cover
Contact Name
Roi Milyardi
Contact Email
roi.milyardi@maranatha.edu
Phone
+6222 - 2012186
Journal Mail Official
jurnal_ts@eng.maranatha.edu
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri No.65, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40164
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14119331     EISSN : 25497219     DOI : https://doi.org/10.28932/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil is an Indonesia national wide accredited, peer reviewed, open access journal that publish and disseminate high quality, original research papers in Civil Engineering Field. Jurnal Teknik Sipil covers the following scope of research Structures, Geotechnics, Hydrology and Hydraulics, Transportation, Construction Engineering & Management, Infrastructure Management, Disaster Management, Materials Technology.
Articles 288 Documents
Kajian Operasional Bus Rapid Transit Trans-Jakarta dan Transmilenio Bogota Budi Hartanto Susilo; Apriyanto Loentan
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i1.1299

Abstract

Trans-Jakarta dibangun dengan terinspirasi oleh Trans-Milenio Bogota yang telah dibangun dandioperasikan jauh sebelumnya dan sukses besar sehingga menjadi sorotan dan contoh positif bagi kotabesar lainnya khususnya bagi negara berkembang termasuk Jakarta. Trans-Jakarta setelahdioperasikan lebih dari 3 tahun, sudah terlihat kesuksesannya dan seyogyanya melampaui kesuksesanpendahulunya atau lebih baik dari Trans-Milenio, tetapi kenyataannya tidaklah demikian khususnyapembangunan koridor-koridor lainnya setelah koridor Blok M - Kota, mengapa demikian? Banyakaspek yang mempengaruhi suksesnya Trans-Jakarta mulai dari kata keseriusan, kepedulian danketekunan orang-orang dan lembaga yang menanganinya termasuk para penggunanya. Aspek lainjuga muncul dari sistem operasinya antara lain ketimpangan antara jumlah armada dan kebutuhanpengangkutan (supply and demand), kondisi sarana dan prasarana (maintenance), sistem penjadwalan(time schedule), serta penegasan sanksi bagi pengemudi kendaraan lain yang menggunakan jalurbusway atau pun bagi pengemudi busway yang tidak mentaati peraturan lalu lintas (law enforcement).Kurangnya unit-unit armada bus yang beroperasi pada masing-masing koridor yang akhirnyaberimbas pada waiting time penumpang yang lama yang berakibat pada penumpukan calonpenumpang yang berlebihan di halte. Saat ini masih belum terlambat untuk bercermin dan belajarkembali pada sukses-besar transmilenio, melakukan evaluasi diri pada program yang telah berjalandan mengejar kesuksesannya yang tertunda.
Kajian Sambungan Lewatan Jenis Contact Lap Splice pada Beton Bertulang Arusmalem Ginting
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1300

Abstract

Karena keterbatasan dalam proses pengangkutan (transportasi) maka panjang batang tulangan bajahasil industri yang tersedia di pasaran umumnya dibatasi. Keterbatasan panjang batang tulangan bajaini mengakibatkan perlunya diadakan penyambungan tulangan. Sambungan yang umum digunakanadalah sambungan lewatan karena harganya lebih ekonomis. Panjang sambungan lewatan yangdibutuhkan harus diperhitungkan untuk menghindari keruntuhan atau kegagalan sambungan. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang sambungan lewatan jenis contact lapsplice terhadap kuat lentur balok beton bertulang. Pada penelitian ini digunakan 18 buah benda ujibalok dengan dimensi 20 x 20 x 120 cm. Benda uji balok dibagi menjadi 9 variasi panjang sambunganlewatan yang masing-masing variasi terdiri dari 2 benda uji. Variasi panjang sambungan lewatan yangdigunakan adalah: 0, 7.50, 11.25, 15.00, 19.50, 22.50, 25.50, 30.00 cm, dan balok dengan tulanganutuh tanpa sambungan sebagai pembanding. Pengujian balok dilakukan dengan cara pembebanan duatitik pada loading frame yang dilengkapi dengan hydraulic jack dan load cells untuk memberikanbeban. Dari hasil penelitian ini didapat kuat tekan rata-rata silinder beton sebesar 29 MPa. Teganganluluh rata-rata tulangan D7,32 sebesar 344,50 MPa. Peningkatan panjang sambungan lewatan daripanjang sambungan lewatan minimum yang diperlukan tidak memberikan pengaruh yang berartiterhadap peningkatan kuat lentur balok. Balok dengan panjang sambungan lewatan yang mencukupidapat mempunyai kuat lentur yang sama atau lebih dari balok dengan tulangan utuh tanpa sambungan.
Pengujian Oedometer pada Tanah Residual Vulkanik Tropis Hadi U Moeno
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1301

Abstract

Pengujian oedometer atau konsolidasi ekamatra biasa dilakukan untuk mendapatkan parameterdeformasi antara lain indeks pemampatan Cc, koefisien konsolidasi cv dan tekanan pra-konsolidasi pcyang biasa dilakukan pada tanah sedimen. Penelitian ini dilakukan pada tanah residual tropispadamana kondisi fisik di lapangan tidak jenuh, kemudian dilakukan pengujian oedometer padakondisi benda uji yang jenuh dan tidak jenuh. Dari hasil yang diperoleh secara sederhana dapat dilihatbahwa terdapat hubungan korelasi yang erat antara nilai Cc untuk Sr = 1 dan Cc untuk Sr < 1, denganpersamaan korelasi empirik adalah CcSr=1 = 1.33 (CcSr<1), demikian juga dengan parameter OCR yaituOCR untuk Sr = 1 sama dengan OCR untuk Sr < 1.
Reliability of The Specific Gravity (SG) Value of Three Indonesian Hardwoods Using Experimental Test and Monte Carlo Simulation Yosafat Aji Pranata; Pricillia Sofyan Tanuwijaya
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1302

Abstract

Dalam perencanaan struktur dan properti material terdapat parameter-parameter dengan sifatketidakpastian. Sebagai contoh adalah properti material, beban, dan kapasistas pembebanan suatuelemen struktur adalah bukan suatu kuantitas deterministic atau tidak secara tepat diketahui besarnya,melainkan merupakan nilai prediksi atau variabel acak. Sebagai contoh modulus elastisitas materialkayu daun lebar, berat jenis, rasio poisson, dan lain-lain. Konsekuensinya, struktur harus didesaindengan metode probabilitas hingga terhadap kegagalan. Metode Monte Carlo merupakan suatu teknikspesial yang dapat digunakan untuk membangkitkan beberapa hasil numerik tanpa secara aktualmelakukan tes fisik. Data dari hasil uji eksperimental sebelumnya dapat dimanfaatkan untukdigunakan untuk mendapatkan parameter-parameter penting. Ruang lingkup penelitian ini adalahmelakukan uji eksperimental dengan benda uji tiga jenis kayu jenis daun lebar, yaitu: mersawa(anisoptera spp.), nyatoh (palaquium spp.), dan durian (durio spp.) dengan instrument UniversalTesting Machine, dan melalkukan simulasi numeric (monte carlo) menggunakan perangkat lunakmandiri, yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman VisualBasic. Tujuan simulasi monte carlosimulation adalah untuk memprediksi keandalan persamaan modulus elastisitas (SG). Jumlah bendauji seluruhnya sebanyak 48 benda uji. Parameter yang ditinjau dalam simulasi monte carlo adalah luas(panjang, lebar, dan tebal), berat pada kondisi basah, berat kering, kadar air, dan berat jenis. Hasilpenelitian mengindikasikan bahwa perbedaan antara hasil uji eksperimental terhadap simulasi montecarlo simulation adalah sebesar 12.93%. secara umum, hasil penelitian memperlihatkan bahwasimulasi Monte Carlo rasional digunakan untuk memprediksi keandalan persamaan berat jenis kayujenis daun lebar.
Pengaruh Batu Api dari Daerah Masohi-Maluku Tengah Terhadap Kuat Tekanan Beton Ginardy Husada; Youlanda Luanmase
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1303

Abstract

Studi ekperimental uji kuat tekan beton, dimana agregat kasar yang pada umumnya dipakai untukcampuran beton, akan diganti dengan batu api yang berasal dari daerah Masohi-Maluku Tengah, yangmana mempunyai potensi untuk menaikkan mutu beton. Benda uji yang dipakai dalam penelitian iniberbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan mutu beton 25 MPa. Perencanaancampuran beton berdasarkan metode SK-SNI-T-15-1990-03. Persentase batu api yang digunakanadalah 10%, 30%, 50%, dan 100%. Benda uji yang dibuat berjumlah 45 buah, yaitu masing-masing 9buah untuk beton normal dan beton yang agregatnya diganti dengan batu api. Pengujian kuat tekanbeton dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari. Hasil percobaan diperoleh bahwa batu api dapatmenaikkan mutu beton sampai 11,991 % terhadap beton normal.
Mode I Non-Linear Fracture Model: Cases on Concrete and Fiber Reinforced Concrete M.I Retno Susilorini
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1305

Abstract

Model fraktur ragam I non-linier telah banyak digunakan untuk memperoleh faktor intensitastegangan KSIc dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc sebagai kriteria fraktur untuk beton danbeton serat. Beberapa model fraktur ragam I non-linier terdahulu antara lain Model Retak Fiktif olehHillerborg, (1976), Model Pita Retak oleh Bazant (1983, 1986), Model Dua-Parameter oleh Jenq danShah (1986), Model Penjalaran Retak Mode I oleh Zhang dan Li (2005), dan Model Kerusakan Non-Lokal oleh Ferrara dan Prisco (2005). Tulisan ini mengimplementasikan model fraktur ragam I nonlinierpada 2 kasus. Kasus pertama diimplementasikan pad beton sedangkan kasus keduadiimplementasikan pada beton serat. Kedua kasus tersebut akan memperoleh nilai faktor intensitastegangan KSIc dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc. Kasus 1 adalah kasus benda uji balokbeton bertakik model fraktur ragam I non-linier dan kasus 2 adalah beton serat tak hingga modelfraktur ragam I non-linier. Kasus 1 menghasilkan nilai faktor intensitas tegangan KSIc sebesar 15.078MPa mm-1/2 dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc sebesar 0.023 mm. Kasus 1 menghasilkannilai faktor intensitas tegangan KSIc sebesar 3.917.10-4 MPa mm-1/2 dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc sebesar –1.994.10-4 mm. Secara umum, keberadaan serat sangat mempengaruhi solusianalitis. Tulisan ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Model fraktur ragam I non-linierdapat digunakan untuk memperoleh faktor intensitas tegangan KSIc dan perpindahan bukaan ujungretak CTODc sebagai kriteria fraktur untuk beton dan beton serat, (2) Perilaku fraktur beton seratadalah spesifik dibandingkan beton karena adanya fenomena penjembatanan serat, (3) Dalamperhitungan hasil faktor intensitas tegangan KSIc dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc akanberlebihan bila traksi serat diabaikan dan kurang bila Zona Proses Fraktur diabaikan, (4) Akan sangatbaik bila mengkombinasikan Kasus 1 dan Kasus 2 bersama-sama untuk memperoleh nilai faktorintensitas tegangan KSIc dan perpindahan bukaan ujung retak CTODc dengan memperhatikankeberadaan serat dalam komposit matriks berserat.
Indeks Pengarang Jurnal Teknik Sipil Indeks Pengarang
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v4i2.1306

Abstract

-
Analisis Struktur Bendung dengan Metode Elemen Hingga Moch Fadhli Bargess; Cindrawaty Lesmana; Robby Yussac Tallar
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i1.1309

Abstract

Struktur bendung merupakan kebutuhan penting dalam bidang perairan. Masalah hancurnya strukturbendung dapat diakibatkan karena sudah tidak kuatnya struktur tersebut untuk menahan bebanhorisontal maupun beban vertikal di sekitar bendung. Metode elemen hingga telah digunakan dengansangat berhasil dalam memecahkan persoalan – persoalan yang luas jangkauannya dalam hampirsemua bidang keinsinyuran dan fisika matematis. Penerapan metode elemen hingga diterapkan untukmenghitung peninjauan tegangan, lendutan dan gaya reaksi dasar untuk struktur bendung. Studi kasusdiambil dari bendung Cilemer, Jawa Barat. Struktur dianalisis dengan bantuan software SAP 2000.Analisis dibuat dengan pemodelan dua dimensi (elemen shell) dan tiga dimensi (elemen solid). Keduamodel dimodelkan dengan perletakan pegas (springs) yang dianggap mewakili kondisi tanah dilapangan. Struktur bendung ditinjau terhadap berat sendiri bendung, beban lumpur, beban air normaldan beban banjir. Perbandingan tegangan arah lokal 1 dilakukan untuk kedua model untuk setiapkondisi pembebanan. Hasil tegangan maksimum untuk kedua model menghasilkan perbedaan sekitar4%, sedangkan hasil tegangan minimum menghasilkan perbedaan yang cukup besar (~84%).Perbandingan struktur antara model dua dimensi dan tiga dimensi, menghasilkan nilai lendutan arah1dan arah 3 pada pemodelan dua dimensi lebih besar dibandingkan dengan pemodelan tiga dimensi.Pada struktur bendung dilakukan perbandingan hasil perhitungan gaya reaksi dasar antara manualdengan hasil perhitungan software. Verifikasi perhitungan tersebut menghasilkan perhitungansoftware mendekati hasil perhitungan manual. Hasil pemodelan struktur bendung menghasilkanbahwa struktur bendung dapat dihitung dengan menggunakan metode elemen hingga, baik untukpemodelan dua dimensi (shell) maupun pemodelan tiga dimensi (solid). Pemodelan tiga dimensidisarankan untuk digunakan untuk menghasilkan analisis yang lebih akurat.
Pemanfaatan Abu Serabut Kelapa (ASK) Sebagai Pengganti Sebagian Semen dengan Bahan Tambah Sikament-LN untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Bing Santosa
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i1.1310

Abstract

Kuat tekan beton pada dasarnya adalah sebuah fungsi dari volume pori/rongga pada beton itu sendiri.Jika porositas beton semakin kecil, kekuatannya meningkat, tetapi pengerjaannya akan semakin sulit.Beton mempunyai kuat tekan tinggi, jika porositasnya sangat kecil. Untuk membuat beton denganporositas kecil dan mudah dalam pengerjaannya digunakan pozzoland dan superplasticizer.Penelitian ini adalah tentang beton dengan pozzoland dari Abu Serabut Kelapa (ASK) yang lolossaringan no. 200 sebagai pengganti sebagian semen dan Sikament-LN sebagai superplasticizer.Persentase Abu Serabut Kelapa (ASK) sebagai pengganti sebagian semen sebesar 0%, 2,5%, 5%,7,5%, 10%, 12,5%, dan 15%, sedangkan Sikament-LN sebesar 1% dari berat semen denganpengurangan air sebesar 10%. Pengujian dilaksanakan pada umur 28 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton maksimum dengan Abu Serabut Kelapa (ASK)sebagai pengganti sebagian semen dan Sikament-LN 1% dengan pengurangan air 10%, yaitu sebesar38,128 MPa atau meningkat sebesar 5,663 MPa (17,443 %) yang dicapai pada pemakaian AbuSerabut Kelapa (ASK) sebesar 2,5% sebagai pengganti sebagian semen dibandingkan dengan betonnormal.
Perhitungan Debit pada Sistem Jaringan Pupa dengan Metoda Hardy-Cross Menggunakan Rumus Hazen-Williams dan Rumus Manning Kanjalia Rusli; Agus Susanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i1.1311

Abstract

Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil salah satunya terdapat pada sistem jaringandistribusi air minum. Analisis jaringan pipa cukup komplek dan memerlukan perhitungan yang besar.Adapun metoda yang digunakan adalah Metoda Hardy-Cross dalam menentukan debit pada masingmasingpipa. Metoda ini merupakan metoda yang paling banyak digunakan dalam melakukan analisisjaringan pipa. Dalam perhitungan ini digunakan rumus Hazen-Williams dan rumus Manning dalammenentukan nilai konsanta hambatan pipa (k).Akan dianalisis sebagian jaringan pipa PDAM di Kota Padalarang Kabupaten Bandung. Debit masukpada jaringan ditentukan 30 lt/det dan 10 lt/det sedangkan debit yang keluar 25 lt/det dan 15 lt/det,koefisien Hazen-Williams 142 dan koefisien Manning 0.011, menggunakan pipa PVC berdiameter 2”dan 3”, kehilangan energi yang diperhitungkan hanya kehilangan energi primer. Kesimpulan yangdiperoleh adalah penggunaan diameter pipa yang sama pada jaringan pipa akan menghasilkan debittetap (tidak berubah), karena diameter pipa dapat saling meniadakan dalam perhitungan dan padakasus yang debitnya besar (>10 lt/det) akan menghasilkan persentasi perbedaan debit (?%) yang tidakjauh baik dengan rumus Hazel-Williams dan rumus Manning karena persentasi perbedaan debitnyakecil sehingga untuk debit yang besar (>10 lt/det) hasil lebih akurat, begitu pula sebaliknya.

Page 4 of 29 | Total Record : 288


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2005): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2003): Jurnal Teknik Sipil More Issue