cover
Contact Name
Dian Saputra
Contact Email
saputradian@eco.uir.ac.id
Phone
+6285263888119
Journal Mail Official
ijtima@journal.uir.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Riau JL. Kaharuddin Nasution Km 11. Marpoyan Damai - Pekanbaru Riau
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
IJTIMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat
Published by Universitas Islam Riau
Core Subject : Economy,
pembangunan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan masyarakat, pengelolaan lingkungan, dan lain sebagainya
Articles 15 Documents
LITERASI PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DIKALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENEGAH ATAS DI KOTA PEKANBARU Sitti Rahmah; Virna Museliza; Endrianto Ustha; Muammar Alkadafi
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT: IJTIMA' Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ijtima.2024.19179

Abstract

Indonesia terus mengalami kemajuan baik di bidang teknologi maupun komunikasi. Pada saat ini semua informasi serba terbuka, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan informasi tampa batas. Majunya perkembangan media dan teknologi yang sangat pesat termasuk literasi media kemudian memberi pengaruh yang besar dan mendominasi seluruh sektor kehidupan di masyarakat Indonesia. Salah satu sektor usia yang paling berpengaruh Majunya perkembangan media dan teknologi yakni usia remaja hingga dewasa. Di kalangan remaja, literasi media sangat memiliki pengaruh dan bahkan jadi elemen penting dalam berkehidupan. Tapi jika tidak berhati-hati, literasi media akan menjadi dua ujung pedang yang juga memberi efek negatif selain memiliki berbagai dampak positif. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta fotofoto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul.
EDUBANKERS : MEMBANGUN GENERASI CERDAS KEUANGAN DENGAN PROGRAM LITERASI KEUANGAN SYARIAH chiendy nurhafidzah; wahyi busyro
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT: IJTIMA' Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ijtima.2024.19184

Abstract

Laporan OJK menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah tingkat nasional sebesar 9.14% sementara di provinsi Riau tingkat literasi keuangan syariah hanya 8.9%. hal ini masih sangat jauh dari literasi keuangan nasional yang mencapai 49.68%. Indonesia yang seharusnya menjadi pusat perkembangan Bank Sayariah dimana Indonesia mempunyai populasi muslim terbesar. Namun pada kenyataannya jika dilihat dari marketshare 6.59%. rendahnya market share ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang keuangans syariah. Pengetahuan dan pemahaman pelajar terhadap literasi Keuangan Syariah masih tergolong rendah, hal ini terjadi disebabkan tidak adanya materi tentang literasi Keuangan Syariah disampaikan dibangku sekolah dan juga karena tidak adanya sosialisasi dari perbankan Syariah ke Siswa/I SMK, SMA maupun pondok pesantren. Oleh karena hal tersebut HIMA Perbankan syariah Universitas Muhammadiyah Riau melaksanakan program tahunan yakni program Perbankan Syariah Mengajar. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi serta kuisioner pretest dan postest untuk mengukur pemahaman siswa/siswi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan syariah di berbagai MA dan SMK yang ada di Pekanbaru. Dari kegiatan yang dilakukan ini diperoleh hasil meningkatnya pemahaman terhadap keuangan syariah serta mengedukasi siswa/i dalam pengaturan serta perencanaan keuangan sehinga tidak salah mengambil keputusan
PENGEMBANGAN SKILL PKM 24 FEB UHAMKA: PEMAHAMAN CV DAN PUBLIC SPEAKING UNTUK SISWA SMKN 50 JAKARTA Ash Shoffi Hana Fadhilah; Sri Oktaviani; Aliza Qory Imeltha
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT: IJTIMA' Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ijtima.2024.19413

Abstract

Elemen kunci dalam melatih orang untuk sukses di sektor akademik dan profesionaladalah Curriculum Vitae (CV) yang ditulis dengan baik dan keterampilan berbicara didepan umum yang efektif. Mengingat pentingnya kedua hal tersebut, Kelompok 24PKM berupaya untuk mengadakan seminar yang bertajuk "CREATE AN OUTSTANDINGCV AND LEVEL UP PUBLIC SPEAKING SKILL." Siswa-siswi kelas XII SMKN 50 Jakartamenjadi target audiens dalam seminar kali ini. Acara ini bertujuan untuk memberikanwawasan kepada para peserta mengenai pengoptimalan CV agar dapat unggul dilingkungan yang kompetitif, serta mengembangkan kemahiran komunikasi danberbicara di depan umum yang efektif. Seminar ini bertujuan untuk membekali parapeserta dengan kemampuan penting yang diperlukan untuk usaha akademis danpekerjaan mereka di masa depan dengan memadukan konsep teoritis, petunjukpraktis, dan sesi interaktif. Melalui program ini, Kelompok 24 PKM berharap dapatmendukung pertumbuhan siswa-siswi secara keseluruhan dan memberi merekaketerampilan yang diperlukan untuk mengejar tujuan akademis dan profesionaldengan berani.
SOSIALISASI SERTIFIKASI HALAL DI ZONA KHAS KULINER HALAL AMAN SEHAT DI KOTA PAYAKUMBUH Virna Museliza; Sitti Rahmah; Devi Deswimar; Rimet
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT: IJTIMA' Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ijtima.2024.19414

Abstract

Zona KHAS adalah sebuah kawasan kuliner dengan minimal 10 (sepuluh) tenant (kedai) yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari serta didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan prima bagi konsumen. Dalam kawasan Zona KHAS harus terdapat tempat ibadah (musalah) dan perlengkapan ibadah atau dekat dengan masjid (maksimum berjarak 500 meter). Selain itu tersedia toilet yang bersih dan terpisah antara pria dan wanita, tempat mencuci tangan, dan area khusus untuk merokok. Banyak aspek yang perlu diperhatikan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kuliner, salah satunya mengurus sertifikasi halal. Sertifikat terbitan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini penting dimiliki pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Apalagi, mayoritas penduduk di Indonesia memeluk agama Islam dan memerlukan jaminan halal produk kuliner yang dikonsumsi. Sertifikasi halal mempunyai manfaat untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan daya saing bisnis. Dengan memiliki sertifikat halal, produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan lebih diterima di pasaran, terutama di kalangan konsumen Muslim yang membutuhkan produk halal agar lebih aman Ketika dikonsumsi. Untuk mendukung Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah agar mempunyai sertifikasi halal yang salah satunya adalah pelaku usaha makanan dan minuman. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) kembali membuka program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) dengan kuota 1 Juta Sertifikat dan setiap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah sudah bisa mendaftar di awal Januari 2023 dan pentahapan kewajiban sertifikasi halal tahap pertama akan berakhir pada tanggal 17 Oktober 2024.
SOSIALISASI AKAD SYARIAH PADA UMKM DESA PANDAU Syaefulloh; Hidayat; Hamsal; Ariyanto, Sanusi; Ayudia, Fitrien
IJTIMA': JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ijtima.2025.25396

Abstract

Sosialisasi akad syariah pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa-desa seperti Pandau merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi keuangan syariah, memperluas akses pembiayaan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis nilai Islam. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti larangan riba, keadilan, dan pembagian keuntungan, serta untuk memperluas pemahaman pelaku UMKM tentang produk keuangan syariah yang dapat diakses untuk pengembangan usaha. Penelitian ini mengidentifikasi metode sosialisasi yang efektif, tantangan yang dihadapi, serta dampak yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Metode sosialisasi yang digunakan meliputi ceramah interaktif, diskusi, pelatihan, dan pendampingan langsung, yang melibatkan tokoh agama, pemerintah desa, dan pelaku UMKM. Selain itu, penguatan literasi digital dan kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah juga menjadi strategi penting dalam memperluas jangkauan sosialisasi. Meskipun terdapat tantangan seperti rendahnya literasi keuangan syariah, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi terhadap perubahan, sosialisasi ini berhasil meningkatkan pemahaman dan minat pelaku UMKM terhadap pembiayaan syariah, serta mendorong perubahan perilaku bisnis yang lebih sesuai dengan prinsip syariah. Dampak positif dari sosialisasi ini termasuk peningkatan akses pembiayaan syariah, perubahan praktik bisnis yang lebih etis, dan penguatan daya saing UMKM di pasar. Keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh pendekatan partisipatif, kolaborasi lintas sektor, serta dukungan regulasi dan teknologi yang memadai.   The dissemination of Islamic finance agreements among micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in villages such as Pandau is a strategic step to improve Islamic financial literacy, expand access to financing, and encourage Islamic-based economic growth. This socialization program aims to introduce Islamic economic principles, such as the prohibition of usury, justice, and profit sharing, as well as to broaden MSME actors' understanding of Islamic financial products that can be accessed for business development. This study identifies effective outreach methods, challenges faced, and the impact of these activities. Outreach methods used include interactive lectures, discussions, training, and direct mentoring, involving religious leaders, village officials, and MSME actors. In addition, strengthening digital literacy and collaborating with Islamic financial institutions are also important strategies in expanding the outreach. Despite challenges such as low Islamic finance literacy, infrastructure limitations, and resistance to change, this outreach has succeeded in increasing MSME actors' understanding and interest in Islamic financing, as well as encouraging business behavior changes that are more in line with Islamic principles. The positive impacts of this outreach include increased access to Islamic financing, more ethical business practices, and strengthened MSME competitiveness in the market. The success of this program was greatly influenced by a participatory approach, cross-sector collaboration, and adequate regulatory and technological support.

Page 2 of 2 | Total Record : 15