Jurnal Teknik Sipil
Jurnal Teknik Sipil is an Indonesia national wide accredited, peer reviewed, open access journal that publish and disseminate high quality, original research papers in Civil Engineering Field. Jurnal Teknik Sipil covers the following scope of research Structures, Geotechnics, Hydrology and Hydraulics, Transportation, Construction Engineering & Management, Infrastructure Management, Disaster Management, Materials Technology.
Articles
288 Documents
Pelelangan Proyek Konstruksi yang Dilakukan Melalui Internet
Maksum Tanubrata
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i1.1340
Pelaksanaan lelang pengadaan dapat dilakukan secara efisien, efektif, sebanding denganketransparanan, adil, tidak diskriminatif dan akuntabel dengan sistem yang dapat mengakomodasicriteria di atas.Implementasi dapat terwujud dengan sistem lelang online berbasis internet.Cepatnya perkembangan teknologi informasi. E-procurement merupakan implementasi dari lelangsecara elektronik yang menggunakan internet , di mana website ini sebagai media. Aplikasi inidapat digunakan tidak hanya sebagai pengumuman dan penyimpanan dokumen, tetapi juga sebagaialat dalam proses seleksi. Berdasarkan internet, interaksi antara pembeli dan penjual dapatdioptimalkan tanpa batasan jarak dan waktu.
Pemodelan Dinding Geser Bidang Sebagai Elemen Kolom Ekivalen pada Gedung Beton Bertulang Bertingkat Rendah
Yosafat Aji Pranata;
Yunizar Yunizar
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i1.1341
Dinding geser didesain sebagai penahan gaya lateral akibat pengaruh gempa. Struktur gedungdengan dinding geser pada umumnya memiliki kinerja yang cukup baik pada saat gempa.Pemodelan dinding geser sebagai elemen kolom ekivalen pada beberapa perangkat lunak yang ada,dapat memberikan manfaat, antara lain untuk kepentingan analisis statik nonlinier (pushover).Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pemodelan dinding geser bidang sebagai elemen kolomekivalen pada studi kasus gedung beton bertulang dengan klasifikasi gedung tidak beraturan.Gedung yang ditinjau berada pada wilayah gempa 3 jenis tanah keras, bertingkat rendah (duamodel), dengan acuan peraturan gempa SNI 1726-2002. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa%-relatif perbedaan peralihan atap gedung model dinding geser dengan model kolom ekivalenberkisar antara 7,5-78,5% dan %-relatif perbedaan gaya geser dasar berkisar antara 0,13-0,58%.Secara umum dapat disimpulkan bahwa model kolom ekivalen dapat diterapkan sebagai modeldinding geser.
Studi Potensi Lokasi Rawan Kecelakaan Busway Transjakarta di Koridor 10
Budi Hartanto Susilo;
Firman Firman
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i2.1344
Sejak 15 Januari 2004 Pemerintah Propinsi DKI Jakarta resmi mulai mengoperasikan sistemangkutan masal baru “TransJakarta” di kota metropolitan Jakarta dengan Koridor-1 yang telahselesai dibangun pada Tahap-I. Keseluruhan rencana meliputi 15 koridor Busway yang dibangunsecara bertahap. Khusus pada koridor 10 kondisinya bertambah rumit karena banyaknya aksespintu masuk dan keluar tol. Hasil inspeksi keselamatan jalan ditemukan ada beberapa kendalayang dapat menyebabkan kecelakaan lalulintas di sepanjang koridor 10. Beberapa hal yang perludiperhatikan mengenai kecelakaan lalulintas jalan di koridor 10 adalah akses pintu tol TanjungPriok. Banyaknya kendaraan berat yang melewati lokasi tersebut dapat mengakibatkan rawankonflik pada jalur Busway. Ada beberapa rekomendasi yang diusulkan berdasarkan hasilinvestigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan pencegahannya yang dilakukan pada lokasi-lokasi yangdianggap paling mengkhawatirkan dari segi keamanan dan kenyamanan bagi lajur Busway sepertipembuatan lajur khusus Busway pada area simpang secara bertahap untuk menghindari konflikdengan kendaraan lainnya di simpang Enggano. Makalah ini bermaksud untuk mengurangidampak dari pengoperasian Busway di Koridor 10 ditinjau dari segi aspek keselamatan jalan.
Perbandingan Peningkatan Kuat Tekan dengan Kuat Lentur pada Berbagai Umur Beton
Arusmalem Ginting
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i2.1345
Beton membutuhkan bekisting (acuan) yang baik untuk mendapatkan bentuk sesuai denganrencana setelah beton mengeras. Bekisting balok dan pelat lantai didukung oleh scaffolding(perancah). Keruntuhan struktur beton dapat terjadi karena pembongkaran scaffolding yang terlaludini. Kuat tekan beton pada umur tertentu merupakan salah satu acuan boleh tidaknya scaffoldingdibuka. Beban yang bekerja pada balok dan pelat lantai adalah beban lentur yang didukung olehkomposit beton dengan baja tulangan sehingga perilakunya berbeda dengan pengujian kuat tekansilinder beton di laboratorium. Untuk itu maka perlu diadakan penelitian mengenai perbandinganpeningkatan kuat tekan dengan kuat lentur pada berbagai umur beton. Benda uji yang digunakanpada penelitian ini berupa silinder beton dan balok beton bertulang. Dimensi benda uji balok yangdigunakan pada penelitian ini adalah 140 x 200 x 1200 mm. Pada bagian bawah balok dipasang 2buah tulangan ulir berdiameter 10 mm. Pengujian kuat tekan silinder dan kuat lentur balok betonbertulang dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Jumlah benda uji silinder beton sebanyak3 buah dan jumlah benda uji balok beton bertulang sebanyak 2 buah untuk setiap variasi umur.Pengujian balok dilakukan dengan dua buah beban titik yang berjarak 1/3 panjang bentang darimasing-masing tumpuan. Panjang bentang pada pengujian balok ini sebesar 900 mm. Selainpengujian silinder dan balok juga dilakukan pengujian pendahuluan seperti pengujian tarik baja.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton mengalami peningkatandengan bertambahnya umur beton, dan peningkatan yang cukup besar sampai umur 14 hari. Kuattekan beton pada umur 3, 14, dan 21 hari lebih kecil dari perkiraan kuat tekan beton berdasarkanPBI 1971, sedangkan pada umur 7 hari lebih besar. Kuat lentur balok mengalami peningkatanyang cukup besar sampai umur 7 hari, sedangkan setelah umur 7 hari kuat lenturnya tidak jauhberbeda, hal ini diakibatkan kuat tekan beton mulai dari umur 7 hari sudah cukup untukmengimbangi tulangan untuk mencapai kondisi luluh. Pembongkaran scaffolding dapat dilakukanlebih cepat
Pengaruh Kecepatan Pengujian Terhadap Hasil Uji Tarik Pelat Baja
Y Djoko Setiyarto
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i2.1346
Kegiatan eksperimental uji tarik merupakan salah satu bagian dari kegiatan penelitian yang wajibdilakukan untuk mengetahui properti material. Tulisan berikut tidak hanya memaparkan hasil ujitarik pelat baja, namun juga membahas masalah jenis dan besaran kecepatan pengujian yangkadang harus diambil keputusan penggunaanya sebelum eksperimental dilakukan. Diketahuibahwa hasil eksperimental yang menggunakan kecepatan pengujian load control dan displacementcontrol adalah berbeda, meskipun besaran nilai properti yang dihasilkan hampir sama.
Sistem Informasi Penjadwalan dan Pengendalian Biaya Proyek Konstruksi
Maksum Tanubrata;
Marco Dirgahadi Lukman
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i2.1347
Seiring dengan semakin berkembangnya zaman pada saat ini dapat mempengaruhi dalam bidangteknologi dan sistem informasi yang telah berkembang pesat sehingga perusahaan dituntut agardapat terus memperbaiki kinerja sehingga tetap bertahan dalam ketatnya persaingan global yangterjadi di Indonesia saat ini. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalammemperbaiki kinerja adalah dengan menggunakan sebuah teknologi dan sistem informasi yangdapat mempermudah dalam aliran data sehingga beban pekerjaan menjadi berkurang dan prosespengolahan data menjadi lebih efektif dan efisien. Persaingan yang terjadi mencakup segala bidangperusahaan termasuk perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Dalam bidang konstruksipenjadwalan dan pengendalian proyek merupakan salah satu elemen penting karena berkaitandengan waktu dan biaya. Penjadwalan dan pengendalian proyek yang buruk seringkalimengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi sipil. Baik dari penentuan waktuyang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan maupun kurang terpantaunya kemajuanproyek. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari bidang ilmu lain untuk membantu penyusunanjadwal proyek dan pemantauan kemajuan proyek. Salah satunya adalah dengan pembuatan sisteminformasi terhadap penjadwalan dan pengendalian proyek. Waktu dan biaya merupakan salah satuaspek yang penting dalam suatu proyek konstruksi. Biaya proyek yang diterima harus sesuaidengan kebutuhan dalam kemajuan proyek karena hal ini dapat menentukan keberhasilan proyek.Untuk itu diperlukan adanya penjadwalan dan pengendalian biaya yang baik. Sehingga tingkatketerlambatan dan kurangnya biaya dapat diminimalisasi atau bahkan dihindari.
Perangkat Lunak untuk Analisis dan Desain Kolom Langsing
Verena Bernadetta C. N;
Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v7i2.1348
Pertimbangan stabilitas dari kolom langsing beton bertulang dengan sendi pada kedua ujungperletakkan (pin-ended column) dipengaruhi oleh beban kritis, lendutan di tengah kolom, daktilitasperpindahan, serta faktor perbesaran momen. Kolom langsing tersebut merupakan struktur takbergoyang(non sway). Untuk menentukan faktor-faktor di atas maka dilakukan proses analisisyang dikenal dengan analisis orde-pertama atau dikenal dengan metode perbesaran momen. Hasilanalisis pada studi ini yaitu beban aksial terfaktor Pu dan momen lentur terfaktor Mu sebagai akibatdari pembebanan dengan metode perbesaran momen. Kemudian periksa penulangan kolomberdasarkan diagram interaksi yang tersedia sehingga akan diketahui kuat tidaknya kolom tersebutdalam memikul beban tertentu. Guna mempermudah pengolahan dan penyajian material data,section data, dan load data serta maka diperlukan bantuan dari bidang ilmu lain. Hal yangdimaksudkan yaitu dengan pembuatan sistem informasi menggunakan bahasa pemrogramanDelphi dan dilengkapi dengan database MySQL ini. Sehingga diharapkan dapat mempermudahpengecekan kekuatan suatu kolom langsing terhadap beban yang dipikul kolom tersebut.
Analisis Kinerja Simpang Stegar Tak Bersinyal pada Jl. Buah Batu - Jl. Solontongan - Jl. Suryalaya Kota Bandung
Defari Jananuraga;
Tan Lie Ing
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v8i1.1352
Kota Bandung merupakan kota yang banyak memiliki simpang dan jarak antara simpangnyaberdekatan. Simpang merupakan pertemuan antara beberapa jalan menjadi satu. Pada simpangsering terjadi konflik kendaraan bermotor, khususnya simpang tidak bersinyal. Kecenderunganpengguna kendaraan bermotor pada saat ini selalu ingin cepat dan ingin menang sendiri dan seringmengakibatkan konflik di persimpangan. Akibat terjadinya konflik dan hambatan padapersimpangan, maka meningkatnya juga tundaan dan derajat kejenuhan (DS) di simpang tersebut.Analisis dilakukan pada simpang empat steger tak bersinyal, tepatnya pada jl.Buahbatu–jl.Solontongan–jl.Suryalaya. Data diperoleh dari survei lapangan berupa geometri simpang, aruslalulintas pada waktu pagi, siang dan sore selama 3 jam kemudian diambil peakhour, polapergerakan kendaraan pada jam tertentu, kecepatan dan keadaan hambatan samping secara visualpada simpang tersebut. Analisis terhadap simpang empat steger tak bersinyal ini dilakukan denganmengunakan metode MKJI yaitu simpang empat bersinyal, Simpang tiga tak bersinyal dansimpang tiga bersinyal. Analisis awal dilakukan dengan menggunakan metode MKJI simpang tigatak bersinyal untuk mengetahui kinerja simpang tersebut dan menghasilkan DS>1. Alternatif yangdianalisis sebanyak 3 alternatif dan menghasilkan data tundaan dan derajat kejenuhan. Dari ketigaalternatif tersebut didapatkan Alternatif terpilih yaitu alternatif 3 dengan cara menggunakanseparator pada area disekitar simpang tersebut sepanjang 300 m dan menghasilkan derajatkejenuhan rata–rata < 0,6..
Perilaku Sambungan Sekrup (Self Drilling Screw) pada Sambungan Momen Sebidang untuk Struktur Baja Ringan
Y Djoko Setiyarto
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v8i1.1353
Penggunaan sekrup sebagai pengencang sambungan momen pada struktur baja ringan umum dilakukan terutama untuk konstruksi atap. Berbeda dengan baut, mekanisme tumpu pada sekrup dapat disertai pula dengan mekanisme tarik yang menyebabkan sekrup tertarik keluar (pull-out) dari bidang sambungan, mengingat sekrup tidak menggunakan mur. Analisis desain yang disertai dengan kegiatan eksperimental berikut akan memaparkan tentang perilaku dan bentuk kehancuran (failure mode) pada sambungan momen struktur baja ringan yang menggunakan sekrup. Hasil eksperimental menunjukkan bahwa sebagian besar sekrup mengalami rotasi dan tertarik keluar bidang sambungan (pull-out) sehingga dapat menurunkan kekuatan sambungan. Diketahui pula bahwa sekrup yang memiliki eksentrisitas besar terhadap pusat sambungan dan berlokasi dekat dengan beban, akan berpotensi putus akibat besarnya gaya geser yang diterima.
Studi Analisis Pengaruh Lendutan Akibat Geser pada Balok Kayu
Buen Sian
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28932/jts.v8i1.1354
Lendutan pada struktur sering kali disebabkan oleh gaya dalam seperti momen lentur, gaya geser, atau gaya normal. Pada umumnya metode untuk menentukan lendutan balok hanya mempertimbangkan lendutan yang diakibatkan oleh momen lentur saja. Lendutan akibat gaya geser biasanya diabaikan dalam analisa struktur. Pada kenyataan pengaruh lendutan geser cukup signifikan untuk diperhitungkan terutama pada konstruksi kayu. Kayu digambarkan sebagai material orthotropik dan mempunyai keunikan sifat mekanik pada arah ketiga sumbu yang saling tegak lurus yaitu: sumbu longitudinal L yang sejajar serat kayu, sumbu radial R, dan sumbu tangensial T. Kayu mempunyai tiga modulus elastisitas serta tiga modulus geser G, pada perhitungan lendutan digunakan. Pertama pengaruh geser terhadap lendutan total dihitung berdasarkan 34 jenis kayu, hasilnya menunjukan bahwa pengaruh lendutan geser menjadi kecil pada balok bentang panjang. Untuk beberapa jenis kayu pengaruh geser masih ada meskipun pada panjang bentang 4m. Kemudian dilakukan perhitungan selanjutnya untuk mendapatkan beberapa diagram dengan variasi pada: rasio modulus geser/modulus elastisitas, panjang balok, dan berbagai penampang. Diagram hasil studi ini dapat digunakan untuk semua jenis kayu untuk mendapatkan kontribusi lendutan geser terhadap lendutan total.