cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
ANALISIS PATUNG DEWA MURUGAN DI DESA PADANG CERMIN KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT DI TINJAU DARI BENTUK DAN GAYA MENURUT KITAB SILPASASTRA Hilda Triana; Mangatas Mangatas
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 2 (2017): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v6i2.11030

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah Patung Dewa Murugan yang ada di Desa Padang Cermin Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tersebut telah sesuai dengan bentuk dan gaya menurut kitab Silapasastra. Sampel dalam penelitian ini adalah satu buah Patung Dewa Murugan Di Desa Padang Cermin Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat yang diteliti dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian menunjukan: Bahwa bentuk dan gaya Patung Dewa Murugan di Desa Padang Cermin Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat ternyata tidak sesuai dengan ketetapan dalam Kitab Silpasastra. Saran bagi pematung agar membuat patung yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Kitab Silpasastra.                Kata Kunci: patung, bentuk, gaya, kitab silpasastra.
IMPLEMENTASI TAHAP KREATIVITAS DAVID CAMPBELL PADA GRUP MUSIK RIAU RHYTHM CHAMBERS INDONESIA Sutra Laila; Ardipal Ardipal
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18136

Abstract

AbstrakPenelitian ini merumuskan tentang implementasi proses kreatif yang dilakukan oleh Riau Rhythm Chambers Indonesia yaitu sebuah grup music yang berasal dari kota Pekanbaru, Riau. Kelompok ini didirikan oleh seorang seniman Riau bernama Rino Deza Paty yang peduli terhadap perkembangan dan kemajuan music Melayu di provinsi Riau. Rino Deza Paty pun tergerak dan mendirikan sebuah kelompok music untuk mengangkat marwah music Melayu khususnya di kota Pekanbaru. Dengan menjadikan music Melayu sebagai konsep utama, RRCI konsisten sebagai kelompok music yang bermain di wilayah-wilayah tradisi kesenian local dan memadukannya dengan music Barat sesuai dengan perkembangan zaman. Proses kreatif ini dianalisis dengan mengacu pada tahap kreativitas yang diungkapkan oleh David Campbell, dan dengan menggunakan dua buah karya komposisi yaitu Satellite of Zapin dan lagu Kebangkitan Melayu sebagai media untuk menganalisis hasil dari bentuk kretivitas yang dilakukan dengan menggunakan teori musikologi.  Kata Kunci: implementasi, kreativitas, grup musik.AbstractThis research formulates the creative process done by Riau Rhythm Chambers Indonesia is a music group originating from the city of Pekanbaru, Riau. The group was founded by a Riau artist named Rino Deza Paty who cares about the development and progress of Malay music in Riau province. Rino Deza Paty was also moved and established a music group to raise the degree of Malay music especially in the city of Pekanbaru. By making Malay music as the main concept, RRCI is consistent as a group of music playing in local arts traditions and combine it with Western music in accordance with development of the Era. This creative process is analyzed by referring to the level of creativity expressed by David Campbell, and by using two compositions of the Satellite of Zapin and the Kebangkitan Melayu song as a medium to analyse the results of the form of creativity by using musical theories. Keywords: implementation, creativity, music group.
ANALISIS GAMBAR FLORA KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 TAHUN AJARAN 2017/2018 BERDASARKAN UNSUR-UNSUR VISUAL Anisa Anisa; Gamal Kartono; Mesra Mesra; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11897

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan unsur garis, bentuk, gelap  terang, tekstur, ruang/volume serta proporsi pada gambar bunga Mawar karya siswa SMP Negeri 36 Medan Tahun Ajaran 2017/2018.  Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 300 karya gambar bunga Mawar, sehingga sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 27 karya gambar bunga Mawar menggunakan teknik Cluster Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak/rambang/random. Penilaian dalam penelitian ini mengacu kepada nilai KKM 65 pada mata pelajaran Seni Budaya. Maka Penilaian dalam penelitian menunjukkan bahwa penerapan unsur garis mencapai nilai 71, unsur bentuk mencapai nilai 64, unsur gelap terang mencapai nilai 61, unsur tekstur mencapai nilai 69 dan ruang/volume mencapai nilai 68, serta penerapan proporsi mencapai nilai 64. Maka dari 6 indikator penilaian tersebut, unsur yang paling unggul dari 6 indikator yaitu pada unsur garis dengan goresan garis yang terlihat spontan, kesan tebal dan tipis juga terlihat pada hasil gambar bunga mawar. Sedangkan penilaian unsur yang paling rendah berada pada unsur gelap terang, dengan penerapan gelap terang yang kurang tepat, baik dari segi tata letaknya maupun dari tekhnik yang diterapkan pada gambar bunga mawar, sehingga kurang menghasilkan dimensi pada gambar objek.Penilaian secara keseluruhan pada unsur garis, bentuk, gelap terang, tekstur, dan ruang/volume mencapai nilai rata-rata 67 dan termasuk dalam kategori cukup baik, serta pada penerapan proporsi mencapai nilai rata-rata 64 dan termasuk dalam kategori kurang baik.  Maka dari 27 karya gambar bunga Mawar yang mencapai nilai KKM sebanyak 12 karya atau 44,4 % dari 27 karya gambar bunga Mawar.Kata Kunci:analisis, gambar, unsur visualAbstractThe purpose of the research is to know the ability of the students in apply the line element, shape, dark bright, room/volume and proportion of te picture of the rose by the opus of students SMP Negeri 36 Medan, 2017/2018. This research is a qualitative research. The population of this research is the 300 artwork of a rose, therefore the sample of the research is 27 rose artwork in total which is choosen by using the Cluster Random Sampling technique.assesment in this research refer to score of minimum cumulative criteria 65 in arts lesson. So the assessment in this research show that the application of line element echive until around 71 score, form getting value 64, dark bright getting value 61, texture getting value 69, volume getting value 68, and application of proportion getting value 64. So from the 6 assessment indicators , the most dominant aspect is the line aspect, with a stroke of a line that seems spontaneous, the thick and thin impression is also visible on the rose image. While the assessment of the lowest elements in the dark light, with the application of dark bright that is less precise, bot in terms of layout and the techniques apllied to the image of roses, which causes less dimension on the drawing of the object. The overall assessment of the elements of line, shape, dark light , texture, and space/volume reaches an averages score of 67 and is categorized as good, and the applications of proportions can amoun to an average score of 64, and categorized as not good. Therefore from the total of 27 rose images, the ones that achieve KKM are 12 images in total (44,4 %) out of 27 images of roses. Keywords:analysis, image, visual element. 
ESTETIK TARI SINING PADA MASYARAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH Magfhirah Murni Bintang Permata; Rika Wirandi; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20660

Abstract

AbstrakPenelitian Nilai Estetik Tari Sining pada masyarakat Gayo bertujuan mendeskripsikan koreografi dan nilai estetik Tari Sining Koreografi Tari Sining merupakan salah satu daya Tarik yang memiliki nilai estetik lebih sehingga  tarian ini sebelumnya pernah punah, hingga pada akhirnya dilestarikan kembali melalui upaya revitalisasi dan menjadi warisan budaya daerah Aceh. Dengan memiliki nilai estetik koreografi yang lebih dan dapat tergambar melalui gerakan yang dihasilkan sehingga dapat menyatu dengan konsep kehidupan masyarakat tarian ini dapat di terima dengan baik oleh masyarakat. Analisis koreografi Tari Sining menggunakan konsep koreografi Sumandiyo Hadi. Analisis nilai estetik menggunakan konsep nilai estetik menurut The Liang Gie, yang didukung oleh konsep ciri-ciri sifat benda estetik oleh Monroe Beardsley, dan konsep pengungkapan nilai-nilai kehidupan dalam karya seni oleh De Witt H. Parker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan estetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Sining memiliki nilai estetik karena dari sudut pandang yang mampu diserat oleh inderawi memiliki nilai bentuk dan dari sisi manapun mengungkapkan nilai-nilai kehidupan pada masyarakat Gayo menjadikan Tari Sining sebagai salahs atu ritual dari budaya dan tradisi masyarakat pada masanya.  Kata Kunci: estetik, tari sining, gayo.AbstractResearch on the Aesthetic Value of Sining Dance in the Gayo community aims to describe the choreography and aesthetic value of the Sining Dance. The choreography of Sining Dance is one of the attractions that has more aesthetic value so that this dance has previously been extinct, until it is finally preserved again through revitalization efforts and becomes the cultural heritage of Aceh. . By having more choreographic aesthetic value and can be illustrated through the resulting movements so that it can be integrated with the concept of community life, this dance can be well received by the community. The choreography analysis of Sining Dance uses the choreography concept of Sumandiyo Hadi. Aesthetic value analysis uses the concept of aesthetic value according to The Liang Gie, which is supported by the concept of the characteristics of aesthetic objects by Monroe Beardsley, and the concept of expressing the values of life in works of art by De Witt H. Parker. This research uses qualitative research methods with an aesthetic approach. Data collection techniques used were observation, interviews and literature study. The results showed that Sining Dance has aesthetic value because from the point of view that the senses are able to nibble it has a form value and from any side reveal the values of life in the Gayo community making Sining Dance a ritual or ritual of the culture and traditions of the people of its time.Keywords: aesthetic, sining dance, gayo. 
PENCIPTAAN DESAIN DEKSTOP WALLPAPER BERNUANSA ISLAMI DENGAN MOTIF ORNAMEN MELAYU SUMATERA UTARA DAN KALIGRAFI ARAB Auldra Juwanika
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i1.287

Abstract

Penciptaan karya dengan media grafis komputer ini memiliki tujuan untuk mensosialisasikan kembali motif ornamen melayu sumatera utara dan kaligrafi arab dengan pembuatan desain dekstop Wallpaper bernuansa islami, serta menguraikan dan menjelaskan bagaimana proses pembuatan karya yang diciptakan mulai dari awal hingga selesai, Karya yang diteliti berjumlah 8 Kaligrafi Arab dan ornamen melayu Sumatera Utara sangat berpotensi untuk dijadikan hiasan pada bermacam-macam karya. Namun pada saat ini, penggunaannya masih sebatas hiasan dinding dan pada rumah adat saja. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi yang dapat mengangkat nilai-nilai estetis hiasan sekaligus melestarikan kedua bidang tersebut pada karya seni desain grafis komputer. Proses pengerjaan dimualai dari tahap persiapan pembuatan objek dengan menggunakan program Corel Draw dan dilanjutkan dengan pengolahan secara keseluruhan dengan menggunakan Photoshop. Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa tiap proses yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, dengan tanggapan apresiator mendapat nilai rata-rata 4, dan konvensi penilaian A (sangat baik). Kata Kunci : Dekstop Wallpaper, ornamen melayu, Kaligrafi
TRANSFORMASI PENCAK SILAT PARIAN MENJADI TARI GARIGIAK DI ISTANO TUAN GADANG BATIPUAH KECAMATAN BATIPUAH KABUPATEN TANAH DATAR Auliana Mukhti Maghfirah; Erlinda Erlinda
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12931

Abstract

AbstrakTari Garigiak adalah satu bentuk seni pertunjukan tradisi di Istano Tuan Gadang Batipuah Kabupaten Tanah Datar, yang gerak tarinya bersumber kepada gerakan Silek Parian. Silek Parian merupakan seni beladiri  yang berkembang di Nagari Baipuah Ateh yang di akuui oleh masyarakat keberadaan tari tersebut. Oleh karenanya tari Garigiak diakui pula sebagai produk budaya asli Kecamatan Batipuah, yang memiliki makna khusus dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Tari Garigiak, memiliki gaya gerak yang tidak jauh berbeda dari Silek Parian itu sendiri. Karena bila gaya Silek Parian masih memperlihatkan gaya beladiri yang berbentuk fisik maupun penyaluran tenaganya seperti pertarungan, namun dalam tarian ditampilkan terlihat lebih indah karena sudah mengalami proses stilisasi. Dengan demikian kesenian tradisional tari Garigiak dapat dikatakan sebagai hasil dari proses kreativitas, berupa produk baru yang diciptakan oleh keturunan Tuan Gadang Batipuah. Meskipun secara teks  merupakan adaptasi dari Silek Parian. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor penyebab terjadinya transformasi dalam Silek Parian menjadi tari Garigiak di Kecamatan Batipuah.  Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan mengamati kesenian tradisional khususnya tari tari Garigiak, dokumentasi audio dan visual serta wawancara dengan sejumlah tokoh adat dan masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori bentuk, teori fungsi dan teori kreativitas. Secara umum, penelitian ini memperoleh hasil berupa sejauh mana kreativitas dan perwujudan gerak Silek Parian dalam kesenian tradisional masyarakat di Nagari Batipuah ateh yang terfokus pada tari Garigiak.Kata Kunci: Silek Parian, tari Garigiak, masyarakat.AbstractGarigiak dance is a form of traditional performing arts at Istano Tuan Gadang Batipuah Tanah Datar District, whose dance moves are sourced from the Silek Parian movement. Silek Parian is a martial art that developed in Nagari Baipuah Ateh which was acknowledged by the community where the dance was. Therefore Garigiak dance is also recognized as a genuine cultural product of the Batipuah District, which has special meaning in the lives of its supporting communities. Garigiak dance, has a style of motion that is not much different from the Silek Parian itself. Because if the style of Silek Parian still shows a self-defense style in the form of physical as well as channeling its energy like a fight, in the dance it appears to look more beautiful because it has undergone a stylization process. Thus the traditional arts of Garigiak dance can be said to be the result of the process of creativity, in the form of new products created by the descendants of Tuan Gadang Batipuah. Although text is an adaptation of Silek Parian. The purpose of this study was to look at the causes of the transformation in the Silek Parian into the Garigiak dance in Batipuah District. The method used is a qualitative method, data collection is done through observation and observing traditional arts, especially Garigiak dance, audio and visual documentation and interviews with a number of traditional leaders and the community. This research was analyzed by form theory, function theory and creativity theory. In general, this research obtained results in the form of the extent of the creativity and manifestation of the movement of Silek Parian in the traditional arts of the people in Nagari Batipuah ateh which focused on the Garigiak dance.  Keywords: Silek Parian, Garigiak dance, society. 
IDENTIFIKASI RAGAM HIAS MELAYU PADA PAMERAN HASIL KERAJINAN CENDERAMATA DI ARENA PEKAN RAYA SUMATERA UTARA YANG KE- 41 Lince Chrismi Yanti dan Azmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1034

Abstract

ABSTRAK Secara visual tampilan dari hasil kerajinan cenderamata tradisional Melayu dihiasi dengan ornamen-ornamen yang berbeda-beda, baik tentang motif, penempatan yang berbeda dan juga cara pengerjaannya. Saat ini ada perbedaan pada fungsi ornamen yang diterapkan pada hasil kerajinan cenderamata yang ada di Arena Pekan Raya Sumatera Utara yang ke-41. Dimana fungsinya hanya sebagai penghias atau penambah nilai keindahan saja. Dengan adanya berbag ai jenis ornamen pada hasil cenderamata Melayu, maka perlu adanya pengidentifikasian ornamen tradisional Melayu berdasarkan jenis-jenis, teknik pembuatan, fungsi ornamen yang terdapat pada hasil kerajinan cenderamata Melayu sebagai wadah peletakan ornamen tradisional Melayu. Data kualitatif yang merupakan gambar dari hasil penelitian di lapangan, kemudian dideskripsikan untuk memperoleh hasil penelitian. Dimana populasi dalam penelitian ini berjumlah dua puluh buah cenderamata dan mempunyai sampel sejumlah lima belas buah cenderamata yang menerapkan ornamen tradisional Melayu. Dari lima belas buah cenderamata yang menerapkan ornamen tradisional Melayu, teknik pembuatan ornamen lebih dominan di kerjakan dengan teknik anyam. Selain itu adanya perubahan fungsi ornamen yang terdapat pada hasil kerajinan cenderamata Melayu, dari fungsi sakral berubah menjadi fungsi profan. Diharapkan dengan mengetahui dan mengapresiasikan benda-benda pakai maka masyarakat akan lebih mengenal, menghargai dan melestarikan benda-benda budaya. Kata Kunci : Ornamen Melayu, Cenderamata etunjuk�a `k�o poster seminar pertemuan para pakar yang terlihat sangat tidak sesuai dengan aspek desain yang ada.  Kemudian jika dikategorikan kedalam hitungan persen, 45% poster yang ada di hotel Madani Medan dikatakan baik karena sesuai dengan aspek desain, 45% dikatakan cukup baik dan yang 10% lagi dianggap tidak baik. Hal ini menunjukkan poster yang ada di hotel Madani Medan kurang efektif terhadap bentuk desain dan isinya jika dilihat dari aspek desain grafis komputer. Kata Kunci: desain, poster, grafis komputer
ANALISIS KREATIVITAS GAMBAR ANAK DALAM MEWARNAI BERGRADASI DENGAN MENGGUNAKAN OIL PASTEL DI SANGGAR LUKIS QALAM JIHAD PEMATANGSIANTAR Siti Yuli Hardianti; Sugito Sugito; Misgiya Misgiya
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15086

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar yang bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan hasil analisis kreativitas gambar anak dalam mewarnai bergradasi dengan menggunakan oil pastel meliputi beberapa aspek pribadi kreatif, press (dorongan), proses kreatif, dan produk kreatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang belajar di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar. Pengambilan  sampel  menggunakan  teknik purposive sampling (sampling bertujuan) diperoleh  sampel  penelitian  yaitu  sebanyak 3 orang anak usia 6-8 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu peneliti mendeskripsikan hasil kreativitas gambar anak usia 6-8 tahun yang belajar di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar melalui hasil mewarnai bergradasi dengan menggunakan oil pastel. Dari data yang diperoleh maka dilakukan pengumpulan data melalui tes lisan, dokumentasi, observasi, serta wawancara sebagai penilaian berdasarkan pada teori 4P pribadi kreatif, press (dorongan), proses kreatif, dan produk kreatif. Penilaian dilakukan oleh 3 orang, yaitu Pakar Psikologi Anak, dosen Seni Rupa Unimed, dan salah seorang guru pengajar di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar dengan format penilaian berbeda sesuai keahlian penilai tentang teori 4P Hasil gambar anak dalam pewarnaan bergradasi yang digunakan pada pembelajaran di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar dikategorikan baik. Hasil kreativitas gambar anak dalam mewarnai bergradasi dengan menggunakan oil pastel di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar berdasarkan beberapa aspek dari teori 4P oleh Utami Munandar yaitu Pribadi kreatif, Pres, Proses kreatif dan Produk kreatif dikategorikan Baik dengan perolehan nilai rata-rata = 83,2. Namun, hasil terlihat bahwa aspek dorongan mendapatkan nilai terendah. Dorongan merupakan salah satu aspek penting untuk meningkatkan kreativitas anak. Sehingga, untuk lebih meningkatkan kreativitas anak dalam mewarnai bergradasi dengan menggunakan oil pastel di Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar perlu ditingkatkan dorongan dari luar agar dorongan dari dalam diri sendiri lebih terpancing.Kata Kunci: kreativitas, mewarnai, gradasi, oil pastel.AbstractThis research was conducted at Studio Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar which aims to find out and describe the results of creativity analysis of images of children in graded coloring using oil pastel covering several aspects of creative personalities, press, creative processes, and creative products. The population in this study were all children who studied at Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar. Sampling using purposive sampling technique (sampling aims) obtained by the study sample as many as 3 children aged 6-8 years. This study uses a descriptive qualitative method, namely the researcher describes the results of the creativity of images of children aged 6-8 years who study at Sukis Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar through graded coloring results using oil pastel. From the data obtained, data was collected through oral tests, documentation, observation, and interviews as assessments based on 4P creative theory, press (encouragement), creative processes, and creative products. The assessment was carried out by 3 people, namely Child Psychology Expert, Unimed Lecturer in Fine Arts, and one teaching teacher at Sukis Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar with different assessment formats according to the appraisal expertise on 4P theory. The results of children's images in graded coloring were used in Painting Studio learning. Qalam Jihad Pematangsiantar is categorized as good. The creativity results of drawing children in graded coloring using oil pastel in Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar based on several aspects of Utami Munandar's 4P theory of creative personality, pres, creative process and creative products are categorized as good with an average score of 83.2. However, the results show that the push aspect gets the lowest score. Encouragement is one important aspect to improve children's creativity. So, to further enhance the creativity of children in coloring graded using oil pastels in Sanggar Lukis Qalam Jihad Pematangsiantar, external encouragement needs to be increased so that the motivation from within is more provoked.  Keywords: creativity, coloring, gradation, oil pastel.
ANALISIS KAIN SONGKET MELAYU LANGKAT DITINJAU DARI BENTUK ORNAMEN, WARNA, MAKNA SIMBOL DAN NILAI ESTETIKA Muhammad Rizali; Azmi Azmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 2 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i2.6171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk ornamen, warna, makna simbol dan nilai estetika yang terkandung kain songket Melayu Langkat di Desa Pekubuan Kabupaten Langkat. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada awal Juni sampai dengan Juli 2016. Lokasi penelitian adalah daerah Langkat, Sumatera Utara. Populasi pada penelitian ini berjumlah 10 kain songket Melayu Langkat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menguraikan masing-masing subjek yang akan diteliti, dengan menggunakan dua data yakni data primer diperoleh  dari survei lapangandan dokumentasi yaitu mengamati langsung objek yang diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui wawancara. Hasil mengkaji 10 kain songket Melayu Langkat menunjukkan bahwa terdapat 14 motif yang diterapkan pada kain songket Melayu Langkat.Kata Kunci : Bentuk Ornamen, Warna, Makna Simbol Dan Nilai Estetika.
INOVASI PRODUK KRIYA DI BALI I Wayan Mudra; Mercu Mahadi; Ni Kadek Karuni
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.17796

Abstract

AbstrakBali merupakan daerah destinasi wisata dunia yang dikunjungi wisatawan asing dari berbagai negara. Bali sebagai tujuan wisata menyediakan produk-produk kriya inovatif untuk disuguhkan kepada wisatawan asing dan wisatawan nusantara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan produk-produk kriya inovatif yang telah dihasilkan perajin Bali dalam memenuhi kebutuhan pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian sampel menggunakan pendekatan proposive sampling dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dokumentasi juga dilakukan melalui media on line. Lokasi pengambilan sampel dilakukan tahun 2020 di beberapa tempat di Bali sesuai keberadaan subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan produk-produk kriya inovatif yang dihasilkan perajin di Bali pada era global ini adalah produk-produk yang terbuat dari kayu, bambu dalam bentuk anyaman, logam, kain, dan keramik. Perajin melakukan inovasi produk dalam bidang bentuk, bahan, ornamen dan finishing. Inovasi yang dikembangkan perajin masih berakar pada budaya dan tradisi Bali, sehingga produk-produk kriya inovatif yang dihasilkan kental dengan identitas budaya lokal yaitu Bali. Peneliti berharap inovasi terus bisa dilakukan oleh perajin tanpa merusak akar budaya Bali, sehingga pelestarian budaya Bali tetap ajeg sepanjang masa.Kata Kunci: inovasi, kriya, perajin, bali, global.AbstractBali was a world tourist destination visited by foreign tourists from various countries. Bali as a tourist destination provides innovative craft products to be presented to foreign tourists and domestic tourists. The purpose of this research to describe the innovative craft products that have been produced by Bali craftsman in meeting tourism needs. This research was a sample study using a proposive sampling approach and data collection techniques carried out by observation, interviews, and documentation. Documentation also done through online media. Sampling locations were carried out in 2020 in several places in Bali according to the research subjects. The results showed that the innovative craft products produced by craftsman in Bali in this global era were products made from wood, bamboo in the form of woven, metal, fabric, and ceramics. Crafmans innovate products in the fields of form, materials, ornamentation and finishing. The innovations developed by craftsman ware still rooted in Balinese culture and traditions, so that innovative craft products produced are thick with local cultural identity, namely Bali. Researchers hope that innovation can continue to be carried out by craftmans without damaging the cultural of Bali, so that the preservation of Balinese culture remains unchanged for all time.  Keywords: innovation, craft, crafter, bali, global..