cover
Contact Name
Rabiudin
Contact Email
rabiudin27@gmail.com
Phone
+6282296635626
Journal Mail Official
searchjpipa@gmail.com
Editorial Address
Gedung Fakultas Tarbiyah, IAIN Sorong. Jl. Sorong-Klamono, KM.17, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sorong, Provinsi Papua Barat
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
SEARCH: Science Education Research
ISSN : -     EISSN : 30326435     DOI : https://doi.org/10.47945/search.v1i2.1247
Core Subject : Education,
Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu dan tren terkini yang terjadi secara internasional dalam kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan pengajaran, pembelajaran, kebijakan, dan persiapan guru IPA dengan tujuan untuk memajukan pengetahuan tentang teori dan praktik pendidikan IPA. Isu pendidikan dan pembelajaran IPA yang dimaksud meliputi pembelajaran Fisika, Kimia, Biologi, pendidikan teknik dan sains terapan.
Articles 41 Documents
Implikasi Pembelajaran Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Kemajuan Kognitif Siswa Sitti Mulia; Sitti Murni
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini untuk menguraikan implikasi teoretis metode praktikum dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) pada siswa sekolah menengah atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Praktikum dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan metode yang sangat penting dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sains secara konkret. Dalam tinjauan kognitif, praktikum dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan dengan cara yang lebih menyeluruh dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. Praktikum juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis dan mengaplikasikan konsep-konsep sains dalam situasi dunia nyata. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa terhadap sains dan membantu mereka dalam memahami bagaimana konsep-konsep sains dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, praktikum harus menjadi bagian penting dari pembelajaran IPA dan harus diintegrasikan dengan baik ke dalam kurikulum IPA di sekolah yang akan fokus dalam ketuntasan praktikum dalam memenuhi tuntutan kognitif meliputi manfaat praktikum dalam meningkatkan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan daya cipta atau kreasi siswa.
Implementasi Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam dalam Penguatan Kualitas Psikomotorik Siswa Dwi Yuliantika
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menguraikan pentingnya implementasi praktikum IPA dalam penguatan psikomotorik siswa. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Hasil sintesis menemukan bahwa praktikum IPA bukan hanya tentang penguasaan konsep ilmiah tetapi juga tentang pengembangan keterampilan psikomotorik siswa. Dengan menyediakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, praktikum IPA memainkan peran krusial dalam memperkuat kualitas psikomotorik siswa, mempersiapkan mereka untuk tantangan praktis dan aplikasi dunia nyata di bidang ilmu pengetahuan.
Probablitas Fungsi Penggunaan Model Problem Based Learning dan inquiri dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Armed Katili
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bermaksud menguraikan Probablitas Fungsi Penggunaan Model Problem Based Learning dan inquiri dalam Praktikum Ilmu  Pengetahuan Alam. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) dan inquiri dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menawarkan pendekatan pembelajaran yang mendalam dan kontekstual. Dalam PBL, siswa diberikan tantangan atau masalah nyata yang mendorong mereka untuk menyelidiki, menerapkan pengetahuan, dan mencari solusi melalui proses pemecahan masalah. Pendekatan ini mendorong keterlibatan aktif siswa, penerapan konsep-konsep teoritis dalam situasi praktis, dan pengembangan keterampilan kritis seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Sementara itu, pendekatan inquiri menekankan pada proses penemuan, di mana siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, merancang eksperimen, mengumpulkan data, dan menginterpretasi hasil. Kombinasi PBL dan inquiri dalam praktikum IPA menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, di mana siswa tidak hanya memahami konsep sains tetapi juga mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam konteks nyata. Selain itu, pendekatan ini mempersiapkan siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup, yang mampu berpikir kritis, bekerja secara kolaboratif, dan menghadapi tantangan ilmiah dengan kesiapan dan kepercayaan diri.
Strategi Implementasi Praktikum Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Sekolah Dasar dan Menengah Amakraw, Yolanda; Niermadani Kartika
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksud menguraikan Strategi Implementasi Praktikum Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Sekolah Dasar dan Menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi IPA yang diajarkan pada tingkat SD dan SMP memiliki perbedaan dalam hal konsep dan tingkat kesulitan. Materi IPA pada tingkat SD memiliki karakteristik yang bersifat konseptual dan kurang mendalam. Materi IPA pada tingkat SD disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan diperkuat dengan kegiatan-kegiatan praktis dan pengamatan langsung di alam. Sedangkan Materi IPA pada tingkat SMP memiliki karakteristik yang lebih mendalam dan kompleks dibandingkan dengan materi IPA pada tingkat SD. Materi IPA pada tingkat SMP terdiri dari tiga bidang studi yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi. Setiap bidang studi memiliki konsep dan teori yang lebih kompleks dan mendalam. Materi IPA pada tingkat SMP disajikan dengan menggunakan bahasa yang lebih teknis dan abstrak dibandingkan dengan materi IPA pada tingkat SD. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang tepat dan keterampilan guru yang baik dalam mengajar agar siswa dapat memahami materi IPA
Kajian Teoretik Penerapan Project Based Learning dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Hermawan, Agus; Syarifuddin, Yuda
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksud menguraikan telaah efektifitas implementasi project based learning (PBL) dalam praktikum ilmu pengetahuan alam (IPA) pada sekolah dasar dan menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan Project Based Learning (PBL) dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pemahaman dan keterampilan siswa. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa siswa yang mengikuti metode PBL cenderung menunjukkan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses belajar, dibandingkan dengan metode konvensional. Mereka lebih aktif dalam eksplorasi konsep, merumuskan pertanyaan, dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Selain itu, PBL mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam kelompok, memperkuat keterampilan sosial dan komunikasi mereka. Data juga menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam PBL memiliki pemahaman konseptual yang lebih mendalam, karena mereka diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks tugas atau proyek nyata. Temuan lainnya mengungkap bahwa PBL memfasilitasi pengembangan keterampilan kritis, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi, yang esensial dalam pemahaman ilmiah. Secara keseluruhan, hasil penelitian menegaskan bahwa penerapan PBL dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam efektif dalam mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang mendorong keterlibatan aktif, pemahaman mendalam, dan pengembangan keterampilan kritis yang esensial bagi perkembangan akademik dan profesional siswa.baik.
Urgensi Kegiatan Praktikum Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dan Menengah Amirah Nuai; Nurkamiden, Silvi
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksun menguraikan telaah epistemologi penggunaan metode praktikum dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) pada sekolah dasar dan menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Hasil sintesis menemukan bahwa praktikum dalam pembelajaran IPA merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sains secara konkret. Praktikum IPA melibatkan siswa dalam melakukan eksperimen atau kegiatan-kegiatan praktis di laboratorium atau di lapangan, yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep sains melalui pengalaman langsung dan observasi. Diantaranya mengembangkan keterampilan praktis, meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, memfasilitasi pemahaman konsep, dan memperkuat hubungan teori dan praktik. Oleh karena itu, praktikum harus menjadi bagian penting dari pembelajaran IPA dan harus diintegrasikan dengan baik ke dalam kurikulum IPA di sekolah. Selain itu, kegiatan praktikum ini dilandasi oleh argumentasi teooretis secara psikologis dan kognitis serta landasan filosofis mencakup unsur unsur penting dalam percepatan akuisisi pengetahuan ilmiah. Sehingga pada akhirnya, praktikum akan dijadikan sebagai role model pembelajaran IPA masa modern yang menguatkan keteramplan praktik siswa
Manajemen Laboratorium Sebagai Langkah Peningkatan Mutu Pelaksanaan Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Suslistya, Vini; Mahadewi, Grizele
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/search.v1i2.1247

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini bermaksud menguraikan stratgey assesmen metode praktikum dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) pada sekolah dasar dan menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Manajemen laboratorium memegang peranan krusial dalam meningkatkan mutu pelaksanaan praktikum ilmu pengetahuan alam. Sebuah laboratorium yang dikelola dengan baik memastikan ketersediaan fasilitas dan peralatan yang mendukung, serta pengelolaan sumber daya manusia yang terlatih dan terkoordinasi. Dengan manajemen yang efektif, setiap sesi praktikum dapat berlangsung lancar, aman, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, manajemen yang baik juga memfasilitasi evaluasi berkelanjutan dan feedback yang konstruktif, memungkinkan penyesuaian dan peningkatan kontinu dalam pelaksanaan praktikum. Dengan demikian, manajemen laboratorium yang optimal tidak hanya meningkatkan efektivitas praktikum tetapi juga menjamin kualitas pembelajaran yang diterima siswa, membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk masa depan.
Seberapa Efektif Penggunaan Model Pembelajaran Scientific dalam Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Darmawan, Andry; Sangaji, Faisal
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/search.v1i2.1248

Abstract

Artikel ini bermaksud menguraikan seberapa efektif penggunaan model pembelajaran scientific dalam praktikum ilmu pengetahuan alam pada sisiwa sekolah menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Penggunaan Model Scientific dalam Praktikum Ilmu IPA menawarkan pendekatan struktural dan metodologis yang bertujuan meningkatkan pemahaman konseptual siswa melalui eksplorasi dan pemecahan masalah. Dalam model ini, siswa diberi kesempatan untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk mengalami konsep sains secara langsung melalui eksperimen, observasi, dan refleksi. Meskipun menjanjikan, penggunaan model ini juga menimbulkan beberapa tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kebutuhan akan pelatihan guru yang mendalam, dan relevansi model untuk berbagai latar belakang dan minat siswa. Secara keseluruhan, penggunaan Model Scientific dalam praktikum IPA menekankan pentingnya pendekatan berbasis penelitian dan refleksi kritis untuk mencapai pemahaman sains yang mendalam dan berkelanjutan
Kontribusi Guru dalam Efektifitas Pelaksanaan Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Keliata, Karmin; Choirunnisa, Dian
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/search.v1i2.1249

Abstract

Artikel ini bermaksud menguraikan kontribusi guru dalam efektifitas pelaksanaan praktikum ilmu pengetahuan alam di sekolah menengah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan sistematic literatur Review. Penggunaan Model Scientific dalam Praktikum IPA menawarkan pendekatan struktural dan metodologis yang bertujuan meningkatkan pemahaman konseptual siswa melalui eksplorasi dan pemecahan masalah. Dalam model ini, siswa diberi kesempatan untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk mengalami konsep sains secara langsung melalui eksperimen, observasi, dan refleksi. Meskipun menjanjikan, penggunaan model ini juga menimbulkan beberapa tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kebutuhan akan pelatihan guru yang mendalam, dan relevansi model untuk berbagai latar belakang dan minat siswa. Secara keseluruhan, penggunaan kontribusi guru dalam efektifitas pelaksanaan praktikum ilmu pengetahuan alam di sekolah menengah yang menekankan pentingnya pendekatan berbasis penelitian dan refleksi kritis untuk mencapai pemahaman sains yang mendalam dan berkelanjutan.
Sintesis Permasalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas Dasar di Papua Barat Nirwati, Nirwati; Mardin, Laode
SEARCH: Science Education Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/search.v1i2.1250

Abstract

Penulisan artikel ini dimaksudkan memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat tentang tantangan dan masalah yang dihadapi guru sekolah dasar di Papua Barat dalam mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk mendapatkan data penelitian ini, digunakan metode kualitatif eksploratif dengan menggunakan wawancara mendalam pada 23 guru sekolah dasar pada 6 sekolah dasar. Temuan riset ini mengungkapkan tantangan guru dalam mengajar di Sekolah Dasar di Papua Barat meliputi 1). akses sekolah yang sulit meliputi akses jalan maupun jarak antara sekolah dengan pusat perkotaan yang cukup jauh yang menurunkan minat guru untuk mengajar di pedalaman sekaligus menjadi masalah bagi guru untuk mendapatkan suplai sembako yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. 2). Kegiatan pelatihan atau penguatan kompetensi guru berkaitan dengan kemampuan mengajar belum diperhatikan secara khusus oleh pemerintah daerah sehingga guru mengajar apa adanya sesuai dengan pengetahuan yang ia miliki. 3). tantangan berikutnya adalah pemenuhan sarana belajar yang masih terabaikan diantaranya fasilitas ruang kelas dan media pembelajaran yang belum terpenuhi. 4). Dukungan orang tua terhadap murid untuk melanjutkan pendidikan masih sangat kurang sebab anak masih diabaikan mengenai aktivitasnya di sekolah, juga label orang tua terhadap sekolah yang dianggap sebagai ruang perbaikan pengetahuan dan moral anak sehingga pusat pendidikan anak diletakkan di sekolah.