cover
Contact Name
Roi Milyardi
Contact Email
roi.milyardi@maranatha.edu
Phone
+6222 - 2012186
Journal Mail Official
jurnal_ts@eng.maranatha.edu
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri No.65, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40164
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14119331     EISSN : 25497219     DOI : https://doi.org/10.28932/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil is an Indonesia national wide accredited, peer reviewed, open access journal that publish and disseminate high quality, original research papers in Civil Engineering Field. Jurnal Teknik Sipil covers the following scope of research Structures, Geotechnics, Hydrology and Hydraulics, Transportation, Construction Engineering & Management, Infrastructure Management, Disaster Management, Materials Technology.
Articles 288 Documents
Konsep Dasar Terjadinya Angkutan Sedimen Maria Christine
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i1.1312

Abstract

Pada umumnya kecepatan yang besar merupakan awal dari terbentuknya sebuah alur pada permukaandan dilanjutkan pada daerah di sebelah bawahnya. Pembentukan alur sepanjang waktu dari sebuahproses saluran terbuka yang terbentuk dari material lepas merupakan suatu fenomena dari angkutansedimen. Secara phisik proses pergerakan dan pendistribusian partikel terbesar terjadi oleh tegangangeser yang ada pada dasar saluran yang didistribusikan dari daerah kecepatan yang tinggi ke rendah,selain itu kecepatan juga didistribusikan kearah melintang saluran serta adanya perubahan dari energypotensial ke energi kinetik.
Perbandingan Jumlah Lalulintas Jalan Antar Instansi Terkait di Indonesia Budi Hartanto Susilo
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i1.1313

Abstract

Kinerja keselamatan lalulintas jalan di Indonesia berada pada peringkat sembilan dari sepuluh negaraASEAN (ADB-ASEAN, 1999). Penanganan masalah keselamatan akibat kecelakaan lalulintas jalan diIndonesia belum memberi hasil yang baik. Oleh karena itu, Indonesia perlu bekerja keras dan segeramelakukan berbagai program serta tindakan untuk meningkatkan keselamatan lalulintas. Suatu kajiantentang faktor konversi data kecelakaan fatal pernah dilakukan di Bandung pada tahun 1996 (Susilo etal). Metode yang digunakan pada studi ini adalah membandingkan data jumlah korban meninggalyang ada di rumah sakit dengan data yang ada di kepolisian untuk kecelakaan yang sama. Lima rumahsakit yang menjadi obyek pengamatan adalah Hasan Sadikin, Boromeus, Imannuel, Advent, dan Al-Islam. Studi ini menghasilkan suatu faktor konversi yang mempunyai rentang antara 1,15 hingga 1,35,dan studi ini merekomendasikan faktor konversi sebesar 1,25. Rasio antara jumlah kecelakaan yangada di PT. Jasa Raharja (36.000) terhadap jumlah kecelakaan yang ada pada Kepolisian RepublikIndonesia (28.470) adalah 1,26. Angka ini mendekati faktor konversi data hasil studi Susilo et al(1996). Bila faktor konversi yang digunakan adalah 1,25 dengan data kecelakaan mati 28.470 jiwa(POLRI, 2006) dan diasumsikan jumlah penduduk Indonesia 220 juta, serta rasio kepemilikankendaraan bermotor adalah 1 : 20 maka akan didapat jumlah kecelakaan mati sebanyak 35.588 jiwadengan tingkat kecelakaan fatal sebesar 33 jiwa per 10.000 kendaraan (= (28.470 x 1,25) : (220 juta x1/20 x 1/10000)). Berdasarkan tabel peringkat kecelakaan fatal dari Fjellstrom (2002) maka Indonesiamenduduki peringkat ke-14 setelah Botswana atau peringkat ketiga di Asia setelah Bangladesh danSyria. Data yang diperoleh dari instansi terkait seperti instansi kepolisian dalam hal ini ada tigainstansi, antara lain instansi kepolisian (POLDA dan Polwitabes), Jasa Raharja dan Dinas Kesehatan.Data dari ketiga instansi tersebut diperlukan untuk dikelompokkan dan dibandingkan sehingga dapatdicari suatu faktor yang bisa menghubungkan data-data yang ada sebagai suatu kesatuanpangkalandata yang seragam (uniform). Oleh karena itu diperlukan suatu faktor konversi untukmenyeragamkan data yang ada berdasarkan time series. Selanjutnya data yang sudah lengkap dapatdibuatkan suatu persamaan untuk memprediksi kecelakaan yang akan terjadi di masa mendatang. Halini sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti Smeed dan Andreassen.
Analisis Lalulintas Pertemuan Jalan Raya dengan Lintasan Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo di Surakarta Suwardi Suwardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i2.1316

Abstract

Jalan Urip Sumoharjo merupakan jalan utama di kota Surakarta. Jalan yang lalulintasnya sangat padattersebut sering terjadi kemacetan pada waktu ada kereta api yang melintas, karena jalan tersebut adalintasan kereta api yang menyilang sebidang dengan jalan raya. Pada waktu kereta api melintas terjadiantrian yang sangat panjang. Dari masalah tersebut di atas maka perlu analisis tentang karakteristiklalulintas yang kaitannya dengan lintasan kereta api. Dengan analisis dimaksudkan untuk memberimasukan semua pihak yang terkait, sehingga jalan tersebut tidak terjadi kemacetan dan antrian. Tujuanpenelitian adalah: mengetahui tingkat pelayanan, menganalisis besar tundaan (delay), antrian, besarkerugian saat kereta api melintas. Metode yang digunakan diskriptis analitis. Hasil analisis dapatdisimpulkan sebagai berikut: tingkat pelayanan Jalan Urip Somoharja rata-rata C dan B, besartundaan (delay) saat kereta api melintas rata-rata 178.85 detik, jumlah antrian ke arah selatan rata-rata36.5 smp/lintasan, ke arah utara 39.0 smp/lintasan. Jumlah Tundaan ke utara dan ke selatan 239.34smp jam/ hari atau 86162.4 smp jam/tahun. Kerugian waktu bila dihitung dengan rupiah sebesar Rp.3.446.498.000,00/tahun, kerugian BBM Rp. 39.317.400,00/tahun, kerugian waktu dan BBM sebesarRp. 3.485.815.400,00/tahun. Dalam kurun waktu 10 tahun kerugian sebanyak Rp.34.858.154.000,00/10 tahun. Sehingga sudah saatnya pada perlintasan dibangun Fly Over.
Pemanfaatan Kolam Retensi dan Sumur Resapan pada Sistem Drainase Kawasan Padat Penduduk Doddy Yudianto; Andreas F.V Roy
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i2.1317

Abstract

Perubahan tata guna lahan pada kawasan padat penduduk berupa peningkatan luas area kedap air akanmemberikan dampak langsung pada peningkatan volume limpasan. Kondisi peningkatan volumelimpasan ini berjalan seiring dengan peningkatan resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut.Salah satu upaya mengurangi resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut adalah denganmenerapkan konsep sistem drainase berkelanjutan. Sebuah lahan seluas 1,5 hektar yang terletak dikawasan padat penduduk di sisi barat Kota Bandung direncanakan akan dikembangkan seluruhnyamenjadi area pergudangan lengkap dengan prasarananya. Saat ini limpasan air hujan yang terjadidilayani oleh saluran drainase berdimensi 0,2 m x 0,2 m dengan titik keluaran pada saluran drainasekawasan permukiman sekitar. Dengan dikembangkannya seluruh lahan menjadi lapisan kedap air,hasil analisis menunjukkan bahwa saluran yang ada tidak mampu untuk menampung volume limpasanyang terjadi. Dimensi saluran drainase perlu diperbesar menjadi 0,5m x 0,4m pada bagian hulu dan0,5m x 0,7m pada bagian hilir sistem drainase. Upaya penerapan konsep sistem drainase berkelanjutandilakukan dengan merencanakan pemanfaatan kolam retensi dikombinasikan dengan aplikasi sumurresapan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi pemanfaatan kolam retensi dengan dimensi7,0m x 20,0m x 1,5m dan sumur resapan dengan dimensi jari-jari 1,25m dan kedalaman 10,0m dapatmenampung volume limpasan dengan periode ulang debit banjir 10 tahun. Sistem ini sekaligusmeresapkan kembali air ke dalam lapisan akuifer pada kedalaman 10 m dengan debit sebesar 0,007m3/dt.
Metode Konstuksi Precast Segmental Balanced Cantilever (Studi Kasus Jalan Layang Pasupati - Bandung) Sugito Liono
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i2.1318

Abstract

Metode konstruksi precast segmental balanced cantilever, sebuah metode konstruksi yang dapatdipertimbangkan dalam pembangunan jalan layang atau jembatan. Dengan memanfaatkan efekkantilever seimbangnya maka struktur dapat berdiri sendiri tanpa diperlukannya sokongan lain sepertiperancah yang diletakkan di bawah jembatan, pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan dari bagian atasstruktur. Dengan penggunaan metode tersebut maka seluruh aktivitas pembangunan tidak akanmengganggu kegiatan di bawahnya, seperti pembangunan jalan layang maka lalu lintas di bawah tidakakan terganggu, atau pembangunan jembatan di laut maka tidak ada pilihan pembangunan harusdilakukan dari atas struktur. Teknologi metode balanced cantilever sudah banyak digunakan untukpembangunan jembatan-jembatan di luar negeri, untuk di Indonesia diterapkan di proyekpembangunan jalan layang PASUPATI Bandung. Metode balanced cantilever mempunyaikeuntungan seperti tidak diperlukannya perancah, pembangunan dapat dilakukan dari bagian atasstruktur, tetapi di samping itu perlu dipertimbangkan juga nilai investasi yang cukup mahal untuk alatalatberat yang digunakan seperti launching gantry, pembangunan lahan casting yard dan pengadaanlow bed trailer yang butuh desain khusus sehingga manuvernya sanggup untuk semua kondisi medanyang digunakan.
Beban Pencemaran Sumber Limbah di Sungai Code Titiek Widyasari
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i2.1319

Abstract

Sungai Code merupakan salah satu sungai yang melalui wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)dan memiliki lokasi straregis, bagian tengah daerah pengaliran sungai Code melintasi daerahperkotaan yang padat penduduk. Pemantauan yang dilaksanakan tersebut merupakan pemantauankualitas air sungai, belum pada kualitas sumber limbah. Penelitian mengenai pemantauan debit dankadar BOD sumber limbah yang membebani sungai Code perlu dilakukan. Lokasi penelitian disepanjang sungai Code dari Jembatan Gondolayu sampai Jembatan Mas Suharto, panjang sungaikurang lebih 2 km, dengan pertimbangan lokasi penelitian melalui wilayah perkotaan. Identifikasisumber limbah yang membuang ke sungai Code sebanyak 25 lokasi di sisi timur dan 41 lokasi di sisibarat. Aktifitas pembuangan limbah tidak serempak dan tidak semua saluran limbah yang ada dilokasi penelitian melakukan aktifitas pembuangan. Titik 12A merupakan sumber limbah dengan debitdan kadar BOD terbesar serta saluran yang terus menerus mengalir. Titik 12A merupakan salurankomunal yang berasal dari rumah-rumah di kawasan Kota Baru yang cukup padat dan saluran tersebutberfungsi juga sebagai riool kota. Total air limbah domestik pada saat penelitian ini sebesar 5,44L/detik. Dari 66 lokasi sumber limbah, sebagian besar kadar BOD berada di bawah atau lebih kecildari nilai ambang batas (NAB) sehingga masih memenuhi baku mutu limbah domestik. Secarapemantauan kuantitas didapat beban pencemaran aktual (BPA) BOD sebesar 46,83 kg/hari lebih besardibandingkan dengan beban pencemaran maksimum yang diizinkan (BPM) BOD sebesar 25,80kg/hari, sehingga dapat disimpulkan beban pencemaran dari sumber limbah pada lokasi penelitianmencemari sungai Code. Upaya pengendalian pencemaran di sungai Code adalah perlu pemantauankualitas dan kuantitas sumber limbah secara periodik dan berkelanjutan, serta perlu mengikutsertakanmasyarakat, swasta, industri dan pemerintah untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sungai.
Perencanaan Struktur Rangka Baja Beraturan Tahan Gempa Berdasarkan SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450 Yosafat Aji Pranata; Calvien Haryanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v5i2.1320

Abstract

Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggidiantara beberapa daerah gempa diseluruh dunia. Hampir setiap tahun terjadi bencana akibat gempabumi di berbagai tempat di Indonesia. Gempa yang terjadi dapat mengakibatkan kerusakan yangmenimbulkan korban jiwa serta dampaknya besar terhadap ekonomi dan pembangunan daerah diwilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perencanaan struktur gedung baja tahangempa berdasarkan peraturan SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450, dan pembahasan meliputi penentuanukuran profil baja yang digunakan sebagai elemen struktur balok dan kolom, gaya geser dasar,peralihan, desain sambungan, dan perhitungan pondasi. Hasil desain balok dan kolom denganmenggunakan beban gempa berdasarkan SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450 memberikan hasil yangsama untuk nilai rasio P/M. Nilai gaya geser nominal arah-x (Vx) mempunyai perbedaan sebesar0,08%, sedangkan nilai gaya geser nominal arah-y (Vy) mempunyai perbedaan sebesar 0,16%. Hal initerjadi karena hasil perhitungan nilai Fxi dan Fyi dengan kedua metode tersebut memberikan hasil yanghampir sama. Perbedaan nilai Vu pada balok sebesar 0,09%, dan Mu mempunyai selisih sebesar0,00%. Nilai Vu dan Mu pada kolom mempunyai hasil yang sama, perbedaan nilai Nu sebesar 0,18%.Pada reaksi tumpuan, memberikan hasil yang hampir sama, sehingga menghasilkan pondasi danpilecap yang sama. Pada desain sambungan, baut dan pelat mempunyai hasil yang sama, hal inidikarenakan perbedaan nilai Nu, Vu, dan Mu berdasarkan SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450 sangatkecil. Secara umum, metode SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450 memberikan perbedaan hasilperhitungan yang tidak signifikan.
Pengaruh Panjang Penyaluran Terhadap Kuat Cabut Tulangan Baja Arusmalem Ginting
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i1.1323

Abstract

Salah satu persyaratan dalam perancangan beton bertulang yang harus diperhatikan adalah panjangpenyaluran tulangan. Panjang penyaluran adalah panjang penambatan yang diperlukan untukmengembangkan tegangan luluh pada tulangan yang merupakan fungsi dari tegangan luluh baja,diameter tulangan, dan tegangan lekat. Panjang penyaluran menentukan tahanan terhadaptergelincirnya tulangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjangpenyaluran terhadap kuat cabut tulangan baja dari beton. Pada penelitian ini digunakan 12 buahbenda uji kuat cabut yang berupa silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Padabagian tengah silinder ditanam tulangan ulir berdiameter 16,4 mm dengan panjang penyalurantulangan (ld) dibuat bervariasi. Variasi panjang penyaluran yang digunakan adalah: 50, 100, 150,200, 250, dan 300 mm. Jumlah benda uji untuk masing-masing variasi panjang penyaluransebanyak dua buah. Pengujian kuat lekat dilakukan dengan cara menempatkan silinder beton padaloading frame yang dilengkapi dengan hydraulic jack dan load cells, batang tulangan yangtertanam pada silinder ditarik sampai tercabut. Hasil pengujian yang didapat berupa data bebancabut maksimum. Dari hasil penelitian ini didapat kuat tekan rata-rata silinder beton sebesar 27,63MPa. Tegangan luluh rata-rata tulangan D16,4 sebesar 483,66 MPa. Peningkatan panjangpenyaluran dari 50, 100, 150, 200, 250, hingga 300 mm meningkatan kemampuan benda uji untukmendukung gaya cabut. Kuat cabut meningkat dan berbanding lurus sampai panjang penyalurantertentu. Kegagalan pada uji cabut tulangan dapat berupa tulangan tercabut beton utuh atautulangan tercabut beton terbelah.
Pemanfaatan Obyek 4D pada Perencanaan / Pelaksanaan Proyek Pengadilan Negeri Cianjur Jawa Barat Maksum Tanubrata
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i1.1324

Abstract

Salah satu komponen dari perencanaan suatu proyek adalah penjadwalan setiap aktivitas yangakan dilaksanakan pada proyek tersebut. Penelitian yang berkembang pada saat ini berhasilmengembangkan suatu sistem yang dikenal dengan sistem perencanaan 4D yang mampumenggambarkan urutan-urutan proyek konstruksi. Sistem perencanaan 4D pada dasarnya adalahpenggabungan antara gambar 3D dengan waktu sebagai dimensi keempat. Tujuan dari penulisanini adalah melakukan simulasi urutan pelaksanaan proyek konstruksi sebelum Proyek tersebutdilaksanakan di lapangan. Jadi sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan tersebut, kontraktordapat mengetahui hal-hal apa yang akan terjadi pada waktu proyek tersebut dilaksanakan yaitudengan menggunakan simulasi dengan mempergunakan alat bantu berupa program dari vicosoftware. Adapun proyek yang ditinjau adalah proyek Pengadilan Negeri Cianjur Jawa Barat.Adapun metode yang digunakan adalah merupakan penggabungan antara jadwal dan 3D modelmenggunakan program Microsoft Project dan program dari Vico Software sepertiConstructor,Control, Estimator, dan 5D Presenter sebagai media untuk menampilkan simulasi.Adapun simulasi ini mempunyai kelemahan yaitu jika nanti proyek tersebut akan dilaksanakanpengadaan barang-barang yang dibutuhkan pada proyek ini tidak boleh terlambat. Dari penelitianini dapat dilihat proses pelaksanaan urutan pekerjaan berdasarkan rencana kerja yang dibuat.Simulasi 4D memberikan gambaran terhadap metode pengerjaan yang akan digunakan, dan jugadapat dilakukan evaluasi terhadap jadwal proyek apabila terjadi konflik antar jenis pekerjaan.
Pengaruh Jenis Baja Tulangan Terhadap Perilaku Plastifikasi Elemen Struktur SRPMK Iswandi Imran; Ronald Simatupang
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v6i1.1325

Abstract

Berdasarkan peraturan perencanaan beton bertulang untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-02Pasal 23), penulangan komponen struktur beton yang merupakan bagian dari sistem pemikul bebangempa sebaiknya menggunakan baja tulangan yang memiliki sifat-sifat mekanik yang nilainilainyatertentu. Jenis sifat mekanik yang dimaksud diantaranya adalah kuat leleh, kuat tarik,daktilitas, faktor kuat lebih (overstrength) dan rasio kuat tarik terhadap kuat leleh. Dikaitkandengan sifat mekaniknya, baja tulangan yang beredar di Indonesia saat ini pada dasarnya dapatdikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu baja tulangan yang memenuhi persyaratan sifatmekanik berdasarkan SNI 03-2847-02 Pasa 23 untuk struktur tahan gempa (baja tulangancompliance) dan baja tulangan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut (baja tulangan noncompliance).Makalah ini menyajikan hasil studi eksperimental dan analitikal yang bertujuanuntuk mengkaji pengaruh jenis baja tulangan yang digunakan terhadap perilaku plastifikasi elemenstruktur beton bertulang SRPMK yang dihasilkan. Dua jenis baja tulangan dikaji dalam studi ini,yaitu baja tulangan compliance dan baja tulangan non-compliance. Empat buah sampel balokkantilever diuji dalam studi ini terhadap beban monotonik dan siklik, yang mensimulasikanpengaruh beban gempa. Dua buah benda uji pertama diberi penulangan lentur denganmenggunakan baja tulangan compliance dan dua buah benda uji sisanya diberi penulangan lenturdengan menggunakan baja tulangan non-compliance. Perilaku elemen struktur yang dievaluasimeliputi perilaku histeresis yang dihasilkan oleh pembebanan siklik, tingkat daktilitas yangdimiliki, dan pola keruntuhan yang diperoleh. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa penggunaanjenis baja tulangan yang compliance, yaitu baja tulangan yang sesuai dengan persyaratan SNI 03-2847-02 Pasal 23, pada komponen struktur beton bertulang SRPMK dapat menghasilkan perilakuplastifikasi struktur yang baik, khususnya terhadap pembebanan siklik yang mensimulasikan bebangempa. Sebaliknya, elemen struktur beton bertulang SRPMK yang diberi baja tulangan yang noncompliance,memperlihatkan perilaku plastifikasi struktur yang kurang baik.

Page 5 of 29 | Total Record : 288


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2005): Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2003): Jurnal Teknik Sipil More Issue