cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 796 Documents
PENGARUH SUHU TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO DAN STADIA AWAL LARVA IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) Tiara Kusuma Wardani
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.118

Abstract

The purpose of this study, to determine the effect of temperatura on embryonic development and early stadia larvae of yellow fin tuna (Thunnus albacares) and the level abnormalities of the larvae. This research was carried out in a Large Marine Aquaculture Center And Hyacinth Fisheries Gondol. The container used is a 1 liter backer glass of 15 pieces. Egg density at each backer glass is 300 grains. The temperature treatment used is (240C±1), P2 (260C±1), P3 (280C±1), P4 (300C±1), P5 (320C±1). Parameters observed were egg hatchability, egg hatching time, larval abnormalities, absorption of egg yolk and larval length. Based on the result of the study showed that different temperature treatments were able to give a significant influence on the development of eggs and the time of hatching egg. The temperature treatment 260C was able to increase the hatchbility value by 40,7%, larvae abnormality value 15,8%, larvae length growth 5,48 mm compared to other temperature treatment. The best egg yolk absorption rate is shown at the temperature treatment of 240C, 260C, and 280C compared to the 300C and 320C temperature treatments.
PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK GUANO DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN Spirulina sp. Viqram Viqram; Zaenal Abidin; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan Unram Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v8i2.119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik guano kelelawar yang tepat terhadap pertumbuhan mikroalga Spirulina sp. Metode digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan konsentrasi pemberian pupuk yang berbeda yaitu pupuk komersil sebagai kontrol positif, 0 g/L sebagai kontrol negatif, guano 0,040 g/L, guano 0,060 g/L, guano 0,080 g/L dan guano 0,100 g/L yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Kepadatan awal penebaran 1.500 unit/mL yang dipelihara selama 96 jam. Pengamatan kepadatan dilakukan setiap 12 jam. Parameter yang diamati meliputi kepadatan puncak, pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan biomassa, dan waktu penggandaan diri. Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi 0,100 g/L menghasilkan pertumbuhan populasi Spirulina sp. tertinggi dengan nilai rata-rata 6.572 unit/mL dengan pertumbuhan mutlak tertinggi dengan nilai rata-rata 5.072 unit/mL dan waktu penggandaan diri tercepat yaitu 36,76 jam. Namun dalam percobaan ini tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil pertumbuhan biomassa.
Cover, Tim Redaksi, Daftar Isi Tim Redaksi
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.120

Abstract

Cover, Tim Redaksi, Daftar Isi
THE EFFECT OF PLANTING DEPTH ON THE GROWTH OF Kappaphycus alvarezii FROM TISSUE CULTURE IN SERIWE VILLAGE WATERS, EAST LOMBOK Baiq Hilda Astriana; Dewi Putri Lestari; Muhammad Junaidi; Muhammad Marzuki
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.124

Abstract

This research aimed to address the effect of seaweed Kappaphycus alvarezii (result of tissue culture) planting depth on the seaweed growth. This reasearch was conducted in Seriwe Village water, Jerowaru subdistrict, East Lombok Regency known as the largest minapolitan area in West Nusa Tenggara Province. Method used in this research was completely randomized design consisting of five treatments of planting depth which were 0.15 m, 0.5 m, 1 m, 1.5 m, and 2 m. Each treatment was repeated four times. Main parameters measured were the seaweed Daily Growth Rate, Absolute Growth. In addition, water quality parameters measured were temperature, light intensity, dissolved oxygen, salinity, pH, Phosphate, ammoniac, TAN, TDS, and current speed. Data collected were analyzed using ANOVA with significant level of 5% and any significant difference between the treatments was analyzed using LSD in the same significant level. The result of data analysis shows that the most optimum planting depth appropriate for K. alvarezii growth is 0.5 m.
PERFORMA REPRODUKSI IKAN BETOK (Anabas testudineus) BETINA DENGAN PEMBERIAN PAKAN BUATAN BERBAHAN BAKU TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata) muhammad masrur ma'ruf
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.129

Abstract

Abstrak: Ikan betok (Anabas testudineus) merupakan salah satu spesies ikan lokal yang potensial untuk dibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mengevaluasi pengaruh pemberian pakan berbahan baku keong mas (Pomacea canaliculata) terhadap tingkat kematangan gonad. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2018. Ikan betok (A. testudineus) berasal dari tangkapan alam di perairan persawahan desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Ikan betok yang digunakan sebanyak 150 ekor dengan bobot 2 ± 10 gram. Perlakuan yang diberikan pakan buatan yang berbahan baku keong mas (P. canaliculata) dengan kandungan protein pada pakan 32%, 34%, 36%, 38% dan kontrol menggunakan pakan komersil dengan kandungan protein 31 – 33%. Hasil penelitian menunjukkan nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) dengan bobot gonad pada awal penelitian sebesar 0,5 gram. Setelah dilakukan perlakuan dengan pemberian pakan buatan berbahan baku tepung keong mas (P. canaliculata), hasil uji statistik menunjukkan bawa kontrol berbeda nyata dengan perlakuan pada pengamatan GSI dengan kisaran nilai 16% ± 0.02 pada perlakuan P.38%, HSI dengan kisaran nilai 8% ± 0.01 pada perlakuan P.38%. Fekunditas ikan betok (A. testudineus) yang didapatkan pada hasil penelitian dengan kisaran 509 - 4.686 butir. Perkembangan tingkat kematangan gonad (TKG) awal penelitian (TKG II) setelah diberi pakan buatan berbahan baku keong mas (P. canaliculata) meningkat dengan tingkat kematangan gonad mencapai tahap IV. Kata Kunci : Ikan betok, keong mas, pematangan gonad, IKG, fekunditas, TKG.
PERFORMA REPRODUKSI IKAN BETOK (Anabas testudineus) BETINA DENGAN PEMBERIAN PAKAN BUATAN BERBAHAN BAKU TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata) muhammad masrur ma'ruf; Ahmad Fahrul Syarif; Endang Bidayani
Jurnal Perikanan Unram Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v10i2.130

Abstract

Ikan betok merupakan salah satu spesies ikan lokal yang potensial untukdibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mengevaluasi pengaruh pemberianpakan berbahan baku keong mas (Pomacea canaliculata) terhadap tingkat kematangan gonad.Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2018. Ikan betok (A. testudineus) berasal daritangkapan alam di perairan persawahan desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten BangkaSelatan. Ikan betok yang digunakan sebanyak 150 ekor dengan bobot 2 ± 10 gram. Perlakuanyang diberikan pakan buatan yang berbahan baku keong mas (P. canaliculata) dengankandungan protein pada pakan 32%, 34%, 36%, 38% dan kontrol menggunakan pakankomersil dengan kandungan protein 31 – 33%. Hasil penelitian menunjukkan nilai IndeksKematangan Gonad (IKG) dengan bobot gonad pada awal penelitian sebesar 0,5 gram.Setelah dilakukan perlakuan dengan pemberian pakan buatan berbahan baku tepung keongmas (P. canaliculata), hasil uji statistik menunjukkan bawa kontrol berbeda nyata denganperlakuan pada pengamatan GSI dengan kisaran nilai 16% ± 0.02 pada perlakuan P.38%, HSIdengan kisaran nilai 8% ± 0.01 pada perlakuan P.38%. Fekunditas ikan betok (A. testudineus)yang didapatkan pada hasil penelitian dengan kisaran 509 - 4.686 butir. Perkembangan tingkatkematangan gonad (TKG) awal penelitian (TKG II) setelah diberi pakan buatan berbahanbaku keong mas (P. canaliculata) meningkat dengan tingkat kematangan gonad mencapaitahap IV.
The Pengaruh Penggunaan Limbah Air Budidaya ikan lele sebagai media pertumbuhan spirulina sp.: Pengaruh Penggunaan Limbah Air Budidaya ikan lele sebagai media pertumbuhan spirulina sp. Panca Aria Lesmana Panca Lesmana
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.136

Abstract

Penggunaan padat penebaran yang tinggi mendorong pembudidaya lele untuk menggunakan pakan buatan berprotein untuk mencukupi kebutuhan pakan. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas air budidaya yang dipicu oleh tingginya sisa pakan dan sisa metabolisme ikan. Iswandi (2016) menjelaskan feses dan pakan yang tidak termakan tersebut menghasilkan produk sampingan berupa fospat (PO4), ammonia (NH3), nitrit (NO2), dan nitrat (NO3). Khususnya Ammonia, apabila dalam jumlah banyak akan bersifat racun bagi ikan. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kandungan ammonia tersebut adalah dengan mengkonversi bahan tersebut secara fotoautrofik melalui alga atau tanaman. Salah satu alga yang mampu memanfaatkan bahan tersebut adalah Spirulina sp. Oleh karna itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah air budidaya ikan lele sebagai media pertumbuhan Spirulina sp. Penelitian ini di mulai pada tanggal 1 sampai 12 bulan September tahun 2018 di Balai budidaya Ikan Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 (Air tawar + Spirulina sp. + pupuk ), P2 (Air sisa budidaya lele + Spirulina sp.) dan P3 (Air sisa budidaya lele + Spirulina sp. + Pupuk). Hasil yang didapatkan, Perlakuan P3 dengan kombinasi pupuk komersil dengan air limbah budidaya merupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan kepadatan sebanyak 25.400 sinosoid/ml, Biomassa sebanyak 0.174 gram/ml, dan Laju Pertumbuhan Spesifik sebanyak 0.19 sinosoid/ml/hari serta memiliki waktu penggandaan tercepat sebanyak 3,554 Hari diantara perlakuan P1 dan P2.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NUTRISIL DAN KW21+Si TERHADAP PERTUMBUHAN Chaetoceros calcitrans Ulan Ayudia Lestari; Alis Mukhlis; Joko Priyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.137

Abstract

Ketersediaan pakan alami yang memenuhi kebutuhan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas benih serta menjamin kesinambungan produksi benih yang dihasilkan. Salah satu pakan alami yang sangat penting dalam ekosistem perairan adalah fitoplankton yang merupakan produsen utama yang memberikan sumbangan terbesar pada produk primer total suatu perairan. Salah satu jenis fitoplankton yang biasa dibudidayakan yaitu Chaetoceros calcitrans. Pengkayaan unsur hara pada media tumbuh dapat dilakukan melalui pemberian beberapa jenis pupuk. Salah satu jenis pupuk yang biasa digunakan pada budidaya fitoplankton adalah pupuk KW21. Silikat termasuk unsur hara makro esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroalga dalam pembentukan dinding selnya agar memiliki ketahanan yang tinggi terhadap tekanan lingkungan seperti kondisi ekstrim. Salah satu jenis pupuk yang memiliki kandungan silikat yang merupakan pupuk produk lokal (Lombok) yaitu Nutrisil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Nutrisil dan KW21+Si terhadap pertumbuhan dan waktu penggandaan diri Chaetoceros calcitrans. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan A = Konsentrasi Nutrisil 1,0 mL/L, B = Konsentrasi Nutrisil 0,75 mL/L, C = Konsentrasi Nutrisil 0,5 mL/L, D = Konsentrasi Nutrisil 0,25 mL/L dan E = Konsentrasi KW21 1 mL/L + Si 1 mg/L. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Nutrisil dan KW21+Si memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan Chaetoceros calcitrans.
PENGARUH KOMBINASI HASIL FERMENTASI AMPAS TAHU DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Fuji Zakiyah; Nanda Diniarti; Bagus Dwi Hari Setyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.138

Abstract

Daphnia magna is an animal Crustacea which is often referred to as small-sized water lice that live in freshwater and is one of the natural feeds for aquatic larvae which are easily digested, their size is in accordance with mouth openings, has high nutrient content, contains essential amino acids which high and can be cultivated in bulk. Tofu pulp and bran organic fermented with probiotic bacteria are expected to increase the efficiency of feed utilization and growth of Daphnia magna. This study aims to determine the effect of the combination of tofu and bran fermentation results on the population and determine the best combination of feed with tofu pulp and bran fermentation which results in high growth of Daphnia magna. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications to obtain 12 experimental units. Treatment A: control (commercial feeding), treatment B (giving 0.15 g / l tofu dregs and 0.3 gl bran), treatment C (giving 0.3 g / l tofu dregs), and treatment D (giving 0 , 6 g / l bran). The results of this study indicate that the administration of tofu pulp and bran through the probiotic fermentation process affects population density, population growth rate, and biomass production of Daphnia magna. Treatment B is the best treatment with the highest population density of 246.67 ind / l, population growth rate of 5.199% / day, and biomass production of 340 mg / l.
PENGARUH TINGKAT KERAPATAN MANGROVE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP KERANG DARAH (Anadara granosa) Muhammad Ilhamudin
Jurnal Perikanan Unram Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v9i1.142

Abstract

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan anggota kekerangan yang termasuk dalam kelas Bivalvia, disebut kerang darah karena kerang ini merupakan jenis kerang yang memiliki pigmen penghasil darah merah (heamoglobin). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat kerapatan mangrove terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang darah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 3 perlakuan dengan 4 kali ulangan, yaitu: P1 (kerpatan tinggi), P2 (tingkat kerepatan sedang), P3 (tanpa mangrove). Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 60 hari menunjukan bahwa tingkat kerpatan mangrove memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berat kerang darah. Pertumbuhan panjang dan berat yang terbaik terdapat pada perlakuan P1 (kerapatan tinggi), sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan P3 (tanpa mangrove). Sedangkan hasil tingkat kelangsungan hidup dari masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata terhadap tingkat kerapatan mangrove.

Page 8 of 80 | Total Record : 796