cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah" : 10 Documents clear
JUMLAH ISAPAN ASI PADA RADA’AH MENURUT PENDAPAT IMAM MALIK DAN JUMHUR ULAMA Syahrani, Fiarinda Putri; Harahap, Rini Fadilah Tunnisa
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i2.9085

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan Imam Malik dan jumhur ulama mengenai jumlah isapan ASI pada proses rada'ah (penyusuan). Dalam perspektif fikih Islam, rada'ah memiliki aturan dan batasan tertentu terkait jumlah isapan yang dapat mempengaruhi status mahram antara bayi dan ibu susu. Penelitian ini membahas perbedaan interpretasi dan implikasinya terhadap hukum keluarga dalam Islam, terutama terkait dengan status mahram dan batasan kewajiban antara ibu susu dan anak susuan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perbedaan pandangan dalam fikih Islam terkait rada'ah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
HAKIKAT ILMU DALAM AL-QUR’AN Iqbal Sur Azizi; Muhammad Habib Ahasdiandra; Edi Hermanto
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9164

Abstract

Hakikat ilmu dalam Al-Qur'an mencerminkan pandangan Islam terhadap pengetahuan sebagai landasan esensial bagi pengembangan manusia. Ilmu dalam Al-Qur'an tidak terbatas pada pemahaman ayat-ayat qauliyah (ucapan), tetapi juga mencakup ilmu kauniyah (alam semesta) dan aspek-aspek kehidupan yang beragam. Dalam perspektif Al-Qur'an, ilmu bukan sekadar hafalan atau pengetahuan teoritis, melainkan pemahaman menyeluruh yang mencakup kehidupan fisik, pemikiran, dan spiritualitas manusia.
KONSEP BUDAYA DERMAWAN: TELAAH TEMATIK PADA AYAT AYAT TENTANG KEDERMAWANAN Padli, Khairul; Rizki Maulana; Khairi Putra Pamungkas
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9189

Abstract

Budaya dermawan merupakan ajaran universal dalam Islam yang menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis. Salah satu karakter penting yang ditekankan bagi setiap muslim ialah karakter kedermawanan. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mempunyai jiwa dermawan dengan tujuan untuk menjerrnihkan jiwa seseorang dan menunjukkan kepekaan sosial yang tinggi. Penelitian ini menganalisis kandungan ayat-ayat Al-Qur'an tentang budaya dermawan, yaitu Surah Ali 'Imran: 134, An-Nisa: 36-37, Al-Isra': 7, dan Al-Ma'un: 1-3, dengan pendekatan tafsir tematik. Hasil kajian menunjukkan bahwa sifat dermawan merupakan ciri utama orang bertakwa dan menjadi indikator keimanan yang sejati. Ayat-ayat tersebut menekankan pentingnya kedermawanan dalam semua situasi, baik saat lapang maupun sempit, serta mengaitkan perbuatan baik dengan dampaknya pada individu dan masyarakat. Selain itu, sifat dermawan juga dipandang sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial dan memperkuat solidaritas antaranggota masyarakat. Kajian ini menegaskan bahwa budaya dermawan bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga bagian integral dari pembangunan moral dan sosial dalam Islam.
AL-QUR'AN SEBAGAI PETUNJUK BAGI ORANG BERTAKWA: KAJIAN TEMATIK PADA SURAH AL-BAQARAH AYAT 2 Fauzyl, Muhammad; Muhammad Hasan Maulana; Restu Trisnawan; Edi Hermanto
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9190

Abstract

Penelitian ini menganalisis konsep takwa dan peran Al-Qur'an sebagai petunjuk berdasarkan Surah Al-Baqarah ayat 2. Ayat ini menegaskan keotentikan Al-Qur'an sebagai kitab suci yang bebas dari keraguan (la rayba fihi) serta fungsinya sebagai pedoman hidup (huda) bagi mereka yang bertakwa. Dengan menggunakan pendekatan tematik (maudhu'i), penelitian ini mengungkap bahwa takwa, yang mencerminkan kesadaran spiritual dan moral, menjadi prasyarat utama untuk menerima dan memahami bimbingan ilahi. Takwa melibatkan rasa takut kepada Allah, ketaatan kepada perintah-Nya, dan kemampuan menjauhi larangan-Nya, menjadikannya landasan bagi kehidupan individu dan sosial umat Islam. Penelitian ini juga menyoroti pandangan tafsir klasik seperti Tafsir Ibnu Katsir dan tafsir kontemporer seperti Tafsir Al-Misbah untuk menjelaskan hubungan antara takwa dan kemampuan menerima petunjuk. Takwa tidak hanya dipandang sebagai atribut spiritual, tetapi juga prinsip panduan dalam pengambilan keputusan etis, pembangunan karakter moral, dan pembentukan masyarakat yang harmonis. Dalam konteks kehidupan modern, konsep takwa menunjukkan relevansinya sebagai kerangka kerja untuk menciptakan perilaku etis, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa takwa adalah kunci untuk memperoleh manfaat penuh dari ajaran Al-Qur'an. Selain itu, takwa tidak hanya berfungsi sebagai atribut spiritual individu, tetapi juga sebagai elemen penting dalam menyelaraskan kehidupan manusia dengan prinsip-prinsip Al-Qur'an, menjadikannya relevan dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.
PERSPEKTIF TAFSIR AL-QURTHUBI TENTANG KRISIS AKHLAK DI ERA DIGITAL Wildanul Af, Muhammad; Khairul Fadli; Saat Hrp
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9191

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini fokus pada krisis akhlak yang muncul akibat perubahan pola interaksi masyarakat di era digital. Krisis moral menjadi semakin kompleks karena penggunaan media sosial secara masif yang mempengaruhi nilai-nilai etika dan perilaku. Rumusan masalahnya adalah bagaimana Tafsir Al-Qurthubi dapat memberikan solusi etis bagi krisis akhlak ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali gambaran Al-Qurthubi terkait moralitas dan aplikasinya di era digital. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis teks melalui studi literatur. Data diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Tafsir Al-Qurthubi, serta sumber sekunder terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qurthubi menawarkan solusi moral melalui prinsip taqwa, menjaga lisan, dan perilaku etis. Kesimpulannya, Tafsir Al-Qurthubi relevan dalam menghadapi tantangan etika di era digital, terutama dalam mendorong interaksi yang sehat di media sosial. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan moral juga direkomendasikan sebagai solusi tambahan.
KONSEP TAAT KEPADA PEMIMPIN (ULIL AMRI) DI DALAM SURAH AN-NISA: 59, AL-ANFAL: 46 DAN AL-MAIDAH: 48-49 PERSPEKTIF TAFSIR AL-QURTHUBI Mustofa, Ilham; Iqbal Rahman Fadilah; Syahrul Hasibuan
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9194

Abstract

Penelitian ini bermaksud menggali berbagai nilai ajaran Islam yang dapat dijadikan sebagai sikap sebagai rakyat kepada seorang pemimpin dalam perspektif al-Qur’an menurut Tafsir Al-Jami’ Al-Ahkamil Qur’an karya Imam Al-Qurthubi yang merupakan mufassir periode klasik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa penelitian kepustakaan (Library Reseach). Sumber data primer yang digunakan adalah Al-Qur’an dan kitab Tafsir Al-Jami’ Al-Ahkam karya Imam Al-Qurthubi. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan adalah berbagai literatur ilmiah yang relevan dengan objek inti penelitian ini. Penelitian ini termasuk penelitian konseptual dengan pendekatan filosofis-normatif. Sedangkan sifat pendekatan penelitian ini adalah deskriptif-analitik dan preskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat berbagai karakter yang harus diterapkan oleh rakyat kepada para Pemimpin (Ulil Amri) yang dapat dijadikan sebagai landasan bagi seorang pemimpin dan rakyat dalam bernegara adalah Q.S An-Nisa ayat 59, Q.S Al-Anfal ayat 46 dan Q.S Al-Maidah ayat 48-49.
ANALISIS QASHR DALAM SURAH AL FATIHAH AYAT 5: TENTANG PENTINGNYA BERIBADAH DAN MEMINTA PERTOLONGAN HANYA KEPADA-NYA Simangunsong, Liwardha; Syah Fitriani Nasution
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep qashr dalam Surah Al Fatihah ayat 5 salah satu contoh alqashar hakiki yang menekankan bahwa Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in: Pengulangan kata "Iyyaka" (Hanya kepada Engkau) di awal setiap klausa memberikan penekanan yang sangat kuat pada keesaan Allah sebagai satu-satunya yang layak disembah dan diminta pertolongan. Ini adalah bentuk takrir (penegasan) yang sangat efektif, karena hakikatnya memang seharusnya hanya kepada Allah kita menyembah dan memohon pertolongan.
ANALISIS TAKHSIS DALAM STUDI SYARAT SAH SHOLAT PADA SURAH AN-NISA AYAT 43 Nidaulhaq, Fatiya; Muhammad Arif Yasin Bintang
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9197

Abstract

Penelitian ini menganalisis konsep takhshis (pengkhususan) dalam syarat sah salat berdasarkan Surah An-Nisa ayat 43 dan sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Ayat ini mengatur beberapa syarat mendasar bagi umat Islam dalam menjaga kesucian sebelum melaksanakan salat, seperti larangan mendekati salat dalam keadaan junub atau mabuk, kecuali setelah bersuci. Namun, ayat ini tidak memberikan rincian yang lengkap mengenai syarat-syarat sah salat. Sunnah berperan penting dalam memperinci ketentuan tersebut, seperti menegaskan tata cara bersuci, kebersihan pakaian dan tempat, kesadaran penuh saat salat, serta penentuan waktu yang tepat untuk salat. Dengan adanya takhshis melalui sunnah, ketentuan umum dalam Al-Qur’an diperjelas dan dikonkretkan sehingga umat Islam dapat melaksanakan salat dengan sah dan sesuai syariat. Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara Al-Qur’an dan sunnah dalam bentuk takhshis merupakan upaya untuk memperjelas hukum yang bersifat umum agar dapat diaplikasikan secara benar dalam kehidupan sehari-hari.
MUSNAD AHMAD BIN HANBAL – DISUSUN OLEH AHMAD BIN HANBAL (164-241 H), BERISI HADITS-HADITS YANG DIRIWAYATKAN BERDASARKAN PERAWI Hasibuan, Ramsil Huda; Muhammad Miftahul Habib; Ihza Mahendra; Idris Siregar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metodologi penyusunan hadis dalam Musnad Ahmad bin Hanbal dengan fokus pada validitas sanad, konsistensi matan, serta relevansinya dalam konteks hukum Islam kontemporer. Menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini melibatkan analisis dokumen, kajian komparatif, serta kritik sanad dan matan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metodologi Imam Ahmad bin Hanbal menekankan keakuratan rantai periwayatan dan kesesuaian teks hadis dengan prinsip dasar ajaran Islam. Selain itu, hadis-hadis dalam Musnad Ahmad memiliki relevansi yang kuat dalam menjawab tantangan kontemporer, seperti ekonomi syariah, etika sosial, dan hukum keluarga. Kontribusi Musnad Ahmad tidak hanya terbatas pada studi hadis, tetapi juga berperan penting dalam pengembangan pemikiran Islam dan penerapan hukum syariah di era modern. Penelitian ini menegaskan pentingnya kajian berkelanjutan terhadap Musnad Ahmad bin Hanbal untuk memastikan bahwa ajaran hadis dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan solusi praktis bagi umat Islam.
JUAL BELI ONLINE PERSPEKTIF ISLAM Fauzi, Dzikri Ahmad
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i3.9208

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam pola transaksi ekonomi, salah satunya adalah jual beli online. Transaksi ini menawarkan kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas, namun juga menimbulkan pertanyaan terkait kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jual beli online dari perspektif hukum Islam, dengan fokus pada pemenuhan syarat dan rukun akad, serta mengidentifikasi potensi pelanggaran prinsip kehalalan seperti gharar (ketidakjelasan), riba, dan penipuan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif normatif melalui kajian literatur terhadap Al-Qur'an, Hadis, dan kitab-kitab fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jual beli online dapat dianggap sah selama memenuhi prinsip-prinsip dasar fiqh muamalah, termasuk kejelasan objek transaksi, transparansi, dan kejujuran dalam akad. Artikel ini juga memberikan rekomendasi bagi pelaku bisnis online untuk memastikan bahwa praktik mereka sesuai dengan ajaran Islam.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue