cover
Contact Name
Oris Krianto Sulaiman
Contact Email
oris.ks@ft.uisu.ac.id
Phone
+6282285900883
Journal Mail Official
p.ilmiah@ft.uisu.ac.id
Editorial Address
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK)
ISSN : -     EISSN : 29876818     DOI : https://doi.org/10.30743/semnastek
Core Subject : Engineering,
SEMNASTEK UISU memuat tentang artikel hasil penelitian dan kajian konseptual rumpun ilmu bidang teknik. Secara garis besar topik utama yang diterbitkan adalah : Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Informatika Teknik Arsitektur Teknik Industri. Dan topik lainnya yang relevan dengan Ilmu Teknik.
Articles 207 Documents
PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK DI PT. ARGA CITRA KHARISMA PADA DOWN SIZING LOTTEMART Elvy Sahnur Nasution; Faisal Irsan Pasaribu; Dimas Ramadhan; Indra Roza
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.935 KB)

Abstract

Instalasi listrik merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, penerapannya terhadap bangunan dan peralatan tenaga listrik. Instalsi listrik membantu menyalurkan energi listrik agar dapat digunakan oleh konsumen . Pemasangan instalasi listrik yang sesuai standar harus menggunakan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL), Standar Nasional Indonesia (SNI) serta estetika kerapihan pemasangan. Sehingga untuk sistem instalasi listrik pada bangunan, khususnya Bangunan Bertingkat diperlukan perencanaan yang matang supaya sistem tersebut mampu bekerja dengan sangat efektif, efisien serta sistem tersebut mampu mengatasi gangguan yang terjadi dalam proses penyaluran atau pendistribusian tenaga listrik di Bangunan tersebut. Bangunan Bertingkat ini terdiri dari gedung renovasi atau down sizing mall. Centre point Medan di kantor lottemart menjadi lobby mall. Total daya yang digunakan pada perencanaan instalasi pada down sizing lottemartini 3.716 watt.Untuk menentukan luas penampang kabel instalasi penerangan sudah ditentukandengan  mengunakan kabel 3x2,5mm2 yang lebih efisien. Menentukan rating arus pengaman mengunakan MCB 1 phase 10A masingmasing pada line (grouping) dan MCB 3 phase 63A untuk pengaman pada panel dan total daya yang terhitung sebesar 12.316 VA untuk keseimbangan daya masing-masing beban daya RSTnya adalah 4106 VA. Pengaturan penggunaan daya dan penerangan serta beban listrik dalam hal ini adalah dimaksudkan untuk menciptakan suatu ruangan yang nyaman dengan penggunaan daya yang efisien serta tidak berlebihan.
DESAIN DAN PENGUJIAN RANGKAIAN KOMBINASI SERI-PARALEL MENGGUNAAN MULTISIM 14.0 Maharani Putri; Andri Ramadhan; Sari Novalianda
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.034 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan resistor pengganti dari suatu rangkaian kombinasi dan menentukan besarnya resistansi suatu resistor sebagai pembagi tegangan maupun pembagi arus. Metode penelitian yang digunakan berupa metode pengujian rangkaian kombinasi seri-paralel dengan mendesain rangkaian percobaan. Dan kemudian desain tersebut di simulasikan dengan menggunakan aplikasi multisim 14.0. Setelah mendapatkan data percobaan dan data dari hasil simulasi selanjutnya membandinkan data tersebut dan menghitung % galat kesalahan antara hasil percobaan dan hasil simulasi. Data dari hasil percobaan dan simulai ada sedikit perbedaan namun tidak signifikan. Untuk hasil percobaan pada tegangan sumber 3 Volt diperoleh nilai tegangan dan arus pada R1= 47Ω yaitu 0,5 volt dan 10 amper. Untuk hasil simulasi diperoleh nilai tegangan dan arus pada R1= 47Ω yaitu 0,49 volt dan 10 amper. % Galat percobaan dan simulasi pada R1= 47Ω yaitu tegangan 2% dan arus 0%
PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT ALAM PADA CAMPURAN ASPAL BETON TERHADAP MARSHALL PROPERTIES Gunawan Tarigan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.016 KB)

Abstract

Agregat sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran aspal beton dapat berasal dari bahan buatan yang diperoleh dari stone crusher (batu pecah) dan dapat pula digunakan agregat yang berasal dari batuan alam yang memenuhi persyaratan teknis. Agregat buatan mempunyai tekstur permukaan yang kasar dan mengikat sementara agregat alam umumnya mempunyai tekstur permukaan yang licin sehingga dapat saling mengikat tidak sebaik material buatan. Dikarenakan hal tersebut, maka peneliti mencoba untuk meneliti penggunaan agregat alam sebagai bahan campuran dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan material alam dalam campuran aspal beton. Dalam penelitian ini, campuran untuk benda uji yang dibuat dipadatkan dengan kepadatan tertentu yaitu dengan 2 x 75 pukulan dalam percobaan marshall dengan variasi aspal dan persentase agregat alam. Kadar aspal yang digunakan untuk berbagai persentase variasi agregat digunakan kadar aspal optimum dengan menggunakan agregat pecah seluruhnya. Maka dibuat 15 benda uji menggunakan 100% batu pecah dengan memvariasikan kadar aspal mulai dari 4.5% - 6.5% dengan penambahan 0.5%. Untuk pengujian sampel dengan menggunakan agregat alam, dipakai Kadar Aspal Optimum (KAO) yang telah didapatkan. Jadi untuk masing– masing kadar agregat alam yaitu 5%,10%,15% dan 20% pada kadar aspal optimum dibuat 3 benda uji. Untuk marshall sisa dibuat 12 benda uji. Sehingga keseluruhan ada 39 benda uji. Bahan-bahan yang  digunakan pada penelitian ini berupa agregat dari sungai Selayang dicampur dengan aspal pen 60/70 Dan spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum, April 2005. Kadar aspal optimum diperoleh sebesar 5,229% digunakan untuk variasi agregat alam sebesar 5%, 10%, 15% dan 20 % . Hasil dari percobaan diperoleh bahwa seiring bertambahnya agregat alam pada campuran ternyata terjadi penurunan stabilitas, menaikkan nilai VMA, cenderung memperbesar rongga, menurunkan nilai VFA, penurunan nilai flow, Marshall Quoetient semakin rendah dan durabilitas semakin rendah.
ANALISIS INDEKS KEANDALAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PENYULANG KA.1, KU.1 DAN TW.1 DI PT. PLN (Persero) UP3 LUBUK PAKAM R. Harahap; Hasbie Farizi; Surya Tarmizi Kasim; Syafruddin HS
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.679 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan membahas mengenai analisis keandalan jaringan distribusi 20kV dengan menggunakan metode RIA dan FMEA untuk menghitung indeks keandalan SAIDI, SAIFI, CAIDI, CAIFI dan MAIFI berdasarkan laju kegagalan,lama perbaikan dan durasi kegagalan. Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan standar SPLN 68-2:1986 dan IEEE std. 1366-2003. Serta menghitung nilai ekonomi,akibat daya yang tidak tersalurkan dengan menggunakan indeks ENS. Berdasarkan hasil analisis metode RIA dan FMEA indeks keandalan SAIFI dan SAIDI penyulang KA.1 dan TW.1 dikatakan andal karena tidak melebihi standar SPLN 68-2:1986 dengan nilai SAIFI 3,2 kali/tahun dan SAIDI 21,9 jam /tahun.Penyulang KU.1 nilai indeks keandalan SAIDI dikatakan andal karena tidak melebihi standar SPLN No. 68-2:1986 dengan nilai 21,9 jam/tahun sedangkan indeks keandalan SAIFI belum dapat dikatakan andal karena melebihi standar SPLN No.68-2:1986 dengan nilai 3,2 kali/tahun. Untuk penyulang KA.1, KU.1 dan TW.1 metode RIA belum dapat dikatakan andal karena nilai indeks keandalan SAIFI dan SAIDI melebihi standar IEEE std. 1366- 2003.Untuk metode FMEA dikatakan andal karena tidak melebih standar IEEE std. 1366-2003 dengan nilai SAIFI 1,45 kali/tahun dan SAIDI 2,3 jam/tahun.Nilai ekonomi penyulang KA.1, KU.1 dan TW.1 akibat dari energi listrik yang tidak tersalurkan,untuk penyulang KA.1 sebesar Rp 56.348.843 ,-lalu untuk penyulang KU.1 sebesar Rp 246.827.461  dan untuk penyulang TW.1 sebesar Rp 67.994.852 ,-.
ANALISIS KINERJA CIRCUIT BREAKER PADA SISI 150 kV GARDU INDUK LAMHOTMA Yusniati Yusniati; Elvy Sahnur Nasution; Rizki Indra Pangestu
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.652 KB)

Abstract

Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi berbagai macam gangguan dalam konsumsi listrik. oleh karena itu untuk mencegah gangguan tersebut terjadi maka diperlukan circuit breaker. Pemasangan circuit breaker ditujukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada peralatan - peralatan Gardu Induk yang nantinya akan menyebabkan terhambatnya penyaluran tenaga listrik ke beban (konsumen). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja circuit breaker pada saat terjadinya gangguan serta untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja circuit breaker pada Gardu Induk Lamhotma. Adapun hasil penelitian terkait kenerja circuit breaker pada gardu induk Lamhotma adalah bahwa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 kV Gardu Induk Lamhotma dalam kategori baik.hal tersebut dilihat dari setting waktu kerja relai arus lebih yang terpasang pada penyulang 20 kV Gardu Induk Lamhotma yaitu tidak lebih kecil dari 0,3 detik (keputusan ini diambil agar relai tidak sampai trip lagi akibat adanya arus inrush dari transformator-transformator arus yang telah terhubung ke jaringan yang lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari circuit breaker atau PMT yaitu besarnya arus gangguan hubung singkat yang terjadi. Besar atau kecilnya arus gangguan itu dipengaruhi oleh jarak terjadinya gangguan, semakin jauh titik gangguan maka semakin kecil arus gangguan yang terjadi begitu pula sebaliknya, semakin dekat titik gangguan maka semakin besar pula arus gangguan yg terjadi. Kemudian yang berikutnya mempengaruhi kinerja circuit breaker atau PMT adalah setting relai arus lebih. Semakin cepat waktu kerja relai untuk memerintahkan circuit breaker atau PMT memutus jaringan maka akan semakin baik pula kinerjanya.
PENGARUH DEGASSER DAN SERBUK SLAGER TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO – MIKRO PADUAN ALUMINIUM SILIKON – TEMBAGA (Al7Si–Cu) MENGGUNAKAN SAND CASTING Is Prima Nanda; Adjar Pratoto; Wulan Herma Sari
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.28 KB)

Abstract

Penggunaan aluminium pada industri otomotif menjadi pilihan terbaik dalam memproduksi suku cadang seperti piston, blok silinder, karburator, crankcase, dan cylinder head. AlSi merupakan paduan aluminium silikon digunakan untuk pembuatan piston dikarenakan meningkatkan nilai kekuatan, thermal stress yang baik, serta tahan terhadap korosi. Penambahan unsur tembaga dapat meningkatkan sifat mekanik, dengan dilakukan proses pengecoran logam. Logam hasil coran yang baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, ditinjau dari penyebaran cacat dan sifat mekanisnya. Namun, beberapa kali dijumpai adanya cacat pada hasil coran, seperti porositas, penyusutan, dan inklusi. Dilakukan rekayasa untuk mengurangi cacat pengecoran paduan Al7Si-Cu dengan memberikan variasi degasser dan serbuk fluks. Unsur tembaga 4% dan 6% akan dilakukan penambahan 5 variasi, yaitu tanpa variasi, 4% degasser dan 2% serbuk slager, 6% degasser 1% slager, 8% degasser, dan 3% serbuk slager. Logam dileburkan menggunakan tungku Nabertherm dengan temperatur 11000. Hasil penelitian menunjukkan degasser dan serbuk slager dapat menurunkan penyebaran cacat pengecoran. Penyebaran cacat terbanyak pada komposisi tembaga 6% tanpa variasi yaitu 5064 dalam 1600 mm2 dengan area 6,928% dan penyebaran cacat sedikit pada tembaga 4% dengan variasi 4% degasser dan 2% serbuk slager yaitu 1728 dalam 1600 mm2 dengan area 1,651%. Berbanding terbalik dengan nilai kekerasan, dimana kekerasan tertinggi pada penambahan 6% tembaga variasi 4% degasser 2% serbuk slager sebesar 151 HV dan kekerasan terendah pada tembaga 4% tanpa variasi 103,74 HV. Pada logam Al7Si-Cu, terbentuk 2 fasa dominan  α–al (ferrite) dan fasa eutectic. Penambahan unsur tembaga membentuk presipitat Al2Cu.
ANALISA FAKTOR KEAMANAN TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN DERMAGA SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Bangun Pasaribu; Jupriah Sarifah; Ahmad Fidel Rifky
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.142 KB)

Abstract

Dermaga diketahui suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik- turunkan penumpang. Struktur awal dari pembangunan dermaga adalah pondasi, pondasi yang dipakai pada pembangunan proyek Dermaga SImanindo Kabupaten Samosir adalah pondasi tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton dan baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Pada pembangunan proyek  Dermaga Simanindo Kabupaten Samosir, jenis tiang pancang yang dipakai adalah tiang pancang baja (steel pile) dengan diameter 508 mm, dengan tebal 12 mm, dan tebal plat 10 mm. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor keamanan (Fs), diketahui dengan cara perhitungan daya dukung dengan (metode hiley) dan perhitungan besarnya pembebanan pada platform. Daya dukung yang sangat signifikan diantara tiang pancang yang berdekatan pada tiang pancang titik no. 1 (113, 00 ton) dengan tiang pancang titik no.2 (156, 63 ton). Sedangkan daya dukung tiang pancang yang mempunyai daya dukung yang hampir sama pada tiang pancang titik no. 6 (117,35 ton) dengan tiang pancang titik no. 14 (117,46 ton). Dari hasil perhitungan daya dukung tiang pancang yang dibandingkan dengan beban yang akan dipikul, dari semua perhitungan Fs bahwa Fs yang paling besar berada pada tiang pancang titik no. 12 (Fs=2,74), sedangkan Fs yang paling terkecil berada pada tiang pancang titik no. 1 (Fs=1,96). Dan bila ditinjau dari hasil perhitungan keseluruhan tiang pancang masih berada pada zona aman.