cover
Contact Name
Wartoyo
Contact Email
wartoyo10@gmail.com
Phone
+6283838421909
Journal Mail Official
jurnalalamwal@gmail.com
Editorial Address
Gedung FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah
ISSN : 23031573     EISSN : 25273876     DOI : -
Core Subject : Economy, Social,
Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah is a peer-reviewed journal published by the Department of Islamic Banking Syariah Faculty of Islamic Economics and Business of IAIN Syekh Nurjati Cirebon. The journal publishes papers in the accounting and finance field that contribute significantly to the development of the economic and sharia banking profession in Indonesia. Al-Amwal is published twice a year, the first edition was published in July and the second edition was published in December.
Articles 248 Documents
Implementation Of E-Sedekah Via Gopay In LAZISMU Bojonegoro In Increasing Interest InN Giving To The Comunity Alvi Ani Dwi Rahmawati; Nasrulloh Nasrulloh
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v14i2.11501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkembangan teknologi berupa pembayaran nontunai dalam meningkatkan minat masyarakat dalam bersedekah khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis literatur terkait transaksi sedekah non tunai. Objek penelitian ini adalah para donatur (muzakki) di Lazismu Bojonegoro. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam yang penulis lakukan dengan karyawan Lazismu Bojonegoro. Dengan animo masyarakat dalam berzakat, Lazismu selalu mendorong inovasi dan berupaya untuk mempermudah masyarakat dalam berzakat melalui berbagai layanan digital, baik digital banking, e-commerce maupun financial technology. Dalam upaya memaksimalkan penghimpunan dana tersebut, Lazismu menggandeng Gopay-Gojek. Nantinya masyarakat bisa berzakat melalui aplikasi Go-Pay Gojek. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini animo masyarakat Bojonegoro dalam melakukan sedekah non tunai atau E-sedekah masih rendah, karena masyarakat belum familiar dengan fitur sedekah di aplikasi Go-Pay Gojek. Dalam mengantisipasi permasalahan tersebut, Lazismu Bojonegoro terus melakukan inovasi melalui digitalisasi produk, sehingga animo masyarakat dalam berzakat tetap konsisten yaitu dengan menggunakan WhatsApp Blast, transfer melalui rekening bank atau melalui aplikasi pembayaran seperti LinkAja atau dengan jemput sedekah langsung ke muzakki. . karena masyarakat belum familiar dengan fitur sedekah di aplikasi Go-Pay Gojek. Dalam mengantisipasi permasalahan tersebut, Lazismu Bojonegoro terus melakukan inovasi melalui digitalisasi produk, sehingga animo masyarakat dalam berzakat tetap konsisten yaitu dengan menggunakan WhatsApp Blast, transfer melalui rekening bank atau melalui aplikasi pembayaran seperti LinkAja atau dengan jemput sedekah langsung ke muzakki. . karena masyarakat belum familiar dengan fitur sedekah di aplikasi Go-Pay Gojek. Dalam mengantisipasi permasalahan tersebut, Lazismu Bojonegoro terus melakukan inovasi melalui digitalisasi produk, sehingga animo masyarakat dalam berzakat tetap konsisten yaitu dengan menggunakan WhatsApp Blast, transfer melalui rekening bank atau melalui aplikasi pembayaran seperti LinkAja atau dengan jemput sedekah langsung ke muzakki. .
KARTU KREDIT (SUATU TINJAUAN SYARIAT ISLAM) Nining Wahyuningsih
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v5i2.242

Abstract

ABSTRAKKartu  kredit sudah tidak asing bagi masyrakat Indonesia, apalagi bagi masyarakat di kota-kota besar. Namun banyak yang belum mengetahui bagaimana hukum penggunaan kartu kredit (konvensional). Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bankdan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkan secara hutang. Kartu kredit dalam pandangan syariah hukumnya adalah haram karena mengandung unsure riba dalam penggunaan kartu kredit.  Oleh karena itu perbankan syariah mengeluarkan produk kartu pembiayaan syariah.  Kartu pembiayaan syariah  berbeda dengan kartu kredit ( konvensianal) karena terbebas dari unsur riba dan pemanfaatannya tidak bersifat konsumtif namun produktif. Keyword: kartu kredit, Kartu Debit, Kartu Pembiayaan Syariah.
Determinants Factors To Firm Value On Manufacturing Company Listed On The Stock Exchange Indonesa Dikdik Harjadi; Jaelani Jaelani; Dewi Fatmasari
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v13i1.8339

Abstract

The study aims to analyze the influence of determining factors to the firm value, the gap phenomenon that the increase in the stock price index of the manufacturing sector is only slightly compared to the IDX Composite. Whereas the manufacturing sector are expected to have strong financial performance in contributing to the economy. This research uses a quantitative approach, with purposive sampling, obtained a sample of 110 the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 - 2017, using multiple linear regression. The results show that the dividend policy and profitability affect the firm value, while managerial ownership and board size are the opposite. This finding is interesting, the increase in the firm value of manufacturing sector is determined by dividend and profit policies, not manager incentives and monitoring of the board, because in general the company's the managers and board are held by the majority shareholder. Keywords: firm value, dividend policy, managerial ownership, board size, and profitability.
Analisis Dan Pilihan Strategi : (Strategi Perbankan Syari’ah dalam Memenangkan Persaingan) Layaman Layaman
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v7i2.204

Abstract

Abstrak            Perkembangan perbankan syari’ah dan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat mnembuat perbankan berada dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Artikel ini membahas pilihan dan pengembangan strategi perbankan syari’ah dalam memenangkan persaingan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Untuk menganalisis dan mengembangkan strategi perusahaan, salah satunya adalah dengan model manajemen strategik yang dikemukakan oleh Fred R. David, dimana proses analisis dan pemilihan strategi dibagi menjadi tiga tahap. Tahap 1: tahap Masukan (Input Stage),  meringkas informasi masukan dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi, Tahap 2:  tahap Pencocokan (Matching Stage),  fokus pada upaya menghasilkan strategi alternatif yang dapat dijalankan (feasible) dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal dan Tahap 3: adalah tahap Keputusan (Decision Stage), menggunakan satu macam teknik yaitu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Para ahli juga mengemukakan beberapa pilihan strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk dapat memenangkan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Strategi pertama, mengoperasikan Unit Bank Keliling (UBK). Strategi kedua, melibatkan Perguruan Tinggi (PT) dan Lembaga Business Development Service Provider (BDSP) dalam menyalurkan perkreditan. Strategi ketiga, menggandeng Notaris/PPAT dalam proses sertifikasi agunan dan strategi keempat, memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR, tanggung jawab sosial perusahaan).Kata Kunci : Strategi, Perbankan Syari’ah, Persaingan. Abstract               Shari'ah banking development and the business environment changes so quickly mnembuat banks are in a competitive business environment. This article discusses the selection and development of Shari'ah banking strategy to win the competition in a competitive business environment. To analyze and develop strategies of companies, one of which is the strategic management model proposed by Fred R. David, where the process of analysis and strategy selection is divided into three stages. Stage 1: stage Input (Input Stage), summarizing the input information as needed basis for formulating strategy, Phase 2: phase matching (Matching Stage), focusing on efforts to generate alternative strategies that can be executed (feasible) by integrating external factors and internal and Phase 3: is the stage of Decision (Decision Stage), using the kinds of techniques that Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The experts also suggested several options strategies that can be used by companies to be able to win in a competitive business environment. The first strategy, operate Unit Bank Roving (UBK). The second strategy, involving Higher Education (PT) and the Institute for Business Development Service Providers (BDS) in extending credit. The third strategy, holding Notary / PPAT in the certification process of collateral and the fourth strategy, utilizing funds Corporate Social Responsibility (CSR, corporate social responsibility).Keywords: Strategy, Shari'ah Banking, Competition.
Mekanisme Green Bond Di Indonesia Abdul Syukur At-Tibasiy; Fadly Mane; Indah Yuliana
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v11i2.4698

Abstract

                   Dunia perindustrian dimuka bumi semakin menggeliat tiap tahunnya, dimanapun negara itu berada,apapun negaranya, Indonesia khususnya, tidak mau ketinggalan dalam segi perekonomian, untuk itu mereka mempercepat pergerakan perekonomiannya dengan cara memperbanyak  perindustrian di NegaraNya. Tidak heran,banyak lahan-lahan menjadi lahan perindustrian,dari sebab itulah limbah-limbah yang dikeluarkan dari hasil olahan dia semakin tidak terkontrol. Untuk mengantisipasi lahan berjangka panjang dan merawat lingkungan dengan merehabilitasi peristiwa tersebut, lahirlah suatu obligasi yang berwawasan lingkungan yang disebut green bond,Dimana perusahaan yang mampu mengeluarkan lisensi pertama di Indonesia ditahun 2018 yaitu PT. SMI (sarana multi infrastruktur),padahal dinegara-negara maju sudah mulai berkembang 10 tahun terakhir.Dari kasus inilah yang membuat penulis menarik untuk meneliti dan melihat sejauh mana mekanisme green bond dalam merehabilitasi kasus tersebut.                   Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui dan melihat sejauh mana program pemerintah dalam mengatasi kerusakan lingkungan akibat dari banyaknya perindustrian maupun lainnya,juga bagaimana mekanisme yang dikerjakan dari program  green bond kelahiran PT.SMI tahun 2018 kemarin, yang merupakan perusahaan pertama penerbit obligasi berwawasan lingkungan.                   Data ini penulis kumpulkan dari data yang benar-benar validitasnya sangat akurat karena penulis langsung ambil dari situs perusahaan-perusahaan yang terkait dalam penelitian diatas khusunya situs PT. SMI atau  yang sering disebut data sekunder Juga ditunjang dari beberapa sumber lainnya baik media sosial sos ataupun berita seperti CNBC dan lain-lain. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif yang mana menjelaskan suatu objek dari sudut mekanisme dan kinerja suatu obyek yang diteliti.                   Dari hasil penelitan tersebut, penulis menemukan hasil temuan tematik yang termasuk juga poin penting penelitian ini untuk diketahui, seperti membahas kota Jakarta termasuk kota yang didukung udaranya berlevel tertinggi se-Asia Tenggara, pemerintah yang bergerak maju di wilayah yang berbeda, kutip berbahaya untuk didiamkan, dan juga hasil obligasi hijau ini sangat membantu dalam rehabilitasi lingkungan juga membantu keuangan Negara.                   Dengan hasil penelitian ini, penulis berkeyakinan dapat membantu pemerintah dalam meminta persetujuan (obligasi hijau) ini, sehingga dapat menarik investor untuk menginstalasi modalnya dan meningkatkan perusahaan-perusahaan yang akan terbantu. Dengan demikian akan semakin maksimal dalam mencapai target rehabilitasi lingkungan di negaraNya, juga mampu menunjang keuangan negara dari hasil penjualan sebelumnya.Kata kunci: ikatan hijau, tujuan, Manfaat penelitian, hasil penelitian
Pengembangan Ekonomi Kreatif Bidang Fashion Melalui Bauran Pemasaran Alvien Septian Haerisma
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v10i1.2831

Abstract

AbstrakKebijakan pengembangan ekonomi kreatif yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tahun 2015 presiden membentuk badan ekonomi kreatif (bekraf) yakni lembaga pemerintah nonkementerian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintah di bidang pariwisata. Ekonomi kreatif khususnya di Cirebon menampilkan kreatifitas bidang fashion menawarkan produk batik yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Perumusan permasalahan sebagai berikut: bagaimana pengembangan ekonomi kreatif bidang fashion dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan ekonomi kreatif bidang fashion melalui bauran pemasaran (studi kasus batik EB Traditional Cirebon)?. Hasil penelitian ini sebagai berikut: adanya ekonomi kreatif berbasis industri batik Trusmi Cirebon ini cukup membantu tingkat kesejateraan masyarakat desa Trusmi dan sekitarnya. Bauran pemasaran menjadi batasan strategi pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh batik EB Traditional Cirebon  yaitu: produk, harga, promosi dan tempat/saluran distribusi. Terdapat faktor pendukung: desa Trusmi adalah pusat industri batik yang berada di Cirebon, dan lainnya juga faktor penghambat: pengolahan limbah batik atau pewarna yang berbahaya, rendahnya minat masyarakat untuk belajar membatik dan lainnya. Kata kunci: ekonomi kreatif, marketing mix, batik trusmi AbstractCreative economic development policy is the development of economic activities based on individual creativity, skill, and talent to create creative and creative power of individuals with economic value and influence on the welfare of Indonesian society. In 2015, the president established a creative economic body (bekraf), a non-ministerial government institution which is under and responsible to the President through a minister in charge of government affairs in the field of tourism. Creative economy especially in Cirebon showcase the creativity of fashion field offering batik product that has high artistic value and has become part of Indonesian culture. The formulation of the problem as follows: how the development of creative economy in the field of fashion and what are the supporting and inhibiting factors in the development of creative economy in the field of fashion through the marketing mix (batik case study EB Traditional Cirebon) ?. The results of this study as follows: the existence of creative economy-based batik industry Trusmi Cirebon is enough to help the level of community welfare Trusmi and surrounding villages. Marketing mix becomes the limitation of creative economic development strategy done by batik EB Traditional Cirebon that is: product, price, promotion and place / distribution channel. There are supporting factors: Trusmi village is the center of batik industry located in Cirebon, and others are also inhibiting factors: the processing of batik waste or harmful dyes, the low interest of the community to learn batik and others. Keywords: creative economy, marketing mix, batik trusmi
Traditional Markets in Pekalongan City: Imam Al-Ghazali’s Perspective and SWOT Analysis Construction Fikri, Muhammad Khoirul; Andrean, Rizky
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70095/alamwal.v16i2.16466

Abstract

This study aims to find out how traditional markets in Pekalongan Regency are from the perspective of Imam Al-Ghazali and the construction of SWOT analysis. This research is qualitative research that combines field studies and literature studies. The data in this study were obtained from interviews, observations, documentation, and also literature reviews such as books, journals, and other sources that are considered credible and relevant to the research topic. The results of the study show that the existence of traditional markets is very important for the people of Pekalongan Regency, both from the perspective of traders and buyers. Traditional markets have become a place for some people to find a source of livelihood. And for some other people, traditional markets are places to get various goods they need. This is following Imam Al-Ghazali’s thoughts about the importance of the market and the economic system in it. However, from a practical point of view, there are also things in traditional markets that are not following Imam Al-Ghazali’s thoughts. In the construction of SWOT analysis, traditional markets have various strengths, weaknesses, opportunities, and challenges that will affect their existence and development.
KEBIJAKAN DISTRIBUSI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI ISLAM Naerul Edwin Kiky Aprianto
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v8i2.990

Abstract

Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari keadilan distribusi bagi setiap individu. Namun pada realitanya, nampak terjadi ketidakadilan dan ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan, sehingga berdampak pada peningkatan jumlah kemiskinan. Kebijakan distribusi dalam Islam menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan yang didasarkan pada al-Qur’an, yakni agar kekayaan tidak beredar hanya pada satu kelompok saja. Untuk itu, tulisan ini menyimpulkan bahwa kebijakan distribusi dalam pembangunan ekonomi Islam menekankan pada penghapusan sistem bunga (ribawi) yang hanya menguntungkan pihak yang bermodal dan berakibat pada penumpukan harta pada golongan tertentu. Selain itu, masyarakat dituntut untuk menyadari akan peran pentingnya menciptakan keadilan distribusi dan mempersempit kesenjangan ekonomi dengan menunaikan zakat, infak, sedekah, wakaf dan waris, sehingga dapat dioptimalkan sebagai sumber pembiayaan pembangunan ekonomi. Kemudian, yang tidak kalah penting dalam kebijakan distribusi adalah dengan mengoptimalkan sukuk sebagai sumber pembiayaan pembangunan negara dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
Political connection and tax avoidance on sharia stocks; good for business? Fadlil Abdani
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 12, No 2 (2020): .
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v12i2.7182

Abstract

Abstract This research is used to determine the influence of political connections on tax avoidance. Researchers use government ownership and directors and commissioners who hold multiple positions as former government officials and military officials to measure variable political connections. Tax avoidance is measured using cash effective tax rate (CETR). The data in this study used secondary data in annual reports on companies included in the Jakarta Islamic Index period 2015-2018. The method used in this study is quantitative analysis, and the results show that political connections through government ownership affect tax avoidance; the same is also evident in political connections through BOD profiles and BOC profiles affecting tax avoidance.Keywords: Tax Avoidance, Political Connection, Sharia Stock
Triple Helix Sebagai Model Bagi Inovasi Pendidikan Tinggi: Analisis Logika Kelembagaan Dalam Pengembangan Kewirausahaan Dan Ekonomi Aan Jaelani
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v11i1.4980

Abstract

AbstrakArtikel ini akan memaparkan tentang transformasi pendidikan tinggi yang mengalami perluasanm isi untuk memasukkan pembangunan ekonomi dan sosial serta kompetensi, reproduksi budaya dan penelitian dan pergeseran dari individu ke fokus organisasi. Dalam hal ini, model triple helix menegaskan hubungan antara universitas, industri, dan pemerintah sebagai strategi pengembangan untuk memenuhi modal sosialdankesenjanganteknologi, sehingga model iniinidapatmemberikankondisi yang optimal untukinovasiperguruantinggi. Dengananalisisteoriinstitusional yang memilikiempattahappengembangandalam proses pelembagaan model tersebut, makadapatdipahamibahwapolapraktik material yang dibangunsecarasosial, historis, asumsi, nilai-nilai, kepercayaan, danaturan-aturan yang dengannyaindividumenghasilkandanmereproduksisubsistensi material mereka, mengaturwaktudanruang, danmemberikanmaknapadarealitassosialmereka.Artikelinimenyimpulkanbahwalogikakelembagaan yang diharapkandapatbekerjameliputikepercayaandalaminovasisainsdanteknologisebagaikunciuntukpertumbuhankesejahteraanekonomi, orientasipasardalamkelulusanakademiktanpameninggalkanbudayalokal, peningkatandanperlindunganhakkekayaanintelektualdalamindustri, dankemampuanlembagadalampersainganpasar. Kata Kunci: pendidikantinggi, triple helix, logikakelembagaan, kewirausahaan  THE TRIPLE HELIX AS A MODEL FOR INNOVATION OF HIGHER EDUCATION:Analysis of Institutional Logic in Entrepreneurship and Economic Development AbstractThis article will describe the transformation of higher education which is undergoing an expanded mission to include economic and social development as well as competence, cultural reproduction, and research and the shift from the individual to the organizational focus. In this case, the triple helix model emphasizes the relationship between universities, industry, and government as a development strategy to meet social capital and technological gaps, so that this model can provide optimal conditions for university innovation. By analyzing the institutional theory that has four stages of development in the process of institutionalizing the model, it can be understood that the pattern of material practices that are built socially, historically, assumptions, values, beliefs and rules by which individuals produce and reproduce their material subsistence, managing time and space, and giving meaning to their social reality. This article concludes that the institutional logic that is expected to work includes trust in scientific and technological innovation as a key to growing economic prosperity, market orientation in academic graduation without leaving local culture, enhancing and protecting intellectual property rights in the industry, and the ability of institutions in market competition. Keywords: higher education, triple helix, institutional logic, entrepreneurship

Page 1 of 25 | Total Record : 248