cover
Contact Name
Farah Nur Latifah
Contact Email
farahnl2010@gmail.com
Phone
+6282245455858
Journal Mail Official
admin@journal.attaqwa.ac.id
Editorial Address
https://journal.attaqwa.ac.id/index.php/Bayyin/about/editorialTeam
Location
Kab. bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BAYYIN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : -     EISSN : 30629659     DOI : https://doi.org/10.71029
Core Subject : Education,
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah Jurnal Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Januari-Juni dan Juli-Desember. Bidang kajian yang dapat dimuat dalam jurnal ini antara lain: 1. Da’wah 2. Communication Sciences 3. Islamic Communication 4. Public Speaking; 5. Broadcasting; 6. Media; 7. New Media.
Articles 30 Documents
Peningkatan Peran Perempuan Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Keluarga di Majelis Taklim Taufiq Hidayah Desa Sukaringin Kec. Sukawangi Kab. Bekasi Alawiyah, Tuty
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.30

Abstract

Moderasi beragama dimaknai sebagai bentuk toleransi, baik terhadap agama diri sendiri maupun agama yang dianut oleh orang lain. Moderasi beragama menciptakan keseimbangan dan kerukunan umat beragama. Konteks ini toleransi dapat dirumuskan sebagai sikap bentuk keterbukaan dalam pandangan yang berbeda, dengan cara mengemukakan dan menerima pandangan terhadap keyakinan masing-masing. Dalam mewujudkan moderasi kita membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk perempuan. Perempuan mempunyai potensi besar dalam mewujudkan dan memelihara toleransi yang diperlukan di Indonesia yang beragam ini. Riset Pemberdayaan ini bertujuan untuk menguatkan peran perempuan dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada keluarga di Majelis Taklim Taufiq Hidayah, Kabupaten Bekasi, serta bagaimana memaksimalkan penguatan peran tersebut di tengah kesenjangan gender yang ada di masyarakat, sehingga perempuan dapat memiliki andil dalam menjaga nilai-nilai toleransi di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang merujuk pada data-data kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan peran perempuan akan menjadi modal dasar dalam mewujudkan moderasi dalam dirinya, keluarga, dan masyarakat. Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong perempuan untuk terlibat aktif berperan dalam melaksakanan moderasi beragama
Dakwah Moderasi Beragama KH. Noer Alie Ma'rifah, Iza; Iqbal, Muhammad; Hermansah, Tantan
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.31

Abstract

Dalam konteks pesantren, Kyai merupakan elemen sentral yang memegang peranan krusial. Kyai tidak hanya sering menjadi pendiri pesantren, tetapi juga menjadi pilar utama dalam pertumbuhan dan kesuksesan pesantren. Hal ini juga terlihat pada Pesantren Attaqwa yang didirikan oleh KH. Noer Ali di Bekasi. Kepemimpinan dan pengaruh KH. Noer Ali membentuk daya tarik dan kharisma Pesantren Attaqwa. Penelitian ini akan membahas biografi KH. Noer Ali dan pandangannya terkait moderasi beragama. Melalui pendekatan teori "Great Man" atau "Heroic Man," penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana kehidupan KH. Noer Ali memengaruhi sejarah dan masyarakat. Biografi KH. Noer Ali mencerminkan perannya sebagai ulama, pejuang, dan cendekiawan yang berkontribusi pada pendidikan, politik, dan agama. Dalam konteks moderasi beragama, pandangan KH. Noer Ali dapat memberikan wawasan tentang bagaimana membangun toleransi dan kerukunan di tengah perbedaan keyakinan. Melalui riset ini, kita akan memahami lebih dalam tentang sosok KH. Noer Ali dan kontribusinya dalam membentuk wajah pesantren Indonesia serta pandangan moderasi beragama. Kehidupan dan pemikiran KH. Noer Ali menjadi inspirasi dan contoh bagi generasi selanjutnya dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana seorang tokoh bisa membentuk dan memengaruhi perjalanan sejarah serta memberikan pandangan berharga tentang moderasi dalam beragama.
Personal Branding Ustadzah Hj. Atiqoh Noer Alie Dalam Berdakwah Di Majelis Taklim Rusydatul Ummah Tulaela, Istina; Wardi, Miftahussa'adah
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.32

Abstract

Artikel ini bertujuan sebagai makalah penelitian ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana Ustadzah Hj. Atiqoh Noer Alie, MA membranding dirinya sehingga beliau dapat menyebarkan dakwah di Majelis Taklim Rusydatul Ummah. Dengan menggunakan teori personal branding menurut Peter Montoya untuk menganalisis personal branding Ustadzah Hj. Atiqoh Noer Alie, MA dalam berdakwah di Majelis Taklim Rusydatul Ummah. Hasil Penelitian personal branding yang dilakukan oleh Ustadzah Hj Atiqoh Noer Alie, MA., 1). Spesialisasi: keahlian retorika dalam penyampaian dakwah dan kelugasana kalimat dalam berbicara. 2). Kepemimpinan: menerima masukan dan memiliki visi yang terstruktur. 3). Kepribadian: sederhana dengan pembawaan yang tenang dan hangat juga kharismatik. 4). Perbedaan: dari cara penyampaian dakwah dan gaya kepemimpinan. 5). Terlihat: dengan gaya khas penyampain yang dimilikinya, Ustadzah Hj. Atiqoh Noer, MA berfokus pada bidang dakwah untuk memperluas relasinya. 6). Kesatuan: menyelaraskan antara keahlian dengan kebutuhan jamaah. 7). Keteguhan: istiqomah dalam berdakwah. 8). Nama baik: memiliki reputasi dan kepribadian yang baik, sederhana dan hangat dalam bergaul.
Kesadaran Remaja Terhadap Pentingnya Pendidikan Di Lingkungan Desa Buni Bakti Kec. babelan Kab, Bekasi Anisaningtyas, Galuhpritta; Maulana, A. Farhan; Renaldi, Aldi
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran remaja terhadap pentingnya pendidikan di lingkungan Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Kesadaran diperlukan remaja dalam menjalankan proses pendidikan, karena nantinya pendidikan akan membawa remaja kepada cita-cita yang diimpikan. Kesadaran diri dalam pendidikan juga sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Tidak hanya sistem, kurikulum maupun guru, namun kesadaran terhadap pendidikan dari siswa itu sendiri menjadi bagian penting untuk dicapai. Responden dalam penelitian ini adalah remaja berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, berusia 15-18 tahun, duduk di bangku SMA/SMK. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan interview guide sebagai panduan dalam percakapan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dengan langkah-langkah berupa wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitiaan, disimpulkan bahwa secara umum gambaran kesadaran diri remaja terhadap pentingnya pendidikan di lingkungan Desa Buni Bakti tidak terlalu tinggi. Remaja di Desa Buni Bakti tidak terlalu serius ketika melaksanakan proses belajar mengajar. Remaja lebih senang bertemu dengan teman-temannya, melaksanakan ekstrakurikuler dan hanya ingin mendapatkan ijazah sebagai media untuk mencari pekerjaan yang layak guna membantu perekonomian keluarga. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kesadaran diri remaja adalah pergaulan, sarana dan prasarana sekolah serta pengaruh lingkungan mempengaruhi pola pikir dan tujuan remaja dalam menuntut ilmu.
Analisis Isi Pesan Dakwah Perempuan Dan Pendidikan Di Youtube @BincangMuslimah Putri, Helviani; Fanshoby, Muhammad
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.35

Abstract

Dakwah sudah banyak dilakukan di media sosial YouTube. Salah satu akun dakwah yang menggunakan media sosial YouTube untuk berdakwah adalah akun dakwah Bincang Muslimah. Munculnya komunitas dakwah Islam di era modern ini juga menjadi solusi dalam dakwah, apalagi jika pemateri dakwah dapat menyesuaikan, serta materi-materi yang disampaikan sesuai dengan fenomena yang sedang terjadi saat ini. Seperti kondisi yang masih terjadi pada perempuan sekarang ini, pendidikan tinggi bagi kaum perempuan dinilai kurang penting karena kodrat perempuan yang hanya di dapur. Pendidikan tinggi sebenarnya penting bagi keberlangsungan kehidupan bagi semua gender. Melihat kondisi dan dakwah yang telah dilakukan pada akun Bincang Muslimah, Berdasarkan masalah penelitian, maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengangkat judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Perempuan dan Pendidikan di YouTube @BincangMuslimah”. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan teori analisis isi Philipp Mayring. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi. Untuk kekuatan referensi, peneliti juga menggunakan teknik kepustakaan dalam pengumpulan data. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah pesan dakwah syariah ibadah, Al-qur’an sebagai sumber ilmu, ilmu kunci kebahagiaan, kewajiban menuntut ilmu dan pentingnya pendidikan. Pesan dakwah syariah muamalah perempuan berpendidikan tinggi menjadi ibu rumah tangga, dan Pendidikan sebagai arahan bagi perempuan dalam mengambil keputusan di kehidupan rumah tangga. Sedangkan pesan dakwah yang paling dominan, yang terdapat pada akun @Bincangmuslimah dalam video “Perempuan Berpendidikan Tinggi dibilang “ga bakal laku” adalah pesan dakwah syariah ibadah. Pada akun @Bincangmuslimah dalam video “Perempuan Berpendidikan Tinggi dibilang “ga bakal laku” terdapat empat pesan dakwah syariah ibadah, dua pesan dakwah mualah, dan pesan dakwah syariah ibadah yang paling dominan.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pemahaman Seks Bebas pada Siswa MA Attaqwa 08 Bekasi Ghazali, Maghfur
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i1.39

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap pemahaman seks bebas pada siswa MA Attaqwa 08 Bekasi. Survei dilakukan terhadap 78 responden yang terdiri dari 33 laki-laki dan 45 perempuan berusia 14-19 tahun, dengan mayoritas ibu mereka (69 orang) tidak bekerja menggunakan metode penelitian survei kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitis.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media sosial terhadap siswa dan tingkat pengetahuan mereka tentang seks bebas berada dalam kategori cukup. Sebanyak 59% responden menilai bahwa pengaruh media sosial terhadap mereka berada pada interval 60%-80%, sementara 58% responden menilai tingkat pengetahuan mereka tentang seks bebas berada pada interval 56%-75%. Jika diukur dengan nilai akademis, variabel pengaruh media sosial terhadap siswa mendapatkan nilai C plus, sementara variabel tingkat pengetahuan tentang seks bebas mendapatkan nilai C minus. Temuan ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih dalam mengawasi penggunaan media sosial serta meningkatkan pendidikan seksual yang akurat dan komprehensif bagi remaja.
Strategi Komunikasi Dalam Pencegahan HIV Perspektif Religion And Prevention (Studi Pada KPA Kota Serang Banten) Muhsan, Aryani; Hermansah, Tantan
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i2.46

Abstract

Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh atau limfosit yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Globalisasi yang mendunia menjadi pintu gerbang masuknya pertukaran penyakit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Institute for Infection and Immunity di St. George Hospital Medical School, London, sudah ditemukan obat yang dapat mengurangi tingkat HIV, tetapi belum dapat membunuh virus HIV sepenuhnya . Berdasarkan dari laporan dari tahun ke tahun. kasus HIV masih menjadi musuh besar yang menakutkan di Indonesia. Di Provinsi Banten, terdapat 3.526 kasus HIV. Maka pemerintah kots Serang melalui KPA untuk mengkampanyekan tentang HIV/AIDS sebagai pencegahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi pencegahan religion and prevention in Thailand oleh Patchanee Malikhao yang menguraikan 2 konsep: menjelaskan dalam perspektif global atau dengan perspektif lokal. Dalam hal ini, strategi yang digunakan KPA Provinsi Banten adalah dengan mengadakan pelatihan untuk melatih warga dengan menerapkan materi komunikasi persuasif untuk perubahan perilaku pada program Warga Peduli AIDS. KPA Kota Serang melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk berjalannya sebuah pelaksanaan yang sesuai dengan yang diharapkan. Terkhusus dalam upaya kampanye pencegahan dengan mensosialisasikan ke seluruh wilayah pedesaan yang masih minimnya pengetahuan tentang bahaya AIDS.
Analisis Semiotika Diskriminasi Gender Dalam Film Kartini Karya Hanung Bramantyo Oktaviani, Sandra; Prihatini, Rini Laili; Hermansah, Tantan
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i2.47

Abstract

Film pada umumnya mengangkat isu atau realitas yang ada didalam masyarakat. Salah satu  realitas sosial yang terjadi pada masyarakat saat ini adalah ketimpangan gender yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.. Film kartini 2017 masih menceritakan bagaimana sosok pahlawan perempuan berasal dari Jepara yang hidup pada abad ke-18. Film ini Mencerminkan bagaimana perempuan terdiskriminasi dan mengalami ketidakadilan gender karena tradisi dan budaya masyarakat jawa. Melalui film tersebut, sang sutradara berharap para penonton sadar akan diskriminasi gender yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini mengacu pada paradiga konstruksionis dimana kosentrasi analisisnya adalah menemukan bagaimana dan dengan cara apa realitas tersebut dibentuk. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif . Teknik pengumpulan data dengan menggunakan analisis semiotika Roland Bhartes. Penelitian ini menggunakan teori ketidakadilan gender Mansour fakih. Menurut Mansour fakih ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur dimana kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari sistem tersebut. Teori yang dikembangkan Mansour fakih juga membagi bentuk-bentuk ketidak adilan gender menjadi marginalisasi, subbordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja ganda.
Aktivitas Dakwah Program Muslim Travelers Di NET TV Edisi Sleman Jawa Tengah Perspektif Analisis Holsti Ulfah, Maria; Hadisaputra, Samian; Fahrurrozi, A. M.
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i2.48

Abstract

The human reasoning power that needs to be utilized and improved as a form of da'wah activity in this modern era does require support from communication media. Because the existence of communication media and information technology can provide speed, accuracy and practicality in carrying out da'wah activities so that they are conveyed quickly and precisely. As is the case with the Muslim Travelers program on NET TV which is a program traveling packaged creatively and innovatively, so that the presentation is adapted to today's modern times. The aim of this research is to answer, namely to find out how da'wah activities are carried out by the Central Java edition of the Muslim Traveler program, and what influence media communication from a holistic perspective has on da'wah activities. The type of research used is a descriptive qualitative approach with media content analysis methods according to Holsti. In this research, researchers used categories of da'wah activities in three parts, namely: morals, syari'ah and aqidah. and this media communication uses audio visuals or videos in the NET TV. Which is used as documentation that can be consumed by the public.
Peran Masyarakat Desa Sriamur Kab. Bekasi Dalam Menjaga Budaya Silat Betawi Anisaningtyas, Galuhpritta; Nafsyiah, Syifaun; Nurtarsinah
Bayyin: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Bayyin
Publisher : Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71029/bayyin.v2i2.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat ditengah gempuran budaya-budaya baru yang masuk ke Desa Sriamur. Kebudayaan Betawi merupakan bagian dari budaya nasional dan merupakan aset bangsa, maka keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan, dibina, dilestarikan dan dikembangkan, sehingga berperan dalam upaya menciptakan masyarakat yang memiliki jati diri, berakhlak mulia, berperadaban dan mempertinggi pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan interview guide sebagai panduan dalam percakapan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dengan langkah-langkah berupa wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitiaan, disimpulkan bahwa dalam menjaga sebuah kebudayaan diperlukan kesadaran dari diri masing-masing, dan kesabaran untuk melestarikannya kepada generasi muda. Masyarakat Desa Sriamur sadar akan pentingnya menjaga budaya silat Betawi, maka dengan bersama-sama mereka mendidik putra putrinya dengan berbagai pengetahuan kebudayaan Betawi khususnya silat Betawi. Tentunya dengan harapan agar para generasi muda dapat terus mengetahui budaya yang ada dilingkungannya. Berbagai cara mereka lakukan demi menarik minat generasi muda untuk mempelajari budaya silat Betawi. Ini bukannya hal yang mudah, diperlukan komunikasi yang efektif agar maksud dan tujuannya dapat dipahami orang generasi muda. Akhirnya sedikit demi sedikit pun banyak generasi muda yang mau mempelajari silat Betawi ini.

Page 2 of 3 | Total Record : 30