cover
Contact Name
Junaidi Suryalaga
Contact Email
mimbarilmu2022@gmail.com
Phone
+62mimbarilmu2022@gmail.c
Journal Mail Official
uploadmedan@gmail.com
Editorial Address
Jln. Usman Sidik Bandar Khalifah Kab. Deli Serdang
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
ISSN : 20871201     EISSN : 28305191     DOI : https://doi.org/10.3122/jak.v4i3.84
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama ialah jurnal yang bergerak di bidang: 1. Sosial (masyarakat, pranata sosial, kesenjangan sosial, temuan sosial, pengabdian masyarakat, gejala sosial dan peristiwa sosial). 2. Humaniora (Filsafat, Hukum, Kesehatan, Lingkungan, Politik, Ekonomi, Keuangan, Bisnis, Akuntansi, Budaya, Pendidikan, Konseling, Sejarah, Komunikasi, Bahasa, Media Masa) 3. Agama (Syariah dan Ushuluddin, Pemikiran dan Akidah, Tafsir dan Hadis, Studi Agama)
Articles 51 Documents
PERAN MASYARAKAT DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN DI MIS AL-IHSAN DESA AMPLAS TAMBAK REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Radila Atma Manik
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.19

Abstract

The real world of education must have good facilities (infrastructure) to support education. Learning and teaching activities must also pay attention to several things to achieve the learning process. In Amplas Tambak Rejo Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency, there are several people who help the process of advancing education at a school called MIS Al Ihsan. Referring to the existing problem formulation, this research was conducted using a qualitative approach, namely an approach that is carried out by describing words or sentences based on the phenomena seen so that they can produce a conclusion. There the community helps such as providing infrastructure assistance, providing infaq, contributing ideas and ideas, helping supervise children, and so on. Keywords: Society, Mis Al Ihsan. Abstrak Dunia Pendidikan sejatinya haruslah memiliki fasilitas (sarana-prasarana) yang baik dalam menunjang pendidikan. Kegiatan belajar dan mengajar juga harus diperhatikan beberapa hal untuk mencapai proses pembelajaran. Di Desa Amplas Tambak Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ada beberapa masyarakat yang membantu proses memajukan pendidikan di salah satu sekolah yang bernama MIS Al Ihsan. Mengacu pada rumusan masalah yang ada, Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara menggambarkan kata-kata atau kalimat dengan berdasarkan fenomena yang dilihat sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Di sana masyarakat membantu seperti memberikan bantuan sarana prasarana, memberikan infaq, memberikan sumbangsih ide dan gagasannya, membantu mengawasi anak, dan lain sebagainya. Kata Kunci: Masyarakat, Mis Al Ihsan.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB MINHÂJ AL`ÂBIDÎN ILÂ JANNAH RABB AL-`ÂLAMÎN KARYA ABÛ HÂMID AL-GHAZÂLÎ Irvan Mangunsong
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.20

Abstract

At this time we see a lot of cases regarding characters that are getting worse and worse. How easy children who have no manners with older people, on the other hand also the degradation of good morals and also the environment are inhibiting factors in forming good character. Therefore, the author wants to find out how character education is in the book of al-Minhaj Abidin Ila Jannah Rabb Al-Alamin by Imam al-Ghazali. Here the author uses library research, which is a research that utilizes library resources to obtain writing data and limits its activities to library collection materials without the need for field research. Ab Hâmid al-Ghazâlî's al-`Âlamîn contains 12 character education, namely (a) religious, (b) honest, (c) discipline, (d) hard work, (e) creative, (f) independent, (g) sense of belonging. curious, (h) appreciate achievements, (i) friendly, (j) peace-loving, (k) social care and (l) responsibility. Keywords: Character Education, Minhaj Abidin Imam Ghazali Abstrak Saat sekarang ini kita melihat banyak sekali kasus berkenaan dengan karakter yang semakin rusak dan parah. Bagaimana anak mudah yang sudah tidak ada adabnya dengan orang yang lebih tua, di sisi lain juga pendegradasian akhlak. Oleh karena itu penulis ingin mencari tahu bagaimana pendidikan karakter di dalam kitab al-Minhaj Abidin Ila Jannah Rabb Al-Alamin karya Imam al-Ghazali. Di sini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu suatu riset yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penulisannya dan membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan.dan diketahui bahwasannya Kitab Minhâj al-`Âbidîn ilâ Jannah Rabb al-`Âlamîn karya Abû Hâmid al-Ghazâlî mengandung 12 pendidikan karakter yaitu (a) religius, (b) jujur, (c) disiplin, (d) kerja keras, (e) kreatif, (f) mandiri, (g) rasa ingin tahu, (h) menghargai prestasi, (i) bersahabat, (j) cinta damai, (k) peduli sosial dan (l) tanggung jawab. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Minhaj Abidin Imam Ghazali
PELAKSANAAN SHOLAT IDUL FITRI DAN SHOLAT IDUL ‘ADHA SENDIRIAN DIRUMAH DALAM PANDANGAN IMAM HANAFI DAN IMAM AS-SYAFI’I (DIMASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN PERBAUNGAN) Ridho Adlinnas
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.21

Abstract

When Covid-19 hit Indonesia from 2019 until now, some activities have been paralyzed and also limited, not a few of them have been affected by it is related to ibadan (the organization of worship). One of the problems that occurred was the closing of places of worship and also the Indonesian government suggested praying at home during Eid al-Fitr and Eid al-Adha prayers. One of the cases that occurred was in Perbaungan District, Serdang Bedagai. In this case the author uses field research to collect the necessary data related to the author's research. And the result is that there are those who pray Eid al-Fitr and Eid al-Adha at home due to the recommendations of the Indonesian Government and also because they are to avoid the dangers of Covid-19. Keywords: Eid al-Fitr and Adha prayers alone, Covid-19, Imam Hanafi and Imam Asy-Shafi'i Abstrak Saat Covid-19 melanda Indonesia dari tahun 2019 sampai dengan saat sekarang ini beberapa aktivitas lumpuh dan juga terbatas, tidak sedikit salah satu yang terkena imbasnya ialah berkenaan dengan ibadan (penyelenggaraan ibadah). Permasalahan yang terjadi salah satunya ialah tutupnya tempat ibadah dan juga Pemerintah Indonesia menyarankan agar sholat dirumah pada ibadah sholat idul fitri dan idul adha. Salah kasus yang terjadi ialah di Kecamatan Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. Dalam hal ini penulis menggunakan riset lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan terkait penelitian penulis. Dan hasilnya adalah ada yang sholat idul fitri dan idul adha di rumah dikarenakan anjuran Pemerintah Indonesia dan juga dikarenakan agar terhindar dari bahaya Covid-19. Kata Kunci: Sholat Idul Fitri dan Adha sendirian, Covid-19, Imam Hanafi dan Imam Asy-Syafi’i
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-WAFI FI SYARAH AL-ARBA`IN AN-NAWAWIYAH KARYA MUSTHAFA DIEB AL-BUGHA DAN MUHYIDDIN MISTU Fandy Fakhruddin
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.22

Abstract

The importance of moral education today is that it will be a fortress in living life. In this sophisticated era, various educations are also very important, especially in the field of morality, therefore the author wants to find out how the concept of moral education values ​​in the book al-Wafi fi Syarah al-Arba'in An Nawawiyah by Mmusthafa Dib Al Bugha and Muhyiddin Mistu. Here the author uses a library research method. And in the end that in the book it is found about how good morals are to fellow humans and also bad morals. Keywords: Moral Education, Al Wafi fi Syarh al Arba'in An Nawawiyah Abstrak Pentingnya pendidikan akhlak saat sekarang ini merupakan akan menjadi suatu benteng dalam menjalani kehidupan. Di zaman yang sudah serba canggih ini berbagai pendidikan juga sangat penting kita rasakan terutama di bidang akhlak, oleh karenanya penulis ingin mencari tahu bagaimana konsep nilai-nilai pendidikan akhlak di dalam kitab al-Wafi fi Syarah al-Arba’in An Nawawiyah karya Mmusthafa Dib Al Bugha dan Muhyiddin Mistu. Di sini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dan pada akhirnya bahwasannya dalam kitab tersebut ditemukan tentang bagaimana akhlak-akhlak yang baik kepada sesama manusia dan juga akhlak-akhlak yang buruk. Kata Kunci: Pendidikan Akhlak, Al Wafi fi Syarh al Arba’in An Nawawiyah
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DI DALAM KITAB QAWA’ID AL’AQAID FI AL-TAUHID KARYA IMAM AL-GHAZALI Anton Ritonga
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.23

Abstract

It turns out that in the classical books there are various values ​​in the field of Islamic scholarship that are useful, even knowledge about these sciences can be useful and useful for anyone who will read them. Currently, the understanding of aqidah must also be tested and the understanding must also be seated considering that nowadays there are so many deviant schools in terms of creed. We should re-establish the values ​​of faith in the perspective of the works of the scholars of Ahlussunnah wal Jama'ah. In this case the author tries to find out how the concept of creed values ​​contained in the book of Qawa'id al'Aqaid fi at-Tawhid by Imam Al Ghazali. In this case the author uses library research methods, which in the end in the book there are concepts in the form of divineyyat, nubuwwat, sam'iyyat. Keywords: Akidah Education, Imam al-Ghazali Abstrak Ternyata di dalam kitab-kitab klasik terdapat berbagai nilai-nilai bidang keilmuan ke-Islaman yang bermanfaat, bahkan pengetahuan tentang ilmu tersebut bisa bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang akan membacanya. Saat sekarang ini pemahaman tentang akidah juga harus teruji dan juga duduk pemahamannya mengingat saat sekarang ini banyak sekali aliran-aliran sesat dalam hal akidah. Sudah seharusnya kita dudukkan kembali bagaimana nilai-nilai akidah dalam perspektif karya-karya ulama ahlussunnah wal jamaah. Dalam hal ini penulis mencoba mencari tahu bagaimana konsep nilai-nilai akidah yang terdapat di dalam kitab Qawa’id al’Aqaid fi at-Tauhid karya Imam Al Ghazali. Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yang mana pada akhirnya dalam kitab tersebut terdapat konsep berupa ilahiyyat, nubuwwat, sam’iyyat. Kata Kunci: Pendidikan Akidah, Imam al-Ghazali
PERAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK: STUDI TERHADAP MASYARAKAT TANJUNG BERINGIN, SERDANG BEDAGAI Khoiruddin; Abrar M. Dawud Faza; Fadhilah Is
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i2.31

Abstract

Penelitian ini membahas peran agama dalam meningkatkan kesadaran budaya politik terhadap masyarakat di Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Alasan penelitian ini karena agama dan politik menjadi sesuatu yang asing atau tabu diperbincangkan masyarakat. Masyarakat merasa bahwa politik sebagai masalah pejabat atau pemerintah saja. Pendekatan penelitian ini memakai metode eksploratif dan bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan bertujuan menggali seluas-luasnya pengetahuan terhadap sebab dan akibat yang mempengaruhi gejala masyarakat yang menghindari persoalan politik. Kemudian penulis memilih informan dengan melakukan cara purposesampling, yakni informasi yang diambil dari masyarakat pelaku dakwah dan awam. Hasil penelitian ini diperoleh hubungan bahwa peran agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Agama dan politik juga memiliki hubungan yang erat dalam meningkatkan keharmonisan sosial, namun pada level masyarakat awam di Tanjung Beringin, terdapat masyarakat yang kurang memahami persoalan politik secara benar, ini dibuktikan bahwa masyarakat tidak menyadari bahwa politik sebenarnya mempengaruhi cara pandang terhadap ideologi negara, bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan sebagainya
MENGKEBIRI (MENSTERILISASI) HEWAN PELIHARAAN KUCING PERSPEKTIF TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN TOKOH MUHAMMADIYAH KOTA BINJAI (STUDI KASUS DI KEC. BINJAI UTARA) Findi Irdani Rezkiki
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i3.32

Abstract

Abstract Castration (sterilizing) cat animals is carried out in North Binjai District, Binjai City, North Sumatra Province. This research uses the field method (field research). It was found that between Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama, North Binjai District, they had different views, and each had their own arguments. In this case, there are Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama who are rigid and some are moderate. Apart from having differences they also have similarities in one side in common. And the results regarding neutering/sterilizing pets from the Nahdlatul Ulama, some say it is haram and some say they don't dare to answer because there is not enough capacity to answer the question. Meanwhile, from the Muhammadiyah side, there were those who said it was makruh and some said they returned to the original law by looking at their respective Illat. Keywords: Sterilizing, Binjai Utara, Nahdlatul Ulama’s and Muhammadiyah Abstrak Mengkebiri (mensterilisasi) hewan kucing ada dilakukan di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode lapangan (field research). Ditemukan bahwasanya antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kecamatan Binjai Utara memiliki pandangan yang berbeda, dan memiliki argumen masing-masing. Dalam hal ini pihak Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama ada yang bersifat kaku dan ada yang bersifat moderat. Selain dari pada memiliki perbedaan mereka juga memiliki kesamaan dalam satu sisi yang sama. Dan hasilnya mengenai mengkebiri/mensterilisasi hewan peliharaan dari pihak Nahdlatul Ulama ada yang mengatakan haram dan ada yang mengatakan tidak berani menjawab karena belum cukup kapasitas dalam menjawab persoalan tersebut. Sedangkan dari pihak Muhammadiyah ada yang mengatakan makruh dan ada yang mengatakan kembali ke hukum asal dengan melihat Illat masing-masing. Kata Kunci: Sterilisasi, Binjai Utara, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
KADAR KANDUNGAN ALKOHOL YANG MENYEBABKAN KEHARAMAN PADA MINUMAN PERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI’I DAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NO 10 TAHUN 2018 (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT PENJUAL NIRA DI KECAMATAN PANTAI CERMIN) Mitra Ramadhan
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i3.33

Abstract

Abstract There are people in Pantai Cermin Subdistrict, Serdang Bedagai Regency, who work as sellers of sap water, this is more or less to meet the needs of making a living in facing daily life. In Pantai Cermin Subdistrict, Serdang Bedagai Regency, there are also many palm trees (enau) which are more or less utilized both from the fruit, leaves and even the juice. Therefore, some people in Pantai Cermin District have become sellers of sap water to make a living. Of course, in this case, there are various buyers who buy the sap water because they really like to drink it, want to buy it, or to quench their thirst. This research method is a field research (field research). Therefore, after laboratory tests on sap sellers in Pantai Cermin District, Serdang Bedagai Regency, it was found that three sap sellers were found, namely Mr. Usman, Buk Yani and Buk Ratna. After the author conducted laboratory tests, the alcohol content of each juice he sold was obtained, namely by Mr. Usman the alcohol content of the juice on the first day was 10.12%, and 19.596% on the second day and 45.54% on the third day. Meanwhile, in Buk Yani, it was found that the alcohol content of the juice he sold on the first day was 18.262% and 16,468 on the second day and 25.116% on the third day. And on Buk Ratna it was found that the alcohol content of the juice on the first day was 6.762% and 13.8% on the second day and 15,778 on the third day. Therefore, from Imam Asy-Syafi'i's opinion, the seller of sap in Pantai Cermin District could become haram because the longer it takes. the sap water is getting intoxicating. Meanwhile, based on the MUI Fatwa No. 10 of 2018, the sap water is not halal for consumption (illegal). Keywords: Nira, Imam As- Syafi'i and Fatwa of the Indonesian Ulema Council Abstrak Masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai ada yang berprofesi sebagai penjual air nira, hal ini sedikit banyak ialah untuk mencukupi kebutuhan dalam mencari nafkah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai juga terdapat masih banyak pohon aren (enau) yang sedikit banyak dimanfaatkan baik dari buahnya, daunnya dan bahkan air niranya. Oleh karenanya beberapa masyarakat Kecamatan Pantai Cermin ada yang menjadi penjual air nira untuk menyambung hidupnya. Tentu saja dalam hal ini, ada berbagai pembeli yang membeli air nira tersebut dikarenakan memang menyukai meminumnya, ingin membeli saja, atau untuk melepas dahaga. Metode Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Oleh karena itu setelah uji laboratorium mengenai penjual nira di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai ditemukan tiga orang penjualn nira, yaitu adalah Bapak Usman, Buk Yani dan Buk Ratna. Setelah penulis melakukan uji laboratorium maka didapatkan kadar alkohol dari setiap air nira yang dijualnya yaitu dengan Bapak Usman kadar alkohol air niranya di hari pertama 10,12%, dan 19,596% di hari kedua serta 45,54% di hari ketiga. Sedangkan pada Buk Yani, ditemukan kadar alkohol pada air nira yang dijualnya di hari pertama 18,262% dan 16,468 di hari kedua serta 25,116% di hari ketiga. Serta pada Buk Ratna ditemukan kadar alkohol air niranya di hari pertama 6,762% dan 13,8% di hari kedua serta 15,778 pada hari ketiga.oleh karenanya dari pendapat Imam Asy-Syafi’i penjual nira di Kecamatan Pantai Cermin bisa menjadi haram dikarenakan semakin lama air nira semakin memabukkan. Sedangkan berdasarkan Fatwa MUI No.10 Tahun 2018 maka air nira tersebut tidak halal dikonsumsi (haram hukumnya). Kata Kunci: Nira, Imam Asy-Syafi’i dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
PEMBERIAN HIBAH ORANG TUA KEPADA ANAKNYA MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA Ahmad Rezy Meidina
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i3.37

Abstract

Abstract This article discusses the grants that parents give to their children. Grants in the perspective of classical fiqh, the giving of an object voluntarily and without compensation from one person to another who is still alive to be owned. The concept of grants is currently undergoing a change, in practice many grants given are then canceled by the grantor for various reasons, for example the grantee has bad behavior or has a wasteful spirit. This is known after the grant is given. Whereas that person previously showed good behavior but then changed over time. Basically, the author is interested in this research, using a statute approach by examining the Civil Code and the Compilation of Islamic Law and Government Regulation Number 37 of 1998 concerning the regulations for the position of Land Deed Officials. The research method used is normative juridical with the aim that writers and readers can find out about the arrangement of grants and the legal consequences of canceling a grant according to the Compilation of Islamic Law and the Civil Code and provide several benefits, namely for scientific development in the field of law in general, as well as contributing thoughts and understanding regarding grant giving. Keywords: Hibah, KHI, Civil Law Abstrak Artikel ini membahas hibah yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Hibah dalam perspektif fiqih klasik, pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki. Konsep hibah sekarang ini mengalami perubahan, dalam prakteknya banyak hibah yang diberikan kemudian dibatalkan oleh pemberi hibah dengan berbagai alasan, misalnya penerima hibah berkelakuan buruk atau memiliki jiwa pemboros. Hal ini diketahui setelah hibah itu diberikan. Padahal orang itu sebelumnya menampakkan kelakuan baik namun kemudian berubah seiring perubahan waktu. Secara mendasar penulis tertarik dalam penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach) dengan menelaah Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam serta Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang peraturan jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis Normatif dengan memberikan tujuan agar penulis maupun pembaca dapat mengetahui tentang pengaturan pemberian hibah dan akibat hukum pembatalan suatu hibah menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata serta memberikan beberapa manfaat yaitu bagi pengembangan keilmuan di bidang hukum pada umumnya, serta memberikan kontribusi pemikiran dan pemahaman mengenai Pemberian hibah. Kata Kunci: Hibah, KHI, KUHPerdata.
HUKUM KELUARGA DI DUNIA ISLAM: Eksistensi Nasab dan Perwalian Di Negara-Negara Muslim Deniansyah Damanik; Eka Mardianingsih
Jurnal Akademika Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora Dan Agama Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Akademika: Kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama
Publisher : Wahdatul Ulum Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3122/jak.v3i3.39

Abstract

Abstract Indonesia itself in the context of children outside of marriage means lineage and civil relations with the mother, but it can be with the father if this can be properly and properly proven. Whereas in Malaysia, as the author quotes about the Malaysian Fatwa Council, children born out of wedlock (level children in the Malaysian language) also cannot be assigned to their fathers. This has an impact on also not being able to inherit from each other. Whereas in Tunisia an illegitimate child is assigned to his biological father but does not inherit from each other. Meanwhile, in the context of trusteeship, it can be concluded that a trustee can give approval and may disagree. Keyword: lineage, guardianship, Muslim state Abstrak Indonesia sendiri dalam konteks anak di luar perkawinan maka nasab dan hubungan perdata kepada ibunya, akan tetapi bisa kepada ayahnya jika bisa dibuktikan secara layak dan patut. Sedangkan di Malaysia sebagaimana yang penulis kutip tentang Majelis Fatwa Malaysia maka anak hasil dari pernikahan di luar perkawinan (anak taraf dalam bahasa Malaysia) juga tidak bisa dinasabkan kepada ayahnya. Hal ini berdampak kepada juga tidak bisa saling mewarisi. Sedangkan di Tunisia anak yang tidak sah dinasabkan kepada ayah biologisnya akan tetapi tidak saling mewarisi. Sedangkan dalam konteks perwalian maka dapat disimpulkan bahwa seorang wali dapat memberikan persetujuan dan bisa tidak mensetujui. Kata Kunci: nasab, perwalian, Negara Muslim