Articles
240 Documents
pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk yang mempunyai nilai jualsd 100105 aek lubuk parsalakan
ilham fauzi;
Dewani HARAHAP
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v5i1.960
Kain perca yaitu kain sisa atau limbah dari konveksi, pabrik atau garmen yang memproduksi pakaian, sprei dan lain sebagainya yang menggunakan bahan dasar kain. produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang bisa disebut kain perca. limbah kain merupakan salah satu jenis anorganik yang sulit diolah karena tidak dapat terurai dan tidak dapat di kompos, dan apabila dibakar akan menimbulkan asap dan gas beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan sekitar. Melihat permasalahan tersebut, perlu adanya penanganan untuk meminimalisir adanya pencemaran lingkungan akibat limbah kain perca dengan memanfaatkannya menjadi produk yang memiliki nilai jual dan nilai estetika. Kegiatan pengabdian ini dilakukan bersama Siswa Siwi Kelas 5 SD 100105 Aek Lubuk Parsalakan untuk mendaur ulang limbah kain perca menjadi produk yang memiliki nilai jual dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti Pin Bross, Tas Serut dan Ikan Rambut yang saat ini sedang banyak dibutuhkan terkhusus oleh wanita. Metode dalam kegiatan ini yaitu observasi awal mengenai keadaan lingkungan desa Aek :ubuk Parsalakan, penawaran solusi dan sosialisasi kegiatan kewirausahaan, Pelaksanaan kegiatan yang diawali dengan ceramah mengenai pentingnya pemanfaatan limbah kain perca, demonstrasi serta praktek pembuatan konektor masker. Tujuan dari kegiatan ini untuk membekali Siswa Siwi Kelas 5 SD 100105 Aek Lubuk Parsalakan Dalam pengelolaan limbah kain perca menjadi barang yang memiliki daya jual sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.
PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KELOMPOK USIA DEWASA MADYA DI PERUMAHAN SABUNGAN INDAH KELURAHAN SABUNGAN JAE KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU
Febrina Angraini Simamora
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 3 (2021): Vol. 3 No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v3i3.512
Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi terjadi pengurangan aliran darah ke jantung secara mendadak. Beberapa gejala dari sindrom ini adalah tekanan di dada seperti serangan jantung, sesak saat sedang beristirahat atau melakukan aktivitas fisik ringan, keringat yang berlebihan secara tiba-tiba (diaforesis), muntah, mual, nyeri di bagian tubuh lain seperti lengan kiri atau rahang, dan jantung yang berhenti mendadak (cardiac arrest). Umumnya mengenai klien usia 30 tahun ke atas walau pada saat ini terdapat kecenderungan mengenai usia lebih muda. Metode penyuluhan yang digunakan ialah metode promosi kelompok yaitu pada kelompok usia 30 tahun ke atas. Tujuan dari penyuluhan kesehatan masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit jantung koroner, gejala-gejala dan cara untuk mencegah terkena penyakit jantung koroner serta cara untuk memperbaiki pola hidup dan pola makan yang baik. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit jantung coroner, terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang sebelum mengikuti pendidikan kesehatan tidak tahu tentang penyakit jantung coroner, sekarang sudah lebih paham tentang defenisi, tanda dan gejala serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan.
Sosialisasi Pola Hidup Sehat Cegah Penyebaran COVID-19 Di Desa Labuhan Labo Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Arinil Hidayah;
Nanda Masraini Daulay
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 2 No 2 (2020): Vol. 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia has declared Covid-19 a national disaster since March 14, 2020. Based on data from the Indonesian government, a total of 25,216 cases of patients were detected positive for Covid-19. In Indonesia, the first case of Covid-19 was announced on March 2, 2020. Most people infected with COVID-19 will experience fever and symptoms of respiratory problems such as coughing and shortness of breath. Older people, and those with other health problems such as cardiovascular disease, diabetes, chronic respiratory disease and cancer are more likely to develop serious problems. The best way to prevent and slow transmission is with good information about Covid-19, the disease it causes and how it spreads (World Health Organization, 2020). So based on the above problems, we intend to hold community service in the form of Socialization of a Healthy Lifestyle to Prevent the Spread of Covid-19 in the community as an effort to prevent the spread of Covid-19. The socialization activities carried out received a very positive response from the community, the community was happy to assist in posting flyers. The community was also very enthusiastic when given socialization with leaflet media and the curiosity of the community was also very high, seen from the many questions they submitted to the community service implementation team.
SADARI EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN TINDAKAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
Siswi Utami;
Arum Estiyani;
Yulaeka Yulaeka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v5i1.993
Menurut WHO (2018) di dalam penelitian (Qoyyimah, Rohmawati, & Ropitasari, 2022). Kejadian kanker meningkat dari tahun ke tahun dan terjadi hampir di seluruh dunia. Data jumlah penderita kanker di seluruh dunia mencapai 14 juta kasus dengan angka kematian 8,2 juta setiap tahunnya. Menurut profil kesehatan Indonesia (2019) telah ditemukan 84.1859 IVA positif, 28.910 tumor payudara, 5.015 curiga kanker Rahim dan 2.910 curiga kanker payudara. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kesehatan terhadap pengetahuan dan tindakan remaja putri tentang pemeriksaan SADARI. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi. Bahan yang digunakan yaitu materi penyuluhan. Peserta kegiatan adalah ibu remaja. Saat kegiatan berlangsung peserta terlihat antusias terlihat dari sesi diskusi. Peserta mengetahui ntindakan pemeriksaan SADARI.
PENGUKURAN ANTROPOMETRI UNTUK DETEKSI DINI STUNTING PADA ANAK DI TKIT BUNAYYA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2021
Novita Sari Batubara;
Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v4i1.726
Stunting pada balita dapat berakibat pada kesehatan dan kecerdasan anak di masa yang akan datang seperti kerentanan terhadap infeksi dan menurunnya prestasi di sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur antopometri dalam upaya deteksi dini stunting pada anak. Khalayak sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seluruh anak yang ada di TK IT Bunayya Kota Padangsidimpuan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pemberian materi, pembagian leaflet materi dan simulasi pengukuran antropometri serta role play. Pengabdian kepada masyarat ini dilakukan pada bulan November 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di aula TK IT Bunayya Kota Padangsidimpuan. Hasil pelaksanaan terjadi peningkatan pemahaman yang cukup mengenai stunting dan metode pengukuran antropometri yang dilakukan kepada 84 orang anak TK IT Bunayya Kota Padangsidimpuan. Kesimpulan peningkatan keterampilan pengukuran antropometri dan melakukan KIE mengenai stunting dapat meningkatkan upaya pencegahan stunting.
Pemberian Jus Mentimun untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Manunggang Jae Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan
Nanda Masraini Daulay
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 2 No 3 (2020): Vol. 2 No. 3 Desember 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The prevalence of hypertension has increased over the past few decades and has become a major health problem because awareness of treatment and hypertension control levels is still very low (Li Y, Yang L et al, 2017). In principle, there are two types of therapy that can be done to treat hypertension, namely pharmacological and non-pharmacological therapies. One of the non-pharmacological therapies is the provision of cucumber juice which can lower blood pressure (Tjiptaningrum & Erhadestria, 2016). The demonstration of cucumber juice is aimed at lowering the blood pressure of hypertensive sufferers and training people in lowering blood pressure in a non-pharmacological way, namely giving cucumber juice independently at home. The activities carried out consisted of measuring blood pressure, demonstration of cucumber juice making, and health education about the benefits of cucumber in reducing blood pressure. The number of participants was 25 people with hypertension. The results of this activity found that 20 people (80%) with hypertension experienced a decrease in blood pressure. The community seemed enthusiastic and able to practice making cucumber juice. PKM on demonstration of non-pharmacological therapy to lower blood pressure can be carried out routinely with different types of complementary therapies such as herbal therapy in lowering blood pressure.
PENYULUHAN BAURAN PEMASARAN RUMAH SAKIT DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD GUNUNG TUA TAHUN 2023
Tiasa Pohan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1081
ABSTRAK Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi. Minat kunjungan ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang. Aspek yang berarti untuk rumah sakit serta organisasi pelayanan kesehatan ialah bagaimana pihak rumah sakit melaksanakan pemasaran pelayanan yang terdapat pada rumah sakit sehingga bisa menarik atensi warga buat bisa ke pelayanan kesehatan tersebut. Bila pemasaran kurang sukses hingga hendak menyebabkan berkurangnya peminat yang hendak memakai jasa kesehatan dirumah sakit serta hendak memunculkan immage yang tidak baik untuk pihak rumah sakit. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya RSUD Gunung Tua dapat meningkatkan program bauran pemasaran agar minat kunjungan ulang pasien semakin meningkat ke rumah sakit. Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Minat Kunjungan Ulang, Poliklinik Penyakit Dalam ABSTRACK The marketing mix is a set of marketing tools that the company uses to continuously achieve its marketing objectives which consist of product, price, place and promotion. Interest in repeat visits is a behavior that appears as a response to objects that indicate a customer's desire to make a repeat visit. An important aspect for hospitals and health service organizations is how the hospital markets the services available at the hospital so that it can attract the attention of the public to get these health services. If marketing is not successful, it cause a decrease in enthusiasts who want to use hospital health services and will create a bad image for the hospital. The purpose of this activity is so that the Gunung Tua Hospital can improve the marketing mix program so that the interest visit of patients’ to hospital increase. Keywords: Marketing Mix, Interest in Repeat Visits, Internal Medicine Polyclinic
PENYULUHAN TENTANG KESADARAN PENTINGNYA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DI DESA HUTA HOLBUNG
juli ana lubis
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v4i1.752
ABSTRACT Adolescence is a period of transition from early childhood to early adulthood. Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease and infirmity, in all matters relating to the reproductive system and its functions and The phenomena of the popularity of female adolescent reproductive health have been discussed and studied more closely, while male adolescent reproductive health has received less attention from society and the youth themselves. This community service activity is carried out to increase adolescent knowledge about the importance of adolescent reproductive health.The problem found was outreach activities about awareness of the importance of adolescent reproductive health because there had not been any counseling. Based on the results of interviews conducted, there were still teenagers who did not know about adolescent reproductive health in Huta Holbung Village.This activity aims to increase the knowledge of adolescents in Huta Holbung Village about the awareness of the importance of reproductive health in adolescents. The results of this activity are changes in adolescent knowledge and awareness of the importance of reproductive health in adolescents Keywords: Adolescents, Reproductive Health
PKM PEMBERIAN INFORMASI MENGENAI MAKANAN JAJANAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN OBESITAS
Nurul Hidayah Nasution;
Lola Pebianthy;
Soleman Jufri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 1 (2021): Vol.3 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masa usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dengan peningkatan berbagai kemampuan dan perkembangan lain yang membutuhkan fisik sehat. Ketidaktahuan akan gizi yang baik pada anak ataupun orang tua menyebabkan anak sekolah sering berperilaku salah dalam menkonsumsi zat gizi, salah satunya adalah seorang anak lebih sering mengkonsumsi makanan jajanan dibanding mengkonsumsi zat gizi seimbang. Apabila anak kelebihan energi, maka energi yang berlebih akan disintesis menjadi lemak tubuh, jika lemak tubuh tidak terpakai untuk energy akan terjadi penimbunan lemak dan jika hal ini terjadi terus menerus maka mengakibatkan kegemukan dan Obesitas. Pada anak sekolah, kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga masa dewasa. Tujuan Pengabdian Kepada masyarakat agar siswa sekolah dasar dapat mengetahui informasi mengenai makanan jajanan yang aman dan sehat sehingga dapat terhindar dari obesitas. Sosialisasi dilaksanakan dengan menggunakan poster. Populasi dan sampel pengabdian ini adalah siswa kelas 5 sekolah dasar dengan jumlah 40 orang. Hasil akhir yang terlihat dari kegiatan sosialiasi ini adalah sebagian besar siswa memahami pencegahan obesitas melalui pemilihan makanan jajanan yang man dan sehat. Siswa terlihat tertib dan sesuai dengan yang diarahkan oleh panitia kegiatan. Kegiatan pemberian informasi mengenai makanan jajanan sebagai upaya pencegahan obesitas berhasil dilaksanakan. Kegiatan pemberian informasi mengenai makanan jajanan sebagai upaya pencegahan obesitas dapat dilakukan secara berkala dengan frekuensi yang lebih sering dan jangkauan penyebaran informasinya juga dapat diperluas kepada keluarga siswa secara umum agar setiap orang, keluarga dan masyarakat lebih mengetahui, memahami dan dapat mempraktikkan upaya pencegahan obesitas melalui pemilihan makanan jajanan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pijat Okitosin MANFAAT GERAKAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU HAMIL SAAT PROSES MEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI USIA 0-6 BULAN APABILA PROSES PEMBERIAN ASI MENGALAMI PERMASALAHAN DI DESA MANUNGGANG JAE KECAMATAN PADANG SIDEMPUAN TENGGARA TAHUN 2022
Fauziah gusvita syarah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51933/jpma.v4i2.839
Manfaat gerakan pijat oksitosin membantu proses pengeluaran hormon oksitosin pada ibu hamil trimester ke tiga sampai persalinan dan memberikan asi esklusi dari 0 sampai 6 bulan sedangngkan pada ibu menyusui untuk merileksasikan otot – otot tubuh ibu menyusui dengan mengurangi tingkat masalah dalam proses menyusu. Ketika ibu hamil bahagia maka hasil yang di keluarkan pada tubuh ibu juga lebih baik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi terjadi permasalahan – permasalahan mengenai pemberian ASI dan norma sosial yang tidak mendukung menyusui kemudian praktik pemberian asupan bayi yang masih mengikuti cara lama , serta agresifnya promosi formula di masyarakat. Kerjasama dari berbagai pihak di masyarakat akan dapat membantu melindungi dan mendukung semua keluarga untuk menyusui.Desain pengabdian masyarakat ini menggunakan tehnik wawancara, pelaksanan kegiatan gerakaan pijat okitosin dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan ini sebanyak 10 ibu hamil di Desa Manunggang Jae kecamatan padang sidempuan tenggara kota padang sidempuan. Hasil pengabidan masyarakat ini menunjukan Dari total 10 ibu hamil hasil sudah mengetahui gerakkan pijat oksitosin dan manfaat dalam pemijatan oksitosin.Dari hasil musyawarah dengan masyarakat telah melaksanakan kegiatan dan ibu hamil beserta ibu bapak sudah mengerti manfaat pijat oksitosin dan kepada seluruh ibu desa manunggang jae tidak ada lagi bayi yang mengalami gizi buruk dan ibu menangani masalah pemberian ASI Esklusif dengan cara Pijat Oksitosi dengan baik. Semua tenaga kesehatan penyedia layanan kesehatan ibu dan anak harus mendapat pelatihan yang memadai mengenai konseling menyusui, kode internasional, dan konflik kepentingan. membangun jaringan yang kuat dalam sistem kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan komunitas dan berbagai kelompok pendukung akan membantu menciptakan dukungan menyusui bagi bayi dan keluarganya pada 1000 hari pertama. Menyusui harus dilihat dari pendekatan aspek kesehatan masyarakat, dimana pemerintahan dan seluruh pemangku kepentingan harus bekerjasama menciptakan lingkungan rama menyusui di berbagai sektor untuk melindungi dan mendukung asi.