya berbentuk grid dilekangkapi batang pentanahan atau tanpa dengan kedalaman tertentu dari permukaan tanah. Penelitian ini menganalisis sistem pentanahan dua lapis tanah pada gardu induk 2 x 250 MVA Sarulla sistem 275 kVdengan menggunakan perangkat lunak tersedia ASPIX 3.1. Konfigurasi grid yaitu bujur sangkar dan persegi panjang dengan variasi kedalaman dan jarak antata konduktor grid dilakukan  GPR semakin menurun jika jaarak antara grid semakin kecil dan pada kedalaman grid semakin dalam menghasilkan nilai GPR menurun.
PENINGKATAN TEKHNOLOGI NFC SISTEM SMART CAMPUS POLITEKNIK PENERBANGAN MEDAN DI MASA KORONA Darmeli Nasution; Donna Nurhaida Masdiana; Suherman Suherman
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.602 KB)

Abstract

Smart card merupakan kartu cerdas yang didalamnya terdapat mikroprosesor dan memori elektronik untuk menyimpan informasi. Smart card memerlukan reader untuk membaca informasi. Salah satu type dari smart card adalah contact less dimana kartu ini menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC). Teknologi Near Field Communication (NFC) adalah teknologi komunikasi nirkabel yang menggunakan induksi magnet berbasis teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dalam jarak beberapa centimeter saja. Manfaat dari smart card memberikan kemudahan dalam mengakses informasi. Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan merupakan salah satu institusi pendidikan vokasi bidang penerbangan yang saat ini sudah memiliki sistem informasi dalam pelayanannya kepada stakeholder. Sistem informasi yang ada antara lain : Sistem Pendaftaran Taruna Baru (Sipencatar), Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), Sistem Informasi Keuagan (SIMKEU). Dengan pembaharuan teknologi diharapkan smart card mampu mengakomodir penyampaian informasi yang cepat serta memberikan layanan akses yang sangat aman.  Teknologi NFC yang berintegrasi dalam sebuah smart card dengan beberapa keunggulan antara lain tidak mudah rusak dan dapat dimanfaatkan pada perangkat mobile khususnya android yang memiliki harga murah. smart card diharapakan sebagai kartu yang akan menggantikan kartu identitas taruna, yang akan dijadikan sebagai kartu multifungsi untuk akses beberapa fasilitas yang ada di Politeknik Penerbangan Medan.
APLIKASI PEMESINAN KERING DENGAN MENGKAJI PERMUKAAN TERMESIN BAJA TEW 6852 DIBUBUT MEMAKAI PAHAT KARBIDA BERLAPIS Suhardi Napid; Abdul Haris Nasution
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.618 KB)

Abstract

Sampai saat ini pemesinan basah masih dilakukan dalam dunia industri pemotongan logam, yang mana para pakar pemesinan berupaya untuk mereduksi penggunaan coolant  agar dapat diperoleh manfaatnya untuk lingkungan, ekonomi dan keselamatan kerja operator. Tujuan riset untuk mendapatkan parameter pemotongan  terdiri dari kecepatan potong, pemakanan dan kedalaman potong dimana memiliki suatu  peluang besar bagi terwujudnya konsep pemesinan kering  pada bahan baja TEW 6582 mengkaji kekerasan dan kekasaran permukaan. Untuk 9 sampel baja TEW 6582 dilakukan pada operasi pemesinan kering pada  kecepatan potong 200 m/min, 250 m/min, 300 m/min; pemakanan 0.15 mm/r, 0,2 mm/r, 0,25 mm/r dan kedalaman potong 1 mm, 1,5 mm, 2 mm. Dengan variasi setiap parameter pemotongan ini maka variasi  keausan tepi pahat (VB) adalah 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,6 mm. Baja TEW 6582 hasil pemesinan,  dipilih pada parameter pemotongan optimum pada pemesinan basah dan kering. Untuk mengkaji permukaan termesin diuji dengan menggunakan alat ukur Surface Test, Mikroskop optik propilo meter, Microhardness Test . Data permukaan termesin kering dan basah untuk kekerasan permukaan yang optimum diperoleh 263 HV dan 293 HV untuk pemesinan kering sedangkan pemesinan basah 259 HV dan 281 HV. Perolehan permukaan termesin  untuk kekasaran permukaan adalah 1,7 µm, 2,5 µm dan 3,1 µm untuk pemesinan kering sedangkan yang dilakukan dengan pemesinan basah diperoleh hasilnya masing-masing adalah 2,1 µm, 3,2 µm dan 3,9 µm. Jadi pemotongan paling optimum diperoleh kekerasan HV 293 yang menghasilkan kekasaran permukaan 3,1 µm . Dapat disimpulkan bahwa pemesinan kering memberikan kualitas permukaan hasil pemesinan lebih baik dari pemesinan basah berdasarkan cara statistik dengan menggunakan bentuk Standar Array L9 (34) . Pengamatan melalui grafik-grafik dari data hasil ekperimen pemesinan basah dan pemesinan kering diperoleh suatu peluang yang baik  kemungkinan  dapat diaplikasikan suatu teknologi pemesinan kering dalam industri pemotongan logam