Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO: Asia Tenggara Dan Dinamika Hubungan Internasional Multidimensional			
            
            
            
            
            
            
            
            Focus and Scope: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO publishes research papers in the field of Diplomacy and Foreign Policy, Conflict Resolution, Global and Transnational Issues, Gender and International Relations, New Thinking of International Relations Theory, Globalization, and Global Civil Society, Peace and Development Studies, International Security, and other issues related to Politics and International Relations.
            
            
         
        
            Articles 
                61 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            Pengaruh Naga Mother's Association dalam Meredakan Konflik di Timur Laut India 
                        
                        Solihah, Alfiyana; 
Rachmania Dwi Septiana; 
Prilla Marsingga                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO: Asia Tenggara Dan Dinamika Hubungan Internasional Multidimensional Vol 3 No 2 (2023): Ekonomi Politik Global di Kawasan Indo Pasifik 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v3i2.3173                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Membahas bagaimana konflik di India Timur Laut Konflik di wilayah tersebut dapat menjadi konflik antar etnis dan negara, konflik antar kelompok etnis, dan konflik antara kelompok etnis dan non-nasional. Naga Mother's Association (NMA) adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang telah memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian dan mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak-anak di wilayah Timur Laut India. NMA telah mengadopsi motto " Shed No More Blood ". Penelitian ini menyoroti peran organisasi masyarakat sipil dalam mempromosikan perdamaian dan mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak-anak di wilayah-wilayah yang terkena dampak konflik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan komprehensif yang membahas akar penyebab konflik dan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk organisasi sipil, yang diperlukan untuk mencapai perdamaian yang langgeng di India Timur Laut.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Pengaruh Kemerdekaan Taiwan terhadap Keamanan Pertahanan, Ekonomi, dan Politik Tiongkok 
                        
                        Abdurrohim, Muhammad; 
Yasmin Alya Salsabila; 
Prilla Marsingga                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO: Asia Tenggara Dan Dinamika Hubungan Internasional Multidimensional Vol 3 No 2 (2023): Ekonomi Politik Global di Kawasan Indo Pasifik 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v3i2.3174                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Artikel ini membahas mengenai konflik Tiongkok-Taiwan yang terdapat intervensi Amerika Serikat di dalamnya serta menganalisis mengenai dampak yang akan timbul apabila Taiwan Merdeka terhadap keamanan pertahanan, ekonomi, dan politik Tiongkok. Taiwan yang merasa diabaikan pada masa perang saudara yang terjadi pada 1945-1949 antara Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Partai Nasionalis Tiongkok (PNT), Revolusi Komunis pada tahun 1949, dan Taiwan yang memiliki paham demokratis lebih condong ke barat ditandai dengan kedekatannya dengan Amerika Serikat membuat Taiwan enggan untuk bersatu menjadi bagian dari Tiongkok. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada di dalam pengaruh kemerdekaan Taiwan yang dipengaruhi AS bagi Tiongkok secara jelas dan faktual. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Kemerdekaan Taiwan yang dipengaruhi AS akan berdampak pada keamanan pertahanan, ekonomi, dan politik Tiongkok, yaitu: secara Pertahanan Tiongkok akan terancam dengan adanya pangkalan militer Amerika Serikat di Taiwan; Secara ekonomi berkurangnya pendapatan negara karena hilangnya sumber daya alam yang ada di Taiwan dan jalur perdagangan laut yang terhambat; secara Politik akan menyebarnya paham demokratis dan stabilitasi politik di Tiongkok terguncang karena terjadinya gerakan serupa di daerah lainnya.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Upaya Indonesia dalam Mempertahankan Kekuatan Maritim terhadap Kedaulatan Negara Studi Kasus Illegal Fishing Perairan Indonesia 
                        
                        Bagas, Djandika Bagaskara                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3459                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
IUU (Illegal,Unreported, and Unregulated) Fishing menjadi ancaman dan salah satu fokusan utama Indonesia terutama dalam peningkatanan Keamanan Maritim sebagaimana Kekuatan Maritim (Marine Defense) diposisikan sebagai penciptaan lingkungan laut yang damai (Good Order of the SEA). Dengan hadirnya ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) menyebabkan terbukanya peluang akan terjadinya aktivitas illegal di wilayah yuridis Indonesia. Mengakibatkan berbagai kerugian terutama sebagian besar pendapatan negara berasal dari perairan. Dengan luasnya wilayah perairan yang dimiliki oleh Indonesia memberikan dilema tersendiri bagi indonesia yakni ketidaksiapan penegakan dan keberagaman biodiversitas dari perairan yang justru memantik aktivitas illegal. Maka, melihat pokok bahasan tersebut Indonesia harus melakukan pengintensifan terhadap pertahanan, Sumber daya Manusia, penegakan Hukum,dan kepekaaan isu agar terciptanya lingkungan wilayah perairan yang damai dan tertib. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Studi ini mengemukakan upaya Indonesia dalam penguatan Kemanan Maritim atas segala ancaman yang berasal dari luar batas yurisdiksinya seperti IUU Fishing melalui penegakan hukum dan penguatan sinergi antar kelembagaan dalam negeri
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Dinamika Gerakan Sosial Wanita Iran Pasca Kematian Mahsa Amini 
                        
                        Saepudin; 
Syifa Aulia Al Mustofa; 
Fadhilla Kashmir                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3462                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
This article discusses the dynamics of women's social movements in Iran after the death of Mahsa Amini. This article seeks to show that the Islamic Revolution in Iran led to the enactment of regulations that are considered to restrict women's movement and rights. The existence of these regulations is considered to be the main cause of the arrest that led to the death of Mahsa Amini, so that the wave of protests from Iranian women's social movements increased after the incident. This research uses the feminism theory approach as the basis of its analysis, where feminism is considered very relevant to the problem. This research uses a qualitative method with a literature study, where researchers collect sources of information from books, scientific articles, and news from the mainstream media. The results show that the hijab policy and surveillance by the moral police imposed in Iran have not been well-received by Iranian women over the years. Many social movement actions as a form of disappointment of Iranian women against their country that does not provide freedom and welfare, while also demanding reform with the fulfillment of women's rights there. Artikel ini membahas mengenai dinamika gerakan sosial perempuan di Iran pasca meninggalnya Mahsa Amini. Artikel ini berupaya untuk menunjukkan bahwa Revolusi Islam di Iran berujung pada diberlakukannya peraturan yang dianggap membatasi pergerakan dan hak-hak perempuan. Adanya peraturan tersebut dianggap menjadi penyebab utama terjadinya penangkapan yang berujung pada meninggalnya Mahsa Amini, sehingga gelombang protes dari gerakan sosial perempuan Iran meningkat pasca kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori feminisme sebagai landasan analisisnya, dimana feminisme dinilai sangat relevan dengan permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan, yang mana peneliti mengumpulkan sumber informasi dari buku, artikel ilmiah, dan berita dari media arus utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hijab dan pengawasan oleh polisi moral yang diberlakukan di Iran tidak respon baik oleh para perempuan-perempuan Iran selama bertahun-tahun. Banyak aksi gerakan sosial sebagai bentuk kekecewaan para perempuan Iran terhadap negaranya yang tidak memberikan kebebasan dan kesejahteraan, sekaligus juga menuntut adanya reformasi dengan pemenuhan hak-hak perempuan disana.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            The China’s Interest in Normalizing Saudi Arabia-Iran Relations 
                        
                        Karmilawaty, Ratu Salmazahra                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3565                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Arab Saudi dan Iran merupakan dua negara di Timur Tengah yang memiliki hubungan tidak baik sejak lama. Konflik di antara keduanya dimulai sejak ketika para ulama syiah dari Iran dieksekusi oleh pemerintah Arab Saudi. Hubungan Arab Saudi dan Iran terus memburuk hingga saat ini Tiongkok menjadi mediator di antara keduanya dan kini hubungan antara Arab Saudi dan Iran mulai membaik dan kembali menjalin hubungan diplomatik satu sama lain. Tiongkok yang berhasil menormalisasi hubungan Arab Saudi dan Iran yang telah berlangsung sejak lama membuktikan bahwa pengaruh Tiongkok di Timur Tengah mulai meningkat dan Tiongkok bisa mengambil peran yang lebih besar di Timur Tengah hingga berpotensi menentang dominasi Amerika Serikat di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepentingan Tiongkok atas keterlibatannya dalam normalisasi antara dua negara yang telah berkonflik sejak lama yaitu Arab Saudi dan Iran. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait kepentingan Tiongkok juga hubungannya dengan Arab Saudi dan Iran.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Peran ASEAN dalam Confidence Building Measures pada Polemik Pembangunan Terusan Kra 
                        
                        Az-zahra, Kamilia Putri                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3677                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Proyek pembangunan terusan Kra (Kra Canal) yang diinisiasi oleh Thailand bekerjasama dengan China mengundang polemik bagi negara-negara sekitar Selat malaka yang merasa pembagunan Terusan Kra ini akan memberikan dampak negatif bagi ekonomi negara tersesbut. Proyek pembangunan Terusan Kra juga dinilai sebagai bentuk kepentingan China dalam upaya menguasai jalur laut perdagangan dan dapat merubah jalur perdangangan dunia. Penerapan CBM untuk mengatasi konflik ini agar tidak terlalu larut amat sangat diperlukan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif, dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu, Pembangunan Terusan Kra nyatanya akan membuat dampak yang signifikan bagi jalur perdagangan, negara-negara sekitar Selat Malaka akan mengalami kerugian karna adanya perubahan jalur perdagangan jika Terusan Kra dibuka. Stabilitas Keamanan kawasan Asia Tenggara juga terancam karena adanya ikut campur China dalam proyek ini yang bententangan dengan prinsip kawasan damai, bebas dan netral. Dalam mengahadapi polemik ini ASEAN dapat mengambil langkah untuk melakukan CBM guna menekan konflik ini.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Analisis Strategi Pengembangan Infrastruktur Dan Konektivitas Maritim Indonesia 
                        
                        Aji, Muhammad Sajidin; 
Heppi, Heppi Nurani Limbong Litak; 
Fatmawati, Fatmawati Cahya Ningrum                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3742                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
The purpose of this study is to analyze Indonesia's maritime infrastructure and connectivity development strategy. The focus of this research is on strategies and policies related to infrastructure development and connectivity in accelerating the realization of Indonesia's vision as the world's maritime axis, as the flagship program of President Jokowi's government by optimizing blue ecomony or by optimizing maritime potential to improve the welfare of the Indonesian people. The research method used in this study is qualitative with data collection from various sources such as books, journals, research reports and official documents. The results show that during President Joko Widodo's leadership, namely from 2014-2024, there has been significant progress in the development of Indonesia's maritime infrastructure and connectivity such as port construction, sea toll networks, and other related infrastructure. However, in infrastructure development and connectivity, there is still a lack of infrastructure in some regions, there is an imbalance in cargo flows between regions and limited funding in optimizing maritime potential. Periodic evaluations and synergies between the government, private sector, and community are needed to address these challenges and support inclusive and sustainable economic growth in Indonesia as a maritime nation
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Diplomasi Kota dan Budaya Apakah Masih Diperlukan ? (Studi Kasus Sister City Seoul dan Tokyo) 
                        
                        Nugraha, Arief Tri Bintang; 
Eliza Kumala Dewi; 
Fadhilla Kashmir Hayat                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3748                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kerjasama yang terjadi di dunia tidak hanya berlaku pada entitas negara saja, tapi juga terjadi pada entitas subnasional (paradiplomasi) seperti yang terjadi pada pemerintah daerah Seoul dan Tokyo dengan kerjasama sister city nya. Pesat dan cepatnya pertumbuhan yang terjadi di Seoul menjadi alasan kenapa mereka mau melakukan kerjasama di bidang sister city namun dengan adanya hal tersebut urgensi kerjasama sister city masih dipertanyakan terutama pada bidang perkotaan dan budaya apakah kerjasama tersebut membuahkan hasil. Untuk mendapatkan pembahasan tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa literatur dari penelitian, website, buku serta dokumen lainnya. Hasil yang didapatkan bahwasannya terdapat aktivitas paradiplomasi yang signifikan terutama di bidang budaya, didapatkan juga bahwasannya faktor sejarah kedua negara Korea Selatan dan Jepang bisa menjadi hambatan dalam usaha kerjasama sister city antara Seoul dan Tokyo.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Paradiplomasi Amerika Utara: Peran Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama Internasional antara Kota Québec dengan Kota New York 
                        
                        Murni, Melissa Mulyawati                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 1 (2024): Diplomasi dan Kebijakan Luar Negeri dalam kepentingan Global 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.31605/lino.v4i1.3750                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Dalam konteks kerjasama lintas batas, partisipasi pemerintah daerah menjadi aktor yang semakin relevan di kawasan Amerika Utara. Artikel ini mengkaji relasi internasional dari kerjasama paradiplomasi yang dijalankan oleh pemerintah daerah dan dinamika pemerintahan di wilayah, khususnya pada hubungan antara provinsi di Kanada seperti Québec dengan provinsi di Amerika Serikat seperti New York. Faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi, globalisasi ekonomi, federalisme, serta desentralisasi telah memicu peningkatan kegiatan paradiplomasi oleh kedua unit subnasional tersebut. Dinamika subnasional regional ini sangat penting dalam menemukan solusi terhadap permasalahan bersama di tingkat global dan regional melalui jalur menciptakan kerjasama baru secara bilateral maupun multilateral. Pemerintah daerah menjadi aktor yang semakin penting dalam tata kelola regional, terutama melalui hubungan internasional dengan pemerintah daerah dan aktor internasional lainnya. Kata Kunci: Paradiplomasi, Sister City, Amerika Utara, Québec, New York
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            RESPON ASEAN DALAM PENJAGAAN STABILITAS KAWASAN DI TENGAH PENGEMBANGAN NUKLIR DI KAWASAN ASIA PASIFIK 
                        
                        Serrafona, Bethany; 
Amelia, Givenchy Citra; 
Marsingga, Prilla                        
                         Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO Vol 4 No 2 (2024): Tantangan Keimigrasian dan Konflik Global: Analisis Kasus dan Peran Kebijakan Lua 
                        
                        Publisher : Universitas Sulawesi Barat 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
ASEAN telah berkomitmen sebagai kawasan yang bebas dari nuklir, hal ini telah disepakati dalam Deklarasi Bangkok pada tahun 1995, yaitu Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) Treaty. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana respon ASEAN dalam penjagaan stabilitas di tengah pengembangan nuklir di Kawasan Asia Pasifik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada pengumpulan data yang dianalisis secara deskriptif yang disimpulkan melalui tulisan. Penulis memilih teori konsep stabilitas, konsep pengembangan nuklir dan juga realisme. Peneliti menganalisis mengenai ASEAN yang ingin agar NWS (Nuclear Weapon States); negara yang berpotensial dalam pengembangan nuklir ikut menandatangani gagasan tentang Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) Treaty sebagai bentuk komitmen ASEAN dalam menjaga perdamaian dan keamanan kawasan maka respon ASEAN terhadap pengembangan nuklir adalah dengan cara menekankan traktat SEANWFZ untuk menciptaan kawasan yang bebas nuklir.