cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
PENGARUH PERBEDAAN MORDAN TAWAS DAN KAPUR SIRIH TERHADAP HASIL PENCELUPAN EKSTRAK DAUN SAWO MENGGUNAKAN BAHAN SUTERA Fatihaturahmi Fatihaturahmi; Sri Zulfia Novrita
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13606

Abstract

AbstrakPenggunaan ekstrak zat warna alam sebagai pewarnaan tekstil karena menghasilkan warna yang khas dan ramah lingkungan salah satunya adalah daun sawo. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nama warna (Hue), gelap terang (Value) serta kerataan warna serta perbedaan mordan tawas dan kapur sirih terhadap hasil pencelupan ekstrak daun sawo menggunakan bahan sutera. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 18 panelis, kemudian data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan uji Friedman K-related sample serta menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 16.0. Pencelupan bahan sutera dengan ekstrak daun sawo masing-masing tanpa mordan menghasilkan warna Canary Yellow dengan kode #EAF59A serta Value sangat terang dan cukup terang dan kerataan warna yang rata, mordan tawas menghasilkan warna Canary Yellow dengan kode #FFFF53 serta Value terang dan memiliki kerataan warna yang rata, serta mordan kapur sirih menghasilkan warna Dark Golden Rod dengan kode #D3820B serta Value kurang terang dan kerataan warna yang dihasilkan rata. Hasil penelitian data gelap terang warna (Value) yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan mordan tawas dan kapur sirih terhadap hasil pencelupan. Pada kerataan warna menunjukkan hasil 0,063 > 0,05 yang artinya Ho diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan mordan tawas dan kapur sirih terhadap hasil pencelupan ekstrak daun sawo menggunakan bahan sutera. Kata Kunci: daun sawo, tawas, kapur sirih.AbstractThe use of extracts of natural dyes as textile coloring because it produces a distinctive and environmentally friendly color, one of which is brown leaves. The purpose of this study was to describe the name of color (Hue), darkness of light (Value) and evenness of color as well as differences in mordan alum and whiting to the results of dyeing sapodilla leaf extract using silk material. This type of research is an experiment. The data used are primary data sourced from 18 panelists, then the collected data is processed and analyzed using the Friedman K-related sample test and using the SPSS application (Statistical Product and Service Solutions) version 16.0. Dyeing of silk material with sapodilla leaf extract without mordan produced Canary Yellow color with code # EAF59A and Value very bright and quite bright and even color evenness, mordan alum produced Canary Yellow colors with code # FFFF53 and bright values and had evenness the flat, and the betel mordan produces the Dark Golden Rod color with code # D3820B and the Value is less bright and the flatness of the resulting color is even. The results of the study of dark light colors (Value) are 0,000 <0,05 which means that Ho is rejected. This means that there are significant effects of mordan alum and whiting on the results of dyeing. The color flatness shows the results of 0.063> 0.05, which means that Ho is accepted. This means that there is no significant effect of mordan alum and whiting on the results of dyeing sapodilla leaf extract using silk. Keywords: sapodilla leaves, alum, betel lime.
ANALISIS POSTER DI HOTEL MADANI MEDAN DITINJAU DARI ASPEK DESAIN GRAFIS KOMPUTER Leily Fajariah Sinaga dan Fuad Erdansyah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1064

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek desain yang diterapkan yang ada pada poster di hotel Madani Medan dengan pertimbangan nilai tingkat kemudahan dalam membaca. Populasi yang di ambil dalam penelitian ini adalah poster di Hotel Madani Medan. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 poster di hotel Madani Medan. Sampel yang diambil dengan tehnik purposive sample yaitu sampel yang disesuaikan dengan kriteria poster yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menguraikan masing-masing subjek yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kerangka teori yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan dilihat dari beberapa judul poster yang ada di hotel Madani Medan antara lain Poster Peket Promosi, Poster Lokasi Ruangan Hotel Madani, Poster Bebek Penyet, Poster Teh Tarik, Poster Arisan Package, Poster Barbeque Package, Poster Birthday Packege, Poster Pendidikan Islam, Poster Himbauan Kebersihan, Poster Petunjuk Kamar Mandi dan Poster Seminar Pertemuan Para Pakar masih banyak yang tidak sesuai dengan aspek-aspek desain dalam pertimbangan nilai tingkat kemudahan dalam membaca dan keindahan  dari desain posternya. Dilihat dari beberapa judul poster berdasarkan aspek desainnya yang ada pada poster hotel Madani Medan tersebut judul poster petunjuk kamar mandi dan poster seminar pertemuan para pakar yang terlihat sangat tidak sesuai dengan aspek desain yang ada. Kemudian jika dikategorikan kedalam hitungan persen, 45% poster yang ada di hotel Madani Medan dikatakan baik karena sesuai dengan aspek desain, 45% dikatakan cukup baik dan yang 10% lagi dianggap tidak baik. Hal ini menunjukkan poster yang ada di hotel Madani Medan kurang efektif terhadap bentuk desain dan isinya jika dilihat dari aspek desain grafis komputer. Kata Kunci: desain, poster, grafis komputer  
ANALISIS GAMBAR BERTEMA KEGEMARAN DI RUMAH KARYA MURID KELAS V SD NEGERI 064023 MEDAN TUNTUNGAN Agraini Oktavia Larosa; Agus Priyatno; Onggal Sihite
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15815

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan pada gambar anak pada tahap periodesasi masa realisme awal berdasarkan teori Viktor Lowenfeld dan Lambert Britain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan murid kelas V SD Negeri 064023 Medan Tuntungan dalam menerapkan gambar bertema “kegemaran di rumah” berdasrkan 3 aspek yaitu, bentuk, warna dan komposisi dilandasi oleh teori periodesasi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana data dari seluruh instrumen penelitian dideskripsikan sesuai dengan teori periodesai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa seluruh karya murid kelas V SD Negeri 064023 Medan Tuntungan sudah sesuai dengan teori periodesasi oleh Viktor Lowenfeld dan Lambert Britain yang dilihat dari bentuk, warna dan komposisinya. Jika dilihat dari hasil murid menerapkan tema gambar “kegemaran anak di rumah”, terdapat 4 karya sudah sesuai dengan tema, dengan masing – masing karya terdapat tema belajar, bermain, membantu orang tua, dan menonton televisi.  Kata Kunci: bentuk, warna, komposisi, tema, periodesasi.AbstractThis research is motivated by the uniqueness of children's art at the period of periodization of the period of the dawning realism based on the theories of Viktor Lowenfeld and Lambert Britain.. The purpose of this study was to determine the ability of the fifth grade students of SD Negeri 064023 Medan Tuntungan to apply draw with theme “favorite activity at home” based on 3 aspects, namely, the form, color and composition based on the theory of periodization. This research method is descriptive qualitative, where data from all research instruments are described according to the periodical theory. The results of the study concluded that all the works of the fifth grade students of SD Negeri 064023 Medan Tuntungan were in accordance with the theory of periodization by Viktor Lowenfeld and Lambert Britain which were seen from their shape, color and composition. If seen from the results of students applying the theme of the draw " favorite activity at home ", there are 4 works in accordance with the theme, with each work there are themes of learning, playing, helping parents, and watching television.  Keywords: shape, color, composition, theme, periodization.
KEUNIKAN BABI Reno Walfiyah Walfiyah; Narsen Afatara Afatara
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 1 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i1.10832

Abstract

Tugas akhir ini merupakan  visualisasi berdasarkan imajinasi penulis dalam bentuk lukisan, dengan subject matter keunikan babi. Terdapat sudut pandang yang berbeda ada  yang menghalalkan babi ada pula agama yang mengharamkan babi. Di suatu tempat babi menjadi ukuran derajat atau tingkatan masyarakat, babi juga menjadi sajian wajib saat ritual untuk suatu agama tertentu. Secara umum orang memandang babi adalah sebagai hewan yang paling menjijikan, hal tersebut didasarkan dengan beberapa alasan seperti hewan pemakan kotorannya sendiri, hewan yang selalu memuntahkan makanannya kemudian dimakan lagi dan ditambah dengan cacing pita yang sangat identik dengan babi menjadikan orang tambah kurang suka terhadap hewan yang satu ini. Permasalahan yang dimunculkan dalam tugas akhir ini adalah: 1). Apasaja hal-hal yang menarik dari babi sehingga diangkat ke dalam karya seni lukis, 2). Mengapa keunikan babi dapat menjadi konsep penciptaan seni lukis, 3) Bagaimana cara memvisualisasikan keunikan babi dalam karya seni. Berdasarkan rumusan masalah, maka tulisan ini memiliki tujuan: 1). Mendeskripsikan apa saja keunikan babi, 2). Mendeskripsikan keunikan babi sebagai konsep karya seni lukis, 3)  Memvisualisasikan ke dalam wujud karya seni lukis dengan subject matter keunikan babi. Kata Kunci: Babi dan Unik
ANALISIS KARAKTERISTIK VECTOR ART PADA VECTORINA MEDAN COMMUNITY TAHUN 2019 DITINJAU DARI ELEMEN VISUAL Lulu Riskiah Harahap; Agus Priyatno; Osberth Sinaga; Onggal Sihite
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18403

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik elemen-elemen visual yang terdiri dari garis, warna dan gelap terang pada karya vector art di Vectorina Medan Community tahun 2019. Adapun populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 15 karya vector art di Vectorina Medan Community sehingga sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 3 karya dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui dan mendeskripsikan kekuatan karakteristik vector art di Vectorina Medan Community yang dijadikan sampel berdasarkan karakteristik dari garis, warna dan gelap terang. Hasil penelitian menunjukkan, kekuatan elemen-elemen visual berdasarkan karakteristik adalah berasal dari penggambaran dan penentuan elemen-elemen visual yang baik seperti penempatan warna, gelap terang dan garis. Penelitian ini dilakukan di Vectorina Medan Community di mana permasalahan diangkat berdasarkan karya vector art yang ada di komunitas. Vector art merupakan salah satu karya grafis komputer di mana karya dibuat dengan Software berbasis Vector. Dari penelitian yang sudah dilaksanakan maka bisa disimpulkan karakteristik karya vector art Vectorina Medan  Community sangat kuat.  Kata Kunci: vector art, karakteristik, elemen visual.AbstractThis study aims to determine the characteristik of visual elementsconsiting of lines, colors and light dark on the work vector art in Vectorina Medan Community 2019. As for the population contained in this study as many 100 vector art works in Vectorin Medan Community so the sample determined in this study consisted of 15 words using a purposive sampling technique. This study uses a qualitative descriptive method to determine and illustrate the strength of the characteristics of vector art in the Vectorina Community in Medan, which is sampled based on the characteristics of lines, colors and light darkness. The results showed that the strength of visual elements based on characteristics came from the depiction and determination of good visual elements such as placement of colors, dark light and lines. This research was conducted at the Vectorina Community in Medan where problems arise based on vector art in the community. Vector art is one of the computer graphic works in which the work is made with Vector-based Software. From the research that has been done, it can be concluded that the characteristics of vectorina Medan Community vector art are very strong. Keywords: vector art, characteristics, visual elements. 
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEKNIK MENJAHIT BUSANA PADA MATA KULIAH BUSANA DASAR DI IKK FPP UNP Reni Fitria; Ernawati Nazar; Weni Nelmira; Nita Sahara
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12676

Abstract

AbstrakArtikel ini membahas Pengembangan Video Pembelajaran Teknik Menjahit Busana Pada Mata Kuliah Busana Dasar yang bersifat valid dan praktis. Pelaksanaan perkuliahan ini sangat memerlukan penalaran yang cukup tinggi dalam memahami setiap langkah pada proses menjahit  pakaian, sehingga dibutuhkan metode khusus untuk dapat mendeskripsikan proses menjahit secara nyata kepada mahasiswa, maka perlu dikembangkan suatu video yang dapat memvisualisasikan teknik jahit busana. Metoda Research and Development (R&D) dengan model 4D (four-D) yang dikembangkan oleh Thiagarajan 1974 digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu define (tahap pendefinisian), design (tahap perancangan), develop (tahap pengembangan), disseminate (penyebaran). Video pembelajaran teknik menjahit busana didesain menggunakan Macromedia Flash 8. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah video pembelajaran yang  valid dan praktis. Berdasarkan temuan itu diharapkan bisa menjadi desain pembelajaran yang dapat meningkatkan proses pembelajaran pada mata kuliah Busana Dasar secara signifikan di IKK FPP UNP. Kata Kunci: video, teknik menjahit, busana dasar.AbstractThis article discusses about Development of Instructional Videos for Clothing Sewing Techniques in Basic Fashion Courses that are valid and practical. The implementation of this lecture really requires quite high reasoning in understanding each step in the process of sewing clothes, so that a special method is needed to be able to describe sewing processes in real terms to students, so a video that can visualize fashion sewing techniques is needed. The Research and Development (R & D) method with a 4D model (four-D) developed by Thiagarajan 1974 was used in this study. This research consists of four stages, namely define, design, develop and disseminate. Learning videos of fashion sewing techniques are designed using Macromedia Flash 8. The results obtained from this study are valid and practical learning videos. Based on the findings, it is expected to be able to be a learning design that can improve the learning process in Basic Clothing courses significantly in IKK FPP UNP. Keywords: video, sewing techniques, basic fashion.
KARYA SENI GLASS PAINTING SEBAGAI OBJEK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMPN 1 DAN SMPN 2 KOTA PADANG Lisa Widiarti; Eliya Pebriyeni
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12986

Abstract

AbstrakPelaksanaan pendidikan seni rupa di sekolah umum terutama tingkat pendidikan lanjutan harus berdasarkan prinsip bahwa pendidikan seni merupakan wahana bermuatan edukatif dan membangun kreativitas siswa. Orientasi mata pelajaran Seni budaya/Seni Rupa di SMP adalah memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, konsepsi, sosial, estetis, artistik dan kreativitas kepada siswa dengan melakukan aktivitas apreasiasi dan kreasi terhadap berbagai produk benda di sekitar siswa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pemilihan media yang tepat dalam berkarya seni bagi siswa merupakan hal yang tepat untuk terciptanya hasil karya yang kreatif dan juga akan membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran dan akan berlangsung dengan menyenangkan. Namun dalam pelaksanaannya, mata pelajaran Seni Budaya seringkali digantikan dengan mata pelajaran lain dikarenakan banyak guru yang tidak menguasai materi pembelajaran Seni Budaya tersebut. Kenyataan di lapangan, khususnya pembelajaran dalam bidang Seni rupa dan keterampilan dihadapkan dengan berbagai permasalahan, diantaranya kualitas keahlian tenaga pengajar serta waktu pembelajaran pada setiap pertemuan di kelas yang sangat singkat. Hal ini menjadikan guru sulit menyelesaikan materi yang digariskan oleh GBPP; dan akhirnya mengakibatkan masalah materi pembelajaran menjadi rancu karena sering berubah-ubah. PKM ini difokuskan kepada aspek pelatihan terhadap guru dalam mengatasi masalah penguasaan  materi dan alternatif bahan yang dapat dimanfaatkan untuk praktikum pada pembelajaran Seni Rupa. Salah satu upaya dalam pengembangan media berkarya yang menyenangkan bagi siswa yaitu membuat karya seni glass painting, dengan menggunakan media kaca, gelas atau memanfaatkan botol-botol kaca bekas. Dalam hal ini para guru akan diajarkan bagaimana memanfaatkan bahan bekas seperti kaca atau botol-botol kaca, untuk membuat karya seni murni atau terapan yang relatif mudah untuk diajarkan kepada murid SMP serta relatif membutuhkan waktu yang cukup singkat. Penentuan masalah prioritas dilakukan bersama antara Tim Pelaksana dengan Pimpinan Mitra. Pemecahan masalah dilakukan dengan metode: (1) ceramah, (2) demonstrasi/peragaan, dan (3) pelatihan dengan bimbingan para instruktur dan diakhiri dengan tanya jawab. Rencana target luaran kegiatan adalah: (1) mempublikasikan artikel pelatihan (2) peningkatan pemahaman guru mitra  tentang pengertian, teknik dan proses yang cukup sederhana dalam memanfaatkan media kaca, dan (3) menghasilkan produk / karya: minimal setiap peserta menghasilkan dua karya seni glass painting, berupa satu karya seni murni dan satu lagi karya seni terapan.Kata Kunci: karya seni glass painting, proses, teknik..AbstractThe implementation of fine arts education in public schools, especially the level of further education, must be based on the principle that art education is an educationally charged vehicle and builds students' creativity. The subject orientation of Cultural / Fine Arts in Middle School is facilitating emotional, intellectual, physical, conception, social, aesthetic, artistic and creativity experiences to students by carrying out activities of appreciation and creation of various objects products around students that benefit human life. Choosing the right media in creating art for students is the right thing to create creative work and will also make students more interested in learning and will take place pleasantly. But in its implementation, Cultural Arts subjects are often replaced with other subjects because many teachers do not master the Cultural Arts learning material. Reality in the field, especially learning in the field of Fine Arts and skills are faced with various problems, including the quality of the teaching staff's expertise and the learning time at each meeting in a very short class. This makes it difficult for teachers to complete the material outlined by GBPP; and finally resulting in the problem of learning material becoming ambiguous because it often changes. This PKM is focused on aspects of training of teachers in overcoming the problem of mastering the material and alternative materials that can be used for practicum in the learning of Fine Arts. One effort in developing creative media is fun for students, namely making glass painting artworks, using glass media, glass or using used glass bottles. In this case the teachers will be taught how to use used materials such as glass or glass bottles, to make pure or applied works of art that are relatively easy to teach to middle school students and relatively require a relatively short amount of time. Determination of priority issues is carried out jointly between the Implementation Team and the Partner Leaders. Problem solving is done by methods: (1) lectures, (2) demonstrations / demonstrations, and (3) training with the guidance of instructors and ending with questions and answers. The activity target plan is: (1) publishing training articles (2) improving the understanding of partner teachers about understanding, techniques and processes that are quite simple in using glass media, and (3) producing products / works: at least each participant produces two glass artworks painting, in the form of one pure art work and one applied art work. Keywords: glass painting, process, technique, artwork.
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK) Dengan Menggunakan Inovasi Pemberian Tugas Di Kelas IV SDN 105355 Pagar Merbau T.A. 2012/2013 Dian Wulan Artika dan Mesra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1029

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini apakah dengan penggunaan inovasi pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar menggambar ekspresif pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) bagi siswa kelas IV SD Negeri 105355 Pagar Merbau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 105355 Pagar Merbau. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Random Sampling dan diperoleh kelas IV-A berjumlah 27 siswa. Data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar, instrumen tersebut merupakan tes menggambar ekspresif dengan menggunakan teknik Finger Painting, dari hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata siswa pada saat pre tes sebelum diberikan tindakan sebesar 72,45 dengan tingkat ketuntasan sebesar 40,74% atau 11 siswa dan dinyatakan hasil belajarnya masih belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78,25 dengan peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 29,63% menjadi 70.37% dengan jumlah 16 siswa tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 81,57 dengan peningkatan hasil belajar sebesar 25,93% dari siklus I ke siklus II menjadi 96,30% dengan jumlah 26 siswa tuntas. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan inovasi pemberian tugas dengan menggunakan Finger Painting terbukti dapat meningkatkan hasil belajar menggambar ekspresif pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) bagi siswa kelas IV SD Negeri 105355 Pagar Merbau Tahun Ajaran 2012/2013.   Kata Kunci : Hasil Belajar, Seni Budaya dan Keterampilan, Inovasi Pemberian Tugas
PERUBAHAN STRUKTUR DAN ARRANSEMEN MUSIK GAMAD DI KOTA PADANG Ioqo Alhamra Fikri; Ardipal Ardipal
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15279

Abstract

AbstrakMusik Gamad  merupakan sebuah kesenian khas dari kota Padang yang mana pada dasarnya secara musikologi kesenian ini masih tergolong dalam klasifikasi musik melayu namun memiliki keunikan tersendiri dikarenakan pantun-pantun yang menjadi syair lagu dinyanyikan dalam bahasa Minangkabau dan juga bersifat spontan.kesenian ini juga merupakan sebuah bentuk akulturasi dari beberapa budaya masyarakat yang ada di kota padang pada era perkembanganya hingga pada saat ini.dilatar belakangi oleh kedatangan bangsa portugis dengan budaya musik barat dengan cepat menjadi daya tarik bagi bumi putra dalam konsep bermain musik sehingga pada sebelumnya pantun hanya dinyanyikan oleh vokal dengan iringan gendang tradisional kemudian bertambah dengan alat musik seperti akordeon,biola dan gitar.musik gamad pun dengan cepat menjadi sebuah kesenain yang populer di kota padang,namun dengan seiring perkembangan zaman dan pergeseran nilai-nilai sosial yang terjadi dalam masyarakat kota padang turut mempengaruhi kesenian ini sehingga terjadilah perubahan struktur dan bentuk dalam arransemen musik gamad di kota Padang.  Kata Kunci: gamad, struktur, bentuk, arransemen.AbstractGamad music is a distinctive art from the city of Padang, which is basically a musical artistry is still classified in the Malay music classification but has its own uniqueness because the poems are poetry sung in the Minangkabau language and are also spontaneous. This art is also a form acculturation of several cultural communities in the city of Padang in the era of its development until today. The background of the arrival of the Portuguese with Western music culture quickly became an attraction for the son of the earth in the concept of playing music so that in the past pantun was only sung by vocals with accompaniment traditional drum and then increased with musical instruments such as accordions, violins and guitars. Gamad music also quickly became a popular game in the city of Padang, but with the development of the times and the shifting of social values that occur in the city of Padang society also influence to this art so that there was a change in structure and shape in the gamad music arrangement in the city of Padang.Keywords: gamad, structure, shape, arrangement.   
ASO GUMBALO SEBAGAI INSPIRAS DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS Satri Yadi; Yuniarti Munaf; Dhasono Dhasono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11056

Abstract

AbstrakAso Gumbalo dalam penciptaan karya seni lukis diilhami dari kehidupan pengembala yang menjadi inspirasi pencipta yang diungkap melalui media seni lukis dengan mengambil ide “Harapan Pengembala” (Aso Gumbalo). Harapan Gembala dapat diartikan sebagai keinginan, kecendrungan dan dorongan hati yang kuat terhadap sesuatu hal yang ingin direalisasikan untuk menjadikan seorang lebih baik dimasa depan. Pengekspresian ide cipta berangkat dari fenomena Aso Gumbalo yang pencipta ungkap dengan ekspresi simbolik kedalam penciptaan karya seni lukis. Metode penciptaan karya ini melalui tahapan yaitu; 1) Tahap eksplorasi adalah tahap pencarian ide-ide dengan melakukan riset emik dan etik untuk pembuatan karya, 2) Tahap perancangan yaitu tahap pembuatan purwarupa yang akan diwujudkan kedalam bentuk karya seni lukis, 3) Tahap proses garapan karya. Konsep dari penciptaan karya merupakan ekspresi simbolik dengan memanfaatkan idiom tradisi, ekspresi tersebut digambarkan pada perwujudan karya menggunakan strategi media dan strategi visual dengan menggunakan konsep pengolahan bentuk, yaitu disformasi dan transformasi dengan melakukan penggabungan beberapa teknik antara lain, teknik plakat, transparan, tekstur semu dan tekstur nyata. Aso Gumbalo sebagai inspirasi yang diungkapkan dalam bentuk karya seni lukis ekspresi simbolik. Karya-karya yang diciptakan pengkarya disajikan dalam bentukpameran.           Kata Kunci:aso gumbalo, ekspresi simbolik, seni lukis.   AbstractAsoGumbalo in the creation of painting works was inspired from the life of the shepherd who became the inspiration of the creator which revealed through the medium of painting by taking the idea of "Hope of the Shepherd" (AsoGumbalo). Shepherd Hope can be interpreted as a strong desire, inclination and encouragement towards something that wants to be realized to make someone better in the future. The expression of copyrighted ideas departs from the phenomenon of AsoGumbalo, which the creator expressed with a symbolic expression into the creation of painting. This method of creating works through several stages, namely; 1) The exploration phase is the stage of searching for ideas by conducting emic and ethical research for the production of works, 2) the design phase that is the prototype-making stage which will be realized in the form of painting, 3) the process stage of the work done. The concept of creation of works is a symbolic expression by utilizing traditional idioms, these expressions are depicted in the realization of the work using media strategies and visual strategies by using the concept of form processing, namely deformation and transformation by combining several techniques, such as plaque, transparent, pseudo-texture and real texture. AsoGumbalo as an inspiration expressed in the form of paintings of symbolic expression. works created by artists are presented in the form of exhibitions.  Keywords:asogumbalo, symbolic expression, painting.