cover
Contact Name
Ernita Silviana
Contact Email
jifs@poltekkesaceh.ac.id
Phone
+6285260295059
Journal Mail Official
jifs@poltekkesaceh.ac.id
Editorial Address
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh Jl. Sukarno-Hatta, Desa Lheu blang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, 23552
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmasi Simplisia
ISSN : 27754510     EISSN : 28091973     DOI : https://doi.org/10.30867/jifs
Core Subject : Health, Science,
Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini meliputi farmasi komunitas, farmasi klinik, obat tradisional, kosmetika, teknologi farmasi,
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022" : 10 Documents clear
Toksisitas Akut Koro Benguk (Mucuna Pruriens L.) Pada Mencit Putih Jantan Linda Nur Febriani; Eka Wisnu Kusuma
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koro benguk merupakan tanaman pangan yang berpotensi membantu pengobatan. Koro benguk mempunyai aktivitas dapat meningkatkan antioksidan, antidiabetes dan antikanker. Data ilmiah mengenai tingkat keamanannya belum banyak ditemukan, salah satunya dengan uji toksisitas akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai LD50 dan gejala toksik ekstrak etanol koro benguk yang diberikan pada mencit putih jantan dengan uji toksisitas akut. Metode penelitian hewan uji dibagi dalam 4 perlakuan, kelompok I diberi CMC Na 0,5%, kelompok II, III,dan IV diberi ekstrak etanol koro benguk dosis 2000 mg/kgBB, 2500 mg/KgBB dan 3200 mg/KgBB secara peroral. Pengamatan dilakukan secara intensif 30 menit pertama, 4 jam, dan dilanjutkan 1 hari setelah uji dengan melihat jumlah hewan percobaan yang mati dan gejala toksik yang tampak seperti perubahan berat badan, perubahan warna bulu dan kulit, perubahan tingkah laku, tremor, salivasi, dan feses. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol koro benguk positif mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, dan triterpenoid. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 2000, 2500, dan 3200 mg/KgBB ekstrak etanol koro benguk (Mucuna pruriens L.) menimbulkan efek toksik pada hewan uji dengan gejala toksik berupa tremor, pasif, feses berwarna kekuningan dan lembek, sehingga ekstrak etanol koro benguk memiliki potensi menyebabkan toksisitas akut terhadap mencit putih jantan.
Analisis Deteksi Cepat Hidrokuinon Menggunakan Metode Kolorimetri Berbasis Pencitraan Digital Menggunakan Reagen Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleraceae var. capitate L.) Riska Yudhistiia Asworo; Amih Maulida
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah industri komsetik kerap menimpulkan masalah keamanan kosmetik itu sendiri. Salah satunya ialah adanya kandungan hidrokuinon dalam kosmetik. Oleh karena itu, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik di pasaran diatur dan dilakukan monitoring rutin oleh pemerintah. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode analisis hidrokuinon menggunakan antosianin kubis ungu berbasis pencitraan digital. Sebelum metode ini digunakan perlu dilakukan pemilihan jenis pelarut dalam ekstraksi antosianin pada kubis ungu serta validasi metode terlebih dahulu untuk memastikan bahwa metode pencitraan digital menggunakan antosianin kubis ungu yang akan dikembangkan dapat memberikan hasil yang akurat. Metode penelitian yang diguanakan adalah esktraksi antosianin kubis ungu dengan jenis pelarut berbeda, pembuatan larutan baku hidrokuinon, optimasi jenis pelarut, uji linieritas, uji LOD dan LOQ, uji presisi, dan uji akurasi. Dalam pengembangan metode ini, analisis hidrokuinon berdasarkan pembentukan warna akibat perubahan pH. Warna hijau kecoklatan yang terbentuk ditentukan nilai intensitas RGB-nya secara pencitraan digital menggunakan kamera smartphone dan Software Image J. Hasil dari penelitian ini adalah jenis pelarut yang paling optimum untuk uji ekstraksi antosianin kubis ungu pada sebagai inditator deteksi hidrokuinon secara pencitraan digital adalah aquades hangat (60oC). Sedangkan pada uji validasi diperoleh hasil uji linieritas LOD, LOQ, presisi dan akurasi yang baik.
Analisis Cemaran Logam Timbal (Pb) Pada Beberapa Merek Lip Gloss Yang Beredar Di Kota Palopo Secara Spektrofotometri Serapan Atom Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Dewi Isnaeni; Syafruddin Syafruddin; Zulkifli Zulkifli; Sri Widyastuti
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak cemaran logam (Pb) pada kosmetik lip gloss dan untuk menganalisis serta menentukan kadar logam (Pb) pada kosmetik sediaan lip gloss yang beredar di kota Palopo secara Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel penelitian adalah lip gloss yang dibeli dari beberapa toko kosmetik di kota Palopo sebanyak 3 merek yang berbeda. Jenis penelitian adalah observasi laboratorium dengan menggunakan instrumen Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menentukan kadar Timbal (Pb). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa ketiga sediaan kosmetik lip gloss yang beredar di kota Palopo positif mengandung cemaran logam Timbal (Pb). Kadar cemaran logam Timbal (Pb) dalam sampel lip gloss dengan kode Lg1 rata-rata berkisar 3,5033 µg/gram, sampel dengan kode Lg2 rata-rata berkisar 1,4837µg/gram dan sampel dengan kode Lg3 rata-rata berkisar 2,6488 µg/gram. Hasil yang didapat memenuhi syarat dari ambang batas yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014, dimana batas cemaran timbal dalam kosmetika adalah ≤ 20 mg/kg.
Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Farmasi terhadap Pencegahan COVID-19 Nur Azizah Febriyanti Azizah; Ida Adhayanti; Ismail Ibrahim
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemic COVID-19 telah merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Seiring dengan tingginya resiko terinfeksi COVID-19, pencegahan COVID-19 ini sangat penting untuk dilakukan.  Penularan COVID-19 dapat dicegah dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh masyarakat, khususnya oleh mahasiswa kesehatan. Mahasiswa kesehatan merupakan salah satu profesi remaja yang dipercayakan dalam menyebar informasi dan memiliki kemampuan dalam membantu mengedukasi masyarakat mengenai Coronavirus khususnya  dalam pencegahan COVID-19.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa farmasi terhadap pencegahan COVID-19 dan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap, dan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa farmasi terhadap pencegahan COVID-19. Jenis penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif dengan desain cross sectional, kemudian untuk memperoleh data penelitian menggunakan kuesioner online yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk masing-masing variabel pengetahuan, sikap dan perilaku. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar terhadap pencegahan COVID-19 memiliki tingkat pengetahuan yang sedang dengan nilai rata-rata 45,50, memiliki sikap yang sangat baik dengan nilai rata-rata 37,25, memiliki perilaku yang sangat baik dengan nilai rata-rata 32,70, dan diperoleh hasil uji Chi-Square dengan nilai >0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap dan juga tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keraguan Lansia Dalam Menerima Vaksin COVID-19 Pada Era New Normal Di Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar Nurul Rahmaniar Amalia Nurul; Ida Adhayanti; Ismail Ibrahim
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini Indonesia sudah dalam proses transisi perubahan pandemi menjadi endemi. Salah satu langkah memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah dengan melaksanakan program vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dimulai di Indonesia pada 13 Januari 2021 oleh Presiden Joko Widodo, kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, lansia dan seluruh masyarakat Indonesia. Masih adanya banyak pihak yang meragukan bahwa vaksin dapat menghambat COVID-19, salah satunya kelompok lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keraguan lansia dalam menerima vaksin COVID-19 pada era new normal di Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik purposive sampling, kemudian untuk memperoleh data penelitian menggunakan kuesioner offline yang terdiri dari 29 pertanyaan. Data yang didapatkan kemudian diuji dengan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian, dari ketujuh faktor-faktor yang mempengaruhi keraguan lansia, faktor tertinggi dengan nilai 71,2% yaitu faktor riwayat masa lalu dan faktor terendah dengan nilai 23,5% yaitu hambatan geografis dan biaya. Dengan rata-rata ketujuh faktor yaitu 39,8%  dan masuk kedalam kategori kurang. Lansia di Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar menolak divaksin COVID-19 bahkan dari 95 responden tidak ada yang bersedia untuk divaksin COVID-19 dengan alasan tertinggi yaitu dengan nilai 62,1% mempunyai penyakit penyerta (komorbid) dilarang dokter. Kata kunci: COVID-19, Keraguan Lansia, Vaksin   Currently, Indonesia is in the process of transitioning from a pandemic to an endemic one. One of the steps to break the chain of transmission of COVID-19 is to implement a COVID-19 vaccination program. Vaccination was started in Indonesia on January 13, 2021 by President Joko Widodo, then followed by vaccination of priority groups such as health workers, the elderly and all Indonesian people. There are still many who doubt that vaccines can inhibit COVID-19, one of which is the elderly group. The purpose of the study was to determine the factors that influence the doubts of the elderly in receiving the COVID-19 vaccine in the new normal era in Maccini Village, Makassar District. This research is a descriptive study with purposive sampling technique, then to obtain research data using an offline questionnaire consisting of 29 questions. The data obtained were then tested with SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) and analyzed. Based on the results of the study, of the seven factors that influence the elderly's doubts, the highest factor with a value of 71.2% is the past history factor and the lowest factor with a value of 23.5% is geographical barriers and costs. The average of the seven factors is 39.8% and is included in the less category. The elderly in Maccini Village, Makassar District, refused to be vaccinated against COVID-19, even from 95 respondents, none of them were willing to be vaccinated against COVID-19, with the highest reason being that with a score of 62.1%, having comorbidities (comorbid) was prohibited by doctors.
Potensi Analgetika Ekstrak Etanol Daun Bawang Prei (Allium ampeloprasum) Pada Mencit Dengan Metode Writhing Test Rosa Juwita Hesturini; Retno Sofia Sukma Rahayu; Feny Oktaviana; Krisna Kharisma Pertiwi
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun bawang prei (Allium ampeloprosum) merupakan jenis bawang ketiga yang luas dikonsumsi dan juga telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai bahan masakan. Kandungan daun bawang prei dari hasil skrining dan KLT antara lain flavonoid, polifenol, tanin, dan saponin. Nyeri merupakan persepsi sensorik mengganggu yang dapat ditangani dengan analgetika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas analgetika pada daun bawang prei pada mencit jantan (Mus musculus) menggunakan metode writhing test ditandai dengan penarikan kedua kaki ke belakang serta menempelkan perut ke lantai. Pengamatan dilakukan selama 30 menit, sebagai kontrol positif digunakan asetosal 500 mg/kg BB yang diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal sebanyak 0,1 ml. Rute pemberian ekstrak etanol daun bawang prei (Allium ampeloprosum) secara oral dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB yang disuspensikan dalam CMC-Na 0,5%. Data yang diperoleh dengan menggunakan analysis of varian (ANOVA) satu arah adalah (sig <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bawang prei mempunyai efek sebagai analgesik. Persentase daya analgesik asetosal, dosis 100 mg/kg BB, dosis 200 mg/kg BB, dosis 400 mg/kg BB adalah 70,72 %, 44,34 %, 60,28 %, 65,21 %. Dan dapat disimpulkan bahwa dosis paling efektif adalah 200 mg/kg BB dinyatakan sebanding dengan asetosal dengan Sig. 0.085.
Kajian Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Sebagai Alternatif Pengobatan Asam Urat Oleh Masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur Sari Murdianningsih; Alip Desi Suyono Saputri; Truly Dian
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat suku Osing di Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur merupakan salah satu Dusun yang masih menggunakan tumbuhan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit secara turun temurun. Di Dusun Krajan penyakit asam urat masuk dalam kategori 5 besar penyakit yang sering terjadi pada tahun 2020-2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran etnofarmasi penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan asam urat yang dilakukan di masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling melalui wawancara open-ended interview pada masyarakat suku Osing Dusun Kedaleman, Kemiren, Glagah, Banyuwangi dengan menggunakan lembar informasi informan. Hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat suku Osing, diperoleh sebanyak 23 informan.Tumbuhan yang digunakan sebagai alternatif pengobatan asam urat dilakukan analisis dengan menggunakan Fidelity Level (FL) untuk menghitung tumbuhan yang paling banyak digunakan dan di dapatkan hasil paling tinggi yaitu nilai 100% adalah daun salam dan rimpang kunyit (jika nilai FL mendekati atau 100% maka semakin banyak tumbuhan yang digunakan). Serta menganalisis nilai Plant Part Value (PPV) untuk menghitung bagian tumbuhan yang banyak digunakan yang didapatkan hasil daun 67%, rimpang 22% dan bunga 11%.
Penetapan Kadar Antosianin Total Pada Tape Ubi Ungu (Ipomoea balatas L) Secara Spektrofotometri Visibel Devina Ingrid Anggraini; Reggy Andani
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan aseptis pada manusia perlu dipertahankan untuk mencegah mikroorganisme penyebab penyakit. Dalam menangkal mikroorganisme penyebab penyakit membutuhkan antimikroba. Contoh antimikroba ialah senyawa antosianin, yakni senyawa organik dari keluarga flavonoid yang terlarut pada air yang memberi warna violet, merah, serta biru pada tanaman. Fermentasi dapat meningkatkan kadar antosianin pada ubi ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan antosianin pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan untuk mengetahui kadar antosianin total pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) Analisis kualitatif menggunakan HCl dan NaOH dengan hasil positif ditandai dengan perubahan warna menjadi merah menetap dan hijau kebiruan lalu memudar. Penetapan kadar antosianin total dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip perbedaan pH antosianin dinyatakan dalam mg/100gram sampel pada panjang gelombang maksimum 524 nm. Hasil yang diperoleh rata-rata kadar antosianin sebesar 31,24mg/100gram dengan nilai koefisien variasi 0,279%.
Analisis Kuantitatif Akrilamida Produk Kopi Arabika (Coffea arabica) Gayo Secara Spektrofotometri UV-Vis Ernita Silviana; Cut Aysha Nizia; Burdah Burdah; Amelia Sari; Maria Irwani; Puji Lestari
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa kimia yang terdapat pada kopi setelah disangrai pada suhu di atas 120oC, yang berpotensi memicu kanker pada manusia. Kopi yang digunakan merupakan produk kopi arabika (Coffea arabica) gayo, dengan aroma kopi arabika yang sangat kuat tercium ketika kopi disangrai dengan temperatur di atas 200oC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar akrilamida yang terdapat dalam produk kopi arabika gayo. Teknik pengambilan sampel berupa Purposive sampling yaitu produk kopi arabika gayo yang paling banyak di beli sebanyak 3 sampel. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala, dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan kadar akrilamida produk kopi gayo pada kopi A, kopi B dan kopi C mempunyai kadar berturut-turut adalah 15,45 μg/g, 20,55 μg/g dan 17,23 μg/g. Dari ketiga sampel produk kopi arabika gayo menunjukan bahwa kadar akrilamida masing-masing sampel melebihi batas aman konsumsi akrilamida yang dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu 2 μg/g.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Antidiabetes Di Gampong Alue Majron Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara Misbahul Fata; Berwi Fazri Pamudi; Rini Handayani; Noni Zakiah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan ke-6 dengan 10,3 juta penderita pada tahun 2022. Penyakit diabetes mellitus sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Saat ini dunia kesehatan mulai menyadari bahaya dibalik penggunaan obat modern yang berlebihan, sehingga perhatian dunia kini beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menderita penyakit diabetes mellitus yaitu sebanyak 31 orang. Hasil analisis data diperoleh bahwa pengetahuan masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu tentang penyakit diabetes mellitus yang berada pada kategori baik sebanyak 26 responden (84%) dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes yang berada pada kategori baik sebanyak 21 responden (68%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu berpengetahuan baik tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes. Kondisi ini menjadi potensi dan kekuatan yang baik bagi masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara dalam penanganan penyakit diabetes mellitus.

Page 1 of 1 | Total Record : 10