cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2018)" : 20 Documents clear
ANALISIS USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L). Merr.) DI KECAMATAN MEKARSARI KABUPATEN BARITO KUALA Muhammad Wahyudi; Artahnan Aid; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.665

Abstract

Kecamatan Mekarsari merupakan produksi nanas terbesar di Kalimantan Selatan, yaitu memiliki luas panen sebesar 382 ha dengan total produksi 1.527,7 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara budidaya tanaman nanas, biaya yang dikeluarkan, penerimaan, pendapatan dan keuntungan serta mengetahui tingkat kelayakan usahatani nanas di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. Penelitan ini dilakasanakan di Kecamatan Mekarsari mulai dari bulan April hingga Agustus 2018. Adapun pemilihan Desa dalam penelitian ini adalah tiga Desa yang merupakan sentra produksi buah nanas yaitu Desa Mekarsari, Tinggiran darat, dan Jelapat 2. Sampel yang digunakan berjumlah 30 0rang petani nanas, diambil dengan menggunakan cara metode proportionated random sampling. Rata-rata total biaya usahatani nanas sebesar Rp62.056.283,33 per usahatani dan Rp53.961.985,51 per hektar. Rata-rata penerimaan usahatani nanas adalah sebesar Rp162.600.000,00 per usahatani dan Rp141.391.304,35 per hektar. Rata-rata pendapatan usahatani nanas adalah sebesar Rp139.893.383,33 per usahatani dan Rp121.646.420,29 per hektar. Sedangkan rata-rata keuntungan usahatani nanas adalah sebesar Rp100.543.716,67 per usahatani dan Rp87.429.318,84 per hektar. Berdasarkan hasil penelitian usahatani nanas layak di usahakan, karena nilai rata-rata profit rate 1,62% > 0,35% inflation rate.Kata kunci: analisis, biaya, produksi, keuntungan
ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SNACK AYAM FILLET GORENG UNCLEDAZS BANJARBARU Ni Made Windy Widyastuti Purnamasari; Abdussamad Abdussamad; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian konsumen dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2018 di outlet Uncledazs Banjarbaru, Qmall Banjarbaru. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, Uji Validitas dan Realibilitas, serta Analisis Faktor. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas konsumen snack ayam fillet gorengUncledazs Banjarbaru didominasi yang berusia17-22 tahun (60%) dan pelajar/mahasiswa (52%). Berdasarkan analisis faktor, terbentuk 4 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru yaitu 1 (38,75%), faktor 2 (9,688%), faktor 3 (8,293%) dan faktor 4.Kata Kunci:keputusan pembelian, analisis faktor
PERAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR MELALUI POMPANISASI TERHADAP KEUNTUNGAN USAHATANI PADI DI DESA KELAMPAIAN TENGAH KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Muhammad Zaini; Mira Yulianti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.670

Abstract

Salah satu bentuk program intensifikasi yang dilakukan pemerintah adalah program pompanisasi untuk beberapa kawasan lahan pertanian padi. Penggunaan pompanisasi yang dipraktikan di Kecamatan Astambul adalah dengan menggunakan mesin sumur bor air dalam tanah. Adapun desa yang menggunakannya ada tiga desa yang ada di Kecamatan Astambul, yakni desa Kaliukan 1 mesin sumur bor, kelampaian tengah 2 mesin sumur bor, dan kelampaian ulu 1 mesin sumur bor. Dari tiga desa yang mendapatkan mesin sumur bor (pompanisasi), Desa Kelampaian Tengah merupakan desa yang memiliki tingkat produktivitas paling tinggi, yakni 3,1 ton per hektar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan keuntungan usahatani padi danpermasalahan usahatani padi pompanisasi dengan petani yang tidak menggunakan pompanisasi. Jumlah sampel petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 27 orang yang menggunakan pompanisasi dan 27 orang yang tidak menggunakan pompanisasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis keuntungan, analisis uji beda (t-student) dua nilai tengah dan analisis deskriptif.Kata kunci: pompanisasi, keuntungan, usahatani, padi, Kelampaian Tengah
PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI DESA TUNGKARAN KECAMATAN MARTAPURA KOTA KABUPATEN BANJAR Maulana Sidik; Abdussamad Abdussamad; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.661

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar biaya, penerimaan, pendapatan usaha tani tanaman yang memanfaatan lahan tidur dan permasalahan apa saja yang dihadapi oleh petani dalam memanfaatkan lahan tidur di Desa Tungkaran Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Metode penelitian ini merupakan studi kasus pada Kelompok Tani Maju Bersama yang melaksanakan pemanfaatan lahan tidur dengan jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah anggota Kelompok Tani sebanyak 13 orang yang dijadikan sebagai responden yang memanfaatkan lahan tidur untuk usaha tani. Berdasarkan hasil penelitian jumlah total biaya eksplisit yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 34.321.993 per usahatani per musim (3 bulan), sedangkan total biaya implisit yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 16.270.696,00 per usahatani per musim (3 bulan), sehingga diperoleh biaya total usahatani tanaman hortikultura petani responden sebesar Rp 50.592.689 per usahatani per musim (3 bulan). Nilai total penerimaan usahatani tanaman hortikultura petani responden adalah sebesar Rp 170.274.896 per usahatani per musim (3 bulan). Nilai total pendapatan usahatani tanaman hortikultura petani responden adalah sebesar Rp 135.952.903 per usahatani per musim (3 bulan). Masalah yang dihadapi oleh petani responden dalam memanfaatkan lahan tidur diantaranya kekurangan modal, pada musim kemarau terjadi kekeringan yang disebabkan curah hujan yang sedikit, sehingga para petani sulit mendapatkan air dan harga jual yang rendah dantidak stabil.Kata kunci: pemanfaatan lahan, pendapatan
STUDI BIAYA, PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI UNGGUL BERSERTIFIKAT DI KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Salahudin Salahudin; Yusuf Azis; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.701

Abstract

Kabupaten Tabalong merupakan produksi padi sawah urutan ke 10 dengan kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni memiliki luas panen sebesar 15.308 ha dengan produksi 66.236 ton. Kecamatan Banua Lawas memiliki luas tanam padi ladang sebesar 5.005 ha dan padi sawah sebesar 4.853 ha jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Tabalong. Dalam melakukan usahatani benih unggul padi bersertifikat analisis studi biaya dan pendapatan merupakan awal untuk menentukan sikap melakukan usahatani benih unggul padi bersertifikat. Analisis perhitungan dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai produksi dan harga jual yang akan berpengaruh terhadap pendapatan petani dalam usahatani benih unggul padi bersertifikat. Usahatani benih unggul padi bersertifikat ini adanya tergantungan terhadap harga jual yang selalu berfluktuasi dan mempengaruhi hasil usahatani serta pendapatan petani.Di lihat dari keadaan tersebut maka, penelitian ini bertujuan: mengetahui keadaan usahatani benih unggul padi bersertifikat, mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dalam usahatani padi unggul di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong yang berlangsung dari bulan Februari sampai April 2018. Pemilihan desa penelitian adalah Desa Bangkiling dengan pertimbangan memiliki jumlah kelompok tani yang paling banyak dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Banua Lawas. Sampel sebanyak  30 orang petani, diambil dengan cara metode proportionated random sampling. Rata-rata produksi usahatani benih unggul padi bersertifikat di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong sebesar 2.859,27/kg.uRata-rata.penggunaan luas.lahan.sebesar.0,56.ha/usahatani, benih 15,73 kg/usahatani, pupuk 392,07 kg/usahatani, obat-obatan herbisida 1,88 liter/usahatani, obat-obatan vertako 2,20 botol/usahatani, obat-obatan score 1,27 botol/usahatani, peralatan dan perlengkapan terdiri dari tajuk 2 buah, parang 1 buah, arit 1 buah, tajak 1 buah, handsprayer 1 buah, karung 74 buah, terpal 2 buah, tikar 5 buah dan gumbaan 1 buah, tenaga kerja luar keluarga yang digunakan sebesar 20,48 HOK/usahatani. Pada usahatani bneih unggul padi bersertifikat di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten memerlukan rata-rata biaya eksplisit sebesar Rp 4.102.508,47/usahatani dan penerimaan petani responden sebesar Rp 15.542.706,67/usahatani, sehingga rata-rata pendapata petani responden sebesar Rp 11.440.198,20/usahatani.Kata kunci: studi biaya dan pendapatan, usaha benih unggul padi bersertifikat. 
ANALISIS FINANSIAL CABANG USAHATANI TOMAT DI DESA TELAGA LANGSAT KECAMATAN TELAGA LANGSAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Noorhalimah Noorhalimah; Yusuf Azis; Usamah Hanafie
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.666

Abstract

Secara geografis Kalimantan Selatan merupakan dataran tinggi yang sangat cocok untuk dilakukan budidaya tanaman hortikultura. Salah satu komoditas yang hampir dibudidayakan diseluruh wilayah Kalimantan Selatan secara umum dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara khusus adalah tanaman tomat. Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran yang mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Dari segi harga, buah tomat memiliki potensi pasar yang baik karena harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar. Perubahan kuantitas produksi dan perubahan harga merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani tomat di Kecamatan Telaga Langsat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan cabang usahatani tomat, mengetahui besarnya biaya,penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diterima oleh petani dalam berusahatani tomat dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi petani dalam penyelenggaraan cabang usahatani tomat di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Jumlah sampel responden diambil sebanyak 30 orang petani dari 116 populasi pada semua kelompok tani yang ada dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara proportionated random sampling. Berdasarkan hasil penelitian penyelenggaraan cabang usahatani tomat meliputi pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemasangan ajir, perawatan tanaman dan panen. Biaya yang dikeluarkan keseluruhan oleh petani dalam cabang usahatani tomat sebesar Rp 10.697.272,- per usahatani per musim tanam, dengan penerimaan sebesar Rp 34.530.000,- per usahatani per musim tanam, pendapatan petani cabang usahatani tomat Rp 26.969.728,- per usahatani per musim tanam serta keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 23.832.728,- per usahatani per musim tanam. Dalam hal ini maka dapat disimpulkan bahwa cabang usahatani tomat yang diusahakan menguntungkan. Kendala/permasalahan yang dihadapi petani cabang usahatani tomat yaitu adanya serangan hama penyakit yaitu kutu kebul, ulat grayak, layu dan busuk buah serta minimnya modal dalam pengadaan biaya sarana produksi.Kata kunci: penyelenggaraan, biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan
STRATEGI PEMASARAN USAHA INDUSTRI ROTI AGUNG Wika Vidya; Kamiliah Wilda; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.652

Abstract

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan.UMKM menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran umum perkembangan usaha Roti Agung, serta menganalisis atau menentukan strategi pemasaran Roti Agung.Data untuk gambaran umum diambil dengan metode deskriptif, sedangkan untuk menganalisis atau menentukan strategi pemasarandiambil dengan cara wawancara dan kuisioner, dengan total 30 responden yaitu 3 orang untuk pengambilan sampel karyawan dengan metode Purposive Sampling dan metode Accidental Sampling untuk pengambilan sampel konsumen sebanyak 27 orang. Kondisi internal dan eksternal usaha diperoleh melalui metode deskriptif sedangkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan industri diringkas ke dalam matriks Internal Factor Evalution (IFE)danmatriks External Factor Evalution (EFE). Nilai tertimbang pada matriks tersebut dijadikan untuk menentukan posisi perusahaan pada matriks Internal-Eksternal (IE) dan diagram kartesius SWOT. Berdasarkan posisi perusahaan yang berada pada sel II pada matriks IE, menunjukkan usaha industri Roti Agung ada diposisi Growth dan Build (Tumbuh dan Berkembang). Berdasarkan diagram kartesisus SWOT usaha industri Roti Agung berada pada kuadran II (strategi S-T) yaitu, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman danmemanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk/pasar) dengan faktor strategis sebagai berikut, membuat inovasi rasa, bentuk dan tekstur agar tercipta ciri khas dari Roti Agung, meningkatkan dan mempertahankan macam-mavam produk yang sudah diproduksi Roti Agung dan mencari lokasi toko atau counter yang lebih strategis.Kata kunci: UMKM, industri roti, strategi pemasaran, matriks SWOT
PERBANDINGAN PENDAPATAN BERSIH PETANI KARET LUMP PENGGUNA PEMBEKU DEORUB DAN NON-DEORUB DI DESA KARUH KECAMATAN BATUMANDI KABUPATEN BALANGAN Nabawi Nabawi; Abdussamad Abdussamad; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.664

Abstract

Pada era sekarang karet yang di hasilkan petani memiliki mutu yang kurang baik karena tidak menggunakan bahan pembeku yang direkomendasikan melainkan pupuk, tawas, gadung dan pembeku lainnya yang mudah di dapat oleh petani. Rendahnya mutu karet yang dihasilkan petani salah satu penyebab turunnya harga yang membuat pendapatan petani karet juga menurun. Salah satu pembeku lateks yang direkomendasikan oleh pemerintah selain asam semut ialah deorub (asap cair) yang terbuat dari cangkang sawit, pembekuan. dengan deorub memiliki keunggulan antara lain tidak menimbulkan bau busuk dan dapat meningkatkan kadar karet kering (K3). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya, pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani karet lump di Desa Karuh. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara sensus untuk petani pengguna deorub dan simple random sampling untuk petani non deorub (pupuk SP 36) dengan memilih 50 responden di Desa Karuh Kecamatan Batumandi. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dalam jangka waktu satu bulan rata-rata biaya total petani karet dengan zat penggumpal deorub sebesar Rp 945.093/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.846.732/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 901.639/ha/bulan. Sedangkan untuk rata-rata biaya total petani karet non deorub (pupuk SP 36) dalam jangka waktu satu bulan sebesar Rp 1.119.718/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.896.683/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 776.965/ha/bulan. Perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna zat penggumpal deorub dan non deorub (pupuk SP 36). Pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan uji satu arah (one tail) sehingga nanti yang dilihat yaitu. one tail, Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 1.277, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.104. Dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p‐value, maka pada α=0.05 maka dapat disimpulkan terima H dan tolak H yang berarti tidak ada perbedaan pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub.Kata kunci: pendapatan bersih, petani karet, deorub, non deorub
KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM Corporate Social Responsibility (CSR) PT TUNAS INTI ABADI DI DESA MANGKALAPI KECAMATAN KUSAN HULU KABUPATEN TANAH BUMBU I Made Arya Sasmita; Eka Radiah; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.650

Abstract

Kondisi sosial ekonomi, budaya dan demografi masyarakat di Desa Mangkalapi sebagai wilayah binaan dari PT TIA serta sikap masyarakat terhadap program CSR PT TIA di Desa Mangkalapi. Kondisi demografi, sosial, ekonomi masyarakat, telah mengalami perubahan, Pengaruh pertambangan PT Tunas Inti Abadi terhadap system kepemimpinan yang ada di Desa Mangalapi yang berpengaruh baik terhadap kepeimpinan pemerintah desa karena banyak membantu terhadappembangunan perekonomian infrastruktur. Beragamnya mata pencaharian masyarakat mangkalapi secara langsung meningkatkan pendapatan rumah tangga. Peningkatan ini terjadi karna ada programprogram pemberdayaan dan bantuan yang diberikan perusahaan TIA kepada warga mangkalapi. Sikap masyarakat terhadap pilar program CSR yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur, serta budaya dan seni mendapat nilai skala sikap yang baik dan positif. Begitu juga dari semunyapernyataan terhadap empat pilar utama CSR semua pernyataan mendapatkan nilai yang positif yaitu semua pernyataan mendapat nilai skala setuju.Kata kunci: ekonomi, sikap, CSR
ANALISIS PEMASARAN BUNGA KENANGA (Canangium odoratum) DI DESA LABUAN TABU,IKECAMATAN MARTAPURA, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Devi Khairunnisa; Artahnan Aid; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukImengetahui saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran dan besarnya biaya, volume bunga kenanga yang dipasarkan, marjin serta keuntungan, mengetahui share petani, share lembaga, dan mengetahui hambatan pemasaran bunga kenanga di Desa Labuan Tabu. Penelitian ini dilaksanakan mulaiIdari bulan Mei 2017 sampai dengan Mei 2018. di kecamatan Martapura. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Berdasarkan hasil penelitian pemasaran bunga kenanga di desa labuan tabu memiliki tiga pola yaitu pertama dari petani ke konsumen akhir; kedua. Dari petani ke pedagang pengecer ke konsumen akhir; ketiga dari petani ke pedagang perangkai ke konsumen akhir. Sistem pemasaran yang terdiri dari biaya pemasaran yang tertinggi diantara tiga saluran adalah biaya pada saluran III yaitu sebesar Rp 6.181/kg dan biaya terkecil ada pada saluran II yaitu sebesar Rp 1.261/kg. Marjin terbesar pada saluran II yaitu sebesar Rp 18.947/kg. Sedangkan marjin terkecil terdapat pada saluran III yaitu Rp10.000/kg. Keuntungan terbesar berada pada saluran II yaitu sebesar Rp 12.766/kg, sedangkan keutungan terkecil berada pada saluran I yaitu Rp 7.716/kg. Share petani tertinggi terdapat pada saluran I yaitu sebesar 100% dan share petani terendah pada saluran II yaitu sebesar 55%.Kata Kunci: analisis pemasaran, bunga kenanga

Page 1 of 2 | Total Record : 20