cover
Contact Name
Beni Widiawan
Contact Email
beni@polije.ac.id
Phone
+6287861929737
Journal Mail Official
p3m@polije.ac.id
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat POLITEKNIK NEGERI JEMBER Jl. Mastrip Po. Box 164, Tegalgede - Sumbersari, Kab. Jember, Jawa Timur 68101. Telp (0331) 333532-34
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium
ISSN : 28284895     EISSN : 28285204     DOI : https://doi.org/10.25047/plp
Core Subject : Engineering,
Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium merupakan media publikasi bagi pranata laboratorium Pendidikan (PLP) yang diterbitkan oleh Politeknik Negeri Jember. Jurnal ini menerima artikel ilmiah berupa hasil penelitian, survei, evaluasi, dan pengkajian ilmiah dalam bidang Pengelolaan Laboratorium yang sesuai dengan fungsi Pranata Laboratirum Pendidikan. Adapun ruang lingkup publikasi antara lain: Memodifikasi / menciptakan metode kerja (validasi). Peningkatan kemampuan instrumen/alat dalam pengujian. Pengembangan artefak/bahan acuan standar (CRM, IRM, PUP sesuai ISO 17043). Pemanfaatan bahan-bahan lokal sebagai alternatif dalam memodifikasi metode sehingga lebih efisien, efektif dan ramah lingkungan. Pengembangan metode K3 dengan pengelolaan limbah (reduce, recycle, reuse). Rancangan teknologi / membuat peralatan / bahan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2024): Februari" : 7 Documents clear
Perancangan Smart Drip Irrigation System Berbasis Iot Pada Tanaman Tomat Untuk Praktikum Sistem Fertigasi Dan Teknologi Greenhouse Di Laboratorium Teknik Tata Air Priono, Agus; Sujono Putro, Dimas
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4470

Abstract

Pada masa ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Teknologi berkembang pada berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang pertanian. Bidang pertanian adalah salah satu kebanggaan dari negara tropis seperti Indonesia. Greenhouse memiliki beberapa macam bangunan serta dapat digunakan untuk berbagai macam metode bercocok tanam salah satunya adalah dengan metode irigasi tetes. Irigasi memiliki beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu dari jenis irigasi tersebut adalah sistem irigasi tetes (Drip irrigation System). Laboraturium Teknik Tata Air belum memiliki smart drip irrigation berbasis IoT untuk mengontrol kuantitas nutrisi. Dalam perkembangan teknologi IoT (Internet of thing) adalah salah satu teknologi yang dapat membantu dalam mengontrol sebuah sistem. Teknologi ini mengontrol sebuah sistem sehingga sistem tersebut dapat dijalankan secara otomatis. Tujuan dari penelitian ini akan diaplikasikan pada praktikum Teknologi Greenhouse dan Fertigasi di laboratorium Teknik Tata Air. Beberapa komponen peralatan yang digunakan untuk menunjang smart drip irrigation system ini yaitu, Instalasi Sistem Irigasi, NodeMCU ESP8266, Sensor Kelembaban tanah, Sensor suhu dan kelembaban, Lcd 16x2, Blink.io.
Pengaruh Suhu terhadap Produksi Amilase dari Bakteri sebagai Bahan Praktikum di Laboratorium Teknologi Rekayasa Pangan Wahyu Setyaji Dwiantara; Rahmawati, Widya
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4490

Abstract

Beberapa praktikum di Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan memerlukan enzim sebagai bahannya. Selama ini, enzim didapatkan dari nanas untuk bromelin dan kentang untuk katalase. Penelitian ini dilakukan untuk memperbanyak jenis enzim yang digunakan untuk praktikum. Enzim yang ingin dicari adalah amilase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu inkubasi bakteri terhadap aktivitas amilase yang dihasilkan. Tiga isolat yang diuji yaitu A3-04, A3-02 dan G1-01 menunjukkan ketiganya memiliki aktivitas amilase. Zona bening yang dimiliki A3-04 terlihat memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan A3-02 dan G1-01, diduga A3-04 memiliki aktivitas amilase paling tinggi. Metode DNS (Dinitro salicylic acid) dilakukan untuk menentukan aktivitas amilase. Pengaruh suhu dan waktu inkubasi bakteri pada aktivitas amilase ditentukan dengan menumbuhkan kultur bakteri pada suhu 30, 35 dan 40oC. Sampel diambil pada waktu inkubasi 15, 16 dan 17 jam untuk dilakukan pengukuran aktivitas amilase. Selain aktivitas amilase, dilakukan juga pengukuran kepadatan sel bakteri dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas amilase tertinggi terjadi pada inkubasi bakteri A3-04 pada suhu 35oC selama 17 jam. Dari hasil ini, rekomendasi yang dapat diberikan untuk memproduksi amilase adalah melakukan inkubasi bakteri A3-04 pada suhu 35oC selama 17 jam. Hasil identifikasi bakteri secara molekuler isolat A3-04 adalah Bacillus flexus strain Xh8 dengan tingkat kesamaan 100,00%. Kata kunci — Amilase, Bacillus flexus, suhu, kepadatan sel, waktu inkubasi
Sistem Otomatisasi Pengatur Suhu Dan Kelembaban Pada (Germinator) Portabel Prayitno, Prayitno; Mukhlis, Syaiful Mukhlis; Hariyanto, Budi Hariyanto
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4517

Abstract

Proses pertumbuhan dan perkembangan kecambah diperlukan kondisi lingkungan yang optimum untuk dapat berkembang secara normal. Pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih melalui 2 fase perubahan yaitu fase fisiologis dan fase morfologis. Tujuan penelitian untuk mendapatkan /membangun alat germinator yang sederhana bersifat mobile/portabel yang dapat memberikan lingkungan optimum yang terkontrol secara otomatis, selain itu dapat mengamati atau merekam secara visual fase pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih. Proses penelitian dengan memasang perangkat pengatur suhu dan kelembaban secara otomatis, pemasangan timer untuk pengatur sumber cahaya (gelap dan terang), serta pemasangan kamera pengamat dalam germinator. Hasil penelitian menunjukkan pemasangan termohygrostat memberikan hasil yang baik karena suhu dan kelembaban terkontrol sesuai jenis benih yang berpedoman pada ISTA. Penggunaan timer memudahkan mengatur kondisi kecambah pada posisi terang atau gelap yang dapat dilakukan secara semi otomatis. Pemasangan kamera memberikan gambar secara visual perkembangan dan pertumbuhan kecambah dengan fase perubahan secara fiologis dan morfologis.
Efektivitas Media Edamame Agar Dengan Penambahan Polymyxin B Sebagai Media Selektif Alternatif Bakteri Bacillus Subtilis Nurhayati, Dian; Andayani, Nanik Andayani; Saing, Muhammad Djabir Saing
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4519

Abstract

Media selektif Edamame Agar dengan penambahan Polymyxin B   dibuat  bertahap  yaitu pembuatan tepung edamame dan pembuatan  edamame agar + Polymyxin B. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – September  2023, bertempat di Laboratorium  Analisis Pangan Politeknik Negeri Jember.   Penelitian bertujuan  untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Bacillus Subtillis pada  edamame agar dengan penambahan Polymyxin B dan membuat SOP. Metode penelitian dengan membandingkan pertumbuhan bakteri Bacillus Subtilis pada edamame agar dengan media Mannitol Egg yolk polymyxin Agar .Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni  bakteri Bacillus subtillis pada media dengan penambahan Polymyxin B  0,6 % , 1,1 %, 1,6 %  dan media Mannitol Egg yolk polymyxin Agar  dengan   masa inkubasi 48 jam adalah 3,9  x 105, 2,2 x 105, 1,0 x 105 cfu/ml  dan pada Mannitol Egg yolk polymyxin Agar 3,5 x 105 cfu/ml . Pengujian kimia terhadap koloni yang tumbuh pada  keempat media menunjukkan hasil sama yaitu  Katalase positip, Fermentasi Laktosa negatip , Fermentasi Glukosa positif dan Voges Proskauer  positip. Pengecatan gram  menunjukkan bakteri Bacilus subtilis yang tumbuh pada media Edamame agar dan Mannitol Egg yolk polymyxin Agar   diperoleh hasil bentuknya batang  dan berwarna biru   yaitu termasuk bakteri gram positip.Kesimpulan penelitian adalah media edamame agar  dengan penambahan Polymyxin B mampu menghambat bakteri gram negatip dan  menumbuhkan bakteri  gram positip Bacillus subtillis secara optimal  . Bakteri  Bacillus subtillis yang tumbuh  terbanyak  pada media edamame agar  dengan penambahan Polymyxin B 0,6% dengan TPC 3,9  x 105 cfu/ml lebih tinggi  dibandingkan dengan Mannitol Egg yolk polymyxin Agar   dengan TPC 3,5 x 105 cfu/ml.
Rekayasa Kekuatan Impak Terhadap Polimer Matrik Berpenguat Serat Bambu Perlakuan Di Alkali Untuk Pengembangan Bodi, Rangka Kendaraan Elektrik Purwanto, Hengki; Rodiyah Andary, Siti; Yasir Effendi, Muhahammad
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4634

Abstract

Material komposit adalah suatu material yang terbentuk dari dua material berbeda atau lebih yang di gabungkan menjadi satu. Dimana bahan tersebut adalah matrik (sebagai bahan pengisi dari komposit), dan Reinforcement (penguat dari komposit). Reinforsement ini adalah serat yang biasanya bersifat elastis, dan mempunyai ketangguhan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serat bambu terhadap penambahan variasi perlakuan di alkali sebagai bahan komposit baru. Serat bambu tersebut akan di perlakukan dialkali pada perbandingan yang berbeda beda. Perbandingan tersebut yaitu kadar larutan NaOH 5%, kadar larutan 10%, kadar larutan 15%. Perlakuan di alkali tersebut diharapkan dapat membersihkan kotoran kotoran yang melekat pada serat bambu tersebut, atau juga bisa mengurangi hemiselulosa, lignin atau pectin serat. Dari perlakuan dialkali tersebut bisa meningkatkan kekerasan yang menghasilkan mechanical interlocking yang lebih baikantara serat dengan matrik.  Dari hasil pengujian impak memiliki nilai energi serap dan harga impak yang nilainya hampir sama, walaupun selisih sedikit. Pengujian impak ini menghasilkan rata rata energi serap, untuk fariasi dengan kadar NAOH 5 %, kadar NAOH 10 %, dan  kadar NAOH 15 %, yaitu : 67,0663 Joule, 67,1709 Joule, 67,1861 Joule. Dengan harga impak masing masing yaitu : 0,8287 J/mm2 , 0,8726 J/mm2 , 0,8823 J/mm2. Sehingga dapat si simpulkan untuk material yang kami buat ini yaitu, fariasi dengan kadar NaOH 15% mendapatkan nilai harga impak 0,8823 J/mm2 , dengan energi serap 67,1861 Joule.
Pengaruh Penambahan Bubuk Aerosil Pada Uji Drop Test Material Komposit Serat Daun Nanas Dan Serbuk Arang Harijono, Harijono; Fanani, Ahmad; Hartono, Hartono
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4635

Abstract

Komposit adalah campuran dua bahan atau juga lebih yang terdiri dari matriks dan penguat/ serat. Pada umumnya penelitian di lakukan memakai satu jenis serat. Oleh karena itu, penulis menggunakan kombinasi serat daun nanas dan serbuk arang sebagai bahan penguat polymer hybrid composite untuk menghasilkan sifat gabungan antara kedua penguat tersebut.Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pembaca terkait kekuatan dan ketangguhan polymer hybrid composite dengan penguat serat daun nanas dan serbuk arang. Seperti yang sudah pada penelitian sebelumnya yaitu “Rekayasa KekuatanImpak Terhadap Polymer Hybrid Composite Fariasi Penambahan Serat Daun Nanas Dan Serbuk Arang”. Dari Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kekuatan Impak meningkat seiring dengan bertambahnya fraksi volume serat daun nanas yang diakibatkan oleh pendistribusian beban yang baik. Berbagai latar belakang di atas memunculkan gagasan untuk melakukan penelitian tentang variasi penambahan serat daun nanas dan serbuk arang dalam pembuatan polymer hybrid composite terhadap kekuatan Uji Tumbuk/ Drop. Pengujian Uji Tumbuk/Drop ini menggunakan pendulum yang beratnya adalah 0,5 kg, dengan ketinggian 3 meter dari jarak pendulum ke speciment. Dengan ketebalan speciment rata rata adalah 1,5 mm. Material atau speciment dengan perbandingan volume filler antara serat daun nanas dan serbuk arang antara 10% : 30% mendapatkan kondisi yang getas atau kurangnya serat, sehingga apabila terkena hantaman pendulum dengan berat 0,5 kg dengan ketinggian 3 meter maka akan menimbulkan luka berat atau berlubang di permukaan speciment. Speciment dengan perbandingan volume filler antara serat daun nanas dan serbuk arang antara 30% : 10% mendapatkan kondisi yang baik, yaitu tidak adanya lubang atau kawah yang terlalu besar, hanya saja menimbulkan kawah yang kecil di permukaan speciment.
Pemanfaatan Mikroba Saccharomyces cerevisiae Sebagai Biosorpsi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Limbah Pengujian AAS (Atomic Absorption Spectrometry) Di Laboratorium Biosain Ida, Novita Cholifah; Sariono, Hadi; Widyawatiningrum, Endang
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4660

Abstract

Laboratorium Biosain merupakan laboratorium yang menggunakan alat pengujian dan berbagai macam bahan kimia. AAS (Atomic Absorption Spectrometry) adalah salah satu contoh pengujian logam berat yang ada di Laboratorium Biosain. Efek dari pengujian tersebut adalah terbentuknya air limbah yang mengandung logam berat (seperti Pb, Fe, Cd, Cr, Hg, dll). Logam berat tidak dapat dikonversi atau didegradasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan cara pengolahan air limbah dengan suatu teknologi alternatif yang ramah lingkungan, biaya rendah dan mempunyai efisiensi yang tinggi untuk mengolah limbah, yaitu dengan pemanfaatan kemampuan beberapa mikroorganisme sebagai penyerap logam berat. Biosorpsi adalah metode alternatif untuk mengatasi pencemaran dengan menggunakan mikroorganisme. Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur yang memiliki dinding sel yang tersusun oleh gugus karboksil dan gugus amino yang mampu bertindak sebagai penukar ion dan pembentukan kompleks dengan ion logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan optimum Saccharomyces cerevisiae dalam menyerap logam berat timbal (Pb) dengan variasi pH, waktu dan konsentrasi. Dari hasil penelitian didapatkan, pH optimum penyerapan logam berat Pb oleh biomassa Saccharomyces cerevisiae yaitu pH 3 dengan penurunan konsentrasi logam Pb hingga 3,3098 mg/L. Waktu kontak optimum pada waktu 120 menit dengan penurunan konsentrasi Pb hingga 23,2906 mg/L. Konsentrasi optimum ion logam Pb yang dapat diserap Saccharomyces cerevisiae pada konsentrasi 50 mg/L sebesar 25,5221 mg/L dengan pH 3 dan waktu kontak 120 menit.

Page 1 of 1 | Total Record : 7