cover
Contact Name
ANDRE AGACHI PURBA
Contact Email
andreagachipurba2000@gmail.com
Phone
+6285275487278
Journal Mail Official
andreagachipurba2000@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga N Cole Raya No.83, Medan Tuntungan, Medan, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal Health of Education
ISSN : 28092287     EISSN : 28092287     DOI : https://doi.org/10.62611/jhe
Core Subject : Health,
Journal Health of Education adalah jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang kesehatan, terutama kebidanan. Jurnal ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian terbaru dan relevan dalam bidang kebidanan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan praktik di bidang tersebut. Diterbitkan dua kali setahun, pada bulan April dan Oktober, jurnal ini merupakan produk dari Program Studi Kebidanan, Universitas Audi Indonesia. Redaksi jurnal berlokasi di Jl. Bunga N Cole Raya No. 83, Medan Tuntungan, Sumatera Utara.
Articles 191 Documents
PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT FARMASI KLINIK DI PUSKESMAS SIBOLANGIT KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Simatupang, Bianka Margareth; Siregar, Elyen Muliani; Lubis, Nur Halimah
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.379

Abstract

Perencanaan dan pengadaan obat yang tepat merupakan elemen penting dalam sistem pelayanan farmasi klinik di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Sibolangit, serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi langsung terhadap petugas farmasi dan administrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan obat di Puskesmas Sibolangit masih bersifat semi-manual dan belum sepenuhnya berbasis pada data penggunaan aktual. Pengadaan obat dilakukan melalui e-catalogue dan mekanisme pengadaan langsung, namun sering terkendala keterlambatan distribusi dan tidak terpenuhinya item obat tertentu. Oleh karena itu, diperlukan sistem perencanaan yang lebih berbasis data dan kolaborasi yang lebih baik dengan dinas kesehatan dan penyedia.
Pengelolaan Temulawak Plant (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) As A Traditional Medicine widia, Wenny; Harefa, Yupi Sari; Sari Zai, Citra Imelda
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.380

Abstract

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temutemuan (Zingiberacea) yang banyak ditemukan di hutan-hutan pada daerah tropis. Temulawak memiliki banyak kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penulisan review jurnal ini ialah untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan pemanfaatan tanaman temulawak sebagai obat tradisional dengan menggunakan metode studi literatur. Salah satu kandungan terbanyak yang dimiliki tumbuhan temulawak ialah pati. Pati merupakan kandungan metabolit terbesar pada temulawak. Pati temulawak mengandung kurkuminoid yang membantu proses metabolisme dan fisiologis organ badan. Selain itu temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoid pada temulawak berkhasiat menyembuhkan radang. Secara tradisional temulawak sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.Pada suku-suku tertentu temulawak ini digunakan untuk penyakit yang berbeda-beda. Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional di antaranya adalah untuk digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN TANAMAN OBAT (BIOFARMAKA) SEBAGAI PRODUK UNGGULAN MASYARAKAT DESA KELURAHAN KEMENANGAN TATANI Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Pasaribu, Lamtiur Sary
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan tanaman obat (biofarmaka) sebagai produk unggulan masyarakat di Kelurahan Kemenangan Tani. Tanaman biofarmaka seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan daun sirih telah lama digunakan secara tradisional oleh masyarakat sebagai pengobatan alami. Melalui pendekatan deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner terhadap 50 kepala keluarga yang aktif memanfaatkan tanaman obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% masyarakat mengolah tanaman biofarmaka menjadi produk seperti jamu, minyak herbal, dan teh herbal. Sebanyak 85% responden menyatakan produk tersebut bermanfaat secara ekonomi dan kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan dan pelatihan pengolahan biofarmaka berpotensi memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa.
STUDI IN VITRO POTENSI ANTIOKSIDAN DAN AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT BUAH PARIJOTO (MEDINILLA SPECIOSA B.) Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Siregar, Elyen Muliani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan tanaman obat (Parijoto (Medinilla speciosa B.) merupakan tanaman endemik Indonesia yang secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat, terutama karena kandungan senyawa metabolit sekundernya seperti flavonoid, fenol, dan tanin yang diketahui memiliki aktivitas biologis penting, termasuk sebagai antioksidan dan antidiabetes. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan sekresi atau kerja insulin, dan salah satu pendekatan terapi alternatif adalah penggunaan senyawa alami yang mampu menghambat enzim α-glukosidase yang berperan dalam proses hidrolisis karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim α-glukosidase dari fraksi etil asetat buah parijoto secara in vitro. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi buah parijoto menggunakan pelarut etanol 96% secara maserasi, dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut etil asetat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dengan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 517 nm untuk menentukan nilai IC₅₀, sedangkan uji aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode inhibisi enzim α-glukosidase menggunakan substrat p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside (pNPG) dan diukur pada panjang gelombang 405 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang cukup kuat dengan nilai IC₅₀ sebesar XX μg/mL dan kemampuan menghambat enzim α-glukosidase dengan nilai IC₅₀ sebesar XX μg/mL, yang menunjukkan bahwa fraksi ini berpotensi sebagai agen terapi pendukung dalam pengelolaan diabetes melitus berbasis bahan alam. Dengan demikian, fraksi etil asetat buah parijoto dapat dipertimbangkan sebagai kandidat sumber bahan fitofarmaka yang memiliki aktivitas ganda sebagai antioksidan dan antidiabetes alami.
FORMULASI SEDIAAN BODY SCRUB DARI BERAS KETAN HITAM (ORYZA SATIVA VARGLUTINOUS) DENGAN PERPADUAN EKSTRAK BUAH PAPAYA Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Lubis, Nur Halimah
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sediaan body scrub berbahan dasar beras ketan hitam (Oryza sativa var. glutinous) dengan perpaduan ekstrak buah pepaya (Carica papaya) dan mengevaluasi karakteristik fisik serta efektivitas dari sediaan yang dihasilkan. Bahan-bahan alami tersebut dipilih karena mengandung senyawa aktif yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, seperti antioksidan, enzim proteolitik, serta vitamin dan mineral yang mendukung regenerasi kulit. Dalam proses formulasi, digunakan berbagai konsentrasi untuk menemukan kombinasi yang paling optimal dari segi efektivitas eksfoliasi, kestabilan fisik, dan kenyamanan pengguna. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan dengan kombinasi serbuk beras ketan hitam 10% dan ekstrak pepaya 4% memberikan hasil paling stabil dengan daya sebar dan daya lekat yang seimbang serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Dengan demikian, body scrub dari kombinasi bahan alami ini dapat dikembangkan menjadi produk kosmetik yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini juga menunjukkan potensi pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif dalam pengembangan produk perawatan kulit.
EKSPLORASI SPESIES TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL DI KELURAHAN KEMENANGAN CITY Widia, Wenny; ., Yulianti; Harefa, Yupi Sari
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i1.385

Abstract

Kecenderungan masyarakat saat ini mulai menolak penggunaan obat modern dan beralih ke alam (back to nature) dengan pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan obat. Eksplorasi jenis tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional di Kabupaten Kemenangan Tani bertujuan untuk menggali potensi jenis tumbuhan yang digunakan, mendata bagian yang digunakan, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan serta cara mendapatkannya dari alam. Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah survei eksploratif dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian didapatkan 106 spesies tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional yang berasal dari 67 famili. Spesies tumbuhan obat yang paling banyak digunakan di wilayah medan tuntungan berasal dari famili Zingiberaceae. Bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah bagian daun. Cara pengolahan tumbuhan obat secara umum dilakukan dengan perebusan, hasil ramuan digunakan dalam bentuk minuman. Secara umum tumbuhan yang digunakan untuk obat oleh masyarakat Kabupaten medan tuntungan adalah jenis tumbuhan liar, dan sebanyak 68% tumbuh dari pekarangan rumah maupun kebun atau ladang.
PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA MENCIT JANTAN PUTIH (MUS MUSCULLUS) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Wau, Elvira Dian Putri
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.386

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih (Mus musculus). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan desain pre-post test control group design. Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (akuades), kontrol positif (glibenklamid), dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Kadar gula darah diukur menggunakan metode GOD-PAP sebelum dan setelah perlakuan selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen pada dosis 400 mg/kgBB memberikan penurunan kadar glukosa darah paling signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok lain. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kersen memiliki potensi sebagai agen antidiabetes alami.
Formulasi dan uji efektivitas ekstrak etanol daun kersen sebagai penurunan kadar gula darah pada mencit jantan putih Sari, Imelda; Wau, Elvira Dian Putri; Lubis, Nur Halimah
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.387

Abstract

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya level gula darah akibat penurunan fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin. World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 melaporkan bahwa 41 juta kematian global disebabkan oleh diabetes melitus, dan 422 juta kaum muda di seluruh dunia menderita penyakit tersebut. Proyeksi menunjukkan bahwa jumlah ini akan bertambah menjadi 578 juta pada tahun 2030 dan mencapai 700 juta pada tahun 2045. Daun kersen mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi menurunkan kadar gula darah dan melindungi jaringan dari kerusakan akibat stres oksidatif. Studi ini dilakukan untuk menguji apakah ekstrak etanol daun kersen memiliki efek antidiabetes dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok mencit jantan galur putih. Sebelum induksi aloksan, mencit menjalani masa puasa selama 14 hingga 18 jam. Setelah dipilih, hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok 1 (kontrol negatif) yang menerima aquades, kelompok 2 (kontrol positif) yang menerima metformin, kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing menerima ekstrak etanol daun kersen dengan dosis 50 mg, 100 mg, dan 200 mg secara oral. Pengukuran level glukosa darah dilakukan pada kondisi awal, setelah induksi aloksan, dan setelah pemberian ekstrak. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pemberian ekstrak etanol daun kersen dengan dosis 200 mg memberikan efek penurunan kadar gula darah yang paling besar pada mencit yang diinduksi aloksan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan di ranah kimia mengenai pengobatan tradisional, khususnya ekstrak daun kersen sebagai agen antidiabetes, serta menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut formulasi obat antidiabetes melitus dari bahan alami.
PENURUN KADAR ASAM URAT PADA MENCIT JANTAN PUTIH (MUS MUSCULUS) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) Sari, Imelda; Lubis, Nur Halimah; Wau, Elvira Dian Putri
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.388

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) dikenal mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang berpotensi sebagai agen penurun kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit jantan putih (Mus musculus). Sebanyak 25 ekor mencit dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (allopurinol 10 mg/kgBB), dan tiga kelompok dosis ekstrak (100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB). Kadar asam urat diukur sebelum dan sesudah perlakuan selama 7 hari menggunakan metode enzimatik spektrofotometri. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam secara signifikan menurunkan kadar asam urat (p < 0,05), terutama pada dosis 400 mg/kgBB yang mendekati efektivitas allopurinol. Kesimpulan, ekstrak etanol daun salam memiliki potensi sebagai alternatif terapi hiperurisemia.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAND BODY GEL DARI EKSTRAK BAH NANAS UNTUK MELEMBABKAN KULIT Fitri, Dwi Meida; Fahira, Nurul; Telaumbanua, Eben Haezer
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.389

Abstract

Buah nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu buah tropis yang kaya akan vitamin C, bromelain, dan senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dan dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menguji efektivitas sediaan hand body gel dari ekstrak buah nanas sebagai pelembap kulit. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi-experimental) dengan pendekatan pretest-posttest design tanpa kelompok kontrol. Tiga formula gel dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak (5%, 10%, dan 15%). Uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, dan daya sebar. Uji efektivitas dilakukan pada 20 responden dengan mengukur tingkat kelembapan kulit menggunakan skin analyzer digital dan kuesioner subjektif sebelum dan sesudah pemakaian gel selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa formula dengan ekstrak nanas 10% memiliki kestabilan fisik terbaik dan efektivitas paling tinggi dalam meningkatkan kelembapan kulit. Kesimpulannya, hand body gel dengan ekstrak nanas 10% berpotensi sebagai produk kosmetik pelembap alami.