cover
Contact Name
A. Jannifar
Contact Email
marzuki@pnl.ac.id
Phone
+6281337900427
Journal Mail Official
polimesin@pnl.ac.id
Editorial Address
Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280,3, Buketrata, Mesjid Punteut, Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, 24301 Aceh, Indonesia
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Polimesin
ISSN : 16935462     EISSN : 25491199     DOI : http://dx.doi.org/10.30811/jpl
Mechanical Engineering - Energy Conversion Engineering - Material Engineering - Manufacturing Technology - Mechatronics - Machine and Mechanism Design - Biomechanics
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2010): Agustus" : 7 Documents clear
Optimalisasi sistem pergudangan pada industri air minum dalam kemasan (studi kasus pergudangan pt. ima montaz sejahtera). Ramli Usman; Achmad As'ad Sonief; Bambang Indrayadi
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1368

Abstract

PT. Ima Montaz Sejahtera merupakan suatu Perusahaan Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merk “Mount Agua” dan perusahaan ini menghasilkan produk berupa produk gallon 19 liter, produk botol 1500 ml, produk botol 600 ml, dan produk gelas 240 ml. Pabrik PT. Ima Montaz Sejahtera memiliki dua buah gudang yaitu gudang material dan gudang produk jadi, didalam pengoperasian proses produksi banyak waktu yang terbuang untuk mengangkut material dari gudang ke mesin produksi dan ini disebabkan letak gudang material jauh dari mesin produksi dan juga dalam mengangkut material dari gudang ke mesin produksi harus melalui gudang produk jadi sehingga mengganggu aktifitas proses produksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode center of gravity yaitu menentukan titik pusat letak gudang baru berdasarkan tata letak mesin-mesin produksi.Dengan meningkatnya waktu produksi maka dengan sendirinya kapasitas produksi juga meningkat untuk produk gallon 19 liter sebesar 36 gallon per minggu (0,490 %), produk botol 1500 ml sebesar 211 karton per minggu (2,475 %), produk botol 600 ml sebesar 71 karton per minggu (1,172 %), dan produk gelas 240 ml sebesar 186 karton per minggu(0,731 %).Kata Kunci: Optimalisasi, Tata Letak Gudang, Centre of Gravity, Lay Out.
Analisis strategis kinerja industri kecil di pemko Lhokseumawe - Propinsi Aceh Ilyas Ilyas; Rudy Soenoko; Bambang Indrayadi
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tipe dan karakteristik strategi untuk meningkatkan kinerja industri kecil di Pemko Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam penelitian ini yang menjadi dasar analisis dalam tipe dan karakteristik strategi Miles dan Snow. Variabel dan indikator tipologi tersebut adalah : Prospector, dengan indikatornya adalah produk baru yang pertama, pemimpin pasar dan fleksibelitas. Defender, dengan indikatornya adalah produk yang terfokus, pasar yang terfokus dan efisiensi. Analyzer, indikatornya adalah produk yang berkesinambungan, penganalis pasar dan pengalis pesaing. Reactor, dengan indikatornya adalah produk yang sesuai dengan tekanan lingkungan, pasar sesuai dengan pesaing dan kurang baik dalam strategi persaingan .Jumlah sampel yang digunakan 160 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat tipologi strategi tersebut telah dijalankan oleh industri kecil di Pemko Lhokseumawe dengan perbandingan 30 responden menggunakan tipe strategi prospector, 67 responden menggunakan tipe strategi defender, 36 responden menggunakan tipe strategi analyzer, serta 27 responden menggunakan tipe strategi reactor.Kata kunci : tipe strategi, kesuksesan usaha, industri kecil, kinerja.
Analisis mekanisme pembentukan geram dan gaya pemotongan pada proses bubut Saifuddin MN Saifuddin MN
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1369

Abstract

Pada dasarnya, geram terbentuk karena adanya proses geseran yang terlokalisasi dalam suatu daerah yang sangat sempit / kecil, menyebabkan terjadinya deformasi plastis dengan laju regangan yang sangat tinggi yang terbentuk secara bertahap dikarenakan adanya zona tegangan kompresi radial yang diakibatkan oleh gerakan pahat potong menuju benda kerja. Untuk lebih jauh dalam memahami proses terjadinya geram tersebut, digunakanlah sistem orthogonal machining untuk meninjau teori dan mekanika pemesinannya. Dalam sistem ini orientasi sisi potong pahat adalah tegak lurus dengan gerak pemotongannya, sehingga vektor kecepatan potongnya adalah tegak lurus terhadap sisi potongnya. Hal ini berlainan dengan obligue machining. Pemotongan benda kerja (pembentukan geram) dalam mesin bubut dapat ditransformasikan sebagai sistem pemotongan ortogonal (orthogonal machining).Kata Kunci : orthogonal machining, obligue machining, pahat, geram
Pemanfaatan limbah gergaji kayu dan sekam sebagai bahan bakar alternatif bagi industri rumah tangga Muhammad Razi; Fakhriza Fakhriza
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1365

Abstract

Limbah gergajian kayu dan sekam merupakan bahan baku yang sangat melimpah dan sampai saat ini masih kurang dimanfaatkan, pemanfataan limbah ini dapat membantu meringankan beban industry rumah tangga, salah satun pemanfaatannya melalui kompor bioma.. Kompor biomass jenis ini terdiri atas tiga bagian utama, bagian luar merupakan dinding untuk mengegah panas yang dihasilkan oleh kompor jenis ini tidak terjadinya kehilangan energi, sedangkan bagian silinder kedua berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar yang bersifat dinamis dimana silinder tersebut bisa dikeluarkan dengan mudah untuk pengisian bahan bakar sekaligus untuk pemadatan bahan bakar, sedangakan silinder ketiga yang merpakan inti merupakan tempat untuk menyemburkan api ke panci atau kuali masak.. Selain bagian-bagian tersebut, kompor ini juga dilengkapi dengan lubang pemantik api dan lubang srikulasi udara yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas panas yang dihasilkan, dibagian permuakaan terdapat sirip untuk mengurangi laju pembakaran bila diperlukan, kompor ini mampu mengasilkan panas sampai 280 ” C pada permukaan kuali/ wajan . Adapun bahan bakar yang digunakan berupa serbuk kayu, sekam atau paduan keduanya, dengan bahan bakar yang dibutuhkan sebesar 2 kg sekali pengisian.Kata-kata Kunci : Biomassa, Tekanan, Temperatur, Kalor, Perpindahan panas, Mess.
Rancang bangun dan uji fungsional pengeruk ditcher lengan ayun Samsul Bahri
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1370

Abstract

Ditcher berpengeruk lengan ayun adalah furrower yang pada bagian belakang terdapat pengeruk untuk mengeruk tanah hasil buangan furrower. Ditcher ini digunakan untuk pembuatan got melintang pada budidaya tanaman tebu lahan kering. Konstruksi penggerak pengeruk dirancang untuk menghasilkan gerakan pengeruk sesuai dengan yang diinginkan. Daya penggerak pengeruk didapatkan dengan suatu mekanisme yang memanfaatkan profil lahan. Konstruksi penggerak pengeruk terdiri dari: roda, pemegang roda, lengan roda, poros mekanisme, lengan pengeruk, pengeruk, dan standar lengan. Gerakan ayunan naik turun pengeruk yang relatif tegak lurus dihasilkan oleh lengan dengan mekanisme empat batang penghubung sejajar. Lengan ini berayun akibat gerakan naik turun roda yang ditransmisikan melalui sebuah poros. Profil yang dihasilkan mendekati profil yang diinginkan dengan perbedaan ketinggian maksimum 3,5 cm. Gerakan pengeruk sebelah kanan dan kiri terjadi sedikit perbedaan dengan unbalance maksimum 6 cm. Gaya turun pengeruk berbeda untuk pengeruk kanan dan kiri baik untuk penggunaan roda kecil dan pemegang pendek maupun penggunaan roda besar pemegang panjang. Gaya turun pengeruk maksimum 1,8 KN terjadi pada roda besar dan pemegnag roda panjang sebelah kanan.Kata kunci : Ditcher lengan ayun, pengeruk, profil lahan, konstruksi, gaya.
Pengaruh pengelasan pada baja karbon sedang terhadap ketangguhan retak Bukhari Bukhari
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1362

Abstract

Pengelasan merupakan salah satu cara untuk menyambung dua atau lebih potongan logam secara permanen. Ketangguhan suatu material hasil pengelasan sangat tergantung pada kualitas daerah lasan. Beberapa metode telah digunakan untuk mengetahui ketangguhan daerah lasan dari suatu material, seperti uji impact dengan metode Charpy, atau metode Izod. Metode lain yang bisa digunakan untuk pengujian ketangguhan daerah lasan adalah dengan metode pembebanan dinamik gas gun. Metode ini bisa memberikan hasil yang lebih spesifik terhadap ketangguhan dari material, dimana dengan metode ini nilai kekuatan material terhadap beban impact dapat diketahui dalam satuan gaya (Newton) persatuan luas penampang (mM), yaitu Mpa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh volume lasan terhadap ketangguhan retak dari material baja karbon sedang yang telah dilakukan proses pengelasan dengan elektroda terbungkus jenis oksida titan yang termasuk ke dalam klasifikasi JIS D4313: Uji retak impact dilakukan dengan mesin pembebanan dinamik gas gun. Spesimen uji dari pengujian ini divariasikan dalam tiga kelompok yaitu spesimen uji dengan volume lasan 9046, 10026, dan 11046. Besar beban impact diatur dengan cara mengatur jarak impact dan tekanan tabung gas. Pada pengujian ini, tekanan output tabung diatur pada 5,3 Bar dan jarak impact divariasikan mulai 25 cm sampai 125 cm. Pengukuran beban impact dilakukan dengan cara memasangkan sensor strain gauge pada lokasi impact. Nilai ketangguhan retak tertinggi dari ketiga spesimen uji adalah spesimen dengan volume lasan 9046 dengan harga tegangan sebesar 268,982Mpa.Kata kunci: ketangguhan retak, tegangan impact, laju intensitas tegangan
Peranan hutan kota dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup Nurlaili Nurlaili
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1367

Abstract

Pembangunan kota sering lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik kota yang lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Permasalahan lingkungan diperkotaan seakan tidak ada habisnya bahkan kian bertambah dari tahun ke tahun. Kota-kota besar di negara maju telah mengantisipasi permasalahan lingkungan sejak dini, antara lain dengan membangun ruang terbuka hijau berupa tanaman atau green park yang luasnya bisa mencapai puluhan hektar satu lokasi. Gejala pembangunan kota pada masa yang lalu mempunyai kecendrungan untuk meminimalkan Ruang Terbuka Hijau(RTH) dan juga menghilangkan keindahan alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialih fungsikan menjadi pertokoan,pemukiman,tempat rekreasi, industri dan lain-lain. Dengan meningkatnya pembangunan berbagai kegiatan seperti pembangunan jalan, kegiatan transportasi, industri, pemukiman dan kegiatan lainnya sering mengakibatkan luasan ruang terbuka hijau menurun dan sering juga disertai dengan menurunnya mutu lingkungan hidup. Hal ini akan mengakibatkan kota menjadi sakit, tercemar dan kotor. Walaupun ruang terbuka hijau pada kota-kota di Indonesia masih sangat terbatas, tidak berarti peluang memperbaiki ekosistem diperkotaan sudah tertutup. Masih banyak cara memperbaiki permasalahan lingkungan diperkotaan antara lain dengan menanam pohon disetiap sudut kota pada areal yang sempit sekalipun. Pada tulisan ini disajikan hal-hal penting terkait dengan peranan hutan kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.Kata Kunci: Hutan Kota, Permasalahan Lingkungan,Manfaat PohonPembangunan kota sering lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik kota yang lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Permasalahan lingkungan diperkotaan seakan tidak ada habisnya bahkan kian bertambah dari tahun ke tahun. Kota-kota besar di negara maju telah mengantisipasi permasalahan lingkungan sejak dini, antara lain dengan membangun ruang terbuka hijau berupa tanaman atau green park yang luasnya bisa mencapai puluhan hektar satu lokasi. Gejala pembangunan kota pada masa yang lalu mempunyai kecendrungan untuk meminimalkan Ruang Terbuka Hijau(RTH) dan juga menghilangkan keindahan alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialih fungsikan menjadi pertokoan,pemukiman,tempat rekreasi, industri dan lain-lain. Dengan meningkatnya pembangunan berbagai kegiatan seperti pembangunan jalan, kegiatan transportasi, industri, pemukiman dan kegiatan lainnya sering mengakibatkan luasan ruang terbuka hijau menurun dan sering juga disertai dengan menurunnya mutu lingkungan hidup. Hal ini akan mengakibatkan kota menjadi sakit, tercemar dan kotor. Walaupun ruang terbuka hijau pada kota-kota di Indonesia masih sangat terbatas, tidak berarti peluang memperbaiki ekosistem diperkotaan sudah tertutup. Masih banyak cara memperbaiki permasalahan lingkungan diperkotaan antara lain dengan menanam pohon disetiap sudut kota pada areal yang sempit sekalipun. Pada tulisan ini disajikan hal-hal penting terkait dengan peranan hutan kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.Kata Kunci: Hutan Kota, Permasalahan Lingkungan,Manfaat Pohon

Page 1 of 1 | Total Record : 7