Articles
156 Documents
<![CDATA[Hubungan Antara Self Control dengan Perilaku Konsumtif Pengguna Shoppe Paylatter pada Dewasa Awal di Kota Padang ]]>
<![CDATA[Salma, Atikah]]>;
<![CDATA[Nio, Suci Rahma]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 1 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i1.283
<![CDATA[Shopee merupakan salah satu market place terbesar di Indonesia. Sejauh ini jumlah pengunjung shopee sudah mencapai lebih dari 237 juta pengunjung, tercatat hingga 1 september 2023. Shopee paylater ialah salah satu fitur dari shoppe yang digemari dikalangan dewasa awal yang memberi kemudahan sat melakukan dalam pembalian hingga mengarah pada perilaku konsumtif. salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif yakni self control. Tujuan penelitian ini yakniguna mengetahui hubungan self control dengan perilaku konsumtif pada dewasa awal pengguna shopee paylater di Kota Padang.Metode penelitian kuantitatif yang dipergunakan peneliti, teknik penggumpulan data dengan skala likert.Sampel penelitian yang diambil 120 orang pada dewasa awal pengguna shopee paylatter di Kota Padang yang memperoleh melalui teknik analisis data yang dipergunakan yakni Teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapatnya hubungan positif yang signifikan antara self control dengan perilaku konsumtif pada dewasa awal pengguna shoppe paylater di Kota Padang dengan nilai signifikansi 0,000 serta nilai korelasi pearson yakni 0,683. ]]>
<![CDATA[Gambaran self efficacy pada mahasiswa psikogi UNP kampus V Bukittinggi yang mengalami Low Back Pain ]]>
<![CDATA[Nirmala Anggraini]]>;
<![CDATA[Primanita, Rida Yanna]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.222
<![CDATA[Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat. LBP merupakan nyeri punggung bawah bisa menjadi pemicu utama kecacatan yang mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan seseorang. Penelitian yang dilakukan di Polandia tahun 2018, remaja menderita LBP sebanyak 74,4 %. Sebanyak 82,8 % remaja perempuan lebih sering merasakan nyeri daripada remaja laki-laki yang hanya 64,3 %. Di Indonesia tahun 2018, diperkirakan sebanyak 7,6%-37% dan 26,74 % penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas dan yang bekerja mengeluhkan bahwa mereka merasakan nyeri di punggung bawah. Berdasarkan hasil wawancara terdapat mahasiswa yang mengalami LBP namun mahasiswa tersebut tidak mau berusaha untuk menyembuhkan LBP padahal mereka tahu cara mengurangi LBP. Salah satu faktor yang mempengaruhi LBP yaitu self efficacy. Self-efficacy dapat memberikan seseorang kemampuan untuk bertahan hidup dan tangguh dalam menghadapi kesulitan. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan populasi mahasiswa psikologi kampus V UNP. Bertujuan untuk mengetahui gambaran Self-efficacy pada mahasiswa Psikologi Kampus lima Bukittinggi yang menderita Low Back Pain. teknik sampel yang digunakan yaitu non-probability. Hasil penelitian ini yaitu self efficacy pada Mahasiswa Psikologi UNP Kampus V Bukittinggi yang mengalami low back pain berada dalam kategori tinggi dengan persentase 87,5%. Jenis kelamin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi self efficacy, dimana perempuan memiliki self efficacy yang lebih tinggi yaitu 61,54%, dibandingkan laki-laki sebesar 25,96%. ]]>
<![CDATA[GAMBARAN COPING STRATEGY DAN CARER BURDEN PADA PRIMARY CAREGIVER SKIZOFRENIA DI KOTA SUNGAI PENUH ]]>
<![CDATA[Yosrinanda, Sukma]]>;
<![CDATA[Utami, Rahayu Hardianti]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.298
<![CDATA[Skizofrenia merupakan gangguan mental kompleks yang memerlukan perawatan intensif, sehingga carer burden atau carer burden berpotensi menurunkan kualitas hidup primary caregiver dan pengabaian terhadap orang dengan skizofrenia (ODS). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan coping strategy dan carer burden yang dialami oleh primary caregiver ODS di Kota Sungai Penuh. Dalam penelitian ini, 31 ibu sebagai primary caregiver di Kota Sungai Penuh diperiksa untuk mengidentifikasi coping strategy yang mereka gunakan dan tingkat carer burden yang mereka alami menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan instrumen the Way Of Coping dan Zarit Burden Interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas primary caregiver menggunakan Problem Focused Coping (PFC) sebesar 58,1%, dan 41,9% menggunakan Emotion Focused Coping (EFC). Mengenai carer burden, ditemukan bahwa 45,5% primary caregiver mengalami beban rendah, sedangkan 39,4% menghadapi beban tinggi. Temuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana coping strategy yang diterapkan dapat mempengaruhi carer burden dan menawarkan panduan untuk intervensi yang dapat membantu mengurangi carer burden yang dirasakan oleh primary caregiver dan meningkatkan kualitas perawatan untuk orang dengan skizofrenia.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA UNP ]]>
<![CDATA[Anjani, Mutiara Anjani]]>;
<![CDATA[anjani, mutiara]]>;
<![CDATA[Anindra Guspa]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.305
<![CDATA[Gaya hidup yang seluruh aktivitas hidupnya terfokus pada kesenangan hidup dan kepuasan sesaat sebagai hal utama dalam hidup diartikan sebagai gaya hidup hedonis, oleh sebab itu orang yang bergaya hidup hedonis dapat berpotensi mengembangkan perilaku konsumtif. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan gaya hidup hedonisme dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa Universitas Negeri Padang. Dari total populasi 53.000 terdapat 384 orang mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah teknik Accidental random sampling. Mayoritas subjek dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 160 orang (41,7%) tergolong dengan gaya hidup hedonis tinggi. Kemudian pada variabel perilaku konsumtif, mayoritas subjek yaitu sebanyak 170 orang (44,3%) memiliki perilaku konsumtif sedang. Hasil analisis korelasi Product momen dari pearson pada penelitian ini menunjukkan hasil r = 0,780 dengan signifikan p = < 0,000 (p < 0,05), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa Universitas Negeri Padang. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi gaya hidup hedonis maka perilaku konsumtif juga akan meningkat. Sebaliknya semakin rendah gaya hidup hedonis maka perilaku konsumtif akan menurun. Pada akhirnya penelitian ini dapat menjadi suatu referensi bagi peneliti berikutnya mengenai permasalahan yang berkaitan dengan gaya hidup hedonis ataupun perilaku konsumtif.]]>
<![CDATA[Hubungan Antara Fanatisme dengan Perilaku Konsumtif Pada Komunitas Penggemar JKT48 Regional Sumatera Barat (PDG48) ]]>
<![CDATA[Farij, Ichlasul]]>;
<![CDATA[Suci Rahma Nio]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.306
<![CDATA[Kemunculan JKT48 berhasil menarik minat dan dukungan dari berbagai kalangan, terutama para penggemar musik dan budaya Jepang di Indonesia. Penggemar menunjukkan loyalitas dengan membeli barang atau produk yang berhubungan dengan idola mereka. Apabila pembelian tersebut dilakukan secara terus menerus, maka dapat dikategorikan sebagai pemborosan, dimana pemborosan merupakan salah satu aspek dari perilaku konsumtif. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui Hubungan antara Fanatisme dengan Perilaku Konsumtif pada Komunitas Penggemar JKT48 Regional Sumatera Barat (PDG48). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penelitian korelasional. Populasi yang diukur dalam penelitian ini adalah anggota komunitas PDG48. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling dimana anggota populasi harus memenuhi kriteria agar dapat menjadi sampel penelitian. Anggota komunitas yang berpartisipasi pada penelitian ini berjumlah 100 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala fanatisme dan skala perilaku konsumtif yang disusun dengan model Likert. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis Korelasi Product-moment. Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien r pada penelitian ini sebesar 0,556, maka kriteria hubungan antara variabel fanatisme dan perilaku konsumtif memiliki hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini sebesar 0,309 yang berarti bahwa variabel Fanatisme dapat memberikan sumbangsih terhadap variabel Perilaku Konsumtif sebesar 30,9%.]]>
<![CDATA[Hubungan Psychological well being dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Universitas Negeri Padang ]]>
<![CDATA[nudhar, azarine]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.309
<![CDATA[Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan yakni mengetahui hubungan dari kesejahteraan psikologis dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Negeri Padang yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 270 mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, yang dipilih dengan menggunakan metode pemilihan acak proporsional. Kesejahteraan psikologis dinilai melalui penggunaan instrumen survei yang dibuat oleh Utami (2019) dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,895. Demikian pula dengan prokrastinasi akademik yang dinilai menggunakan alat ukur dari Settia (2022) dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,919. Data diperiksa memakai pengujian statistik korelasi product moment. Temuan dari penelitian memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan secara statistik (p = 0,000 < 0,05) dan koefisien korelasi Pearson yang nilainya -0,549 antara kesejahteraan psikologis dengan prokrastinasi akademik dari mahasiswa yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi di Universitas Negeri Padang.]]>
<![CDATA[Efektivitas Peer Education dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja Mengenai Perilaku Seks Bebas di MTs Masyhudiyah Giri ]]>
<![CDATA[Fitri, Adinda Putri Annisya Fitri]]>;
<![CDATA[Amelasasih, Prianggi Amelasasih]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.314
<![CDATA[Pemahaman tentang perilaku seks bebas sangat penting bagi remaja karena masa remaja merupakan periode transisi yang rentan terhadap pengaruh lingkungan dan pergaulan. Peer education merupakan pendekatan pendidikan yang melibatkan teman sebaya sebagai fasilitator atau pendidik, yang dinilai lebih efektif karena adanya kesamaan pengalaman dan usia. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pre-experimental design. Dimana penelitian ini didesain dengan rancangan one group pre-post test design. Pre-test diberikan sebelum perlakuan dan post-test diberikan setelah mendapat perlakuan. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan siswa kelas IX yang berjumlah 55 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode peer education dinilai efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai perilaku seks bebas. Hal ini terbukti dari data pre-test dengan rata-rata 50.94 meningkat pada post-test dengan rata-rata 79,25 pada kategori tinggi. Uji statistik paired sample t-test menunjukkan p= 0.000 yang berarti p< 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil peer education pada data pre-test dan post-test.]]>
<![CDATA[Penerapan Teknik Self-Management Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Gresik ]]>
<![CDATA[Nasution, Icha Mareta Nasution]]>;
<![CDATA[Puspitaningrum, Noer Suci Endah Puspitaningrum]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.315
<![CDATA[Kemandirian adalah faktor penting dalam pembelajaran karena membantu siswa mencapai kesuksesan dan prestasi. Siswa yang kurang mandiri dalam belajar seringkali mengalami kesulitan dalam mengambil tanggung jawab selama proses belajar, yang dapat memicu perilaku negatif seperti menunggu instruksi guru untuk menyelesaikan tugas, menyontek, dan sering terlambat mengumpulkan tugas. Solusi yang tepat adalah memberikan bimbingan dan arahan melalui pembiasaan pengelolaan diri dalam belajar yaitu dengan menerapkan pembelajaran teknik self-management. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pre test-post test. Dalam desain ini, tes awal (pre-test) diberikan sebelum perlakuan, dan tes akhir (post-test) diberikan setelah perlakuan. Sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 65 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik self-management efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Hal ini terbukti dari data pre-test sebelum perlakuan yang menunjukkan rata-rata 43,60 (kategori rendah) dan data post-test setelah perlakuan yang menunjukkan rata-rata 54,00 (kategori sedang). Peningkatan signifikan dari kategori rendah ke kategori sedang menunjukkan bahwa perlakuan tersebut memberikan dampak positif.]]>
<![CDATA[Hubungan Emotional Dysregulation dengan Kecanduan (Adiksi) Game Online Pada Mahasiswa Laki-laki Universitas Negeri Padang ]]>
<![CDATA[Rahmayani, Amalia Nuri]]>;
<![CDATA[Rinaldi, Rinaldi]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.318
<![CDATA[This research aims to determine the relationship between emotional dysregulation and online game addiction among male students at Universitas Negeri Padang. The research design used in this study is a correlational quantitative study. The subjects of this study are 250 male students, selected through purposive sampling with the characteristic of playing online games for 12 months (1 year) or more. The instruments used in this study are the Game Addiction Scale (GAS) and the Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). The data analysis used is Pearson correlation analysis or Product Moment correlation with a correlation value of r = 0.339 and a significance level of p = 0.000 (P < 0.05), which means that H0 is rejected and Ha is accepted. This indicates that there is a relationship between emotional dysregulation and online game addiction among male students at Universitas Negeri Padang.]]>
<![CDATA[Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Agresi Verbal di Media Sosial ]]>
<![CDATA[lingga fredyne]]>;
<![CDATA[zulian fikry]]>
<![CDATA[ CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 2 No 2 (2024): CAUSALITA: Journal of Psychology ]]>
Publisher : <![CDATA[CV. Causalita Dynamic Solutions ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62260/causalita.v2i2.319
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kecerdasan emosi terhadap perilaku agresi verbal di media sosial. penelitian ini menggunkan metode kuantitatif dengan analisis non parametrik yaitu rank spearman dikarenakan salah satu variabelnya berdistribusi tidak normal. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan subjek sebanyak 113 orang pengguna aktif media sosial di seluruh indonesia yang terdiri dari 53,1% subjek perempuan dan 46,9% subjek laki-laki. Dari uji analisis didapatkan hasil signifikan pada penelitian sebesar 0,028 (sig<0,5) dan korelasi (r) sebesar -0,207. Kemudian sebanyak 76,11% subjek pernah mengalami emosi marah yang meledak dalam 3 bulan terakhir. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel kecerdasan emosi terhadap perilaku agresi verbal di media sosial dengan arah hubungan negatif. Semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin rendah agresi verbal dan semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin tinggi agresi verbalnya. Kemudian sebanyak 76,11% subjek di duga melakukan agresi verbal secara patologis.]]>
