cover
Contact Name
Eli Amaliyah
Contact Email
eli.amaliyah@untirta.ac.id
Phone
+6287839458825
Journal Mail Official
syafrina@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. No.71 Letnan jidun, Kepandean
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan
ISSN : -     EISSN : 27751511     DOI : 10.62870/jik.v5i1.25858
Core Subject : Health,
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan contains publications in the field of nursing. Since 2020 Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan also covers the issues of nursing. Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan is published by Department of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, with the e-ISSN 2775-1511. Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan has become a CrossRef Member since year 2023 with prefix 10.62870. Therefore, all articles published by Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatanwill have unique DOI number since Vol. 4, No. 1, April 2023. Since Vol. 4, No. 1, April 2023 Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan uses Anti-Plagiarism Software "Turnitin" to check the authenticity article.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2025)" : 11 Documents clear
PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI UPTD DINAS PERLINDUNGAN SOSIAL PROVINSI BANTEN Septiani, Endah Dwi; Amaliyah, Eli; Waluya, Jajang Ganjar
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34589

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lanjut usia seiring dengan bertambahnya angka harapan hidup. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya beban masalah kesehatan, salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan silent killer karena kerap tanpa gejala, tetapi berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti stroke dan kematian. Lansia dengan hipertensi rentan mengalami ketidakstabilan tekanan darah, sehingga memerlukan intervensi nonfarmakologis. Salah satu alternatif adalah senam jantung sehat, yaitu latihan fisik ringan dan teratur yang dirancang untuk mendukung kesehatan jantung. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senam jantung sehat terhadap kestabilan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pra-eksperimental One Group Pre and Post Test Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan jumlah 30 lansia hipertensi di UPTD Dinas Sosial Provinsi Banten. Hasil: Rata-rata tekanan darah MAP sebelum intervensi adalah 115,50 mmHg, dan setelah intervensi menjadi 107,80 mmHg. Hasil uji Paired Sample t-Test menunjukkan nilai p = 0,000, yang berarti terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan. Kesimpulan: Senam jantung sehat berpengaruh terhadap kestabilan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.. Saran: Senam jantung sehat dapat dijadikan latihan fisik rutin, baik di lingkungan pelayanan sosial maupun oleh keluarga, sebagai upaya pengendalian tekanan darah pada lansia hipertensi.Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Tekanan Darah, Senam Jantung Sehat ABSTRACT Background: Indonesia is facing an increasing elderly population in line with rising life expectancy, which contributes to a higher burden of health problems such as hypertension. Known as a silent killer, hypertension often shows no symptoms but can lead to serious complications including stroke and death. Elderly individuals with hypertension are prone to blood pressure instability, thus requiring non-pharmacological interventions. One alternative is healthy heart exercise, a light and regular physical activity designed to support cardiovascular health. Objective. This study aimed to analyze the effect of healthy heart exercise on blood pressure stability in elderly individuals with hypertension. Method A quantitative method with a pre-experimental one-group pretest-posttest design was used, involving 30 elderly participants with hypertension at the UPTD Social Service Office of Banten Province, selected using total sampling. Result. The average mean arterial pressure (MAP) before the intervention was 115.50 mmHg, which decreased to 107.80 mmHg after the intervention. The Paired Sample t-Test showed a p-value of 0.000, indicating a significant decrease in blood pressure. Conclusion. Healthy heart exercise affects the stability of blood pressure in elderly individuals with hypertension. Recommendation. Healthy heart exercise can be implemented as a routine physical activity, both in social care institutions and by families, as an effort to control blood pressure in hypertensive elderly individuals.Keywords: Elderly, Hypertension, Blood Pressure, Heart Health Exercise
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY DI RSUD dr. ADJI DARMO Rochman, Arif Taufik Nur; Umar, Ernawati; Hamdiah, Dedeh
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34600

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Keselamatan pasien (patient safety) menjadi hal yang sangat serius dikalangan dunia kesehatan, hal ini dikarenakan cukup tingginya kasus medical error di Rumah Sakit. Secara keseluruhan program patient safety sudah diterapkan, namun masalah dilapangan merujuk pada konsep patient safety, karena walaupun sudah pernah mengikuti sosialisasi, tetapi masih ada pasien cedera, resiko jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat saat oforan pasien yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang maksimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan patient safety di RSUD dr. Adji Darmo. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, yang menggunakan metode probability sampling yaitu cluster sampling sebagai teknik pengambilan sampel, dengan jumlah responden yang terlibat yaitu sebanyak 64 responden. Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0.016 ( < 0.05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pelaksanaan patient safety di RSUD dr. Adji Darmo. Kesimpulan: Pengetahuan perawat dalam pelaksanaan patient safety dalam kategori baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan agar perawat lebih meningkatkan pengetahuannya tentang pelaksanaan patient safety serta mengaplikasikan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan patient safety. Kata Kunci: Pengetahuan Perawat, Pelaksanaan Patient Safety ABSTRACTBackground: Patient safety is a very serious matter in the world of health this is because there are quite high cases of medical errors in hospitals. Overall, the patient safety program has been implemented, but the problems in the field refer to the concept of patient safety, because even though they have participated in socialization, there are still patient injuries, risk of falls, risk of wrong treatment, inaccurate delegation during patient care which results in patient safety being reduced maximum.Aim: This study aims to determine the relationship between the level of knowledge of nurses and the implementation of patient safety at RSUD Dr. Adji Darmo. Methods: This study uses a quantitative method with a cross-sectional research design, which uses the probability sampling method, namely cluster sampling as a sampling technique, with the number of respondents involved being 64 respondents. Result: The results of the study obtained p-value 0.016 (α < 0.05) which means there is a significant relationship between the level of knowledge and the implementation of patient safety at Dr. Adji Darmo Regional Hospital. Conclusion: Nurses knowledge in implementing patient safety is in the good category. The results of this study can be input for nurses to improve their knowledge about implementing patient safety and apply nursing knowledge in implementing patient safety. Keywords: Knowledge, Implementation of Patient Safety
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WUS TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERIN DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALARAJA KABUPATEN TANGERANG BANTEN TAHUN 2025 Handayani, Hana Fania; Aminah, Aminah; Ayu, Ike Puspasari
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34591

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Berdasarkan badan pusat statistik mengatakan tahun 2022, total penduduk Provinsi Banten diperkirakan mencapai 12.431,39 orang. Melihat data dari BPS tersebut, dari tahun 2022 hingga 2024, ada kenaikan jumlahpenduduk di Provinsi Banten setiap tahunnya. penggunaan metode kontrasepsi merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengatur jumlah penduduk. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, seperti Intrauterine Device (IUD), dianggap lebih efektif dalam mencegah kehamilan. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan wanita usia subur (WUS) dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 107 responden diambil menggunakan rumus Slovin dari populasi WUS di wilayah kerja Puskesmas Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, tahun 2025. analisis uji statistik menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 21.0. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa dari 107 responden, hanya 5 orang (55,6%) dengan pengetahuan baik yang menggunakan IUD, sementara 21 orang (21,1%) dengan pengetahuan baik tidak menggunakan IUD. Tidak ada responden dengan pengetahuan kurang yang menggunakan IUD, dan 42 orang (42,2%) dari kelompok ini tidak menggunakan IUD. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan WUS dengan penggunaan IUD P-value = 0,018 (p > 0,005). Kesimpulan : hasil penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara hubungan terhadap penggunaan alat kontrasepsi intra uterin device (IUD).Kata Kunci :Pengetahuan, Penggunaan Alat Kontrasepsi Intra Uteri Device (IUD) ABSTRACTBackground : Based on the central statistics agency, in 2022, the total population of Banten Province is estimated to reach 12,431.39 people. Looking at the data from BPS, from 2022 to 2024, there has been an increase in the population in Banten Province every year. The use of contraceptive methods is an action aimed at regulating the population. Long-Term Contraceptive Methods, such as Intrauterine Devices (IUDs), are considered more effective in preventing pregnancy. Purpose: This study was to determine the relationship between the level of knowledge of women of childbearing age (WUS) and the use of IUD contraception. Method: This study used a quantitative type with a cross-sectional design. A sample of 107 respondents was taken using the Slovin formula from the WUS population in the Balaraja Health Center work area, Tangerang Regency, Banten, in 2025. Statistical test analysis using SPSS (Statistical Program for Social Science) version 21.0. Results: The study showed that out of 107 respondents, only 5 people (55.6%) with good knowledge used IUDs, while 21 people (21.1%) with good knowledge did not use IUDs. There were no respondents with poor knowledge who used IUDs, and 42 people (42.2%) from this group did not use IUDs. Statistical tests showed a significant relationship between the level of knowledge of WUS and the use of IUDs P-value = 0.018 (p> 0.005). Conclusion: The results of this study showed a significant relationship between the relationship to the use of intrauterine devices (IUDs). Key Words : IUD Convervation Tool, Level Of Knowledge
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD dr ADJIDARMO RANGKASBITUNG Sudrajat, Moch. Ferdy Firdaus; Djuria, Syafrina Arbaani; Sudrajat, Andi
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34604

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit ginjal kronis (CKD) adalah penyakit ginjal progresif yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap, sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit, dan metabolisme. Pasien CKD sering menjalani hemodialisa sebagai terapi jangka panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan sebagai akibat dari perubahan gaya hidup dan ketergantungan pada pengobatan. Kesejahteraan Spiritual memiliki peran penting dalam membantu pasien dalam mengelola kecemasan.Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan antara Kesejahteraan Psikologis terhadap Kecemasan pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang sedang menjalani Hemodialisa di RSUD dr Adjidarmo Rangkasibitung. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional yang dilakukan pada 87 responden di ruang Hemodialisa RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Data dikumpulkan menggunakan kuisoner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS.  Hasil: Penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat kecemasan (p value 0.020< 0,05), dengan hasil bahwa mayoritas responden pada pasien hemodialisa tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 59 (67,8%), sedangkan pada kesejahteraan spiritual yang tinggi yaitu sebanyak 60 responden (69%),  menunjukan bahwa semakin tinggi kesejahteraan spiritual maka semakin rendah tingkat kecemasan. Kesimpulan: Kesejahteraan spiritual memiliki peran penting dalam menurunkan kecemasan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisaKata kunci: CKD, Hemodialisa, Kecemasan, Kesejahteraan Spiritual ABSTRACTBackground: Chronic kidney disease (CKD) is a progressive kidney disease characterized by a gradual decline in kidney function, so that the body cannot maintain fluid electrolyte balance, and metabolism. CKD patients often undergo hemodialysis as a long-term therapy. This condition can cause anxiety as a result of lifestyle changes and dependence on medication. Spiritual Well-being plays an important role in helping patients manage anxiety. Objective: To determine the Relationship between Psychological Well-being and Anxiety in Chronic Kidney Disease (CKD) patients undergoing Hemodialysis at RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Method: This study uses a quantitative research type using a cross-sectional method conducted on 87 respondents in the Hemodialysis room of RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Data were collected using the Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaires. Results: This study found a significant relationship between spiritual well-being and anxiety levels (p value 0.020 <0.05), with the results that the majority of respondents in hemodialysis patients did not experience anxiety, namely 59 (67.8%), while in high spiritual well being, namely 60 respondents (69%), indicating that the higher the spiritual well-being, the lower the level of anxiety. Conclusion: Spiritual well-being has an important role in reducing anxiety in CKD patients undergoing hemodialysis.Key words: CKD, Hemodialysis Anxiety,Psychological Well-being
PAKET INFORMASI TANDA BAHAYA KEHAMILAN (INTAN) BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT PRENATAL DISTRESS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBITUNG Ayu, Ike Puspasari; Yupartini, Lisnawati
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34566

Abstract

Tidak sedikit ibu hamil yang merasa khawatir dengan kehamilannya. Salah satu usaha dalam mengurangi tingkat stress ibu hamil adalah melalui pemberian informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Paket INTAN terhadap tingkat prenatal distress. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I, II, dan III yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cibitung Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 30 orang. Hasil analisa univariat tingkat prenatal distress sebelum intervensi terdapat sebagian kecil ibu hamil yang memiliki tingkat prenatal distress rendah (30%) dan sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat prenatal distress tinggi (70%). Tingkat prenatal distress setelah intervensi menunjukan terdapat sangat sedikit ibu hamil yang mengalami prenatal distress tinggi (10%) dan hampir seluruh ibu hamil memiliki tingkat prenatal distress rendah (90%). Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian Paket INTAN terhadap tingkat prenatal distress dengan p value = 0,000. Petugas kesehatan hendaknya melakukan penyuluhan dengan media atau metode yang lebih efektif dan aplikatif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya kehamilan. Kata kunci: distress, Paket INTAN, prenatal Pregnancy danger signs information package (INTAN) influences prenatal distress levels in the work area of Cibitung Community Health Center. Many pregnant women are worried about their pregnancy. One effort to reduce the stress level of pregnant women is by providing information about pregnancy danger signs. This study aims to identify the effect of the INTAN Package on the level of prenatal distress. This study used a quasi-experimental design. The population in this study were pregnant women in the first, second, and third trimesters who lived in the working area of the Cibitung Health Center, Pandeglang Regency, totaling 30 people. The results of the univariate analysis of the level of prenatal distress before the intervention showed that a small number of pregnant women had a low level of prenatal distress (30%) and most pregnant women had a high level of prenatal distress (70%). The level of prenatal distress after the intervention showed that there were very few pregnant women who experienced high prenatal distress (10%) and almost all pregnant women had a low level of prenatal distress (90%). The results of the bivariate analysis showed that there was an effect of providing the INTAN Package on the level of prenatal distress with a p value = 0.000. Health workers should provide counseling with more effective and applicable media or methods in increasing the knowledge of pregnant women in recognizing pregnancy danger signs. Keywords: distress, INTAN Package, prenatal
HUBUNGAN SELF-AWARENESS DAN SELF-CARE BEHAVIOR DENGAN KEJADIAN SINDROM KORONER AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI Nadiah, Siti; Rustiawati, Epi; Sulastri, Tuti
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34593

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi dikenal sebagai "The Silent Killer" merupakan penyakit tanpa gejala yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti sindrom koroner akut (SKA). Salah satu penyebab hipertensi sering tidak terkontrol yaitu akibat rendahnya self-awareness dan kurangnya self-care behavior pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan self-awareness dan self-care behavior dengan kejadian SKA pada pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 76 responden. Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur variabel self-awareness dan self-care behavior, dan rekam medis untuk mengukur variabel kejadian SKA. Uji analisis yang digunakan yaitu chi square untuk mengetahui hubungan self-awareness dengan kejadian SKA dan self-care behavior dengan kejadian SKA. Hasil: Hasil uji chi square hubungan self-awareness dengan kejadian SKA menunjukkan nilai p-value sebesar 0,902 > α (0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hasil uji chi square hubungan self-awareness dengan kejadian SKA menunjukkan nilai p-value sebesar 0,511 > α (0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara self-awareness dan self-care behavior dengan kejadian sindrom koroner akut pada pasien hipertensi di Klinik Jantung RSUD Provinsi Banten tahun 2025.Kata kunci: Hipertensi, Self-Awareness, Self-Care Behavior ABSTRACTBackground: Hypertension, often referred to as “The Silent Killer,” is an asymptomatic condition that can lead to severe complications such as acute coronary syndrome (ACS). One of the main reasons hypertension remains uncontrolled is due to low levels of self-awareness and inadequate self-care behavior among patients. This study aims to examine the relationship between self-awareness and self-care behavior with the occurrence of ACS in individuals with hypertension. Methods: A quantitative research design with a cross-sectional approach was used. The sampling method employed was accidental sampling, involving 76 respondents. Data collection tools included questionnaires to measure self-awareness and self-care behavior, while medical records were used to identify the incidence of ACS. Data analysis was conducted using the chi-square test to determine the association between self-awareness and ACS, as well as self-care behavior and ACS. Results: The chi-square test showed a p-value of 0.902 for the relationship between self-awareness and ACS, and a p-value of 0.511 for the relationship between self-care behavior and ACS. Both values exceed the significance level (α = 0.05), indicating no statistically significant relationship. Conclusion: There is no significant association between self-awareness or self-care behavior and the incidence of ACS among hypertensive patients at the Heart Clinic of Banten Provincial Hospital in 2025.Keywords: Hypertensive, Self-Awareness, Self-Care Behavior
FAKTOR DERTEMINAN PERAWAT DALAM INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN DEWASA DI RSUD Dr. DRAJAT PRAWIRANEGARA Budirianti, Nasywa; Dewi, Nelly Hermala; Djuria, Syafrina Arbaani
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34668

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit mematikan didunia, Penyakit jantung juga sering disebut sebagai silent killer karena terjadi secara tiba-tiba. Meningkatnya akan kejadian kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan untuk menunjang pengobatan dan mendeteksi dini peyakit jantung diperlukan pemeriksaan penunjang. Electrokardiogram (EKG) yang merupakan salahsatu alat atau teknologi pada pemeriksaan penunjang yang dapat ditemukan di pelayanan kesehatan untuk memeriksa dan membantu mendeteksi kelainan jantung. kemampuan menginterpretasikan EKG merupakan tuntutan profesi untuk seluruh perawat yang bekerja di ruangan yang berurusan langsung dengan perawatan pasien di pelayanan-pelayanan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor derteminan perawat dalam menginterpretasikan Elektrokardiografi (EKG) pada pasien kritis di Ruang ICU RSUD dr. Drajat Prawiranegara. Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan sample yang digunakan yaitu Stratified Random Sampling menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil: Sebagian besar perawat memiliki pemahaman interpretasi EKG yang baik (66,7 %), sedangkan sebagian kecil dari perawat (33,3 %) memiliki pemahaman interpretasi EKG yang kurang. Kesimpulan: tidak adanya hubungan antara usia, pendidikan, dan masa kerja dengan tingkat pengetahuan perawat dalam interpretasi EKG, sedangkan untuk karakteristik jenis kelamin dan pelatihan EKG disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan dengan tingkat pengetahuan perawat dalam interpretasi EKG.Kata kunci: Elektrokardiografi, Interpretasi EKG, Perawat. ABSTRACTBackground: Heart disease is one of the deadliest diseases in the world, Heart disease is also often referred to as a silent killer because it occurs suddenly. The increasing incidence of death caused by heart disease and to support treatment and early detection of heart disease, supporting examinations are needed. Electrocardiography (ECG) which is one of the tools or technologies in supporting examinations that can be found in health services to examine and help detect heart abnormalities. As professional nurses, the ability to interpret ECG is a professional requirement for all nurses who work in rooms that deal directly with patient care in health services. Objective: To determine the determinant factors of nurses in interpreting Electrocardiography (ECG) in critical patients in the ICU Room of Dr. Drajat Prawiranegara Hospital. Method: quantitative research method with the sample used is Stratified Random Sampling using data collection techniques in the form of questionnaires. Results: The majority of nurses demonstrated a good understanding of EKG interpretation (66.7%), while a smaller  proportion  (33.3%)  had  a  poor  understanding  of  EKG  interpretation. Conclusion: There is no significant relationship between age, education, and length of employment with the nurses' level of knowledge in EKG interpretation. However, gender and EKG training were found to have a significant relationship with the nurses' level of knowledge in EKG interpretation.Keywords: Electrocardiography, EKG Interpretation, Nurses.
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN ORANG TUA PASIEN ANAK DI RUANG RAWAT INAP RSUD PROVINSI BANTEN Safitri, Desti; Hamdiah, Dedeh; Sari, Rahmitha
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34586

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Kepuasan orang tua pasien anak merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan, khususnya pada pelayanan yang diberikan oleh perawat dengan pendekatan perilaku caring. Perilaku caring mencerminkan empati, tanggung jawab, dan komunikasi efektif antara perawat dan pasien maupun keluarganya. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan metode studi cross-sectional. Sampel berjumlah 73 responden yang merupakan orang tua pasien anak di ruang rawat inap RSUD Provinsi Banten. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) dan kuesioner kepuasan berdasarkan teori Nursalam. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 58,9% menilai perilaku caring perawat masih tergolong buruk, dan 52,1% menyatakan tidak puas terhadap pelayanan keperawatan. Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan orang tua pasien anak (p = 0,000). Responden yang menilai perilaku caring perawat sebagai baik memiliki peluang 178 kali lebih besar untuk merasa puas dibandingkan dengan yang menilai buruk (OR = 178,8; 95% CI: 20,3–1596,5). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan orang tua pasien anak. Semakin baik perilaku caring perawat, semakin tinggi pula tingkat kepuasan orang tua terhadap pelayanan yang diberikan.Kata Kunci: Perilaku caring, Kepuasan orang tua, Pasien anak, Keperawatan  ABSTRACTBackground: Parental satisfaction of pediatric patients is a crucial indicator in evaluating the quality of nursing care, particularly care involving nurses' caring behavior. Caring behavior reflects empathy, responsibility, and effective communication between nurses, patients, and their families. Methods: This study used a quantitative approach with a descriptive correlational design and a cross-sectional method. A total of 73 respondents, who were parents of pediatric inpatients at RSUD Provinsi Banten, participated in the study. The sampling technique used was purposive sampling. Data were collected using the Caring Behavior Inventory (CBI) and a satisfaction questionnaire based on Nursalam’s theory. Data analysis employed the chi-square test. Results: The findings revealed that 58.9% of respondents rated nurses' caring behavior as poor, and 52.1% expressed dissatisfaction with the nursing services. The chi-square test showed a significant relationship between nurses’ caring behavior and parental satisfaction (p = 0.000). Respondents who perceived the nurses' caring behavior as good were 178 times more likely to feel satisfied compared to those who perceived it as poor (OR = 178.8; 95% CI: 20.3–1596.5). Conclusion: There is a significant relationship between nurses' caring behavior and the satisfaction level of parents of pediatric patients. The better the caring behavior, the higher the satisfaction of the parents. Keywords: Caring behavior, Parental satisfaction, Pediatric patients, Nursing care
EFEKTIVITAS STIMULUS ORGANISM RESPONSE TERHADAP PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU REMAJA DI SMK PASUNDAN 2 KOTA SERANG Damayanti, Eka Suci; Yupartini, Lisnawati; Waluya, Jajang Ganjar
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34596

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Tuberkulosis (TBC) paru adalah penyakit kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Rendahnya pengetahuan TBC paru pada remaja menjadi faktor penghambat keberhasilan pengendalian penyakit. Stimulus Organism Response (SOR) dengan Perjalanan Si Myco dapat menjadi upaya efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja dalam menurunkan angka kejadian TBC paru. Tujuan: Mengetahui efektivitas SOR terhadap pengetahuan TBC paru remaja di SMK Pasundan 2 Kota Serang. Metode: Penelitian kuantitatif quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan 62 responden menggunakan satu lembar observasi dan satu kuesioner pretest posttest. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks dan Mann Whitney U. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah SOR pada kelompok eksperimen (p value 0,000). Terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah SOR pada kelompok kontrol (p value 0,012). Terdapat perbedaan singnifikan rata-rata pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum SOR (p value 0,000). Tidak terdapat perbedaan singnifikan rata-rata pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah SOR (p value 0,117). Kesimpulan: Stimulus Organism Response (SOR) tidak efektif terhadap peningkatan pengetahuan tuberkulosis paru remaja di SMK Pasundan 2 Kota Serang (p value 0,117). Kata Kunci: Stimulus Organism Response, Pengetahuan, Tuberkulosis Paru, Remaja, Promosi Kesehatan ABSTRACTBackground: Pulmonary tuberculosis (TB) is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Low knowledge of pulmonary tuberculosis in adolescents is a factor inhibiting the success of disease control. Stimulus Organism Response (SOR) with Si Myco's Journey can be an effective effort to increase knowledge and awareness of adolescents in reducing the incidence of pulmonary tuberculosis. Objective: To determine the effectiveness of SOR on adolescent pulmonary tuberculosis knowledge at SMK Pasundan 2 Serang City. Methods: Quasi experiment quantitative research with non equivalent control group approach. The sampling technique used was purposive sampling with 62 respondents using one observation sheet and one pretest posttest questionnaire. Data analysis using Wilcoxon Signed Ranks test and Mann Whitney U. Results: There is a significant difference in the level of knowledge before and after SOR in the experimental group (p value 0.000). There is a significant difference in the level of knowledge before and after SOR in the control group (p value 0.012). There is a significant difference in the average knowledge in the experimental group and control group before SOR (p value 0.000). There is no significant difference in the average knowledge of the experimental group and the control group after SOR (p value 0.117). Conclusion: Stimulus Organism Response (SOR) is not effective in increasing the knowledge of adolescent pulmonary tuberculosis at SMK Pasundan 2 Serang City (p value 0.117). Keywords: Stimulus Organism Response, Knowledge, Pulmonary Tuberculosis, Adolescents, Health Promotion
Korelasi Kebiasaan Merokok dengan Hipertensi Pada Masa Usia Lanjut Puskesmas Tunjung Teja Kabupaten Serang Tahun 2024 Sari, Hesti Ratna; Yanwar, Dwi
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v6i1.34602

Abstract

AbstrakHipertensi merupakan keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang mengenai berbagai organ seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer.penyebab terjadinya  hipertensi salah satunya adalah  kebiasaan merokok tujuan  penelitian ini adalah untuk  mengetahui  korelasi Kebiasaan Merokok dengan jenis Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tunjung teja kabupaten Serang Metode penelitian  cross Sectional cara pengambilan sampel dengan Non Random  cara Incidental sampling sebanyak 95 orang  hasil penelitian dan interprestasi  bahwa sebanyak 56 orang ( 58,9%) merokok sebanyak 10-20 Batang dan menderita Hipertensi Tahap 1 sebanyak 48 orang ( 50.5%) dan adanya hubungan kebiasaan dengan Hipertensi dengan nilai p Value 0.007< 0,05  Kesimpulan  kebiasaan merokok dapat meningkatkan tekanan darahKata Kunci:  Merokok, Hipertensi

Page 1 of 2 | Total Record : 11