Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman aims to promote scientific publication on Islam and Muslim culture in its broadest sense covering textual, historical and empirical aspects, both classical/medieval, modern and contemporary periods in the Islamic World and beyond. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman aims to promote scientific publication on Islam and Muslim culture in its broadest sense covering textual, historical and empirical aspects, both classical/medieval, modern and contemporary periods in the Islamic World and beyond. This journal encompasses original research articles based on library and/or empirical research in the field of Islamic studies especially on, but not limited to, eight main topics: (1) the Qur’an and hadith (2) Islamic Law (3) Islamic Theology (Kalam) (4) Islamic Philosophy (5) Islamic Mysticism (Tasawwuf) (6) Islamic Education (7) Islamic Communication and Propogation (Dakwa) and (8) Islamic Politics. It encourages articles that employ a multi-disciplinary approach to those topics. Scholars from any countries and region that are concerned with Islam and its manifestation throughout Muslim history and geography in the Islamic World and beyond can submit their article to Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman and use this open access journal.
Articles
315 Documents
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Wasito Wasito
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 21 No. 1 (2010): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v21i1.120
Multikulturalisme sebagai sebuah terminologi yang relatif baru hadir dalam wacana yang mendunia saat ini. Dalam perkembangannya multikulturalisme tidak lebih dari sebuah istilah yang menyempurnakan gagasan sebelumnya yaitu pluralisme. Multikultural dalam perspektif bangsa Indonesia bukan sesuatu yang mengherankan. Karakter dan pribadi bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan keragaman yang luar biasa dari bumi Nusantara ini. Multikultur bukan sesuatu yang baru karena doktrin dan peradaban Islam telah mempresentasikannya bagaimana umat Islam dengan bimbingan wahyu harus bersikap. Keragaman umat manusia dipandang menjadi penyebab terjadinya penderitaan dan kesengsaraan. Pertikaian dan peperangan yang ada dipandang sebagai akibat dari keragaman ini yang melahirkan pendangkalan sikap umat manusia terhadapnya. Maka para pakar menganggap bahwa kesadaran multikultur harus ditanamkan dan menjadi bagian dari kesadaran umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menanamkan kesadaran tersebut diperlukan sebuah metoda yang efektif. Pendidikan pada akhirnya dianggap sebagai solusi untuk hal ini.
PERPUSTAKAAN DAN PEMBELAJARAN
Bustanul Arifin
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 21 No. 1 (2010): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v21i1.121
Pentingnya pelajaran membaca dalam sistem pendidikan tidak dapat disangkal bahkan sukses atau tidaknya usaha pendidikan seseorang seringkali ditentukan oleh sukses atau tidaknya siswa dalam membaca. Keterampilan membaca yang diperoleh melalui pelajaran membaca di sekolah tidak akan banyak artinya manakala dalam dirinya tidak tumbuh minat dan selera terhadap membaca. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai dengan cara melakukan kegiatan untuk mengetahui, menguasai pengetahuan, kemampuan kebiasaan, ketrampilan dan sikap melalui hubungan timbal balik antara orang yang belajar dengan lingkungannya. Agar siswa merasa lebih yakin dan dapat melihat prestasi belajarnya secara nyata.
SEJUMLAH MITOS SEPUTAR KEPEMIMPINAN: Tinjauan Psikologi Sosial
Suko Susilo
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.123
Tanpa kita sadari, seseorang anggota masyarakat sering merasa bahwa sangat kecil kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin. Sejumlah orang sering membayangkan bagaimana sulitnya mencapai posisi puncak di berbagai lembaga masyarakat. Perasaan ini merendahkan diri sendiri, karena memosisikan diri pada bidang yang remeh. Sebagian terbesar dari keadaan semacam ini biasanya dihasilkan oleh rongrongan perasaan rendah diri. Celakanya, keadaan ini diperparah oleh sejumlah mitos yang hidup di masyarakat yang jika tidak hati-hati menyikapinya justru akan merusak potensi yang dimiliki. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengamatan fenomenologis atas sejumlah konteks yang berkaitan dengan ihwal kepemimpinan dalam bingkai bekerjanya suasana psikologis di masyarakat Kota Kediri. Dengan bekal metode konstruksi sosial Bergerian, potret realitas sosial akhirnya menjadi bahan menarik untuk memahami pemahaman masyarakat tentang keberadaan seorang pemimpin. Kentalnya pemahaman kepemimpinan yang mengarah pada situasi yang nyaris menjadi pengkultusan diri jadilah seorang pemimpin diliputi berbagai cerita berdasar sejumlah mitos. Hasil pengamatan ini mengajak pembaca membongkar sejumlah mitos agar kelak mampu menjadi pemimpin dan bukannya pemimpi
TINJAUAN KONSEPTUAL TERHADAP KOMPILASI & KODIFIKASI (TADWIN) HADIS
Jamaluddin Jamaluddin
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.124
Tulisan ini membahas tentang problematika kompilasi dan kodifikasi hadis Nabi Muhammad Saw. Persoalan ini masih tetap menarik untuk dikaji karena selain hadis adalah sumber utama kedua ajaran Islam setelah al-Qur’an, juga karena akhir-akhir ini banyak kelompok muslim yang merujukkan atau melandaskan ubudiyah dan amaliyah mereka langsung kepada dua sumber utama tersebut. Mereka menganggap ubudiyah dan amaliyah yang tidak dirujukkan atau dilandaskan langsung kepada keduanya tidak pas atau setidaknya kurang relevan lagi. Oleh karena itu, kajian terkait problematika kompilasi dankodifikasi hadis ini masih tetap menarik dilakukan. Dari hasil kajian ini, persoalan kompilasi dan kodifikasi hadis, baik menurut pengkaji dari muslim sendiri atau dari pengkaji Barat, masih dipahami secara parsial
KONSEP PERCAYA DIRI DALAM AL-QUR’AN
Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.125
Asumsi umum yang berkembang bahwa memiliki kepercayaan diri berarti meyakini kemampuannya dalam melakukan hal-hal tertentu. Percaya diri muncul dari bagaimana seseorang memandang dirinya. Percaya diri merupakan keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu, bukan kepada kemampuan, keahlian, hasil dan kesuksesannya tetapi pada kesedian untuk melakukannya. Al-Qur'an sebagai rujukan pertama juga menegaskan tentang percaya diri dengan jelas dalam beberapa ayat-ayat yang mengindikasikan percaya diri karena berkaitan dengan sifat dan sikap seorang mukmin yang memiliki nilai positif terhadap dirinya dan memiliki keyakinan yang kuat
MANAJEMEN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
M. Arif Khoirudin
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.126
Mutu pendidikan tidak akan memuaskan apabila komponen-komponen pendidikan yang meliputi landasan, tujuan, kurikulum, kompetensi dan profesionalisme guru, pola hubungan guru murid, metodologi pembelajaran sarana prasarana, evaluasi, pembiayaan dan unsur lainnya dikelola apa adanya tanpa perencanaan yang matang. Sedangkan Untuk mencapai suatu pendidikan yang baik dan berkualitas maka perlu adanya sebuah manajemen yang baik terutama dalam bidang kurikulum yang akan diajarkan kepada anak didik baik mengenai tujuan, isi atau bahan ajar, pelaksanaan serta evaluasi dari kurikulum. Dengan menerapkan manajemen kurikulum secara profesional lembaga pendidikan pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan yang bermutu yang mampu membentuk lulusannya agar memiliki kecakapan hidup
FALSAFAH KALAM IBNU RUSYD: Melacak sisi Mutiara yang Hilang
Aly Mashar
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.127
Ibnu Rusyd adalah salah satu filosof muslim terkemuka yang memiliki banyak talenta. Namun, yang mendapat sorotan terbesar darinya hanyalah pemikiran filsafat dan fiqih-nya. Keahlian Ibnu Rusyd dalam kalam belum banyak yang mengungkap. Padahal, pemikiran dan kritik manhaj kalamnya sangat cemerlang. Inilah fokus kajian tulisan ini. Metode kalam yang digunakan dan dianut oleh mayoritas umat muslim pada masa Ibnu Rusyd –nampaknya hingga sekarang -, menurutnya banyak menggunakan metode rasional bid’ah. Bahkan metode tersebut malah memunculkan hasil yang jauh dari tujuan ilmu kala>m. Terkait ini, Ibnu Rusyd menghimbau para mutakallim untuk kembali ke apa yang tertera dalam nas, yakni metode yang ia sebut dengan metode rasional syari’ah
TAREKAT AKMALIYAH: Studi Kasus di Pondok Pesantren Miftahu Falahil Mubtadiin Malang
Ahmad Masrukin
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.128
Tulisan ini mengkaji Tarekat Akmaliyah yang terdapat di Pondok Pesantren Miftahu Falahil Mubtadiin Pulosari, Kasembon, Malang. Hal ini menarik dikaji karena kendati tarekat ini termasuk tarekat yang dikategorikan sebagai tarekat sempalan atau ghoir al-mu’tabaroh oleh Nahdliyin, namun lambat tapi pasti tarekat ini terus bertahan dan mendapatkan pengikut. Tulisan ini dibuat berdasarkan data-data lapangan, observasi, dan interview. Oleh karena itu dalam tulisan terdapat beberapa pernyataan yang tidak menggunakan tata bahasa Indonesia yang bagus. Hal ini karena penulis menginginkan hasil yang alami sedemikian rupa. Dari hasil kajian, Tarekat Akmaliyah yang ada di Pulosari memiliki nama khusus [tambahan], yakni Tarekat Akmaliyah as-Sholihiyah. Hal ini karena Kyai Sholeh, mursyid di situ, memiliki metode pengajaran yang berbeda dengan para gurunya. Untuk menjadi murid Tarekat Akmaliyah as-Sholihiyah, murid harus mengikuti tahap demi tahap yang telah ditentukan oleh Kyai Sholeh
MEMINIMALISIR PERKEMBANGAN PASAR MODERN DALAM MENSEJAHTERAKAN PASAR TRADISIONAL
Agus Toni
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.129
Persaingan pasar bebas dan munculnya pasar modern menjadi realita yang harus dihadapi oleh mereka yang mengatasnamakan sebagai pengelola pasar tradisional. Munculnya pasar modern akan menjadi momok penghalang terhadap kontinuitas peredaran pasar tradisional apabila tidak ada intervensi pemerintah. Namun demikian sikap apatis yang diusung oleh mereka yang mengatasnamakan pelaku pasar modern menjadi langkah awal terkodifikasinya sebuah pranata hukum sebagai landasan legal formal dan sekaligus sebagai guide untuk menjalankan misinya. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk melegalkan pasar modern dengan tanpa mengikis dan menghilangkan pasar tradisional. Jika tidak diantisipasi maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik internal antara gologan the have dan the have not. Dan tidak hanya berhenti pada persepsi tersebut, tetapi lebih lanjut bahwa Negara akan menerima realita pahit seperti meningkatnya pengangguran, munculnya kesenjangan sosial serta rusaknya tatanan ekonomi
SYIRKAH SEBAGAI MODEL INVESTASI BERBASIS SYARI’AH (KAJIAN ONTOLOGI)
Dyah Ochtorina Susanti
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 1 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33367/tribakti.v24i1.130
The aim of this reseach is discover and analyze and give an evaluation about the concept of syirkah in Indonesian positive law. Syirkah is a mixture capital between two or more people who aim to create a partnership in a particular field. The results of studies which is using the method of normative juridical approach, statute approach, and legal history was made clear that syirkah has been arranged in the positive law in Indonesia in the frame of banking law. The presence of syirkah concept in banking law is driven by the desire of Muslims to apply the teachings mu'amalah