cover
Contact Name
Pringati Singarimbun
Contact Email
031262646@ecampus.ut.ac.id
Phone
+6289617699764
Journal Mail Official
ldpbjournal@gmail.com
Editorial Address
Cluster Gajah Mada Kapling 2 Gunung Pangilun Padang Sumatera Barat, Indonesia
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 29886813     DOI : https://doi.org/10.61292/cognoscere
"Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan"! Kami adalah jurnal akademik yang fokus pada kajian interdisplin dalam bidang komunikasi, media, dan pendidikan. Jurnal ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan, gagasan, dan temuan terkini dalam bidang ini.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2023)" : 9 Documents clear
Peran Kepemimpinan Secara Islam Oleh Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Keterampilan Membaca Bagi Siswa SD Ananda Fadia Azzahra; Muhammad Hafizh Fauzan; Noor Lisnaini
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.48

Abstract

Islam upholds the nature of leadership in a person, so then the implementation related to this can be seen from a school principal. In an effort to improve the quality of education in elementary school students, this is also done through improving reading skills. This paper uses a descriptive qualitative method that will discuss various theories associated with the implementation of life, through previous writings collected into one new writing. The success of the principal in evaluating and also improving the quality of existing education will then be helped by his leadership traits. In future writings, it is hoped that we can see this as a real implementation that occurs in the Indonesian nation. Which can then improve the quality of education which will also increase human resources massively. Abstrak Islam menjunjung tinggi sifat kepemimpinan dalam diri seseorang, dengan begitu kemudian implementasi terkait hal ini dapat dilihat dari seorang diri kepala sekolah. Dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada pada siswa-siswi sekolah dasar, hal ini juga dilakukan melalui peningkatan keterampilan membaca. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang akan membahas berbagai teori yang dikaitkan dengan implementasi kehidupan, melalui tulisan-tulisan terdahulu yang dikumpulkan menjadi satu tulisan baru. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengevaluasi dan juga memperbaiki kualitas pendidikan yang ada kemudian akan dibantu oleh sifat kepemimpinan yang dimilikinya. Dalam tulisan ke depannya, diharapkan untuk dapat melihat hal ini sebagai implementasi nyata yang terjadi di bangsa Indonesia. Yang mana kemudian dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang juga akan meningkatkan sumber daya manusia secara besar-besaran. Kata Kunci: Jiwa Kepemimpinan, Kualitas Pendidikan, Keterampilan Membaca, Sumber Daya Manusia, Kepala Sekolah.
Kinerja Dinas Pendidikan dan Olahraga Dalam Peningkatan Literasi Digital Melalui Wajib Pojok Baca di Kabupaten Badung Ni Made Sulastini
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.66

Abstract

Reading is a mandatory activity carried out by students as an effort to support the smooth running of teaching and learning activities at school. However, in reality it can be said that the reading ability and interest of students, especially elementary school students, is still very low. One of the reasons for this is the lack of attention from schools or the government in providing facilities to support reading activities that can be carried out at school. One of the government's efforts to increase students' interest in reading is to require every school to create a reading corner where the books used are books that suit the needs of children at school according to their respective levels. So, from this reading corner, students are expected to be able to build enthusiasm and rebuild interest in reading in Badung Regency. This research was carried out at SDN 1 Sempidi using a descriptive qualitative method where data collection used interview techniques with sources who were believed to be able to provide information about the problem.
Peran Kontrol Diri Remaja Terhadap Obsesi Selebriti Masa Kini di SMA Negeri 42 Jakarta (Studi Kasus Pada Remaja yang Terobsesi Artis Korea Selatan) Setiyawati Eka Lestari; Ronny Gunawan; Andreas Rian Nugroho
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.68

Abstract

Obsessions that occur or are experienced by humans can still be said to be within reasonable limits if a person does not overdo it or think about the same thing over and over again. If this happens repeatedly and interferes with daily functions and is accompanied by a tendency to do something repeatedly to do something to reduce the anxiety caused by these thoughts. The objectives of this study are: (1) To determine the role of adolescent self-control in the midst of celebrity obsession. (2) To find out the influence of obsession on education, life, and the future. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection techniques used in this study were open questionnaires, in-depth interviews, and observations. The data that has been collected is then analyzed by researches using analytical techniques according to Miles and Huberman. Based on the results of this research analysis, it can be concluded that the self-control descriptions of the five subjects have differences. The picture of adolescent self-control towards the current celebrity obsession in subject 1 and 2 tends to be positive, while subjects 3, 4, and 5 tend to be negative. This can be seen from the characteristics of self-control possessed by subject 1 and 2 who tend to be positive and subjects 3, 4 and 5 who tend to lack self-control. Abstrak Obsesi yang terjadi atau dialami oleh manusia masih bisa dikatakan berada dalam batas wajar jika seseorang itu tidak berlebihan atau berulang-ulang memikirkan hal yang sama. Jika hal ini terjadi sampai berulang-ulang dan mengganggu fungsi keseharian serta disertai dengan kecenderungan melakukan sesuatu yang berulang untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan akibat pikiran tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui peran kontrol diri remaja di tengah keobsesian terhadap selebriti. (2) Untuk mengetahui pengaruh obsesi terhadap pendidikan, kehidupan, serta masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka, wawancara mendalam, dan observasi. Data yang telah terkumpul kemudian peneliti analisis menggunakan teknik analisis menurut Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran kontrol diri kelima subjek memiliki perbedaan. Gambaran kontrol diri remaja terhadap obsesi selebriti masa kini pada subjek 1 dan subjek 2 cenderung positif, sedangkan subjek 3, 4 dan 5 cenderung mengarah negatif. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri kontrol diri yang dimiliki subjek 1 dan subjek 2 yang cenderung positif serta subjek 3, 4, dan 5 yang cenderung kurang dalam kontrol diri.Kata kunci: kontrol diri, obsesi, remaja
Etika Komunikasi dalam Menggunakan Media Sosial (Suatu Kajian Literatur) Riza Dwi Meidiaputri; Imam Mukhlis
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.71

Abstract

This study aimed to find out about the ethics of communication used in social media. The method of the research was literature review. The writer used some articles in order to gather the data. It intended to see how people communicate based on the ethics of communication and their interactions on wandering through social media. Social media, however, gave so many insights in the field of ethics and communication. Internet also provided such a large world and much opportunities for people throughout the world to send messages to each other. The conclusion of this study showed that people need to be wise on performing the social media as it was such a public place for everyone to access. Thus, negative impacts on using social media will do people no good, so that careless behaviour and might ruin one’s future. People need to be educated more about the use of social media and how to communicate through it properly so that the user of it would gladly get a good impact, especially as we live where technology takes control the face-to-face communication. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika komunikasi yang digunakan dalam media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka (literature review). Penulis menggunakan beberapa artikel untuk mengumpulkan data. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana masyarakat berkomunikasi berdasarkan etika komunikasi dan interaksinya dalam berkelana di media sosial. Media sosial memberikan begitu banyak wawasan di bidang etika dan komunikasi. Internet juga memberikan dunia yang begitu luas dan banyak peluang bagi orang-orang di seluruh dunia untuk saling mengirim pesan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial karena media sosial merupakan tempat umum yang dapat diakses oleh semua orang. Dengan demikian, dampak negatif penggunaan media sosial akan berdampak buruk bagi masyarakat, sehingga terjadi perilaku ceroboh dan mungkin dapat merusak masa depan seseorang. Masyarakat perlu diedukasi lebih dalam mengenai penggunaan media sosial dan cara berkomunikasi yang baik agar penggunanya dapat dengan senang hati mendapatkan dampak yang baik, apalagi kita hidup di mana teknologi mengambil alih komunikasi tatap muka.
Evaluasi Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Konteks Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Anggi Pratiwi; Dhitami; Febby Azhura; Makhroza Husna; Mutiara Hilda; Syaidatul Azhari
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.86

Abstract

This research aims to evaluate the effectiveness of learning media in the context of Social Sciences (IPS) subjects. The research method used was an experiment involving middle school students. Two groups were given learning using traditional media and interactive media. Data was analyzed using quantitative and qualitative approaches. The research results show that interactive learning media significantly increases students' understanding of social studies concepts compared to traditional methods. Apart from that, students' active participation and level of learning motivation also experienced a marked increase when using interactive media. This research contributes to our understanding of the role of learning media in improving the quality of social studies learning. The practical implications emphasize the need for the integration of interactive media in social studies learning to increase student engagement and their learning outcomes. Keywords: Media, learning, social sciences   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas media pembelajaran dalam konteks mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan melibatkan siswa-siswa sekolah menengah. Dua kelompok diberikan pembelajaran menggunakan media tradisional dan media interaktif. Data dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif secara signifikan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPS dibandingkan dengan metode tradisional. Selain itu, partisipasi aktif siswa dan tingkat motivasi belajar juga mengalami peningkatan yang mencolok ketika menggunakan media interaktif. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang peran media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Implikasi praktisnya menekankan perlunya integrasi media interaktif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar mereka. Kata Kunci : Media, Pembelajaran, IPS
Fase Perkembangan Manusia dalam Pendidikan Islam Ditinjau Dari Al-Qur’an dan Hadits Redhatul Hayati; Jamilus
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.93

Abstract

Abstract The purpose of this research is to explore the phases of human development in Islamic education based on the Qur'an and Hadith. Humans, created by Allah, possess a perfect form compared to other creations. This study is a literature review, sourcing information from various literature related to human development. The findings indicate that human development begins at birth in a pure state without the burden of sin due to worldly transgressions. The guidance for human development is derived from the Qur'an and Hadith, serving as a foundation throughout one's life journey from birth through childhood, adolescence, adulthood, and ultimately death. The intricate aspects of human development are crucial in Islamic education, providing guidelines for education, understanding the Sunnah, instilling Islamic values, shaping character, applying Islamic law, deepening comprehension of the Qur'an and Hadith, and . Keywords: , Islamic Education, Al-Qur’an, Hadits Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fase-fase perkembangan manusia dalam pendidikan Islam ditinjau dari Al-Qur’an dan hadits. Manusia yang merupakan ciptaan Allah memiliki bentuk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur, di mana sumber diperoleh dari berbagai literatur yang berhubungan dengan perkembangan manusia. Hasil penelitian ini adalah bahwa perkembangan manusia dimulai sejak ia dilahirkan ke dunia. Dalam keadaan suci tanpa adanya dosa akibat kemaksiatan dunia. Perkembangan manusia berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits, di mana kedua sumber tersebut menjadi mengantar dalam perkembangan manusia dalam menjalani kehidupannya. Mulai dari ia dilahirkan, memasuki usia balita, usia kanak-kanak, remaja, hingga dewasa, sampai akhirnya meninggal dunia. Perkembangan manusia yang begitu komplek perlu kita telaah dalam pendidikan Islam sebab hal tersebut merupakan pedoman dalam pendidikan, pemahaman terhadap sunnah, penanaman nilai ke-Islaman, pembentuka karakter, pendekatan pada hukum Islam, pemahaman lebih mendalam terhadap Al-Qur’an dan hadits, dan juga pengembangan potensi manusia. Kata Kunci: Perkembangan Manusia, Pendidikan Islam, Al-Qur’an, Hadits
Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Perspektif Pendidikan Islam Wesmi; Jamilus
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.94

Abstract

Evaluation is very important in human life, especially in Islamic education. As a creature of Allah, humans are obliged to be responsible for everything they have done in the previous life. In Islamic education, there are two implementations of evaluation in the perspective of Islamic education, namely individual evaluation and institutional evaluation. The purpose of this research is to find out the implementation of educational evaluation from the perspective of Islamic education. This research is a literature study research, in which in the process the researcher uses books from various literature sources to describe the implementation of Islamic education evaluation. The data sources in this study were obtained from books, journals, scientific articles, and research relevant to the research. Then analyze the related theories and produce data findings systematically with descriptive data analysis techniques. The result of this research is that individual evaluation can help create a deeper understanding of student development in the context of Islamic education. By paying attention to these aspects. Islamic education can have a more holistic impact on the personal and spiritual development of individual students. Meanwhile, institutional evaluation aims to ensure that Islamic education institutions provide quality education in accordance with Islamic principles, not only in terms of contracts, but also in terms of the quality of education provided. Abstrak Evaluasi sangat penting dalam kehidupan manusia, terkhusus dalam pendidikan Islam. Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia wajib mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah dia lakukan di kehidupan sebelumnya. Dalam pendidikan Islam, terdapat dua pelaksanaan evaluasi dalam perspektif pendidikan Islam, yaitu evaluasi secara individu dan evaluasi secara kelembagaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi pendidikan perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur, di mana dalam pengerjaannya peneliti menggunakan buku dari berbagai sumber literatur untuk menjabarkan pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel ilmiah, dan penelitian yang relevan dengan penelitian. Kemudian menganalisis teori-teori yang berkaitan terebut dan menghasilkan temuan data secara sistematis dengan teknik analisis deskriptif data. Hasil Penelitian ini adalah evaluasi individu dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan siswa dalam konteks pendidikan Islam. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut. Pendidikan Islam dapat memberikan dampak yang lebih holistik pada perkembangan pribadi dan spiritual siswa secara individu. Sedangkan evaluasi kelembagaan bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan Islam memberikan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, tidak hanya dari segi akdemis tetapi juga keagamaan. Kata Kunci: Pelaksanaan, Evaluasi Pendidikan, Pendidikan Islam
Peranan Pendidikan Islam dalam Konteks Sistem Pendidikan Nasional Yenita Suatrina; Jamilus
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.v1i2.95

Abstract

In the context of Indonesian national education, Islamic Religious Education in schools occupies a very strong position, supported by a formal juridical basis in the system of state and nation This strength can be seen from several juridical foundations that identify Islamic Religious Education as a subsystem of national education. Islamic education faces various problems and gaps, but is an integral part of national development to create an Indonesian society that reflects the strength of faith and piety. This study aims to determine the role of Islamic education in the context of the national education system. This research is a regular study research using sources from related literature. The result of this study is that the role of Islamic education in the national education system includes two aspects, namely Islamic education plays a role in accelerating the achievement of national education goals and providing additional nuances and values in other fields of study which is the goal of Islamic education which is different from most general knowledge which tends to come from Western culture with its secular nature. Abstrak Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, Pendidikan Agama Islam di sekolah menduduki posisi yang sangat kuat, didukung oleh landasan yuridis formal dalam sistem bernegara dan berbangsa. Kekuatan ini terlihat dari beberapa landasan yuridis yang mengidentifikasi Pendidikan Agama Islam sebagai subsistem pendidikan nasional. Pendidikan Islam menghadapi berbagai persoalan dan kesenjangan, namun menjadi bagian integral dalam pembangunan nasional untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mencerminkan kekuatan iman dan takwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pendidikan Islam dalam konteks sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini adalah penelitian studi literatur dengan menggunakan sumber-sumber dari literatur yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa peran pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional mencakup dua aspek yaitu pendidikan Islam berperan dalam mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional, dan memberikan nuansa dan nilai tambahan pada bidang studi lainnya yang merupakan tujuan pendidikan Islam, yang berbeda dengan kebanyakan pengetahuan umum di mana cenderung berasal dari kebudayaan Barat dengan sifat sekulernya. Kata Kunci: Peranan, Pendidikan Islam, Sistem Pendidikan Nasional
Gamification in Qur’anic Learning: Evidence from Muslim Students in Hybrid Classrooms Amin, Syukri; Nurfadilla , Annisa; Rasman; Puspitasari , Amelia; N.Baskautshar
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.285

Abstract

This study critically examines the application of gamification features—points, badges, and leaderboards—within hybrid Qur'anic learning environments, testing their influence on student motivation and learning outcomes through a Self-Determination Theory framework. Employing a quantitative approach with SmartPLS analysis on data from 250 Muslim students, the research yielded a critical paradox: while points and badges positively influenced engagement, leaderboards demonstrated a negative effect, and crucially, the resulting engagement failed to translate into improved Qur'anic learning effectiveness. The model's explanatory power was severely limited (R² = 0.021 for learning outcomes), and a fundamental measurement model failure was observed, with invalid reliability and validity metrics (e.g., negative Cronbach's Alpha). This comprehensive model invalidity challenges the direct transferability of secular gamification models to religious education, suggesting that extrinsic rewards may undermine intrinsic spiritual motivation. The study concludes that a paradigm shift is necessary, advocating for the development of a unique, theologically-grounded gamification pedagogy that prioritizes spiritual growth over competitive mechanics and calls for a fundamental reconceptualization of engagement metrics in sacred learning contexts.

Page 1 of 1 | Total Record : 9