cover
Contact Name
Roi Milyardi
Contact Email
roi.milyardi@maranatha.edu
Phone
+6222 - 2012186
Journal Mail Official
jurnal_ts@eng.maranatha.edu
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri No.65, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40164
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14119331     EISSN : 25497219     DOI : https://doi.org/10.28932/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil is an Indonesia national wide accredited, peer reviewed, open access journal that publish and disseminate high quality, original research papers in Civil Engineering Field. Jurnal Teknik Sipil covers the following scope of research Structures, Geotechnics, Hydrology and Hydraulics, Transportation, Construction Engineering & Management, Infrastructure Management, Disaster Management, Materials Technology.
Articles 288 Documents
Pemodelan Numerik Perilaku Keruntuhan Balok Tinggi Beton Bertulang Yosafat Aji Pranata; Bambang Suryoatmono
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i1.1326

Abstract

Metode strut-and-tie model merupakan metode perencanaan struktur yang didasarkan padapemahaman tentang adanya daerah D dan daerah B pada struktur beton bertulang. Untuk itu, metodestrut-and-tie model dirintis oleh penelitian yang dilakukan oleh Schlaich [Schlaich et al., 1987] diUni-Stuttgart, Jerman. Selanjutnya berkembang pesat [Adebar et al., 1990; Jirsa et al., 1991; Reineck,1996, 1999, 2002; ACI 318R, 2002, 2005, 2008]. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari metodestrut-and-tie model untuk perencanaan balok tinggi beton bertulang, mempelajari simulasi numerikmodel benda uji dengan menggunakan metode elemen hingga dengan ADINA untuk mendapatkanparameter yang diperlukan dalam perencanaan metode strut-and-tie model. Model benda uji dalampenelitian ini diambil dari hasil penelitian eksperimental balok tinggi Hardjasaputra [Hardjasaputra,2006]. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perbedaan %_relatif lendutan balok hasil simulasiADINA terhadap eksperimental berkisar antara 25,49%-27,71%. Perbedaan %_relatif regangan-z hasilsimulasi ADINA terhadap eksperimental berkisar antara 10,53%-17,25%. Penentuan nilai
Pengembangan SIstem Elemen Pengikat untuk Meningkatkan Efektifitas Kekangan Kolom Bangunan Tahan Gempa Kristianto A; Imran I; Suarjana M
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i1.1327

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan gempa, belajar dari kerusakan bangunan yang ditimbulkanoleh kejadian beberapa gempa terakhir dibutuhkan suatu struktur yang benar-benar memenuhipersyaratan sebagai bangunan tahan gempa, baik pada saat perencanaan maupun implementasinyadi lapangan. Kolom beton bertulang yang dibangun di daerah resiko gempa tinggi diharapkanmampu untuk bertahan dalam siklus deformasi inelastik dengan tetap memiliki kekuatan danstabilitas struktur yang memadai. Hal ini dapat terjadi dengan memberikan tulangan pengekangyang tepat pada inti beton elemen struktur kolom. Salah satu persyaratan penting untuk konstruksitahan gempa yang terkait dengan pendetailan tulangan adalah pemasangan tulangan pengekangdengan kait gempa 1350 pada elemen kolom beton bertulang. Pemasangan tulangan pengekangdengan kait 1350 tersebut tidaklah mudah. Untuk memudahkan pembuatan dan pemasangannya,banyak pelaksana konstruksi yang pada akhirnya menggunakan tulangan pengekang dengan kait900. Berdasarkan beberapa hasil penelitian dan beberapa catatan dari kejadian gempa di Indonesiaakhir-akhir ini ,pemasangan tulangan pengekang dengan kait 900 untuk kolom beton bertulangpada daerah rawan gempa dapat menghasilkan kinerja yang buruk dan berbahaya bagi sistemstruktur bangunan secara keseluruhan. Tulisan ini mencoba untuk melakukan pengembangan suatuelemen tambahan yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kekangan pada kolom dengankait 900. Elemen tambahan ini dapat ditambahkan dengan mudah dilapangan pada kolom dengantulangan konvensional yang memiliki kait 900. Penelitian dilakukan melalui serangkaian modelfinite elemen tulangan pengekang dengan menggunakan software ADINA. Efektivitaspenambahan elemen pengikat untuk meningkatkan kinerja pada tulangan konvensional sengkangtertutup 900 serta kait silang akan dianalisis. Penambahan elemen pengikat (pen-binder) cukupefektif untuk meningkatkan kinerja kolom beton bertulang dengan sengkang tertutup 900.
Proses Evaluasi Penawaran Kontraktor dengan Sistem Nilai (Merit Point System) Maksum Tanubrata; Milsa Setiaputri
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1330

Abstract

Pemilihan calon kontraktor dalam pengadaan barang/jasa pemborongan di bidang konstruksi padaprinsipnya dilakukan dengan metode pelelangan umum pascakualifikasi, terutama proyekpemerintah. Namun, yang sering menjadi kendala dalam proses pelelangan tersebut adalah sistemevaluasi penawaran kontraktor yang kurang memadai baik dari segi teknis maupun biaya sehinggadapat mengurangi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan. Sistem nilai (Merit Point System)merupakan salah satu sistem evaluasi penawaran dengan menilai aspek administrasi, teknis danbiaya secara rinci sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Kepmen Kimpraswil No. 257 Tahun 2004 tentangStandar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi. Penilaian dilakukan dengan cara memberikanbobot penilaian terhadap aspek teknis dan biaya berdasarkan tingkat kompleksitas dan kebutuhanproyek, tetapi tidak menyimpang dari peraturan pemerintah serta kriteria yang ditetapkan olehpanitia pengadaan. Pada pengadaan proyek Pembangunan Gedung Kuliah Kampus PoliteknikNegeri Bandung Tahap I, evaluasi dilakukan terhadap 3 (tiga) urutan calon kontraktor yangmemperoleh nilai tertinggi dengan perbandingan persentase bobot evaluasi teknis dan biayasebesar 70:30. Dalam penelitian ini ditentukan kombinasi lain dari perbandingan bobot tersebutyaitu 60:40 dan 80:20 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai dan urutan calon kontraktor.Hasil evaluasi terhadap ketiga perbandingan bobot teknis dan biaya tersebut menyimpulkan bahwaperbandingan bobot 60:40 hanya mengubah nilai dari setiap aspek tetapi tidak mengubah urutancalon kontraktor, sedangkan perbandingan bobot 80:20 mengubah nilai maupun urutan calonkontraktor.
Kajian Kelayakan Air Sungai Cikapundung Sebagai Air Bersih Ginardy Husada; Maria Christine; Maria Fransiska
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1331

Abstract

Saat ini air bersih menjadi langka dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh air baku yangsudah terkontaminasi mempengaruhi hampir seluruh penduduk dunia. Indonesia diperkirakanmengalami krisis air bersih pada tahun 2025. Air bawah tanah kota Bandung juga dinyatakandalam keadaan kritis. Oleh karena itu, perlu ditemukan proses pemurnian air dengan metode yangefisien. Penelitian akan dilakukan di kota Bandung dengan fokus air baku dari sungai yang sudahterkontaminasi dan air sumur yang tidak layak dikonsumsi Air baku tersebut diolah menjadi airbersih dengan proses kimia-fisika. Proses pengolahan air diamati dan dirancang ke dalamrangkaian alat yang sederhana, murah dan mudah dioperasikan. Penelitian dilakukan di 3 titikaliran sungai Cikapundung dan 1 titik di sungai Cisangkuy Banjaran., dari hasil pemeriksaan air diLaboratorium didapat bahwa air baku sungai Cikapundung sampel 1, 1A dan 1C dan air sungaiCisangkuy sampel 1B masih mudah diolah menjadi air bersih dengan sistem pengendapansemalam sambil diberi kaporit dan tawas kemudian dilakukan penyaringan sederhana, Sedangkanuntuk syarat air minum ada beberapa unsur yang harus dikurangi, untuk air baku sungaiCikapundung sampel 1 unsur yang tidak memenuhi yaitu, Besi 0,38, Mangan 0,18 gan Timbal0,0118, untuk sampel 1A masih memenuhi syarat air minum, untuk sampel 1C unsur yang tidakmemenuhi yaitu, Besi 0,43 dan Mangan 0,12. Untuk sampel 1B unsur yang tidak memenuhi yaitu,Besi 0,46 dan Mangan 0,33. Untuk air sumur sampel 1D unsur yang tidak memenuhi sebagai airminum pH 6,06 dan Timbal 0,016. Untuk Penyaringan awal dibutuhkan waktu yang cukupsignifikan, sehingga tidak meningkatkan parameter-parameter yang tidak diharapkan. Dari hasilpenelitian ini dirancang 2 buah alat penyaringan yaitu : Alat penyaringan dengan 1 tabung danAlat penyaringan dengan 2 tabung.
Penggunaan Teori Pengembangan Rongga dalam Uji Menard Pressuremeter Ibrahim Surya
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1332

Abstract

Uji pressuremeter telah lama dikenal mempunyai kondisi batas yang telah terdefinisikan denganbaik, karenanya analisa teoritis yang lebih akurat seperti analisa yang berdasarkan pengembanganrongga berbentuk silinder sangat cocok dipergunakan bila dibandingkan dengan percobaan insitulainnya. Di dalam tulisan ini diberikan beberapa solusi analitis yang dikembangkan berdasarkanmodel konstitutif dengan berbagai tingkat kesulitan yang bertujuan memberikan pengertian dasartentang kerangka matematis dari teori pengembangan rongga, yang dicapai dengan jalanmenjelaskan solusi dari pengembangan rongga berbentuk silinder dengan anggapan perubahanbentuk yang terjadi adalah kecil (small strains).
Evaluasi Karakteristik Agregat untuk Dipergunakan Sebagai Lapis Pondasi Berbutir Yully Yanette; Tan Lie Ing; Samun Haris
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1333

Abstract

Agregat didefinisikan sebagai formasi kulit bumi yang keras dan padat juga merupakan materialyang digunakan sebagai bahan campuran. Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dalammerencanakan suatu lapis pondasi. Terdapat dua kelas yang berbeda dari lapis pondasi agregatberdasarkan klasifikasi umum yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yaitu lapispondasi Kelas A dan lapis pondasi Kelas B. Lapis pondasi agregat Kelas A adalah mutu lapispondasi untuk suatu lapisan di bawah lapisan beraspal, dan lapis pondasi agregat Kelas B adalahuntuk lapis pondasi bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakteristikagregat terhadap sifat-sifat lapis pondasi agregat yang sesuai dengan Spesifikasi Umum. Materialyang digunakan adalah agregat yang berasal dari mesin pemecah batu dengan ukuran batuan 2/3,batuan 1/1 dan abu batu yang diambil dari salah satu wilayah di kota Bandung. Pengujianpersyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan agregat adalah untuk lapis pondasi agregat Kelas Adan pengujian dilakukan di Laboratorium Material Perkerasan Jalan, Dinas Bina Marga ProvinsiJawa Barat. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa untuk fraksi batuan 2/3 berat jenis sebesar2,68, penyerapan air sebesar 2,54%, dan untuk fraksi batuan 1/1 berat jenis sebesar 2,42, danpenyerapan air sebesar 2,84%. Pengujian abrasi didapatkan sebesar 19,6%, batas cair sebesar20,55%, indek plastisitas sebesar 3,65, dan berdasarkan klasifikasi umum memenuhi persyaratansehingga bisa dilakukan rancangan campuran gradasi dengan proporsi campuran untuk fraksibatuan 2/3 sebesar 47%, fraksi batuan 1/1 sebesar 24%, dan fraksi abu batu sebesar 29%.
Pengembangan Model Simulasi Integrasi Biaya dan Jadwal Proyek Konstuksi di Bawah Ketidakpastian Deni Setiawan; Ronald Simatupang
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1334

Abstract

Proyek konstruksi memiliki tingkat risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi dibanding denganindustri manufaktur. Para pelaku proyek konstruksi harus mampu menilai setiap perubahan cuaca,material, politik, kemampuan tenaga kerja dan lain sebagainya sebagai faktor-faktor yangdiperhitungkan sebagai risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Mengkuantifikasidan meminimalisasi risiko yang disebabkan oleh penundaan dalam industri konstruksi adalahsebuah tantangan untuk dikembangkan. Dampak kehilangan float aktivitas non kritis adalah salahsatu penundaan yang sulit untuk dinilai baik pada durasi proyek maupun biaya proyek. Ini adalahfakta di mana pendekatan secara deterministik tidak dapat menghitung dampak penundaanaktivitas non kritis. Menurut CPM, menunda aktivitas non kritis selama tidak melampaui totalfloat-nya maka tidak berpengaruh terhadap durasi total proyek. Sedangkan Ahuja et al (1994)memberikan contoh yang menarik bahwa keterlambatan aktivitas non-kritis pun mengakibatkankontraktor mengalami kerugian finansial. Secara keseluruhan, mengidentifikasi waktu secaraakurat dan prospektif dalam industri konstruksi sulit dilakukan, bahkan menghitung besarnyarisiko pada tingkat aktivitas pun sulit dilakukan. Tesis ini mendiskusikan pemodelan integrasi risiko biaya dan skedul proyek konstruksi secara simulatif, dampak penundaan atau konsumsi floataktivitas non-kritis terhadap biaya dan durasi total proyek, walaupun penundaan tersebut tidakmelebihi waktu ambang yang dimiliki serta risiko keterlambatan proyek konstruksi bila risikoekskalasi biaya dibatasi dan sebaliknya, risiko kenaikan biaya proyek konstruksi bila risikoketerlambatan proyek dibatasi. Multiple Simulation Analysis Technique (MSAT) (Isidore danBack 2002) digunakan pada tesis ini untuk men-generate biaya proyek yang realible dan durasipada nilai yang berbeda dari nilai kehilangan float (waktu ambang) pada aktivitas dengan teknikMonte Carlo Simulation (MCS) yang diimplementasikan pada @Risk digunakan untuk mengeneratedurasi dan biaya. Hasil pemodelan mengimplikasikan bahwa menunda aktivitas non kritisberpengaruh terhadap durasi total proyek dan juga akan mengakibatkan meningkatnya biaya totalkeseluruhan proyek.
Pengaruh Jarak Antara Elemen Batang Tekan Ganda Terhadap Kuat Tekan Mudji Suhardiman; Arusmalem Ginting; Herman Herman
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v7i1.1337

Abstract

Kayu sering digunakan sebagai batang tekan pada kuda-kuda dan kolom. Untuk mendukung bebanbesar dibutuhkan dimensi batang tekan tunggal cukup besar. Batang tekan tunggal dapat digantidengan batang tekan ganda yang terdiri dari dua atau lebih elemen batang yang digabung menjadisatu kesatuan. Jarak antara elemen mengakibatkan bertambah besarnya momen inersia terhadapsumbu bebas bahan yang berada diantara kedua tampang elemen tersebut. Secara teoritis semakinjauh jarak antara akan meningkatkan daya dukung, tetapi semakin tidak terjamin kerja sama antaraelemen-elemen sebagai satu kesatuan. Berdasarkan PKKI 1961 besarnya jarak antara ? 2 kalitebal elemen batang tekan. Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan penelitian tentangpengaruh jarak antara elemen batang tekan ganda terhadap kuat tekan. Penelitian ini menggunakankayu Keruing dengan dimensi 2 x 3/10 panjang 2 m. Jarak antara elemen batang tekan ganda yangdigunakan adalah 0, 1.5, 3, 4.5 dan 6 cm. Jumlah benda uji setiap variasi jarak antara 1 buah,dengan total benda uji sebanyak 5 buah. Hubungan antara elemen batang tekan gandamenggunakan alat sambung baut. Kondisi ujung-ujung benda uji berupa sendi. Pembebabananyang diberikan adalah beban sentris yang diberi secara bertahap. Dari hasil pengujian ini akandidapat data beban dan lendutan. Sebelum dilakukan pengujian batang tekan ganda terlebih dahuludilakukan pengujian specimen batang tekan kayu Keruing dengan ukuran 5 x 5 x 20 cm sebanyak5 buah. Dari hasil penelitian ini didapat tegangan tekan rata-rata kayu Keruing sebesar 377,144kg/cm2. Kuat tekan batang ganda maksimum terjadi pada jarak antara 1,5 kali tebal kayu atau 4,5cm. Pada jarak antara batang tekan ganda 2 kali tebal kayu atau 6 cm mulai mengalami penurunan,tetapi hasil ini masih lebih tinggi dari batang tekan ganda yang tanpa jarak antara. Hasil pengujianbatang tekan ganda lebih kecil dari hasil perhitungan teoritis dengan menggunakan teganganabsolut yang didapat dari pengujian tekan specimen, dan lebih besar dari hasil perhitungan teoritisdengan menggunakan tegangan ijin tekan kayu berdasarkan PKKI 1961. Dari hasil penelitian initegangan ijin tekan pada PKKI 1961 aman untuk digunakan pada perhitungan batang tekan ganda.
Pendetailan Tulangan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Sesuai dengan SNI 03-2847-2002 Sugito Liono
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v7i1.1338

Abstract

Secara umum perencanaan struktur meliputi tiga proses utama yaitu proses analisis struktur, desainpenampang dan pendetailan tulangan, analisis struktur menghasilkan gaya-gaya dalam, desainpenampang menghasilkan penampang komponen struktur dengan jumlah baja tulangannya danpendetailan menghasilkan detail-detail angkur, sambungan, lokasi sengkang-sengkang, jaraksengkang, tulangan ikat dll. Proses analisis dan desain yang baik akan menghasilkan sebuahpenampang struktur yang proporsional dalam hal kekuatan, kemudahan pelaksanaan, biaya dll,tetapi untuk menghasilkan produk struktur yang baik harus diterapkan detail tulangan yang baikpula, tanpa pendetailan yang baik struktur tidak akan mampu menjaga kekuatannya terutama saatmengalami pergerakan akibat gempa. Beban gempa adalah beban yang bersifat bolak-balik, hanyadengan pendetailan tulangan yang baik maka struktur mampu berdeformasi diatas titik lelehnyasehingga mampu mengembangkan daktilitas yang dimilikinya dengan maksimal. SNI-03-2847-2002 sudah menyediakan ketentuan-ketentuan detail tulangan baik untuk struktur tahan gempamaupun untuk struktur biasa, untuk struktur tahan gempa SNI tersebut menyediakan dua tipependetailan yaitu untuk SRPMM dan SRPMK dimana keduanya dibedakan dari tingkat daktilitasyang dimiliki oleh struktur tersebut.
Prinsip Perangcangan Menard dan Korelasi Empiris Parameter Tanah dengan Hasil Uji Pressuremeter Menard Ibrahim Surya
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v7i1.1339

Abstract

Dengan semakin bertambahnya pengertian terhadap perilaku tanah, makin disadari perhatianterhadap ketidak-tepatan hasil uji tanah dilaboratorium semakin berkurang. Uji dilapangan (in situ)tidak seperti uji dilaboratorium yang mengakibatkan mengalami akibat dari gangguan cukup besarterhadap contoh tanah. Pada uji dilapangan, dan contoh tanah diuji pada tingkat tegangan efektipyang sesuai, dengan memperhatikan agar gangguan karena memasukkan peralatan kedalam tanah,transportasi contoh tanah diusahakan seminimal mungkin. Uji pressuremeter Menard merupakansuatu alternatif untuk uji tanah in situ guna mendapatkan parameter tanah untuk perancanganbangunan bawah dari suatu bangunan. Dalam tulisan ini dirangkum secara garis besar mengenaipemakaian hasil uji Pressuremeter Menard baik secara langsung atau tidak langsung dalamperancangan geoteknik.

Page 6 of 29 | Total Record : 288


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2005): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2003): Jurnal Teknik Sipil More Issue