cover
Contact Name
Alexander Bala
Contact Email
naradiring@gmail.com
Phone
+6281353989718
Journal Mail Official
naradiring@gmail.com
Editorial Address
Program Studi PBSI Universitas Flores. Jl. Samratulangi Kelurahan Paupire Ende
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Flores
ISSN : 27456358     EISSN : 2745634X     DOI : https://doi.org/10.37478/rjpbsi
RETORIKA merupakan Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Flores, Ende. Jurnal dengan visi “menjadi jurnal terakreditasi di bidang pembelajaran bahasa, sastra, dan pengajaran”, mengemban tiga misi: (1) mendiseminasi ilmu pengetahuan dan berbagai kajian pembelajaran bahasa dan sastra, termasuk dalam konteks pemakaiannya yang lebih luas, (2) mengintensifkan saling tukar pengetahuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada segenap kaum cendikia dan terpelajar, dan (3) meningkatkan partisipasi para dosen dan mahasiswa untuk menulis artikel ilmiah berdasarkan hasil penelitian dan atau kajian pustaka.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)" : 7 Documents clear
Film Snow White And Huntsman Karya Rupert Sanders: Sebuah Telaah Semiotik Demon, Yosef; A. S. Bataona, Yohana
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.954 KB)

Abstract

Ragam karya Sastra hadir untuk menghibur para penikmat seni tanpa ada batasan. Ragam karya sastra tersebut tanpa disadari memiliki maksud dan tujuan tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak. Penelitian menelaah salah satu bentuk karya sastra yaitu Film Snow White and Huntsman karya Rupert Sanders. Para penikmat film kerap kali mengabaikan peran tanda semiotik yang digunakan dalam sebuah film. Ketidakpedulian akan peran tanda-tanda semiotik inilah yang mencemeti penelaahan dalam Film Snow White and The Huntsman. Perian tentang tanda-tanda semiotik seperti ikon, indeks dan simbol sebagai pelantang pesan penulis diurai tuntas. Penelitian Film The Snow White and The Huntsman menggunakan Teori Semiotic oleh Sanders Pierce. Hasil analisis membuktikan bahwa (1) tidak semua adegan memiliki ketiga tanda semiotik ini, (2) meskipun tidak semua adegan memiliki kektiga tanda semiotik ini tetapi peran ketida semiotik sangat dominan sebagai pelantang pesan penulis, dan (3) pemaknaan terhadap ketiga tanda semiotik ini hendaknya dilakukan secara komprehensif dan holistik.
Transformasi Cerita Rakyat Asal Mula Kampung Dhoki Ke Dalam Naskah Drama Larasati, Maria
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.338 KB)

Abstract

Penelitan dengan judul Transformasi Cerita Rakyat Asal Mula Kampung Dhoki ke dalam naskah drama ini membahas tahap-tahap menulis naskah drama dari cerita rakyat yang belum dibukukan (lisan) menjadi sebuah naskah drama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah transformasi cerita rakyat Asal Mula Kampung Dhoki ke dalam naskah drama? Tujuan dari penelitan ini untuk mendeskripsikan transformasi cerita rakyat Asal Mula Kampung Dhoki menjadi naskah drama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik rekam dan teknik mencatat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Menulis Naskah Drama. Hasil penelitian ini mendeskripsikan dari 6 peristiwa yang terdapat dalam cerita rakyat Asal Mula Kampung Dhoki dapat ditransformasikan ke dalam bentuk naskah drama menjadi 6 adegan dan 125 dialog berbahasa Indonesia dengan mengikuti langakah-langkah: (1) memilih atau menentukan cerita rakyat (2) melakukan terjemahan glos (3) menarasikan cerita rakyat atau terjemahan bebas (4) membuat siklus karakter tokoh pada naskah drama (5) menentukan alur dalam naskah drama, sekaligus menentukan konflik yang terdapat dalam cerita rakyat (6) mentransformasikan cerita rakyat menjadi naskah drama.
Teks Sole Oha Tradisi Budaya Guyub Kultur Lembata Flores NTT Genua, Veronika
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.188 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat dan mendeskripsikan budaya tradisi adat istiadat guyub tutur Lembata. Salah satu tradisi yang masih ada hingga saat ini yakni teks sole oha’ solis adat’ yang tetap bertahan hingga saat ini. Tradisi sole oha hanya dilantunkan oleh orang-orang tertentu dalam meramu kata-kata menjadikan sebuah syair yang indah baik untuk mengisahkan tentang seseorang, keluarga tertentu, maupun tradisi dan kebiasaan guyub tutur dalam wilayah setempat. Permasalahan yang diangkat, yakni bagimanakah bentuk teks sole oha pada guyub tutur Lembata; dan bagaimanakah makna teks sole oha tradisi guyub tutur Lembata. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna teks sole oha pada guyub tutur Lembata Flores. Teori yang digunkan dalam tulisan ini yakni linguistik kebudayaan untuk mengkaji hubungan kovariatif antara bahasa dan budaya. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif menggambarkan dan mendeskripsikan teks sole oha dan maka yang terkandung di dalamnya untuk dapat menggugah hati setiap orang yang menyimaknya. Hasil yang ditemukan terdapat bentuk fonologi yakni segmental dan suprasegmental dan morfologi dengan kategori nomima, repetisi serta makna religius, makna sosial, makna budaya, dan makna estetika
Tuturan Dalam Upacara Tu Ana Sebagai Warisan Budaya Lokal Masyarakat Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende Bata, Falentinus
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.268 KB)

Abstract

Bahasa dan masyarakat merupakan dua unsur yang tidak dipisahkan, tidak mungkin ada bahasa tanpa masyarakat dan tidak ada masyarakat tanpa bahasa. Bahasa adalah alat penghubung antara manusia yang satu dengan yang lain. Suatu keinginan atau perasaan baru terwujud jika dinyatakan dengan alat berupa Bahasa. Bahasa dalam penggunaannya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat alamiah, maupun hal-hal yang berkenan dengan kehidupan manusia, yakni alat atau sarana komunikasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi tuturan dalam upacara tu ana sebagai warisan budaya lokal masyarakat Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, yaitu sasaran penelitian dideskripsikan sacara faktual dan alamiah. Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan cakap. Teknik yang diganakan penelitian ini adalah teknik catat, teknik rekam, dan teknik wawancara. Data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah atau dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Dengan demikian maka penelitian terhadap tuturan dalam upacara tu ana sebagai warisan budaya lokal digolongkan penelitian berpendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa bentuk, makna dan fungsi tuturan dalam upacara tu ana pada masyarakat Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende adalah bentuk fonologis, morfologis, makna perintah, makna pengharapan, makna larangan, dan makna kebersamaan, sedangkan fungsinya yaitu Estetika dan informatif.
Peran Cerita Rakyat Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indoneisa Di Kabupaten Ende D. Bunga, Rosa; M. Rini, Maria; F. Serlin, Maria
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.717 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cerita rakyat yang terdapat di Kabupaten Ende dan perannya sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian berpendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena (1) data penelitian ini merupakan data kualitatif, yakni data verbal berupa cerita rakyat daerah Kabupaten Ende yang dikodifikasi, diseleksi, diklasifikasi dan dianalisis peneliti sebagai human instrumen, (2) dilakukan pada konteks nyata berupa teks-teks cerita rakyat yang dapat dipahami secara utuh dalam konteksnya, (3) teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, (4) analisis data dilakukan dengan menguraikan secara terperinci tentang peran cerita rakyat sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di Kabupaten Ende. Penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat memiliki peran sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia berupa pendeskripsian nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat. Nilai-nilai dalam cerita rakyat kabupaten Ende terdiri atas nilai sosial, nilai religius, nilai moral, nilai budaya, dan nilai pendidikan. Siswa dapat memetik nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita untuk damalkan dalam kehidupan sehari-hari .
Ungkapan Adat Poto Poret Ihin Dolo Masyarakat Desa Egon Gahar Kabupaten Sikka Dhapa, Dominika; N. Rupa, Josephina
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.481 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk ritual ungkapan adat Poto Poret Ihin Dolo pada masyarakat Desa Egon Gahar Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikka. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat, rekam, dan teknik wawancara. Data kemudian dianalisis dengan cara mengklasifikasikan dan menyeleksi data tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Linguistik Kebudayaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara adat Poto Poret Ihin Dolo pada masyarakat Desa Egon Gahar Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikkayang meliputi, bentuk kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia), pengulangan (repetisi). Fungsi-fungsi ungkapan yang terdiri dari, fungsi sosial, fungsi budaya, fungsi religi (agama), dan, fungsi estetika. Makna ungkapan terdiri dari makna budaya, makna kebersamaan, makna simbol, dan makna kepatuhan.
Etnopuitika Lagu Ende Deku Dengu Ciptaan Jakobus Ari Bala, Alexander
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.99 KB)

Abstract

Tulisan ini membicarakan keragaman etnik Lio, secara khusus tentang keragaman seni sastra dan lagu, dengan dua masalah pokok, yaitu (1) apakah sikap hidup Etnik Lio yang tercermin dalam lagu berbahasa daerah Lio?, dan (2) bagaimanakah unsur-unsur puitika dalam lagu berbahasa daerah Lio? Metode dokumentasi digunakan dalam pengumpulan data, sedangkan teori yang digunakan adalah teori Puitika Jakobson, dan Pandangan Dunia Goldman. Analisis data menunjukkan bahwa lagu Ende Deku Dengu ciptaan Iakobus Ari, dari aspek sikap hidup dan sosiologi menggambarkan kehidupan masyarakat di Ende sangat toleran, antara satu dengan yang lain. Toleransi, serta persatuan dan kesatuan inilah yang membuat orang (etnik) lain yang datang ke Ende merasa hidupnya nyaman, aman, tenteram, dan damai. Hal lain yang membuat orang berbondong-bondong mendatangi Ende adalah keajaiban alam danau Kelimutu dan sarung Kelimara yang kemilau. Dari aspek puitikia, lagu Ende Deku Dengu mengandung sifat simbolis dan multidimensional, seperti stilistika dan puitika, rima, dan citraan, metafora dan metonimi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7