cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah" : 12 Documents clear
PERAN POLITIK PEMIMPIN PONDOK PESANTREN DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DUALISME KEPEMIMPINAN DI KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2021-2023 Hidayat, Yazid; Hasibuan, Sahdin; Ali azmi, Muhammad
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11427

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dualisme kepemimpinan di kabupaten padang lawas, adanya dualisme kepemimpinan ini menjadi konflik yang harus di selesaikan supaya tidak menjadi lebih buruk, dalam penelitian ini peneliti fokus mengkaji tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut dan utamanya dalam penelitian ini adalah mengambil dan membiat rujukan bagaimana peran politik pemimpin pondok pesantren dalam hal ini. penelitian ini yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) merupakan suatu penelitian yang dilakukan langsung dilapangan yaitu di Kabupaten Padang Lawas. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih. Sifat penelitian ini independen, yaitu tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah Dalam menyelesaikan Dualisme kepemimpinan di Padang lawas pimpinan pesantren berpendapat konflik seyogyanya diselesesaikan dengan mengedepankan azas musyawarah dan mufakat serta memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
RELEVANSI MAKNA IQRA’ DALAM Al-QURAN PERSFEKTIF WAHBAH AZ-ZUHAILI TERHADAP GERAKAN LITERASI MENURUT TAFSIR AL-MUNIR Daulay, Syahrul Amanda; Amroeni Drajat; Mardian Idris Harahap
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11433

Abstract

Penelitian ini membahas tentang relevansi makna iqra’ dalam Al-Qur’an menurut perspektif Wahbah az-Zuhaili terhadap gerakan literasi Qur'an. Wahbah az-Zuhaili adalah seorang intelektual Muslim dalam bidang hukum Islam yang terkenal dengan pandangannya yang komprehensif terhadap fiqh dan usul fiqh. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana konsep iqra’ menurut Wahbah az-Zuhaili diterapkan dalam gerakan literasi Al-Qur’an dan bagaimana hal tersebut dapat mendorong peningkatan pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an di kalangan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi library yang mendalam terhadap karya-karya Wahbah az-Zuhaili serta mengumpulkan data, membaca mencatat dan mengelola bahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna iqra’ menurut Wahbah az-Zuhaili tidak hanya mencakup membaca dalam arti sempit, tetapi juga mencakup penelitian, analisis, dan penggabungan ilmu yang menghasilkan pengetahuan baru. Gerakan literasi yang di impelentasikan pada masyarakat sangat relevan dengan pandangan Wahbah az-Zuhaili, karena menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan Al-Qur’an secara komprehensif. Implementasi konsep iqra’ ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman keagamaan di pesantren serta memotivasi masyarakat ntuk terus belajar dan mengembangkan ilmu mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang diajarkan oleh Wahbah az-Zuhaili.
HARMONISASI GERAKAN DAKWAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SUKAJADI KOTA PEKANBARU DENGAN KONDISI PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL MASYARAKAT DI ERA DIGITAL Ananda, Icha; Nisa, Luthfiatin; Putri, Aizha Nabila; Amanda, Annisa; Fitri, Fadhilah Annisa
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11444

Abstract

This study aims to analyze the harmonization of the da'wah movement carried out by the Muhammadiyah Branch Leadership (PCM) Sukajadi Pekanbaru City with the changing social values of society in the digital era. Using a qualitative approach and case study method, this research examines digital da'wah strategies, supporting factors, and challenges faced. The results show that PCM Sukajadi has utilized social media platforms such as Instagram, YouTube, and Facebook to disseminate creative and relevant religious content for the younger generation. However, digital disparities and resistance to changes in da'wah methods remain significant challenges. Recommendations include enhancing digital competencies of preachers, collaboration with educational institutions and NGOs, and community empowerment programs to address technological access gaps. The study concludes that harmonizing da'wah movements in the digital era requires adaptation to social and technological changes, as well as inclusive and participatory approaches. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harmonisasi gerakan dakwah yang dijalankan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukajadi Kota Pekanbaru dengan perubahan nilai-nilai sosial masyarakat di era digital. Melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini mengkaji strategi dakwah digital, faktor pendukung, dan tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCM Sukajadi telah memanfaatkan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan Facebook untuk menyebarkan konten keagamaan yang kreatif dan relevan bagi generasi muda. Namun, kesenjangan digital dan resistensi terhadap perubahan metode dakwah menjadi tantangan utama. Rekomendasi penelitian mencakup peningkatan kompetensi digital para dai, kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan NGO, serta program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kesenjangan akses teknologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harmonisasi gerakan dakwah di era digital memerlukan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi, serta pendekatan yang inklusif dan partisipatif.
ZAKAT PROFESI ASN UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT : OPTIMALISASI ZAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI BANGKA BARAT Sunawan, Agus
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11528

Abstract

The presence of BAZNAS as a state-affiliated institution with significant authority plays a crucial role in optimizing the potential of ASN professional zakat to enhance economic conditions and improve societal welfare. Consequently, professional and accountable Amil management is essential. This study falls under the category of field research and employs a descriptive-analytical method with a sociology of religion approach. Data collection was conducted through observation, interviews, and documentation. The findings reveal that the collection of ASN professional zakat by BAZNAS West Bangka remains suboptimal. While the potential zakat revenue from ASN professionals is estimated at IDR 4.2 billion, only IDR 340 million is collected annually. Furthermore, the management of ASN professional zakat—including collection, distribution, utilization, and supervision—does not yet adhere to professional governance standards. Over the past five years (2018-2022), only IDR 80,870,100 or 23.02% of the total zakat distribution for ASN professionals in West Bangka (IDR 1,819,022,300) has been allocated toward improving economic welfare. Additionally, BAZNAS West Bangka has not implemented an effective identification system or priority scale for enhancing economic well-being, with most funds being directed toward consumption rather than productive activities. Given that zakat serves as an essential form of Islamic social capital in addressing social issues, it is imperative to optimize and manage ASN professional zakat in a trustworthy, professional, and transparent manner. Kehadiran BAZNAS sebagai lembaga berafiliasi negara dengan kewenangan yang signifikan memiliki peran penting dalam mengoptimalkan potensi zakat profesi ASN guna meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan Amil yang profesional dan akuntabel sangat diperlukan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan dan menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan sosiologi agama. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumpulan zakat profesi ASN oleh BAZNAS Bangka Barat masih belum optimal. Meskipun potensi zakat profesi ASN diperkirakan mencapai IDR 4,2 miliar, yang berhasil dikumpulkan hanya IDR 340 juta per tahun. Selain itu, pengelolaan zakat profesi ASN yang mencakup pengumpulan, distribusi, pemanfaatan, dan pengawasan belum menerapkan tata kelola yang profesional. Dalam lima tahun terakhir (2018-2022), hanya IDR 80.870.100 atau 23,02% dari total distribusi zakat profesi ASN di Bangka Barat (IDR 1.819.022.300) yang dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi. Selain itu, BAZNAS Bangka Barat belum menerapkan sistem identifikasi dan skala prioritas yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dengan sebagian besar dana lebih banyak disalurkan untuk konsumsi daripada kegiatan produktif. Mengingat zakat merupakan salah satu bentuk modal sosial Islam yang penting dalam mengatasi permasalahan sosial, maka optimalisasi dan pengelolaan zakat profesi ASN harus dilakukan dengan cara yang amanah, profesional, dan transparan
PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM: STUDI PERAN IBU SEBAGAI MADRASATUL ULA DALAM PENDIDIKAN ANAK Oktavia, Revina; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11633

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi peran ibu sebagai Madrasatul Ula dalam pendidikan Islam berbasis keluarga serta dampaknya terhadap perkembangan karakter dan religiusitas anak. Menggunakan pendekatan fenomenologi dalam metode penelitian kualitatif, penelitian ini menggali pengalaman subjektif ibu dalam mendidik anak berdasarkan prinsip Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumen, yang dianalisis menggunakan metode fenomenologi interpretatif dengan pendekatan hermeneutika Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu memiliki peran sentral dalam membentuk kepribadian anak melalui pembiasaan ibadah, keteladanan, serta komunikasi yang efektif. Ibu yang memiliki pemahaman agama yang baik lebih mampu menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak, yang berkontribusi terhadap peningkatan kedisiplinan, empati, dan kesadaran moral mereka. Namun, penelitian juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi ibu dalam mendidik anak di era modern, seperti digitalisasi, perubahan sosial, dan konflik peran antara ibu sebagai pendidik dan pekerja. Meskipun demikian, penelitian ini menemukan bahwa strategi adaptif, seperti pemanfaatan teknologi berbasis Islam dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan, dapat membantu ibu dalam mempertahankan efektivitas pendidikan Islam di rumah. Perbandingan dengan model pendidikan konvensional mengonfirmasi bahwa pendidikan Islam berbasis keluarga lebih efektif dalam membentuk karakter anak karena mengintegrasikan aspek spiritual, moral, dan intelektual dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memberikan implikasi bagi akademisi dan pembuat kebijakan dalam mengembangkan model pendidikan Islam berbasis keluarga yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman. Dengan adanya dukungan kebijakan yang memfasilitasi peran ibu sebagai pendidik utama, pendidikan Islam dalam keluarga dapat terus berkontribusi dalam membentuk generasi Muslim yang berakhlak dan berilmu.
MENANAMKAN MODERASI BERAGAMA: PERAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK SISWA YANG TOLERAN DAN INKLUSIF Perangin-Angin, Delima Lestari Br; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11634

Abstract

Pendidikan moderasi beragama di Indonesia menjadi aspek krusial dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai moderasi beragama di sekolah menengah, serta mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif dalam membentuk sikap inklusif dan toleran siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi partisipatif, analisis dokumen, dan wawancara mendalam dengan guru, siswa, serta kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengajaran berbasis diskusi, studi kasus, dan pembelajaran berbasis proyek lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah tradisional dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai moderasi beragama. Selain itu, kebijakan sekolah yang inklusif serta kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan pendidikan moderasi beragama. Namun, tantangan seperti kurangnya pelatihan bagi guru dan keterbatasan materi ajar yang kontekstual masih menjadi kendala dalam implementasi kebijakan ini. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum yang lebih menekankan interaksi sosial dan pengalaman nyata dalam pembelajaran moderasi beragama, serta peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis kebijakan yang adaptif, pendidikan moderasi beragama diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih toleran, inklusif, dan siap hidup dalam masyarakat multikultural.
PENDEKATAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DENGAN SISWA BERAGAM LATAR BELAKANG Siregar, Salwa Sal Sabila; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11635

Abstract

Pendekatan multikultural dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis di sekolah-sekolah dengan siswa beragam latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendekatan multikultural dalam PAI melalui studi dokumen, observasi kelas, dan analisis materi ajar. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi sejauh mana strategi pembelajaran multikultural diterapkan serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan model pembelajaran berbasis interfaith dialogue dan peace education lebih efektif dalam meningkatkan toleransi dan pemahaman siswa terhadap keberagaman agama dan budaya. Namun, terdapat beberapa kendala dalam implementasi, seperti keterbatasan pelatihan guru, rigiditas kurikulum, serta resistensi dari masyarakat terhadap pendekatan yang lebih inklusif. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan kebijakan pendidikan yang lebih adaptif, pelatihan guru yang berkelanjutan, serta strategi komunikasi yang efektif dengan komunitas sekolah. Studi ini memberikan rekomendasi bagi pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih responsif terhadap keberagaman. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan multikultural dalam PAI bukan hanya meningkatkan pemahaman keagamaan siswa, tetapi juga memperkuat harmoni sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat secara luas.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN RADIKALISME DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putri, Amanda Lia; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11636

Abstract

Radikalisme di kalangan remaja menjadi tantangan serius bagi keberagaman dan stabilitas sosial di Indonesia. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi guna mencegah penyebaran ideologi ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi PAI sebagai media pencegahan radikalisme dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus multiple di beberapa SMA. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan analisis dokumen guna mengevaluasi efektivitas kurikulum, metode pembelajaran, serta pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman siswa mengenai moderasi beragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang mengadopsi pendekatan berbasis Wasathiyyah dalam PAI lebih efektif dalam membentuk sikap toleran dan inklusif siswa dibandingkan dengan sekolah yang masih menerapkan metode konvensional. Selain itu, metode pembelajaran berbasis diskusi, studi kasus, dan experiential learning terbukti lebih berhasil dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya radikalisme dibandingkan dengan metode ceramah satu arah. Namun, tantangan utama dalam implementasi PAI berbasis moderasi meliputi keterbatasan kebijakan pendidikan, resistensi dari kelompok tertentu, serta pengaruh radikalisasi digital melalui media sosial. Oleh karena itu, diperlukan reformasi kebijakan pendidikan yang mendukung integrasi nilai moderasi dalam kurikulum, peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan profesional, serta penguatan literasi digital di kalangan siswa guna menangkal pengaruh ekstremisme daring. Dengan pendekatan ini, PAI dapat berfungsi secara optimal dalam membangun generasi yang moderat, toleran, dan memiliki kesadaran kritis terhadap ideologi radikal.
STRATEGI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pranilinsyiah, Amel; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11655

Abstract

Penelitian ini menganalisis strategi yang digunakan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis fenomenologi, penelitian ini mengkaji dokumen sekolah, observasi non-partisipatif, serta analisis kebijakan pendidikan karakter Islami tanpa melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga strategi utama yang efektif dalam membentuk karakter Islami siswa adalah metode keteladanan (uswah hasanah), storytelling berbasis Qashash Qur’aniyah, serta pembiasaan dan refleksi. Guru yang secara konsisten menerapkan strategi ini mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi internalisasi nilai-nilai Islam. Namun, penelitian juga mengidentifikasi tantangan dalam implementasi pendidikan karakter, termasuk pengaruh lingkungan sosial, dampak teknologi digital, serta keterbatasan kurikulum dalam mengakomodasi pendidikan karakter berbasis pengalaman. Untuk mengatasi tantangan ini, direkomendasikan adaptasi strategi pengajaran melalui teknologi digital dan experiential learning guna meningkatkan efektivitas pendidikan karakter Islami. Implikasi dari penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan karakter Islami memerlukan sinergi antara guru, kebijakan sekolah, dan lingkungan sosial agar nilai-nilai akhlaqul karimah dapat tertanam dengan baik dalam kehidupan siswa.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KESADARAN SOSIAL DAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN Daulay, Elia Sari Romaito; Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v12i3.11656

Abstract

Kesadaran lingkungan dan keberlanjutan telah menjadi isu global yang krusial, sehingga memerlukan pendekatan pendidikan yang inovatif. Penelitian ini mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Islam ke dalam pendidikan lingkungan, dengan fokus pada bagaimana Pendidikan Agama Islam (PAI) berkontribusi dalam membentuk kesadaran sosial dan tanggung jawab lingkungan siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan analisis konten dan studi kasus untuk mengkaji kurikulum PAI, buku teks, kebijakan pendidikan, dan sumber daya digital dari sekolah-sekolah Islam di Indonesia. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa meskipun ajaran Islam secara inheren mempromosikan pengelolaan ekologi melalui konsep-konsep seperti khalifah (pengelolaan), mīzān (keseimbangan), dan amanah (tanggung jawab), integrasinya ke dalam pendidikan formal masih terbatas. Sekolah-sekolah yang telah mengadopsi pendidikan eko-Islam menunjukkan tingkat kesadaran lingkungan yang lebih tinggi di antara siswa, namun tantangan tetap ada, termasuk kurangnya kurikulum terstruktur, pelatihan pendidik yang tidak memadai, dan dukungan kebijakan yang terbatas. Penelitian ini menyoroti perlunya model pendidikan holistik yang secara teratur menggabungkan etika lingkungan Islam, peningkatan pelatihan guru, dan kolaborasi antara sekolah Islam, organisasi lingkungan, dan lembaga keagamaan. Penelitian ini menggarisbawahi potensi pendidikan keberlanjutan berbasis Islam dalam membina pemuda Muslim yang sadar lingkungan, memberikan rekomendasi untuk pengembangan kebijakan dan reformasi kurikulum untuk memperkuat peran pendidikan Islam dalam keberlanjutan lingkungan.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue