cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
PERHITUNGAN DEBIT SIMULASI DENGAN DEBIT TERUKUR PADA DAS MANIKIN Nomleni, Rosany A.; Nasjono, Judi K.; Bella, Rosmiyati A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.234 KB)

Abstract

Debit air yang mengalir di sungai sangat bergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk sungai dan besarnya curah hujan yang turun. Semakin besar curah hujan yang turun maka semakin besar pula debit air di sungai oleh karena itu perlu dilakukan analisis debit maksimum di Daerah Aliran Sungai Manikin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai debit simulasi berdasarkan curah hujan metode Aritmtik, Thiessen dan Isohiet dan debit terukur berdasarkan data tinggi muka air. Debit Simulasi dan terukur diuji menggunakan metode Mean Square Error dan Nash Sutcliffe Efficiency. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah nilai hujan maksimum metode Aritmatik tahun 2009-2017 sebesar 681,000 mm, metode Thiessen sebesar 664,080 mm, dan metode Isohiet sebesar 982,111 mm. Nilai debit terukur yang terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar 46,370 m3/dtk. Nilai debit simulasi terbesar menurut metode Aritmatik yaitu pada tahun 2014 sebesar 90,779 m3/dtk, metode Thiessen tahun 2011 sebesar 102,202 m3/dtk, dan metode Isohiet tahun 2015 sebesar 148,940 m3/dtk. Nilai MSE untuk metode Aritmatik sebesar 4439,522 dan nilai NSE sebesar -18,368, nilai MSE untuk metode Thiessen sebesar 4218,128 dan nilai NSE sebesar -17,403, nilai MSE untuk metode Isohiet sebesar 9319,230 dan nilai NSE sebesar -39,657.The discharge water flows in the river depends on several factors, including the shape of the river and the amount of rainfall that falls. The greater the rainfall that falls, the greater the water discharge in the river, therefore the maximum discharge analysis needs to be done in the Manikin Watershed. The purpose of this study is to obtain a simulated discharge value using the Rational method based on rainfall, arrhythmic, thiessen and isohiet methods and measured discharge based on water level data. Simulation and measured discharge were tested using the Mean Square Error and Nash Sutcliffe Efficiency methods. From the results of the study, the maximum rain value of the Arithmetic method in 2009-2017 is 681,000 mm, the Thiessen method is 664,080 mm, and the Isohiet method is 982,111 mm. The largest measured discharge value  occurred in 2015 at 46,370 m3/sec. The simulation discharge value is the largest according to the Arithmetic method, namely in 2014 amounted to 90.779 m3/sec, the Thiessen method in 2011 is 102.202 m3/sec, and the Isohiet method in 2013 is 148.940 m3/sec. The MSE value for the Arithmetic method is 4439,522 and the NSE value is -18,368, the MSE value for the Thiessen method is 4218,128 and the NSE value is -17,403, the MSE value for the Isohiet method is 9319,230 and the NSE value is -39,657.
ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS Bolla, Margareth Evelyn; Messah, Yunita A.; Bunga Koreh, Michal M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.52 KB)

Abstract

The Timor Raya street that connects Kupang City to the district of Kupang has a high risk level of traffic accidents. The aims of this study are to find out the accidents rate and to spot the black sites on Timor Raya road at KM 02 – KM 11 of Kupang City, Nusa Tenggara Timur Province. The data of the traffic accidents in 2009 to 2011 were taken from Bhayangkara Hospital of Kupang City. To calculate the accident rates, the Equivalent Accident Number (EAN) method was applied, and to determine the black sites, the BKA (Batas Kontrol Atas) method and the Upper Control Limit (UCL) method were used. The results of the analysis showed that the KM 07 (EAN = 288) and KM 08 (EAN = 249) were identified as black sites because their accident rates EAN were higher than the limit control of BKA and UCL, where on the KM 07 BKA=142, UCL=141 and KM 08 BKA=142, UCL=139.
PEMODELAN KECELAKAAN SEPEDA MOTOR PADA RUAS JALAN DI KOTA ATAMBUA Bolla, Margareth E.; Sir, Tri Mardiyati W.; Bara, Christofel N.
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5326.515 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan sepeda motor di Kota Atambua melalui pemodelan. Pemodelan menggunakan metode Generalized Linear Method dengan standar signifikansi sebesar 95%. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil survei lalulintas dan survei kendaraan menggunakan program GenStat diperoleh persamaan pemodelan kecelakaan MCA = 0.002902 exp[-0.986 LbLajur – 0.674 LbBahu Jalan + 0.1761 Kecepatan]. Hasil pemodelan menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan sepeda motor adalah Total Lebar Ruas Jalan dengan koefisien sebesar -0.986, Total Lebar Bahu Jalan dengan koefisien sebesar -0.674, dan 85-Percentile Kecepatan Kendaraan dengan koefisien sebesar 0.1761. Analisa Deskriptif menunjukan bahwa kecelakaan sepeda motor sering terjadi pada pengendara dengan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah kasus terbanyak sebesar 40 kasus, dengan rentang usia pengendara 18-25 tahun, yaitu 17 kasus. Kecelakaan sering terjadi pada pengendara dengan profesi swasta, yaitu sebesar 17 kasus dan paling sering terjadi pada rentang waktu pukul 12.00-17.59 yaitu sebanyak 7 kasus. Dari kriteria tipe tabrakan, kecelakaan sering terjadi dengan tipe Tabrak Pejalan Kaki, yaitu terjadi sebanyak 5 kasus dengan tingkat keparahan terbanyak Luka Berat, yaitu sebanyak 14 kasus.
SOLUSI PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA KUPANG Messah, Yunita A.; Bella, Rosmiyati A.; Lolo, Teguh A. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.333 KB)

Abstract

Kasus kecelakaan di Provinsi NTT yang terjadi dalam lima tahun terakhir berfluktuasi selama periode tahun 2009 hingga tahun 2013.Dari data terdapat lima jenis kecelakaan yaitu kecelakaan karena tergelincir, terpukul, terkena benda tajam/keras, kecelakaan karena kejatuhan benda, alat pengangkutan dan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, dan kecelakaan karena aliran listrik, kebakaran dan ledakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase penyebab kecelakaan yang paling sering terjadi dan mengetahui cara perusahaan dalam memberikan prioritas penanganan atau solusi jika terjadi kecelakaan kerja pada suatu proyek konstruksi gedung.Penelitian ini menggunakan metode survei kuisioner dengan jumlah sampel 19 perusahaan, di mana terdapat 2 perusahaan BUMN dan 17 perusahaan swasta nasional. Data dianalisis menggunakan metode AHP dengan bantuan Software Expert Choice. Hasil penelitian menunjukan bahwa 36,84 % disebabkan oleh jalan yang licin dan gelap, sedangkan karena pekerja tidak mengenakan topi pelindungsebesar 31.58 %. Untuk solusi pencegahan yaitu cara kerja harus dalam posisi yang benar, tetap hati-hati, teliti dan disiplin,dipasang tanda “Hati-hati, ada pekerjaan di atas”,dipasang jala pengaman di area bawah, dilarang membuang benda yang tidak terpakai ke bawah, penyimpanan peralatan pada tempatnya, mengangkat material/peralatan tidak melebihi batas muatan, pemasangan material/peralatan harus baik, dan cara mengangkat material/peralatan ke atas harus benar. Cases of work accidents in the province of Nusa Tenggara Timur that occurred in the last five years fluctuate during period from 2009 to 2013. From these data, there are five types of accidents are accidents due to slipping, hit, hit by sharp / hard, accidents due to falling objects, accidents due to tool transport and traffic, accidents due to falling from heights, and accidents due to electricity, fire and explosion. The purpose of this study was to determine the percentage of the most frequent causes of accidents occurred in the building construction project and to find out how the company in giving priority treatment in case of an accident or a solution working on a project construction of building.This study uses a questionnaire survey the number of Samper 19 companies, where there are two state-owned companies and 17 national private companies. Results were analyzed data collection using AHP with the aid of Expert Choice Software. The results showed that 36.84%,hit by sharp / hard due to slippery roads and dark, because the workers were not wearing safety helmetof 31.58%. For priority prevention solutions provided by the company, which for this type of accident due to slip, hit, hit by sharp / hard, there are two priority prevention solutions that work the way should be in the position and the right attitude and workers must remain cautious, conscientious and disciplined, installed signs "Be careful, there are jobs at the top", needs to be installed safety nets in the area below, is prohibited from disposing objects unused down, placement of objects or equipment should be in place, lifting equipment does not exceed the load limits, installation material / equipment to be good and in place, and how to lift material / equipment up to be true.
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM JALUR KOLHUA  BUNDARAN PU DAN BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK YANG MENGGUNAKAN KENDARAAN PRIBADI Yane, Magdalena B.; Sir, Tri M. W.; Hunggurami, Elia
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.806 KB)

Abstract

Dalam melakukan perjalanan sehari-hari penduduk Kelurahan Kolhua dan sebagian penduduk Kelurahan Maulafa dan Oepura hanya terlayani oleh sarana angkutan pribadi dan angkutan umum (ojek). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang penggunaan moda transportasi, besarnya jumlah permintaan pelayanan angkutan umum, jumlah kebutuhan armada angkutan umum dan faktor-faktor apa saja yang lebih berpengaruh terhadap bangkitan perjalanan penduduk menggunakan kendaraan pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah perjalanan penduduk berdasarkan moda transportasi di Kelurahan Kolhua, Maulafa dan Oepura adalah sebanyak 356 kali perjalanan atau sebesar 44,61% menggunakan kendaraan pribadi sedangkan sebanyak 182 kali perjalanan atau sebesar 22,81% menggunakan angkutan umum (ojek). Jumlah permintaan pelayanan angkutan umum adalah sebanyak 2057 permintaan dan jumlah armada yang dibutuhkan adalah 9 unit. Wilayah ini tidak dapat dimasukkan dalam wilayah pelayanan angkutan umum penumpang karena jumlah permintaan angkutan umum (D) < R.Pmin = 5000 permintaan dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan, N = 9 < R = 20 unit. Dan diketahui faktor yang lebih berpengaruh terhadap bangkitan (jumlah) perjalanan penduduk yang menggunakan angkutan pribadi (Y) adalah variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja/sekolah (X2) dan jumlah kendaraan (X3).
KESEIMBANGAN AIR (WATER BALANCE) DI KABUPATEN SABU-RAIJUA Ndoen, Oliver K.; Krisnayanti, Denik S.; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1683.063 KB)

Abstract

Sabu Raijua is one of districts in East Nusa Tenggara province with dry climate that have annual rainfall about 997 mm/year and including in low grade (
ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS Messah, Yunita A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.812 KB)

Abstract

ABSTRAKProyek konstruksi memiliki karakteristik yang unik dimana setiap proyek mempunyaikeunikan tersendiri baik dari lokasi proyek, waktu pelaksanaan, metode pelakasanaan,material, tenaga kerja dan lain-lain. Uniknya proyek konstruksi menyebabkanketidakpastian resiko dalam tiap tahapan proyek. Untuk itu, perlu dilakukan analisamengenai resiko dari tiap proyek dan proyek mana yang berpeluang untuk menang danmenguntungkan.Studi analisis ini dilakukan pada salah satu perusahaan konsultan X yang mendapattawaran pekerjaan perencanaan 3 (tiga) pada proyek konstruksi. Ketiga proyek tersebutyaitu Laboratorium Kimia suatu Universitas Lokal, Gedung kantor Dewan dan Fasilitassanitasi perusahaan pengelohan limbah kota. Analisis resiko menggunakan QualitativeRisk Analysis. Analisa dimulai dari mengidentifikasi resiko-resiko yang kemungkinanterjadi dalam tiap proyek, besar kemungkinan akan terjadi dan seberapa besar dampakyang akan diterima sebagai konsultan perencana.Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh jumlah resiko untuk proyek LaboratoriumKimia sebanyak 9, Gedung Kantor Dewan, 10 dan Fasilitas Sanitasi PerusahaanPengelolaan Limbah Kota, 7 faktor resiko. Untuk nilai resiko, proyek Gedung KantorDewan memiliki nilai resiko terkecil yaitu 146, proyek Laboratorium Kimia, 194.4 danproyek Fasilitas Sanitasi Perusahaan Pengelolahan Limbah Kimia sebesar 364.3. dari nilairesiko yang diperoleh, perusahaan dapat memilih proyek yang berpeluang untukdimenangkan dan menguntungkan.
PERBANDINGAN PERSENTASE PENAMBAHAN FLYASH TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN JENIS CLC Bella, Rosmiyati A.; Pah, Jusuf J. S.; Ratu, Ariansyah G.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.962 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas, kuat tekan dan serapan pada bata ringan dengan menggunakan fly ash sebagai pengganti semen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggantikan semen dengan fly ash dengan variasi penambahannya sebesar 10% hingga 90% dari berat semen dengan kenaikan 10%. Pengujian kuat tekan dan densitas dilakukan pada masa perawatan bata ringan berumur 7, 21, dan 28 hari sedangkan pengujian serapan air dilakukan pada umur 28 hari. Kuat tekan maksimum berada pada variasi fly ash 10%, selama masa perawatan berturut-turut sebesar 0,633 MPa, 0,781 MPa, 0,819 Mpa dengan densitas selama masa perawatan berturut-turut sebesar 750,741 kg/m3, 664,444 kg/m3, 588,519 kg/m3 serta serapan air sebesar 26,256%. Untuk kuat tekan minimum bata ringan dihasilkan pada variasi fly ash 40% berturut-turut sebesar 0,485 MPa, 0,633 MPa, 0,670 MPa, dengan densitas selama masa perawatan berturut-turut sebesar 585,556 kg/m3, 566,296 kg/m3, 549,259 kg/m3 serta serapan air sebesar 38,184%. Variasi fly ash pengganti semen dengan kadar 50% ke atas mengalami gagal/pecah. Berdasarkan penelitian tersebut variasi fly ash sebesar 40% merupakan batas maksimum penambahan fly ash pada bata ringan CLC dikarenakan penambahan fly ash dapat berpengaruh terhadap kekuatan bata ringan itu sendiri akibat tidak adanya ikatan antar agregat. The objective of this research was to find out the density, compressive strength and absorption of lightweight brick by using fly ash as the substitute of cement. The method used in this research was experimental method by substituting cement with fly ash. The variations were 10% to 90% of cement weight with 10% increment. The compressive strength test was conducted when the lightweight brick was 7,21 and 28 days for the water absorption. The maximum compressive strength was achieved in the 10% of fly ash variation, during the treatment of 0,633 MPa, 0,781 MPa, 0,819 MPa with the density of 750,741 kg/m3, 664,444 kg/m3, 588,519 kg/m3 and 38,184% of water absorption. Whereas, the variation of 50% fly ash as the substitution of cement was failed or cracked. This research indicated that the 40% variation of fly ash was the maximum limit to be added to the CLC lightweight brick for the reason that the addition of fly ash could affect the strength of the brick as the consequence of the non-existent aggregate bonds.
CAUSES AND SOLUTIONS TO THE LACK OF WATER SUPPLY IN INDONESIAN URBAN Pah, Jusuf J. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.833 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aimed at finding key factors which cause lack of water supply in Indonesianurban and develop the key factors which solve it. Relevant literatures bearing on theissue of urban water supply were studied. The city of Jakarta was taken asrepresentative of Indonesian urban. For the purpose of finding the causes anddeveloping the related solutions, relevant data bearing to the city’s water supply systemwere analysed. It was found that the lack of water supply in urban areas manifests in theexceeding of water demand over supply, low piped-water coverage, and intermittencyof water supply; whereas poor governance and low water tariff are the root factor whichcause them. Consequently good governance and higher water tariff were proposed asthe solutions to the problem. It also showed that the perception that urban poor cannotafford to pay water at full price, is but mythical.
KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR MENGGUNAKAN AGREGAT UMALULU Hunggurami, Elia; Bunganaen, Wilhelmus; Parimbaha, Mbulu
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.853 KB)

Abstract

Beton dan mortar merupakan dua bahan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah pekerjaan konstruksi. Beton merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi, seperti bahan pembentuk fondasi, kolom, balok dan pelat serta bentuk-bentuk struktur lainnya. Begitu juga dengan mortar yang sering dimanfaatkan sebagai plesteran dinding bangunan dan pengisi/spesi bangunan. Sungai Umalulu, Kecamatam Umalulu adalah salah satu tempat yang menyediakan agregat untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, bendungan dan perumahan di seluruh daerah Kabupaten Sumba Timur khususnya bagian selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Umalulu, serta untuk mengetahui perbandingannya terhadap beton yang menggunakan agregat Takari.Benda uji beton yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar yang digunakan berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr, 1PCC : 8Psr dan 1PCC : 10Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari.Kuat tekan beton yang menggunakan agregatUmalulu lebih rendah dari beton yang menggunakan agregat Takari pada berbagai variasi campuran dandemikian juga pada benda uji mortar, untuk semua variasi komposisi campuran Takari.Concrete and mortar are two ingredients that have a very important role in a construction work. Concrete is the most frequently used material for construction works, such as foundations, columns, beams and plates and other structural forms.  Likewise, mortar is often used as a plaster for building walls and fillers of building species. Umalulu River, Umalulu district is one place that provides aggregate for infrastructure development such as roads, dams and housing in all areas of East Sumba regency, especially in the south.  The aim of this research is to find out the compressive strength of concrete and mortar using Umalulu aggregate, and to ompare it to concrete using Takari aggregate. To test the concrete, a cylindrical object was used with a diameter 15 cm and a height 30 cm.  The planned compressive strength value is 15 MPa and 25 MPa with a total of 18 test pieces.  The object used to test the mortar were cubes measuring 5 x 5 x 5 cm with mixed composition for mortar 1PCC: 4Psr, 1PCC: 6Psr, 1PCC: 8Psr and 1PCC: 10Psr and total test specimens of 36 pieces.  The concrete and mortar test objects were cured for 28 days. Concrete strength of concrete using Umalulu aggregate is lower than concrete using Takari aggregate on various mixed variations and likewise on mortar test specimens, for all variations of the composition of the Takari mixture