cover
Contact Name
Timotius Bagus Dimas Kurniawan
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
Dimas@jurnal.universitasmbojobima.ac.id
Editorial Address
Jln. Pierre Tendean Mande II Sadia , Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 84112
Location
Kab. bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Published by Universitas Mbojo Bima
ISSN : 24433519     EISSN : 27742040     DOI : 10.59050
Komunikasi Organisasi Komunikasi Massa Komunikasi Pembangunan Jurnalistik Hubungan Masyarakat Periklanan Manajemen Komunikasi dan Media Kajian Budaya Komunikasi Pariwisata Psikologi Komunikasi dan Komunikasi Politik.
Articles 109 Documents
STRATEGI KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) PALANG MERAH INDONESIA (PMI) KOTA BIMA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT UNTUK DONOR DARAH Aini Annisya
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.90

Abstract

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Hubungan Masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Donor Darah. Rumusan masalah yang diangkat dalam pembahasan ini yaitu, Bagaimana starategi komunikasi hubungan masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk donor darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui starategi komunikasi hubungan masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk donor darah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis terhadaps sejumlah variable penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Hubungan masyarakat atau Public relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Aktivitas public relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif organisasi dan tujuan organisasi terhadap membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah. Saran diajukan untuk menampung pendapat dan masukan dari masyarakat luas terhadap pelayanan dan fasilitas organisasi, akan lebih baik jika public relations PMI mengaktifkan forum internet atau website yang bisa diakses oleh masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia saja tapi juga di dunia, sehingga bisa berguna untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan dan informasi PMI selanjutnya.    
POLA KOMUNIKASI KEPALA SUKU DALAM PELESTARIAN BUDAYA PERNIKAHAN DAN KESENIAN TRADISONAL Arief Hidayatullah
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.91

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi realitas keberagaman identitas yang dimiliki manusia. Bahwa manusia baik sebagai individu maupun kelompok, memiliki ciri masing­masing yang disebut budaya atau kebudayaan. Begitu juga dengan kebudayaan masyarakat Donggo (dou Donggo) di Bima, NTB. Dou Donggo merupakan masyarakat asli suku Mbojo (Bima), yang mendiami salah satu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Kecamatan Donggo. Dou Donggo menjadi bagian masyarakat Bima yang masih memegang teguh nilai­nilai kebudayaan asli suku Mbojo. Kepatuhan mereka dengan tetap memegang teguh nilai­nilai kebudayaan, tidak terlepas dari peran pemimpin mereka, yakni Ncuhi. Ncuhi merupakan sebutan dou donggo untuk kepala sukunya. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, peneliti meneliti bentuk komunikasi Ncuhi dalam upayanya melestarikan budaya pernikahan dan kesenian tradisional dou Donggo. Dari hasil penelitian ditemukan, keberadaan Ncuhi sebagai penerus atau pewaris kebudayaan lokal tidak lagi berfungsi secara maksimal. Ncuhi hanya melakukan komunikasi antarpersonal, kelompok dan publik kepada generasi yang lebih muda untuk mewarisi nilai­nilai kebudayaan. Tidak ada lagi komunikasi secara organisasi, maupun menyebarkan dengan media massa untuk melestarikan kebudayaan pernikahan dan kesenian.
PERANAN ORGANISASI PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA DI DESA TANAH PUTIH KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Gufran Gufran
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.92

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengembangan Industri Kerajinan Rumah Tangga (Studi Peranan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Tanah Putih Kecamatan Sape Kabupaten Bima). Rumusan masalahnya yakni bagaimana peranan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam pengembangan strategi pemasaran sebagai bentuk manajemen usaha industri kerajinan rumah tangga di Desa Tanah Putih Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam pengembangan strategi pemasaran sebagai bentuk manajemen usaha industri kerajinan rumah tangga di Desa Tanah Putih Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitin ini penulis menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa peranan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam pengembangan strategi pemasaran sebagai bentuk manajemen usaha industri kerajinan rumah tangga, baik persiapkan kualitas alat yang baik, fokus pada pelayanan terbaik ke konsumen dan bangun relasi dengan mereka, pilih lokasi usaha yang strategis, dimana cukup banyak orang di daerah jualan: dekat kantor, kampus, mall, dan lain­lain, buatlah merek, jika kita sudah ada karyawan, maka beri training untuk jualan dan motivasi agar maksimal ketika jualan, lakukan promosi yang masif, bisa dengan spanduk, brosur, ataupun sosial media: facebook, twitter, youtube, blog, terapkan strategi harga, misalnya strategi potongan harga, catat data konsumen untuk database, maupun lakukan evaluasi penjualan secara berkala, maka hasilnya sudah cukup baik dan sesuai dengan manajemen kewirausahaan dan prinsip­prinsip pemberdayaan masyarakat. Saran penulis, dengan melihat hasil analisis data yang diperoleh dari fokus kaitan dengan peranan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam pengembangan strategi pemasaran sebagai bentuk manajemen usaha industri kerajinan rumah tangga, dengan hasilnya sudah cukup baik dan sesuai dengan manajemen kewirausahaan dan prinsip­prinsip pemberdayaan masyarakat, dengan hasil yang dinilai informan sangat baik, akan tetapi disarankan untuk dipertahankan hasil yang telah dicapai dan seyogyanya terus dikembangkan terus sehingga benar­benar mencapai hasil yang maksimal.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI ALOKASI DANA DESA DI DESA WILAMACI KECAMATAN MONTA KABUPATEN BIMA Kamaluddin Kamaluddin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.93

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Melalui Alokasi Dana Desa di Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima”. Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dari Alokasi Dana Desa di Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan dari Alokasi Dana Desa di Desa Wilamaci Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah staf Desa Wilamaci, Ketua dan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Wilamaci, pengurus PKK, RW, RT, tokoh­tokoh masyarakat Desa Wilamaci, masyarakat Desa Wilamaci, serta masyarakat lainnya di Desa Wilamaci Kecamatan Monta. Penentuan informan dalam penelitin ini penulis menggunakan teknik snowball sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diungkapkan dalam penelitian ini yakni: Pertama, masyarakat sangat aktif dalam pertemuan/rapat, partisipasi masyarakat dalam mengajukan usulan ketika rapat berlangsung, maupun partisipasi masyarakat dalam mengusulkan program. Kedua, masyarakat turut ikutserta dalam pengambilan keputusan tersebut. Ketiga, partisipasi masyarakat yang berwujud dalam memberikan sumbangan tenaga, sumbangan material/uang, sumbangan pemikiran, dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan jadwal kerja bhakti sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka hasil yang diperoleh menjawab sudah aktif.
ANALISIS POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Antara Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima) Lubis Hermanto
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.94

Abstract

Penelitian ini berjudul “ANALISIS POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Antara Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima)”. Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pola komunikasi interpersonal antara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.” Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni: “Untuk mengetahui pola komunikasi interpersonalantara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Pembahasan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya yaitu masyarakat pendatang dan masyarakat lokal yang ada di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, sedangkan informan kuncinya adalah Kepala Desa Boro, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan terhadap informan dan informan kunci (Key Informan) maka dapatlah peneliti simpulkan : Pertama, pola komunikasi interpersonal masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal merupakan salah satu komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh masyarakat berdasarkan kebudayaan yang berlaku di Daerah tersebut dalam berbagai bidang keagamaan, sosial, budaya dan ekonomi. Penyesuain diri dari kelompok pendatang yang berusaha untuk menyatu dan menempatkan diri diantara kelompok masyarakat lokal serta sikap menerima kelompok masyarakat lokal telah menjadikan Desa Boro yang terhindar dari konflik dan masyarakat lokal berkomunikasi yang baik dengan masyarakat pendatang khusunya jalinan komunikasi interpersonal baik yang bersifat verbal maupun non­verbal. Kedua, pola komunikasi interpersonal masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal merupakan pola komunikasi interpersonal individu yang satu dengan yang lain berdasarkan suku, ras, budaya dan lain­lain melalui pertukaran makna baik verbal maupun non verbal. Masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal merupakan masyarakat yang majemuk dalam segala kegiatan sosial dimasyarakat dan mampu malakukan komunikasi sosial dan berperilaku dengan baik serta saling menghargai antara yang satu dengan yang lain guna membangun secara bersama­sama untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Ketiga, berdasarkan komunikasi secara interpersonal didapatkan bahwa antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain dimana antara individu dari mayarakat pendatang maupun individu dari masyarakat lokal sudah bercampur baur dengan berbagai pola komunikasi yang bersifat intensive. Baik yang berupa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal secara fleksibel, dinamis sesuai dengan kemampuan skill, pendidikan, pengalaman, maupun karakter masing­masing. Yang pada akhirnya berdampak pada rasa saling percaya, empati, simpati dan saling menerima satu sama lain.
MAKNA RIMPU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NONVERBAL BAGI PEREMPUAN BIMA Rahmi Rahmi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.95

Abstract

This research is motivated rimpu culture which is one of the cultural community in general Bima, in which women wear to cover nakedness rimpu as Islam teaches that each of the women who have had to cover the nakedness “Aqil balik” in front of people who are not strange. In a society Simpasai sarimpu realized by using a form of obedience to Allah SWT. Rimpu culture began to be known since the advent of Islam in Bima brought by religious leaders from Gowa Makassar. Although the community it self knows no cultural Gowa rimpu so rimpu culture is the result of women’s culture, especially in Simpasai Bima. Rimpu is wearing gloves to wrap the head in which the wearer’s face visible only by using gloves. Rimpu is a type of clothing women’s clothing Simpasi in which a part of nonverbal communication. Rimpu in the context of nonverbal communication has its own meanings. As individual expression which through this rimpu communicate about the values that are believed to users. Is a personal identity or a particular social group. In addition, rimpu reflect the status of a woman in a community, he will be judged as a good woman and family well too if you wear rimpu. Rimpu also communicate the economic status of the wearer this can be seen from the type of glove wearing. Women who wear rimpu will also be assessed as a woman who religion because obedient to God Almighty to cover nakedness.
STRATEGI KOMUNIKASI BPJS KESEHATAN BIMA DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) Tasrif Tasrif
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.96

Abstract

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi BPJS Kesehatan Bima dalam Menyosialisasikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui strategi komunikasi BPJS Kesehatan Bima dalam Menyosialisasikan program JKN; (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor peghambat yang dihadapi BPJS Kesehatan Bima dalam Menyosialisasikan program JKN. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan yaitu bulan Maret­ Mei 2014, berlokasi di BPJS Kesehatan Bima. Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga orang informan yaitu Bapak Sakarias Rewa (Bagian Umum kantor BPJS Bima); Ibu Lusi Wardani (Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan); Siti Nuraini (masyarakat pengguna kartu JKN asal Penaraga); Abdullah (masyarakat pengguna kartu JKN asal Penaraga); Faqih (masyarakat pengguna kartu JKN asal Penaraga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan Bima telah melaksanakan beberapa langkah dalam merumuskan strategi komunikasi sosialisasi, mulai dari mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode hingga seleksi dan penggunaan media. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam sosialisasi program JKN ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung tidak lain berasal dari pemerintah pusat, instansi pemerintah yang diikat bekerja sama, dukungan dari perusahaan peserta kolektif, dukungan dari sarana dan prasarana, serta SDM yang ada. Sementara dari segi penghambatnya ada beberapa faktor, yaitu penyusunan jadwal sosialisasi, jarak demografi, komplain dari peserta dan adanya disonansi dari peserta eks PT Askes, eks Jamsostek, serta Jamkesmas.
PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KELURAHAN RABADOMPU TIMUR Ahmad Yani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.97

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Rabadompu Timur”. Tujuan penelitian 1). Untuk mengetahui proses strategi komunikasi pimpinan terhadap pegawai, 2). Untuk mengetahui hambatan­hambatan apa saja yang terjadi selama proses strategi pimpinan terhadap pegawai. Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan jenis Jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan kausal antara variabel–variabel melalui pengujian hipotesis, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, Angket sebagai pengumpul data primer. Sedangkan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai pengumpul data pendukung/sekunder. Hasil penelitian ini berdasarkan dari hasil uji hipotesis yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis berkesimpulan antara lain sebagai berikut ini : 1). Hubungan antara variabel X dan Y dilakukan dengan melihat besarnya korelasi dari hasil perhitungan. Adapun kedua variabel yang telah diuji yakni. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah. 2). Frekuensi tatap muka dari pimpinan kepada bawahan dapat meningkatkan kedisiplinan apabila para bawahan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas masing­masing. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis tanggapan responden tersebut. 3). Efektivitas pesan yang disampaikan oleh pimpinan melalui komunikasi antar pribadi dapat member motivasi para bawahan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, sehingga pekerjaan yang diberikan berjalan dengan lancar. 4). Melalui komunikasi personal yang dilakukan pimpinan dengan pegawai, dapat terlihat efek pesan dalam menimbulkan inisiatif dan rasa tanggung jawab dari bawahan terhadap pekerjaan yang telah ditugaskan pimpinan kepadanya, dengan demikian kinerja pegawai dapat tercapai dengan lebih baik. Kata Kunci:,.
AN ANALYSIS OF STUDENTS’ DIFFICULTIES IN CONSTRUCTING ENGLISH SENTENCES A CASE STUDY AT SECOND GRADE STUDENTS OF SMAN 2 WERA IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 Ariani Rosadi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.98

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kesulitan­kesulitan murid­murid dalam mengkontruksi kalimat-kalimat bahasa Inggris khususnya kalimat deklaratif (afirmatif dan negatif ) untuk mengungkapkan aktifitas sehari-hari dengan memfokuskan pada kesesuaian subjek dan predikat. Populasi dalam penelitian ini adalah murid­murid kelas dua SMAN 2 Wera sejumlah 140 murid. Akan tetapi, peneliti hanya mengambil 1 kelas (kelas XI IPA 1) sebagai perwakilan dari seluruh populasi yaitu bsejumlah 36 murid. Data dikumpulkan dengan menggabungkan jawaban­jawaban beberapa tes seperti pilihan ganda, menulis, kuisioner, dan kalimat rumpang. Peneliti menemukan bahwa murid­murid tidak mengerti bagaimana cara mengkontruksi kalimat deklaratif negatif dibandingkan dengan kalimat deklaratif positif. Data menunjukkan bahwa ada 83,33 % murid­murid yang mempunyai nilai yang berada dikatagori paling bawah. Hal ini berarti bahwa kemampuan murud­murid adalah sangat rendah. Ada tiga faktor yang mengkontribusi kesulitan­kesulitan murid didalam mengkontruksi kalimat bahasa Inggris antara lain Interference, Intralingual, and developmental errors.
POLA KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN MASYARAKAT DALAM MENANGANI KONFLIK TERKAIT PENGELOLAAN PERTAMBANGAN DI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA Firdaus Firdaus
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v9i1.99

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pola Komunikasi Pemerintah Daerah dengan Masyarakat dalam Menangani Konflik Terkait Pengelolaan Pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”. Dengan permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? 2) Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini yakni: 1) Untuk mengetahui penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan analisis terhadap kelima indikator dari sub variabel pola komunikasi formal dalam penyelesaian konflik, baik melalui tatap muka; pertemuan resmi; sosialisasi; seminar atau sarasehan; melalui surat resmi hasilnya rata­rata dinilai tidak pernah dilakukan oleh pihak pemerintah. Warga sangat menyayangkan sikap pemerintah yang masa bodoh dengan peristiwa yang telah merenggut korban jiwa pada Kecamatan Lambu. Kedua, berdasarkan analisis terhadap kelima indikator dari sub variabel pola komunikasi informal dalam penyelesaian konflik, baik melalui komunikasi melalui telpon; sms; rumor; gosip atau kabar burung; desas­desus, rata­rata hasilnya dinilai responden belum dilakukan. Sampai sejauh ini pemerintah tidak pernah memberikan kabar ataupun melakukan musyawarah bersama masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan tambang emas yang akan dilakukan.

Page 7 of 11 | Total Record : 109