cover
Contact Name
Astri Mutiar
Contact Email
jasppnijabar@gmail.com
Phone
+6285318687966
Journal Mail Official
admin@stikep-ppnijabar.ac.id
Editorial Address
Kampus STIKep PPNI Jawa Barat Jl. Muhammad No. 438/65 Bandung Telp./Fax. (022) 6121914
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Abdimas Sains
ISSN : 27762440     EISSN : 27762440     DOI : https://doi.org/10.33755/jas.v1i3.15
Core Subject : Health, Education,
Community service for public welfare; Community empowerment; Community partner development; Sustainable community project.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS" : 6 Documents clear
PELAKSANAAN DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM KEAMANAN dan KEWASPADAAN OBAT Hayati, Suci Noor; Supriatin, Eva; Sudrajat, Diwa Agus
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.26

Abstract

Keamanan dan kewaspadaan obat merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan keselamatan pasien dalam sistem pelayanan kesehatan. Kesalahan dalam penggunaan obat, baik berupa kesalahan dosis, kesalahan jenis obat, atau kelalaian administrasi lainnya, berpotensi menimbulkan risiko yang signifikan bagi keselamatan pasien. Diskusi refleksi kasus memungkinkan perawat untuk merenungkan pengalaman mereka dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan pemberian obat. Melalui diskusi ini, perawat dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan obat serta mencari solusi untuk mencegahnya di masa depan sehingga harapannya dapat meningkatkan kepatuhan perawat. Kepatuhan perawat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan tindakan keperawatan di rumah sakit masih rendah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalan keamanan dan kewaspadaan obat. Temuan menunjukkan bahwa meskipun perawat memahami pentingnya SOP, kepatuhan mereka sering terhambat oleh faktor-faktor seperti beban kerja yang tinggi, kurangnya supervisi, komunikasi yang terbatas, dan ketidakjelasan dalam penerapan prosedur. Penelitian ini menekankan perlunya peningkatan pelatihan berkelanjutan, penguatan komunikasi tim medis, serta evaluasi dan pemantauan yang lebih ketat untuk memastikan kepatuhan perawat terhadap SOP tindakan, untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas perawatan yang diberikan.
IMPLEMENTASI INTERPROFESIONAL COLLABORATION (IPC) TENAGA KESEHATAN DALAM MEWUJUDKAN ZERO STUNTING PADA KADER WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAHLEGA, KABUPATEN BANDUNG Supriatin, Eva; Hayati, Suci Noor; Fauziyah, Nur
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.29

Abstract

Stunting di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lega merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk pola asuh, kondisi ekonomi, dan akses terhadap layanan kesehatan. Meskipun terdapat upaya yang signifikan untuk mengatasi masalah ini melalui program-program intervensi, tantangan tetap ada dalam mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaborasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan pola asuh yang baik demi masa depan anak-anak di wilayah tersebut. Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan prioritas tersebut adalah Intervensi interprofesional kolaboratif  (IPC) tenaga Kesehatan dengan Kader melalui pendekatan Case Management. Kegiatan yang dilakukan meliputi Identifikasi bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan kader dan keterampilan komunikasi kader. 2) Perencanaan yang bertujuan menyusun perencanaan sesuai kebutuhan kader meliputi Pelatihan dan pembinaan bagi kader dan Pendampingan serta pembinaan kader, 3) Implementasi, yaitu menyelenggarakan pelatihan penguatan pengetahuan kader tentang stunting dan melakukan pendampingan oleh tenaga Kesehatan, 4) Evaluasi. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk kegiatan kolaborasi ini menggunakan pendekatan case management. Peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan, penanganan, dan pengendalian stunting dapat dilihat dari perbedaan nilai rat-rata pre-test dan post test. Nilai rata-rata pengetahuan pre test adalah 77,72  sedangkan untuk nilai rata-rata post-test adalah 82,5. Kegiatan IPC ini dapat dilakukan secara berkala dan berkesinambungan sebagai bentuk dukungan bagi kader dan wujud tanggung jawab seluruh pihak dalam mewujudkan Masyarakat bebas stunting.
EDUKASI DIGITAL KANKER PAYUDARA MELALUI VIDEO INTERAKTIF DAN QR CODE: INOVASI PENCEGAHAN UNTUK GENERASI MUDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA, BANDUNG Anggraini, Dian; Lindayani, Linlin
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.54

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi tertinggi pada perempuan Indonesia, namun kesadaran deteksi dini di kalangan remaja putri masih rendah. Pendekatan digital edukatif berbasis video interaktif dan QR code berpotensi menjawab kesenjangan ini. Mengevaluasi efektivitas edukasi digital kanker payudara berbasis video interaktif dan QR code dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku deteksi dini di kalangan generasi muda. Program dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sukawarna, Bandung, selama 3 bulan. Intervensi mencakup produksi video edukatif, distribusi QR code di ruang publik, penyuluhan remaja, dan pelatihan kader. Evaluasi dilakukan melalui survei pre-post, pemantauan pemindaian QR code, dan wawancara evaluatif. Terjadi peningkatan signifikan pada pemahaman langkah Sadari (21,7% menjadi 78,3%) dan tanda bahaya kanker payudara (28,3% menjadi 83,3%). Sebanyak 95% peserta merasa video mudah dipahami dan 76,7% termotivasi membagikan informasi. QR code dipindai 486 kali dalam 4 minggu, dan 10 kader remaja berhasil menyebarluaskan edukasi ke 200 orang. Edukasi digital berbasis video interaktif dan QR code merupakan pendekatan efektif, murah, dan mudah direplikasi untuk meningkatkan literasi dan perilaku deteksi dini kanker payudara pada generasi muda. Program ini mendorong kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan komunitas sebagai strategi pencegahan berbasis bukti.
KELAS IBU HAMIL BERBASIS SMART EDUCATION: STRATEGI KOMUNITAS UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN JANIN DI WILAYAH KERJA PUSEKSMAS CILEUNGSI Yanuarti, Tuti; Fauzi, Achmad
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.55

Abstract

Rendahnya literasi kesehatan ibu hamil masih menjadi tantangan dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Pendekatan edukasi inovatif berbasis teknologi dan komunitas diperlukan untuk meningkatkan kesiapan ibu menghadapi kehamilan dan persalinan. Mengevaluasi efektivitas Kelas Ibu Hamil Berbasis Smart Education dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat pada ibu hamil trimester I–II. Program diimplementasikan selama empat minggu melibatkan 30 ibu hamil, melalui empat kali pertemuan tatap muka, distribusi kartu edukatif dan leaflet visual, serta pendampingan digital melalui WhatsApp. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test pengetahuan, observasi partisipasi, dan wawancara evaluatif. Terjadi peningkatan signifikan pada pemahaman ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan (dari 33,3% menjadi 83,3%), kebutuhan gizi trimester kedua (26,7% menjadi 80%), dan posisi tidur terbaik (16,7% menjadi 76,7%). Sebanyak 90% peserta hadir aktif, 86,7% menyatakan lebih percaya diri menghadapi kehamilan, dan 83% mulai menyusun rencana kelahiran. Dukungan sebaya melalui grup WhatsApp meningkatkan interaksi dan motivasi. Tantangan teknis seperti keterbatasan akses internet diatasi dengan pendekatan adaptif. Program ini efektif meningkatkan pengetahuan dan kesiapan ibu hamil melalui pendekatan smart education yang mengintegrasikan media visual, metode partisipatif, dan penguatan komunitas. Model ini potensial untuk direplikasi di wilayah lain, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber daya kesehatan.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI MELALUI PELATIHAN MONITORING TEKANAN DARAH DAN POLA HIDUP SEHAT BERBASIS RUMAH Perdani, Agni Laili; Darmawati, Irma
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.56

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronik yang paling sering dialami oleh lansia, dan sebagian besar perawatannya dilakukan di rumah oleh anggota keluarga. Namun, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam pemantauan tekanan darah serta penerapan pola hidup sehat menjadi hambatan utama dalam perawatan berkelanjutan bagi lansia. Intervensi edukatif berbasis rumah tangga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas keluarga sebagai unit perawatan utama. Program ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam merawat lansia dengan hipertensi melalui pelatihan monitoring tekanan darah dan penerapan pola hidup sehat berbasis rumah. Kegiatan dilakukan secara partisipatif kepada 25 keluarga di Kelurahan X yang memiliki lansia dengan hipertensi. Intervensi meliputi pelatihan dua hari tentang penggunaan tensimeter, pencatatan tekanan darah, dan praktik gaya hidup sehat. Pendampingan dilakukan selama empat minggu melalui kunjungan rumah dan grup WhatsApp edukatif. Evaluasi dilakukan menggunakan pre–post test pengetahuan, observasi praktik, dan pelaporan perubahan perilaku. Hasil pre-test menunjukkan bahwa hanya 24% keluarga mengetahui target tekanan darah normal dan 16% pernah mencatat tekanan darah secara berkala. Setelah pelatihan, 88% peserta mampu menyebutkan kisaran tekanan darah normal dan 84% mampu membaca hasil tensimeter dengan benar. Sebanyak 84% keluarga menunjukkan kemahiran menggunakan tensimeter secara mandiri, 80% mencatat tekanan darah secara konsisten selama tiga minggu, dan 72% mulai menerapkan pola makan rendah garam. Lansia juga menunjukkan peningkatan aktivitas fisik dan penurunan keluhan seperti pusing dan kelelahan. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknis, dan perubahan perilaku keluarga dalam perawatan lansia hipertensi. Intervensi berbasis rumah yang didukung oleh kader kesehatan dan media edukasi sederhana menjadi pendekatan yang aplikatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Program ini layak direplikasi dan diintegrasikan ke dalam program layanan primer dan posbindu lansia di tingkat komunitas.
PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PENERAPAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK MENGGUNAKAN BUKU KIA DIGITAL DI PEKALONGAN Utami, Susri
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.57

Abstract

Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala di Posyandu merupakan upaya preventif penting dalam deteksi dini masalah gizi dan perkembangan. Namun, banyak kader Posyandu di Kota Pekalongan masih mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan grafik pertumbuhan dan mencatat perkembangan anak secara sistematis. Di sisi lain, digitalisasi Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) menjadi inovasi strategis untuk meningkatkan akurasi pencatatan dan efisiensi pelaporan data tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan kader Posyandu dalam penerapan pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan Buku KIA Digital di wilayah Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pre-post test tanpa kelompok kontrol. Sebanyak 30 kader Posyandu mengikuti pelatihan dua hari yang mencakup teori dan praktik penggunaan Buku KIA Digital. Evaluasi dilakukan melalui pre-post test, observasi praktik lapangan, dan pendampingan selama dua bulan untuk menilai implementasi di Posyandu. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan kader dalam mengidentifikasi status tumbuh kembang berdasarkan grafik KMS digital (dari kurang dari 50% menjadi 87%) dan dalam pencatatan perkembangan anak secara digital (menjadi 81%). Selama pendampingan, 86,7% kader menerapkan Buku KIA Digital secara konsisten. Selain itu, 75% kader melaporkan peningkatan interaksi dengan orang tua karena data visual lebih mudah dipahami. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kompetensi kader Posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang berbasis digital. Penggunaan Buku KIA Digital memperkuat pelayanan kesehatan berbasis komunitas dan berpotensi mendukung transformasi sistem informasi kesehatan di tingkat primer.

Page 1 of 1 | Total Record : 6