Articles
108 Documents
Perancangan Mesin Peleleh Biji Plastik Sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Plastik dengan Penerapan Metode Value Engineering
Hastarina, Merisha;
Masruri, Ansyori;
Saputra, Surya Adi
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 2 (2019): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v4i2.2879
Plastik merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar saat ini, kesulitan dalam pengolahan limbah plastik ini adalah sulitnya plastik untuk diurai. Karena plastik sulit diuraikan namun masih dapat diolah kembali dengan cara dilelehkan dan dijadikan bahan baku untuk digunakan kembali. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah value engineering, mesin peleleh plastik ini dibuat dengan menggunakan proses manufaktur dan menggunakan bahan yang mudah didapat, sehingga harapannya bahwa alat ini akan dapat di modifikasi dan dikembangkan serta digunakan oleh banyak pihak yang membutuhkan. Model yang sedikit membedakan dari kegiatan perancangan sebelumnya ada bentuk mesin yang vertikal dengan menggunakan satu pemanas. Berdasarkan hasil analisis bahwa rangka tuas sesuaikan dengan postur tubuh rata-rata operator sehingga ukuran yang didapatkan adalah 100 cm, lalu rangka pemanas di berikan ruang untuk penempatan pemanas yang sedikit berjarak jika nantinya ada penambahan pemanas.
Analisis Produk Cacat Pada Percetakan Koran Dengan Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus PT .Sumex Intermedia)
Hastarina, Merisha;
Masruri, Ahmad Ansyori;
Aminurrahman3, Aminurrahman3
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 1 (2016): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v1i1.2964
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia industri baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan perkembangan. Tiap perusahaan saling berkompetisi untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan pangsa pasar. Persaingan bisnis yang semakin ketat memaksa setiap perusahaan untuk lebih fokus dalam memperhatikan masalah kualitas dalam rangka meningkatkan produktivitasnya. Six sigma merupakan suatu metode dan teknik pengendalian dan peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan defect per million opportunities (DPMO). Jadi six sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas. Dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa kualitas Koran Sumeks yang diproduksi oleh PT.X dengan jumlah produksi sebesar yaitu 882.255 eksemplar dengan jumlah cacat 2.759, cukup baik 4,23 nilai sigma dengan tingkat kerusakan 3.182 untuk sejuta produksi. Dari hasil penelitian didapat faktor utama penyebab terjadinya produk cacat adalah manusia, mesin, dan metode. Berdasarkan metode six sigma dengan tahapan define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC) adalah tahapan analisis terakhir untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin, memperhatikan semua instruksi dan melakukan pengawasan terhadap bahan baku.
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Solusi Alternatif dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku (Studi Kasus di PT. Sunan Rubber - Palembang)
Oktarini, Devie;
Rosyidah, Masayu;
Prasetio, Ghion
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 1 (2016): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v1i1.2986
Era industri 4.0 menimbulkan kompetisi yang cukup ketat di sektor perindustrian. Agar dapat memenangkan persaingan maka setiap perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya tetapi mempunyai prioritas pada peningkatkan kualitas. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh perusahaan dengan pemilihan supplier yang tepat. Supplier yang tidak tepat dapat menyebabkan permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. PT. Sunan Rubber Palembang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha penggilingan atau pengolahan slab menjadi blanket. Penelitian ini mencoba memberikan masukan kepada perusahaan terkait metode pemilihan supplier. Pemilihan supplier dilakukan dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis menunjukan bahwa PT. Sunan Rubber Palembang menempatkan kualitas dengan bobot 0,37 sebagai kriteria terpenting, urutan kedua keriteria harga dengan bobot 0,32, urutan ketiga kriteria pengiriman dengan bobot 0,16, selanjutnya urutan keempat kriteria responsif dengan bobot 0,09, sedangkan kriteria fleksibilitas menempati urutan terakhir dengan bobot 0,05. Sementara itu Supplier A merupakan supplier yang tepat untuk dipilih karena mendapatkan bobot tertinggi yaitu 0,55.
Pengendalian Kualitas Produk Baja Tulangan Sirip S16 Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ
Trenggonowati, Dyah Lintang;
Patradhiani, Rurry;
Salsabilla, Chika Ertanti
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2020): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v5i2.3686
PT. XYZ merupakan produsen baja terkemuka di Indonesia dengan menghasilkan 2 jenis produk baja yang berkualitas, yaitu baja tulangan (bar mill) dan baja profil (section mill). Pada baja tulangan (bar mill) terbagi menjadi 2 tipe yaitu baja tulangan polos (plain bar) dan baja tulangan sirip (deformed bar). Permintaan pasar pada produk baja tulangan sirip khususnya pada diameter 16 mm cenderung tinggi mencapai 60% dari keseluruhan produksi. Hasil inspeksi harian bulan Februari pada dimensi D1 banyak terjadi ketidaksesuaian pengukuran berdasarkan 50 sampel yang diambil, diantaranya menunjukan dimensi sebesar 16.2, 20, 19.1, dan 18.7 mm sedangkan dimensi D1 memiliki standar spesifikasi perusahaan yang diterapkan yaitu sebesar 16.6 – 18.2 mm. Sehingga diperlukan pengendalian kualitas pada produk tersebut agar terciptanya kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Selain juga pada dimensi diameter luar 1 sangat rentan terjadi kecacatan. Metode Six Sigma dipandang sebagai pengendalian proses produksi yang menerapkan konsep DMAIC (Define, Measure, Action, Improve, dan Control) dalam peningkatan kualitas. Melalui tahapan yang sistematik tersebut metode ini dapat melibatkan beberapa tools-tools seperti peta kendali, diagram SIPOC, diagram fishbone, dan lain-lain. Nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) sebesar 92742.0816 dan nilai sigma sebesar 2.8241 yang berarti kapabilitas kinerja perusahaan pada produksi baja tulangan S16 khususnya diameter D1 merupakan rata-rata industri Indonesia atau dapat dikatakan cukup.
Optimalisasi Produksi Olahan Lele Menggunakan Metode Simpleks Di CV. Rule Athallah
Romadhon, Muhammad;
Oktarini, Devie;
Suryani, Faizah
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 1 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v6i1.3790
CV. Rule Athallah adalah tempat dimana produksi industri rumahan yang terkenal dengan produk olahan makanan yang terbuat dari ikan lele. Permasalahan yang dialami Rule Athallah adalah jumlah produksi yang belum optimal sehingga keuntungan menjadi tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi produk kerupuk dan kemplang ikan lele. Didalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui wawancara langsung. Mulai dari Metode analisis Linear Programming yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dengan cara perhitungan manual dan alat bantu software POM-QM For Windows. Hasil analisis menunjukan bahwa produksi produk belum optimal dan keuntungan juga belum maksimal. Tingkat produksi produk kerupuk yang optimal adalah 42 Kg dengan jumlah pack yang di dapatkan sebanyak 280 Pack, sedangkan produksi produk kemplang yang optimal adalah 103,2 Kg dengan jumlah pack yang di hasilkan sebesar 688 Pack. Untuk keuntungan maksimum dari kedua produk sebesar Rp 2.665.500.
Analisis Manajemen Risiko Dengan Penerapan ISO 31000 Pada Proses Machining (Studi Kasus: Perusahaan AB)
Ulfa, Anita Aisyah;
Immawan, Taufiq
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v6i2.3986
Perusahaan baik dibidang manufaktur maupun jasa dewasa ini agar bisa bersaing dan berkembang yaitu dengan mempertahankan kualitas produk, melakukan inovasi terhadap produk dan tetap menjaga kepuasan dan kepercayaan konsumen. Untuk dapat menjaga kepuasan dan kepercayaan konsumen tersebut, perusahaan dapat berusaha dengan menghilangkan produk cacat dan menjaga kinerja mereka. Maka untuk dapat mengurangi permasalahan tersebut perusahaan juga dapat menerapkan manajemen risiko untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang teridentifikasi pada produk maupun prosesnya, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko yang muncul pada mesin yang terdapat di Unit Produksi khususnya di Golongan Rangka Bawah, Ruas Roda, Sub Ruang Bongkar Pasang Roda, Perusahaan AB. Metode yang digunakan berdasarkan proses ISO 31000 untuk dapat mengidentifikasi berbagai risiko yang muncul, namun penelitian ini juga menerapkan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk menilai serta memberikan pembobotan pada tiap risiko yang muncul. Hasil yang diperoleh bahwa resiko dengan nilai RPN tertinggi yaitu pada jenis kegagalan akibat dari kontrol operator yang kurang memerhatikan sisa logam pahat pada mesin HG sebesar 180, dengan mitigasi berupa adanya pelatihan terkait dengan SOP mesin, motivasi operator dan pengawasan dari expert atau supervisor itu sendiri. Resiko dengan nilai RPN kedua tertinggi yaitu pada jenis risiko akibat terlalu panas dan gesekan yang kuat pada perangkat roda sebesar 168. Resiko dengan nilai RPN ketiga tertinggi yaitu pada jenis risiko berdasarkan tekanan roda yang terlalu besar sehingga menyebabkan baut pada mesin press kendor sebesar 135, dimana kedua nilai RPN tersebut perawatan secara berkala agar mesin dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
POLUSI UDARA DAN KESEHATAN PERNAFASAN
Rosyidah, Msy
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 2 (2016): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v1i2.988
Polusi udara merupakan hasil dari proses buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dalammemenuhi kebutuhannya, dari sektor produksi maupun sektor transportasi. Dengan bertambahnyajumlah manusia menyebabkan terjadinya pertambahan buangan yang mencemari udara, sehinggaakan meningkatkan zat pencemar dan akan berkorelasi dengan meningkatnya jumlah orang yangmengalami gangguan dan penyakit akibat polusi udara. Masuk dan kontak dengan polutan udarapada manusia terutama melalui inhalasi dan menelan, sementara kontak kulit merupakan ruteminor paparan. Polusi udara memberikan kontribusi, untuk sebagian besar kontaminasi padamakanan dan air, yang dikonsumsi dalam beberapa kasus rute utama asupan polutan. Melaluisaluran pencernaan dan pernafasan, penyerapan polutan dapat terjadi, sementara sejumlah zatberacun dapat ditemukan dalam sirkulasi umum dan tersimpan ke jaringan yang berbeda. Salahsatu bentuk penyakit pernafasan akibat polusi udara adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronik.Penyakit sistem pernafasan disebabkan terganggunya fungsi fisiologis paru dalam menyerapoksigen dan mengeluarkan karbondioksida hasil metoabolisme tubuh. Tulisan ini memberikanulasan tentang dampak polusi udara pada kesehatan pernafasan dan dampaknya pada kemampuankerja seseorang.
Analisis Postur Kerja Penyebab Kelelahan pada Pengrajin Batik Jumputan Menggunakan Metode Loading on the Upper Body Assessment (LUBA)
Patradhiani, Rurry;
Maimana, Maimana;
Hastarina, Merisha;
Nopriansyah, Beno
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v6i2.3995
Industri Batik Jumputan Palembang sebagai salah satu industri yang saat ini proses produksinya masih dilakukan secara manual dengan posisi duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas yang dilakukan dengan jangka waktu yang lama dengan postur kerja yang tidak alamiah dapat menimbulkan risiko cedera pada pengrajin. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja dengan metode loading upper on the body assessment (LUBA) sehingga nantinya dapat diketahui tingkat risiko ergonomi pada pengrajin batik dan memberikan rekomendasi usulan perbaikan dari hasil pengukuran tingkat risiko ergonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LUBA dimana metode ini untuk melihat nilai ekstrimitas postur tubuh saat bekerja. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa 4 aktivitas berada pada kategori II dengan perlunya penyelidikan lebih lanjut dan perubahan korektif tetapi tidak segera, dan 5 aktivitas berada pada kategori III yaitu memerlukan Tindakan korektif dengan mendesain ulang tempat kerja atau metode kerja dengan segera. Serta untuk usulan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan penambahan meja kerja untuk beberapa aktivitas seperti pembuatan warna, pewarnaan, pencucian serta melipat kain. Dengan penambahan meja kerja ini diharapkan dapat mengurangi risiko cedera serta dapat menciptakan postur kerja yang alamiah dan ergonomi.
Analisis Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP Dan Fuzzy TOPSIS Pada PT.XYZ
Febriansyah, Randika;
Harahap, Uun Novalia;
Walady, Denny
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 1 (2024): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v9i1.7508
PT. XYZ merupakan perusahaan yang mengolah ubi/singkong menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi. Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian dan kedisiplinan kerja untuk hasil produksi yang optimal, maka dari itu diperlukan penilain kinerja terhadap karyawan untuk melihat kinerja karyawan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja dan untuk mengetahui cara meningkatkan kinerja karyawan di PT. XYZ. Data diolah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy TOPSIS. Kesimpulan hasil dari penelitian ini ialah terdapat 4 kriteria yang akan dijadikan acuan dalam penilaian kinerja karyawan, yaitu kehadiran dengan bobot 0,420932, prilaku kerja dengan bobot 0,106408, kedisiplinan dengan bobot 0,051730 dan kualitas kerja dengan bobot 0,20931. Dari hasil perhitungan karyawan belum memenuhi standart yang ditetapkan karyawan sebesar 80%. Nilai rata-rata yang diperoleh karyawan sebesar 72,6 %. Peningkatan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan motivasi seperti memberikan rewards dan memberikan pelatihan kedisiplinan terhadap karyawan, selain itu perusahan juga bisa memberikan pendidikan terhadap karyawan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas yang tentunya akan berdampak terhadap hasil produksi yang optimal. Peningkatan kinerja karyawan dapat juga dilakukan dengan memberikan sanksi yang lebih ketat terhadap karyawan yang melanggar peraturan.
Optimalisasi Kinerja Gudang di PT. AB: Integrasi Strategis Analytical Hierarchy Process dan Balanced Scorecard
Rosyidah, Masayu;
Malfitrah, M Fadli;
Patradhiani, Rurry;
Oktarini, Devie
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 1 (2024): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/js.v9i1.7948
This research aims to optimize the warehouse performance of PT. AB through the integration of the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Balanced Scorecard (BSC) methodology. Facing challenges in warehouse operations, such as equipment reliability and labor efficiency, this study applies AHP to identify and prioritize critical factors that influence warehouse performance. Next, the BSC is used to evaluate warehouse performance from four perspectives: financial, customer, internal business processes, and learning and growth. The research results show that equipment reliability, labor efficiency, and inventory management are key areas that need to be improved to optimize warehouse performance. BSC analysis revealed the need to improve delivery timeliness, storage quality and efficiency of logistics processes. This research provides strategic insights for continuous improvement in PT warehouse operations. Sunan Rubber, supports strategic and operational decision making to increase efficiency and effectiveness.B